Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Manchester City adalah tim sepakbola papan atas yang bermain di Liga Inggris.

Setiap tim papan atas pasti memiliki supporter dan para supporter membentuk suatu

komunitas. Begitu pula dengan Manchester City memiliki supporter di seluruh

dunia, yang didalamnya terdapat komunitas. Di Indonesia Supporter Manchester City

memiliki komunitasnya di setiap wilayah di Indonesia., Supporter Manchester City

setiap wilayah di Indonesia mengelompokkan komunitasnya sesuai dengan wilayah

yang disebut dengan Chapter dan setiap Chapter mengikuti peraturan yang dibuat

oleh Manchester City Fansclub Indonesia yang berpusat di Jakarta. Purwokerto salah

satu kota besar terdapat Komunitas Manchester City Fansclub Chapter Purwokerto

dengan anggotanya disebut dengan member. Komunitas Manchester City Chapter

Purwokerto sering melakukan kegiatan nonton bareng dan olahraga serta melakukan

kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, seperti kegiatan sosial.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di update di media sosial seperti Facebook,

Tweeter, dan Instagram.

Fungsi dari komunitas adalah forum untuk saling berkomunikasi dan sarana yang

paling tepat dalam membangun komunikasi, termasuk untuk menciptakan ide-ide

baru yang berhubungan dengan progress suatu komunitas serta hal ini akan semakin

mempermudah suatu komunitas dalam mencapai target dan secara internal dapat

membangun relationship yang sangat mendalam. Tujuan dibentuknya komunitas


yaitu untuk dapat saling membantu satu sama lain dalam menghasilkan sesuatu,

sesuatu tersebut adalah tujuan yang telah di tentukan sebelumnya. Komunitas

Manchester City Fansclub Chapter Purwokerto selalu melakukan kegiatan-kegiatan

sosial di tengah masyarakat dan bisa membawa nama komunitas agar lebih dikenal

oleh masyarakat serta kegiatan tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang sangat

bermanfaat bagi masyarakat.

Setiap komunitas membutuhkan sistem informasi karena sistem informasi sangat

berguna untuk memberikan hal-hal yang berkaitan dengan komunitas kepada

anggotanya dan juga menyajikan informasi tentang anggota kepada komunitasnya.

Tujuannya adalah untuk data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah

sedemikian rupa sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang

menerimanya, menurut Tafri D. Muhyuzir ( 2001, 8).

Dengan Perancangan sistem informasi berbasis web yang tepat komunitas

Manchester City Fansclub Chapter Purwokerto dapat mengembangkan informasi

komunitas dan kualitas komunitas dari segi kegiatan seperti kegiatan ekonomi dan

kegiatan sosial budaya.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma III program studi

Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Sebagai media untuk memperkenalkan ke masyarakat sehingga mengetahui

tentang Komunitas Manchester City Fansclub Chapter Purwokerto.

2
3. Memberikan informasi kepada anggota tentang kegiatan komunitas dan

Jadwal Manchester City bertanding.

Manfaat dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapat selama

d i U n i v e r s i t a s Bina Sarana Informatika Purwokerto.

2. Membantu dalam pengelolaan data anggota Manchester City Fansclub

Chapter Purwokerto.

3. Memudahkan ketua untuk memberitahukan tentang kegiatan yang akan

dilakukan ke depannya dan mengetahui keadaan para anggota Manchester

City Fansclub Chapter Purwokerto yang setiap waktu di perlukan agar dapat

lebih cepat tanpa mengurangi informasi data yang sebenarnya.

4. Manfaat bagi pembaca

Untuk lingkungan perguruan tinggi hasil penelitian ini diharapkan dapat

berguna sebagai pedoman peneliti lain dalam mengembangkan dan

menganalisis tentang hal-hal yang berhubungan dengan perancangan sistem

berbasis web.

1.3. Metode Penelitian

Dalam perancangan sistem berbasis web, penulis menggunakan 2 metode

penelitian dalam perancangan sistem berbasis web, yaitu :

1.3.1. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pada proses perancangan web ini penulis menggunakan metode

prototype. Menurut Roger S.Pressman, Ph.D. menyatakan bahwa seringkali seorang

pelanggan mendefinisikan serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak, tetapi

3
tidak mengidentifikasi kebutuhan input, pemrosesan, ataupun output detail. Pada

kasus yang lain, pengembang mungkin tidak memiliki kepastian terhadap efisiensi

algoritme, kemampuan penyesuaian dari sistem operasi, atau bentuk-bentuk yang

harus dilakukan oleh interaksi manusia dan mesin. Dalam situasi seperti ini salah

satu model yang cocok digunakan adalah model prototype (prototype paradigm)

yang merupakan metode proses pembuatan sistem yang dibuat secara terstruktur dan

memiliki beberapa tahap yang harus dilalui dalam pembuatannya. Prototyping adalah

proses interactive yang melibatkan hubungan kerja antara perancang dan pengguna.

Berikut rancangan gambar tentang prose pembuatan metode Prototype :

Sumber : Roger S.Pressman, Ph.D.

Gambar I.1 Model Prototoype

Metode Prototype terbagi menjadi tiga tahapan menurut Roger S.Pressman, Ph.D.

yaitu :

1. Pengumpulan kebutuhan

Pengembang dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan

yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya.

4
2. Perancangan

Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software

yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.

3. Evaluasi Prototype

Klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas

kebutuhan software.

1.3.2. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan

pengumpulan data untuk pembuatan tugas akhir adalah :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencacatan secara sistematik terhadap

unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek

penelitian. Di sini penulis mengobservasi komunitas Manchester City Fansclub

Chapter Purwokerto dan ketuanya selaku klien menginginkan agar masyarakat

mengetahui Komunitas Manchester City Chapter Purwokerto

2. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab kepada ketua Manchester City Chapter

Purwokerto dari Asal-Usul Manchester City Fansclub Chapter Purwokerto

terbenuk hingga sekarang dan selalu hadir di tengah Masyarakat melalui

kegiatannya.

3. Studi Pustaka

Untuk melengkapi data-data yang diperlukan, penulis melakukan pustaka

dengan cara melihat sumber-sumber data lain yang ada di perpustakaan kampus

dan di internet yang membahas tentang perancangan web.

5
1.4. Ruang Lingkup

Batasan dalam laporan tugas akhir ini dibuat agar sesuai dengan pokok

pembahasan, antara lain :

1. Rancangan sistem berbasis web berupa Profil Komunitas Manchester City

Fansclub Chapter Purwokerto, Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

komunitas, Informasi-informasi tentang Jadwal bertanding Manchester City

dan kegiatan berikutnya yang dilakukan oleh komunitas, dan Form

pendaftaran untuk bisa menjadi member Manchester City Fansclub Chapter

Purwokerto. Data-data yang diinput di website adalah :

a. Data-data member dan profil para pengurus komunitas Manchester City

Fansclub Chapter Purwokerto.

b. Formulir Pendaftaran member via website.

c. Profil para pemain Manchester City.

2. Hak Akses dalam rancangan sistem berbasis web komunitas ini antara lain :

a. Admin berwenang untuk mengelola dan mengoperasikan seluruh akses

Web Manchester City Fansclub Chapter Purwokerto.

b. Member merupakan anggota dari suatu komunitas yang memiliki hak

akses sesuai dengan kebutuhannya. Yakni mengetahui Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh komunitas untuk kedepannya seperti kegiatan nonton

bareng dan kegiatan sosial, Jadwal Tim Manchester City bertanding, dan

mengetahui secara detail tentang pengurus-pengurus Manchester City

Chapter Purwokerto dari generasi awal hingga sekarang.

c. Masyarakat dapat mengetahui informasi tentang Manchester City

Fansclub Chapter Purwokerto secara umum.

Anda mungkin juga menyukai