Secara alternatif, target laba jangka pendek dapat dibuat lebih mudah untuk
dicapai. Target laba yang lebih tinggi untuk dicapai menciptakan beberapa ruang
bagi manager untuk menangani inisiatif jangka panjang. Namun, resiko untuk
melakukannya adalah mengurangi tekanan laba jangka panjang yang memicu
kelambanan sebuah kerugian dari konsentrasi jangka pendek tanpa perlu
mempertajam fokus jangka panjang. Oleh karena itu, ketika tekanan jangka
pendek dikurangi, manajer yang melakukan tekanan harus dipercayai atau
sebaliknya, tekanan harus diberikan dengan cara lain, seperti evaluasi kinerja
nonkeuangan.
Pembayaran dilakukan secara rata-rata untuk kirerja yang ada di antara tingkat
tujuan yang ada.
Meskipun sulit unluk meneniukan secara definitif, salah satu hal yang layak
unluk disluk dari contoh di alas udalah bahwa insentif jangka panjang meniliki
pengaruh yang dinginkan untuk meningkatkan jangkevan marsjerial dan mandat,
dapal mengatur wyopia manajemen. Memperluas periode pengakuran dapat
menghindarkan beberapa masalah kesesuaian dari pengukuran kinerja akunlansi.
Namun, untuk memiliki pengaruh motivasi positif yang nyala, pembayaran yang
diharapkan dariinsenlif jangka penjang harus menggar.sakan taınbahan penarunan
bahwa karyawan yangberlaku uniuk kompeesas yang dilangguhkan. Seperti yang
didiskusikan di Bab 9, telah dinyatakan bahwa penurunan tingkit penurunanlal
karyawan menhuat penuadaan ketidakseimbangan yang lebih besar dibandingkan
dengan nilai waklu uang. Oleh sebab itu, perluutan waktu insentil memburuhkan
biaya dalam hal penyediaan pembay: ran yang dihasupkan lelbih inggi. Jika
perusahaan, gagal mengganti rugi dengan menawerkan bobet yang sarma pada uni
keuangan untuk pembayaran potenalal pada jangka panjang dan inibaha pada
jangka pendek, halini akan hemberikan pengaruh mativasional yang telap
condong pada jangka pendek.
Isu lain yang terkait dengan desain rentuna insentifjangka panjeng berbasis
akuntansi adalah mengenal slandar kinerja. Perusahaan biasanya menggunakan
jumlah fang termasuk dalam rencana strategi jangka panjang sebagai sandarnya.
Akan ietapi, praktik ini dapa penyebab masalah. Hal ini dapat mendorong
berbagai pemikiran krealti / dilaar retanasiralegis. Hal ini cenderung membuat
manajenmen menyembunyikan konservatil dalam aspirasi Tmeieka (keluar
dariketakutan pilihan tindakan terhadap peningkatan pemenuhan aspirast mereka),
lebih repataya adalah sebagian besar perusahaan tidak ingin berada dalarn proses
perencanaan strategis. Siandar mereka menjadi kuno, karena terlalu mudah atau
terialu untuk mencapai kareni zsumai yang tertanam dalam rencana jangka
panjang mungkin akan memherikan perbaikan. Secara khusus, pada perubahan
yang cepat dan lingkungan yang kompetitif, beberapa perubalhan dapat terjadi
selama tiga sampai lima tahun atau kurang dari waktu itu.
Memperkirakan aliran kas di masa yang akan datang dari sebuah konsep
manajemen yang baru. Sebagian besar perusahaan memiliki pengalaınan yang
banyak dalam memperkirakan aliran kas di masa yang akan datang dan mengkaji
perkiraan kelayakan. Analisis aliran kas masa yang akan datang adalah bagian
standar dari investasi dan proposal akuisisi serta beberapa perusahaan juga
menggunakan metode aliran kas terdiskon untuk tujuan perencanaan strategis.
Perkiraan aliran kas terdiskon juga merupakan bagian yang penting dari beberapa
peraturan akuntansi (seperti yang berhubungan dengan persediaan jangka panjang,
sewa, kerusakan aset, dan kewajiban pensiun) walaupun penting untuk
menempatkan akuntan pada ketepatan pengukuran. Salah satu kecenderungan
yang signiikan dalam akuntansi sebenarnya tampak lebih besar toleransinya untuk
hal ini, yang disebut dengan mudah dan sangat diharapkan tetapi sebenarnya lebih
relevan, yakni data.
Beberapa perbaikan mengakui adanya laba (atau rugi) yang lebih cepat,
yang membuat indikator kinerja menjadi lebih tepat waktu. Perubahan nilai yang
dikenal sangat cepat dapat mereka ukur atau perkirakan, dibandingkan dengan
hanya menunggu untuk menyelesaikan transaksi yang ada. Variasi dari konsep ini
telah ada, seperti pada akuntansi mark to market (perhitungan nilai pasar
sebenarnya) pada beberapa industri (misalnya bank) yaitu ketika aset tertentu pada
laporan di posisi keusngan berpegang pada nilai pasar riwayat biaya mereka,
sehingga menyebabkan laba rugi ketika terjadi perubahan pada nilai yang diamati
dan tidak hanya ketika aset akan dijual, 12 Contoh berikutnya adalah ketika
sebuah perusahaan minyak dapat memberikan ketidakseimbangan untuk ahli
eksplorasi, ahli geologi, dan ahli geofisika segera selelah mereka berhasil
menciptakan nilai bagi perusahaan, ketika minyak atau gas ditemukan. Dalam
kasus ini, ketidakseimbangan (atau bonus) akan didasarkan pada perkiraan betapa
nilai dari hasil penemuan mereka: inereka akan dibayar sebelum kegialan
produksi untuk mendapatkan eadangan serta aliran kas pada perusshaan dan
akuntansi akan nengalomi peningkatan.
Konsep yang sesuai secara uraum deri konbloasi sistem pengukuran ini
bakaalah sebuah hal yang baru. Beberapa perasahaan telah menggunikan berbagzi
pergukuran dari pendarong nilai. Pada tahun 1990 an, ketika General Electric
mendesentralitasikan organisasi ke lebih dari seratus pusatlaba. Manajernya
mengembangkan sistem pengukur yang terdiri dari delapan pengukuran utama:
laba jangka pendek, produktivitas, produktivitas, sikap karyawan, pengembangan
personel, tanggung jawab publik, dan keseimbangan antara tujuan jangka pendek
dan jangka panjang. Delapan itu peringatan sebuah pengukuran, melainkan
sebagai pengingat bahwa keseimbangan jangka pendek atau panjang merupakan
hal yang sangat dibutuhkan. Manajer GE menjalankan perusahaannya yang
kompleks tenebut dengan menggunakan rangkaian ini sebagal indikator kinerja
staf di tahun 1950 dan 1960-an, "Sama halnya dengan pentingnya pengembangan
produk baru di JM Corporntion, semua divisi 3M untuk memlki produk baru
paling 30% dari penjualan. Pada Emerson tiectric, 10% darl maaajer divisi (pusat
laba) diikat untuk tetap menjaga rencana kebebasan beeserikat. Yang mereka
percayai sebagai hal pentirg untek merjaga kebunahan mereka terhadap sistem
untuk meagimplementasikan produk dan peoses inovasi, "Pada industri
penerbangan, pentingnya pendorong nilai secara tradisional termasuk pengukuran
kinerja tepat waktu, kesalahan penanginan agai, penjualan uket, dan pelayanan
penerbangan, semuanya dipercapal mempengaruhi kepuasan onsumen. "Bukti
empiris lebih fokus pada kepuasan konumen, tampakaya untuk mendukung
premis bahwa pengukuran pengukuran nonkeuangan signifikan dikailian dengan
kinerja keuanan Masa depan dan terdiri dari informasi tambahan yang tidak
merefleksikan pengukuran keuangan di masa sebelumnya.
Ide utama di balik kombinasi sistem pengukuran adalah jika organisasi
mengikuti hak untuk membina utarna dan membcrikan kepada mereka
pembobotan yang benar, kemudian laba pasti akan mengikutinya. Beberapa studi
mendakunentasikan bahwa perbaikan kinerja baik iu nonkeuangan maupun
keuangan diikuti dengan implemeniasi pengukuran kinerja dan sistem insentif dari
pengukuran kinerja nonkeuangan, "Akan lelapi, untuk membuat pendorong nilai
yang menjadi efektif, manajer harus mempertimbangkan hati-hati indikalor ulama
yang akan digunakan dan bagaimana memilih yang scharusnya tertimbang, secara
individu dan tolal,
Selain fitur yang melihat ke arah masa depan, argumen utama lainnya
yang mendukung penggunaan pendekatan kombinasi pengukuran adalah tidak ada
satu pun pengukuran pengukuran, tidak peduli sebaik spa pun, dapat
merefleksikan kinerja organisasi secara mencukupi untuk memotivasi pembuatan
keputusan yang benar. Bepitu juga dengan berbagai pengukuran yang dapat
menyediakan segala sesuatu secara lebih lengkap dan lebih sesuai, releksi kinerja
dengan menangkap aspek kinerja yang tidak menggambarkan atau tidak cukup
tertinmbang sebagai hal yang penting pada pengukuran kinerja. Kombinasi
pengukuran juga bersifat lebih fleksibel, Dengan pengukuran keuangan, seliap
dana aliraa pemasukan kas (pendapalan) dan aliran pengeluaran kas (biaya)
ditimbang sama pentingnya. Sebagai konsekuensinya, informasi yang bernilai
dapat menjadi hilang pada perhitungan secara keseluruhan. Jika ringkasan singkat
memburuk, elemen yang berbeda dapat memberikan bobot yang berbeda. Sebagai
contoh, pendapatan yang berasal dari produk baru dapat diberi bobot lebih tinggi
dibandingkan dengan produk yang telah lama dan jika hal ini tepat, pengendalian
umum dan biaye administratif (orerhen) depet memberikan hal-hal yang penting
dibandingkan pengendalian biaya bahan baku.
Seperti yang didiskusikan pada Bab 10, tujuan utama manajer pada
organisasi yang berorientasi laba seharusnya adalah memaksimalkan nilai
pemegang saham. Nilai adalah konsep jangka panjang. Laba akuntansi jangka
pendek dan returu ketidaksempurnaan, indikator indikator perubahan nilai
pemegang saham (laba ekonomi). Miopia manajemen, sebuah fukus yang
berlebihan pada kinerja jangka pendek merupakan efek samping yang haimpir tak
lerelakkan atas penggunaan sistem pengendalian hasil keuangan yang ada pada
pengukuran kinerja akuntansi.