Bismillahirrahmanirrahiim.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui sejarah Nabi Muhammad SAW dari lahir hinga wafat
Untuk mengetahui riwayat Nabi Muhammad SAW
Untuk mengetahui sejarah penyebaran Islam
Untuk mengetahui kerasulan Nabi Muhammad SAW
BAB II
ISI
“ Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu
agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah,
dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk
(memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah. (Al-Mudatsir 74: 1-7) ”
Dengan turunnya surat Al-Muddatsir ini, mulailah Rasulullah berdakwah. Mula-mula ia
melakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat, pengasuh dan budaknya.
Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk
Islam. Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10
tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam.
Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Baru kemudian diikuti oleh Zaid
bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh Muhammad
sejak ibunya masih hidup. Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya. Abu Bakar sendiri kemudian berhasil
mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah. Dari dakwah yang masih
rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam. Sedangkan menurut sejarah Islam, putri Abu Bakar yaitu
Aisyah adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam.
Syaikh Al-Albani mengatakan: “Lelaki dewasa dan merdeka yang pertama kali beriman adalah
Abu Bakar, dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib, dari kalangan budak Zaid bin Haritsah”.
Terbuka
Dakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orangIslam
berjumlah 40 orang, maka turunlah ayat:
“ Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (Asy-Syu’ara, 26:214) ”
dan juga pada ayat,
“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara kamu
daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu). (Al-Hijr ayat 15:94-95) ”
Muhammad mulai terbuka menjalankan dakwah secara terang-terangan. Mula-mula ia
mengundang kerabat karibnya bangsa Quraisy dalam sebuah jamuan. Pada kesempatan itu ia
menyampaikan ajarannya.Namun ternyata hanya sedikit yang menerimanya. Sebagian menolak dengan
halus, sebagian menolak dengan kasar, salah satunya adalah Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil.
Mereka sangat membenci ajaran yang dibawa oleh Muhammad.
Sebelum kelahiran Muhammad, orang-orang Arab Quraisy adalah para penyembah berhala.
Mereka suka membunuh anak laki-Iaki dan menanam hidup-hidup anak perempuan. Mereka mudah
membunuh sebagian yang lain hanya karena hal-hal yang sepele. Oleh karena itu ketika Muhammad
mengajak mereka untuk menyembah Allah yang Esa, meninggalkan kepercayaan mereka, mereka marah
besar. Mereka yang semula cinta kepadanya berubah menjadi kebencian dan kemarahan. Sedangkan
mereka yang semula membenarkan Muhammad, telah berubah menjadi orang-orang yang
mendustakannya.
Madrasah Pertama
Madrasah Rasulullah saw
Muhammad saw mulai merasa perlu mencari sebuah tempat bagi para pemeluk Islamdapat
berkumpul bersama. Di tempat itu akan diajarkan kepada mereka tentang prinsip-prinsip Islam,
membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, menerangkan makna dan kandungannya, menjelaskan hukum-
hukumnya dan mengajak mereka untuk melaksanakan dan mempraktikkannya. Pada akhirnya
Muhammad memilih sebuah rumah di bukit Shafa milik Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Semua
kegiatan itu dilakukan secara rahasia tanpa sepengetahuan siapa pun dari kalangan orang-orang kafir.
Rumah Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam ini merupakan Madrasah pertama sepanjang
sejarah Islam, tempat ilmu pengetahuan dan amal saleh diajarkan secara terpadu oleh sang guru
pertama, yaitu Muhammad Rasulallah. Ia sendiri yang mengajar dan mengawasi proses pendidikan
disana.
2.9 DAFTAR AS-SABIQUN AL-AWWALUN
Ibnu Hisyam pernah menulis 40 nama as-sabiqun al-awwalun. Ia menulis Khadijah dalam nomor urut
pertama, Asma’ di nomor urut 18, dan Aisyah di nomor urut 19. Umar bin Khattab berada jauh di bawah Aisyah.
Yang termasuk As-Sabiqun Al-Awwalun adalah sebagai berikut:
01. Khadijah binti Khuwailid 17. Utsman bin Affan 32. Abu Salamah bin Abdul
02. Zaid bin Haritsah 18. Arwa’ binti Kuraiz Asad
03. Ali bin Abi Thalib 19. Zubair bin Awwam bin 33. Abu Abdillah al-Arqam bin
04. Abu Bakar Al-Shiddiq Khuwailid Abi al-Arqam
05. Bilal bin Rabah 20. Abdurrahman bin Auf 34. Muawiyah bin Abu Sufyan
06. Ummu Aiman 21. Sa’ad bin Abi Waqqas 35. Yasir bin Amir
07. Hamzah bin Abdul Muthalib 22. Thalhah bin Ubaidillah 36. Ammar bin Yasir
08. Abbas bin Abdul Muthalib 23. Abdullah bin Zubair 37. Sumayyah binti Khayyat
09. Abdullah bin Abdul-Asad 24. Miqdad bin Aswad 38. Amir bin Abdullah
10. Ubay bin Kaab 25. Utsman bin Mazh’un 39. a’far bin Abi Thalib
11. Abdullah bin Rawahah 26. Said bin Zayd bin Amru 40. Khabbab bin ‘Art
12. Abdullah bin Mas’ud 27. Abu Ubaidah bin al-Jarrah 41. Ubaidah bin Harits
13. Mus’ab bin Umair 28. Waraqah bin Naufal 42. Ummu al-Fadl Lubaba
14. Mua’dz bin Jabal 29. Abu Dzar Al-Ghiffari 43. Shafiyyah
15. Aisyah binti Abu Bakar Ash- 30. Umar bin Anbasah 44. Asma’ binti Abu Bakr
shiddiq 31. Sa’id bin Al-Ash 45. Fatimah bin Khattab
16. Umar bin Khattab 46. Suhayb Ar-Rummi
Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Al-Shiddiq, Ummu Aiman, dan Bilal bin Rabah,
merekalah orang yang pertama kalinya mengucap kalimat dua syahadat, lalu menyebar ke yang lainnya.
Kesemuanya berasal dari kabilah Quraisy, kecuali Bilal bin Rabah
Daftar di atas tersebut, tidaklah sesuai dengan kronologis urutan sejarah aslinya, dikarenakan
penyebaran Islam ini awalnya secara rahasia, maka terlalu sulit untuk mencari siapa saja yang terlebih dahulu
memeluk Islam, setelah lima besar pemeluk Islam.
2.10 PROFESI
Pada awalnya golongan ini hanya terdiri dari kaum miskin dan lemah, kemudian setelah menempuh
waktu semakin bertambah dan masuk beberapa orang dari lapisan golongan masyarakat, yang terdiri dari
pemuka adat, pemimpin suku, panglima perang, ibu rumah tangga, anak-anak, majikan, saudagar, pengusaha,
pedagang, petani, peternak binatang, pelayan rumah tangga, orang merdeka, budak.
Para budak banyak yang tertarik dengan prinsip yang diajarkan oleh Islam, yaitu tentang kesetaraan
manusia di hadapan Allah, Rasulallah mempersaudarakan sebagian muslim dari golongan aristokrat Quraisy
dengan sekelompok muslim lain yang dari golongan budak. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin,
kuat maupun lemah, merdeka maupun budak, Arab maupun non-Arab, semua setara. Menurut kaca mata Islam,
Allah tidak pernah melihat umat-Nya berdasarkan profesi/ pangkat dan jabatan seseorang, yang Allah nilai hanya
iman dan taqwa hamba-Nya.
2.11 TUGAS
As-Sabiqun al-Awwalun yang Salaf, memiliki beberapa tugas penting yang harus diemban mereka. Tugas
itu meliputi:
1. Bertauhid (mengesakan Allah), 12. Melarang kemusyrikan,
2. Beriman kepada para malaikat, rasul, kitab-kitab 13. Darah tidak ditumpahkan,
Allah, takdir 14. Tidak ada jiwa yang harus dibunuh kecuali
3. Menegakkan salat, karena kebenaran,
4. Menunaikan zakat, 15. Jalan-jalan tetap aman,
5. Melakukan keadilan, 16.Tali silaturahmi terus dijalin,
6. Melakukan amal kebaikan, 17. Menjunjung tinggi kesetaraan/ kemerdekaan
7. Meninggalkan kekejian, manusia,
8. Meninggalkan kemungkaran, 18. Mencegah keburukan,
9. Meninggalkan kezaliman, 19. Mempertahanan bela agama,
10. meninggalkan penyembahan berhala, 20. Menyebarkan secara diam-diam agama yang
11. Berhala harus dihancurkan, dibawa oleh Muhammad.
2.12 SURGA BAGI AS-SABIQUN AL-AWWALUN
Menurut kepercayaan Islam, As-Sabiqun al-Awwalun akan mempunyai tempat tinggal yang mulia, Surga
Jannatun Na’im.
“ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan
Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun rida
kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar (At-Taubah ayat 9:100) ”
Diperkuat oleh dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tentang tiga masa yang
mendapatkan kemulian dan keutamaan muslim dan lain-lainnya, dimana Muhammad bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya.”
2.13 KEDATANGAN ISLAM SECARA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING
Menurut beberapa hadits yang shahih, agama Islam dikatakan
pertama kali muncul dalam keadaan terasing, kemudian akan kembali menjadi asing sebagaimana semula ajaran
Islam itu datang. Sementara itu orang disekelilingnya telah menjadi rusak secara aqidah dan mereka akan
memusuhi ajaran Islam itu sendiri.
Pernyataan didasari beberapa hadits berikut dibawah ini:
Nabi Muhammad saw bersabda:
“Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana
semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba’).”
“Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba’). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah
orang-orang yang berperangai buruk dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti
mereka.”
“Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba’). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika
manusia rusak.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah dan bertepatan tanggal 22 April
571 M.Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri dengan berbekal
Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada
usia genap 40 th Nabi dianggkat menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan
perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.Kehidupan Rasulullah SA Pada tahun ke-7 Kenabian (616
M) kaum kafir Quroisy sepakat melakukan embargo terhadap Nabi dan keluarganya dari Bani Hasyim. Mereka
membuat piagam khusus yang digantung di Ka’bah, piagam itu berisikan antara lain melarang siapapun
mengadakan hubungan dengan Nabi dan keluarganya dalam bentuk apapun. Piagam tersebut habis masa
berlakunya jika Bani hasyim dengan sukarela menyerahkan Nabi untuk dibunuh. Maka akibat dari embargo ini
berbagai penderitaan dirasakan oleh Nabi dan keluarganya, namun tidak setitikpun hati Bani Hasyim mau
menyerahkan Nabi SAW kepada kafir Quroisy. Dan untuk menyambung hidup mereka hanya makan daun yang
terdapat di sekitar Syi’ib Abu Tholib tempat mereka diboikot. Pemboikotan ini terjadi selama 3 tahun.Setelah
Rasulullah SAW hijrah ke Yastrib (Madinah) perjuangan Rasulullah SAW semakin membara dengan banyaknya
peperangan diantaranya perang badar, perang uhud, perang khandak, perang tabuk dll. Namun akhirnya islam
mendapatkan kemenangan dengan adanya Fathu makkah atau penaklukan Kota Makkah.Pada tanggal 12 Rabiul
Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun
Nabi Muhammad Saw adalah Nabi yang terkahir membawa risalah Allah untuk umatnya, Nabi
Muhammad Saw sama seperti para Nabi yang sudah terdahulu yakni membawa kebenaran dan menyempurnakan
akhlak manusia.Sejak kecil Nabi Muhammad Saw sudah terlihat kenabiannya, sampai beliaupun di sebut Al -Amin
oleh sebagian orang dikarekan kejujuran dan ketulusannya. Meski hidup sebagai yatim piatu namun beliau
mampu hidup sebagaimana anak-anak lainnya yang masih mempunyai orang tua kandungnya sendiri. Nabi
Muhammad saw hidup dikelilingi dengan orang-orang yang baik sayang dan mencintainya, bahkan walaupun
hidup sebagai yatim piatu namun beliau tidak khawatir karena banyak yang menyayanginya.Kita sebagai umatnya
wajib mengikuti perbuatan dan perjalanan nabi baik dalam masalah ibadah ataupun dalam kesehari-hariannya.
Sesuai dalam dalil yang diserukan yaitu :
Ayat yang menghukumi adalah Al-qur’an
hadist yang tegak yaitu Al-hadist yang mana dalam hadist tercatat semua prilaku nabi dan
perbuatan yang memperkuat perintah-perintah Alloh sebagai contoh Alloh berfirman agar kita
mengerjakan sholat, namun dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan bagaimana caranya kita sholat
3.2 SARAN
Jadikanlah makalah ini sebagai bahan pelajaran bagi kita, bahwa apapun yang terjadi kita tidak boleh
putus asa dan menyerah, tapi kita harus tetap berusaha untuk menghadapinya. Percayalah Allah pasti akan
membantu hamba-Nya selama berada di jalan yang Allah Ridhai.