Anda di halaman 1dari 14

VITAMIN, MINERAL, DAN ZAT BESI

(Vitamin K)

DISUSUN OLEH :
ERDINI CAHYA UTAMI
20.14401.1.010

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SAMAWA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
A. Latar belakang…………………………………………………………………..…………1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………………...……...1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….2
A. Definisi dan Bentuk Vitamin K…………………………………………..……………….2
B. Sifat Vitamin K…………………………………………………………………………....2
C. fungsi vitamin K ………………………………………………………………………….2
D. sumber-sumber vitamin K………………………………………………………………..3
E. angka kecukupan vitamin K………………………………………………………………4
F. absorpsi dan transportasi vitamin K……………………………………………………….6
G. metabolisme vitamin K……………………………………………………………………7
H. akibat kekurangan dan kelebihan vitamin K………………………………………………7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………….9
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….9
B. Saran …………………………………………………………………………….……….9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh yang sehat membutuhkan asupan gizi dan nutrisi seimbang untukmenjalankan
fungsi setiap bagian organ tubuh dengan baik dan menjaga agartubuh tetap dalam kondisi
sehat. Setiap bagian tubuh mempunyai peran danfungsi sendiri-sendiri dan begitu juga
dengan kebutuhan agar dapat bekerjadengan baik.Karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa
zat mineral telah dianggap sebagaizat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh
normal. Jikasalah satu komponen tidak ada, proses pembekuan darah akan
terhambat.Vitamin merupakan suatu molekul etabol yang sangat diperlukan tubuh
untukproses etabolism dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidakdapat dibuat
oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena ituharus diperoleh dari bahan
pangan yang dikonsumsi. Absorbsimembutuhkan cairan empedu dan pakreas. Seperti halnya
lemak, vitamin jugamemerlukan protein pengangkut untuk memindahkannya dari satu tempat
ketempat yang lain.

B. Rumusan masalah
1. apa definisi dan bentuk vitamin K
2. bagaimana sifat vitamin K
3. apa saja fungsi vitamin K 
4. apa saja sumber-sumber vitamin K
5. apa saja angka kecukupan vitamin K
6. apa saja absorpsi dan transportasi vitamin K
7. apa saja Metabolisme vitamin K
8. apa saja akibat kekurangan dan kelebihan vitamin K

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan bentuk vitamin K
2. Mengetahui sifat vitamin K
3. Mengetahui fungsi vitamin K
4. Mengetahui sumber-sumber vitamin K
5.  Mempelajari angka kecukupan vitamin K
6.  Memahami absorpsi dan transportasi vitamin K
7. Mempelajari  etabolism vitamin K
8. Mengetahui akibat kekurangan dan kelebihan vitamin K

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Definisi dan Bentuk Vitamin K


Vitamin K (K dari "Koagulations-Vitamin" dalam Bahasa Jerman dan Bahasa
Denmark) merupakan sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan
untuk modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses
pembekuan darah. Secara kimia vitamin K adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona.
Vitamin K bersifat tahan panas, namun mudah rusak apabila terpapar senyawa asam,
basa, dan cahaya matahari.Manusia memperoleh vitamin K dari asupan makanan dan
mikroflora pada saluran pencernaan. Di dalam hati, vitamin K dibutuhkan untuk
mengaktivasi protrombin dengan reaksi karboksilasi gugus Glu pada residu protein
prekursornya. Asam glutamat yang mengalami reaksi karboksilasi akan berubah menjadi
asam karboksiglutamat gamma.Vitamin K yang terdapat di alam larut dalam lemak,
namun beberapa preparat sintis larut dalam air. 2-Metil-1,4-nafrakuinon, yang disebut
juga menadion, adalah suatu produk sintetis vitamin K, yang bersifat lebih aktif
dibanding vitamin K1.

B. Sifat Vitamin K
Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusakoleh radiasi,
asam, dan alkali. Vitamin K juga terdapat di alam dalamdua bentuk, keduanya terdiri atas
cincin 2-metilnaftakinon denganrantai samping. Vitamin K1 mempunyai rantai samping
fitil. VitaminK2 merupakan sekumpulan ikatan yang rantai sampingnya terdiriatas
beberapa satuan isoprene (berjumlah 1 samping dengan 14unit). Vitamin K3 terdiri atas
naftakinon tanpa rantai samping, olehkarena itu mempunyai sifat larut air. Vitamin K
atau metadion baruaktif secara biologis setelah mengalami alkalilasi didalam
tubuh(Almatsier, 2006).

C. Fungsi Vitamin K
Vitamin ini merupakan kebutuhan vital untuk sintesis beberapaprotein
termasuk dalam pembekuan darah. Disebut juga vitaminkoagulasi, vitamin ini bertugas
menjaga konsitensi aliran darah danmembekukannya saat diperlukan. Vitamin yang larut
dalam lemak ini juga berperan penting dalam pembentukan tulang dan
pemeliharaanginjal. Selain berperan dalam pembekuan, vitamin ini juga penting
untuk pembentukan tulang terutama jenis K1. Vitamin K1diperlukan supaya penyerapan
kalsium bagi tulang menjadimaksimal (Winarno 1986).
Vitamin K diperlukan untuk proses karboksilasi-gama pada residuglutamate untuk
membentuk tiga protein kunci yang terdapat dalamtulang, termasuk osteokalsin, yang
memiliki aktifitas tinggi dalammengikat kalsium. Telah dilaporkan bahwa pada orang
usia lanjutstatus vitamin K berbanding terbalik dengan resiko fraktur (Barasi2007).
2
Vitamin K merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubahresidu protein
berupa asam glutamate (glu) menjadi gama-karboksiglutamat (gla). Protein-protein ini
dinamakan protein-tergantung vitamin K atau gla-protein.Enzim karboksilase
yangmenggunakan vitamin K sebagai kofaktor didapat di dalam membranhati dan tulang
dan sedikit di lain jaringan. Gla-protein denganmudah dapat mengikat ion kalsium.
Kemampuan inilah yangmerupakan aktivitas biologik vitamin K. Vitamin K sangat
pentingbagi pembentukan protombin. Kadar protombin yang tinggi didalamdarah
merupakan indikasi baiknya daya penggumpalan darah. Padaproses pembekuan darah,
gama-karboksilasis terjadi di dalam hatipada residu asam glutamate yang terdapat pada
berbagai faktorpembekuan darah, seperti factor II (Protrombin), VII, VIII, IX, dan
X(Almatsier 2006).
Kemampuan gla-protein untuk mengikat kalsium merupakan langkahessensial
dalam pembekuan darah. Gla protein lain yang mampumengikat ion kalsium terdapat di
dalam jaringan tulang dan gigisebagai osteokalsin dan gla-protein matriks. Kedua jenis
gla-proteinini mengikat hidroksiapatit yang diperlukan dalam pembentukantulang. Tanpa
vitamin K, tulang memproduksi protein yang tidak sempurna, sehingga tidak dapat
mengikat mineral-mineral yangdiperlukan dalam pembentukan tulang. Gla protein juga
ditemukanpada jaringan tubuh lain seperti ginjal, pankreas, limpa, paru-paru,dan endapan
aterosklerotik namun fungsinya belum diketahuidengan pasti. Gla protein di dalam otak
diduga berperan dalammetabolisme sulfatida yang diperlukan untuk perkembangan
otak(Almatsier 2006).
D. Sumber Vitamin K
Sistem pencernaan manusia sudah mengandung bakteri di dalamusus halus
(jejunum dan ileum) yang mampu mensintesis vitamin K,yang sebagian diserap dan
disimpan di dalam hati. Akan tetapi tubuhmasih perlu mendapat tambahan vitamin K dari
makanan. Sumberutama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna
hijau, kacangbuncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun-
daunansemakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan pangan lain yangmengandung
vitamin K dalam jumlah lebih sedikit adalah susu,daging, telur, serealia, dan buah-
buahan (pisang, jeruk, dantomat) (Almatsier 2006).
Teh juga merupakan sumber vitamin K yang baik. Dalam setiap gramteh
terkandung sekitar 300-500 SI vitamin K. Berbagai panganprobiotik (yoghurt, yakult,
kefir, dan dadih) yang mengandungbakteri bersifat menguntungkan kesehatan, ternyata
bisa membantumenstimulasi produksi vitamin K di dalam usus besar (Purwanto,2002).
3
Tabel 1 kadar vitamin k pada berbagai bahan pangan (µg/100 gram)
Bahan Makanan µg Bahan Makanan µg
Susu sapi 3 Asparagus 57
Keju 35 buncis 14
Ayam 11 Brokoli 200
Daging sapi 7 Kol 125
Hati sapi 92 Daun selada 129
Hati ayam 7 bayam 89
Minyak jagung 10 Kentang 3
jagung 5 Tomat 5
gandum 5 Pisang 2
mentega 30 Jeruk 1
Tepung terigu 4 Kopi 38
Roti 4 The hijau 712

Air Susu Ibu (ASI) tidak banyak mengandung vitamin K, sedangkan bakteri yang
dapat mensintesis vitamin K tidak segera tersedia didalam saluran cerna bayi. Untuk
mencegah terjadinya gangguanpenggumpalan darah yang dapat menyebabkan
perdarahan, bayibaru lahir dianjurkan mendapat vitamin K melalui mulut atau
injeksiintramuscular. Susu formula bayi sebaiknya difortifikasi
denganvitamin K (Almatsier 2006).

E. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 tersebut dikatakan bahwa rata-rata
angka kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia adalah 2.100 kilo kalori per orang per
hari. Sementara rata-rata angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah 57
gram per orang per hari.Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, angka kecukupan gizi
rata-rata yang dianjurkan (per orang per hari) untuk anak umur 7-12 tahun adalah:
 Anak usia 7-9 tahun dengan berat badan 25 kg dan tinggi 120 cm, memerlukan energi
sebanyak 1800 kkal dan protein 45 gram
 Anak usia 10-12 tahun (pria) dengan berat badan 35 kg dan tinggi 138 cm, memerlukan
energi sebanyak 2050 kkal dan protein 50 gram
 Anak usia 10-12 tahun (wanita) dengan berat badan 38 kg dan tinggi 145 cm,
memerlukan energi sebanyak 2050 kkal dan protein 50 gram
Meski demikian, Angka Kecukupan Gizi pada anak atau orang dewasa ini akan
mengalami penyesuaian karena beberapa hal. Misalnya, wanita membutuhkan asupan zat
besi yang melebihi pria, apalagi saat ia menjadi ibu menyusui.Ada pula kelompok umur
tertentu yang membutuhkan nutrisi tertentu dengan jumlah yang lebih banyak dibanding
sebelumnya. Misalnya pada orang lanjut usia, kebutuhan vitamin B12 mereka akan
meningkat karena tubuh sudah sulit untuk menyerap jenis nutrisi yang satu itu.Beberapa
4
nutrisi juga harus Anda konsumsi dalam jumlah berbeda-beda karena kebutuhan tubuh
akan setiap nutrisi itu memang berbeda-beda. Misalnya, protein dihitung dengan satuan
gram, sedangkan vitamin C hanya dalam miligram.Dengan memenuhi Angka Kecukupan
Gizi, maka risiko Anda terkena penyakit yang berhubungan dengan asupan makanan
akan berkurang.
 Cara menghitung kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi dibagi menjadi kebutuhan gizi makro dan kebutuhan gizi
mikro. Kebutuhan gizi makro mencakup kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat.Kebutuhan
protein yang diperlukan tubuh adalah 10-15 persen dari kebutuhan kalori total Anda, 1 gram
protein sama dengan 4 kalori. Sementara untuk kebutuhan lemak adalah 10-25 persen dari
kebutuhan kalori total Anda, dengan 1 gram lemak sama dengan 9 kalori. .Untuk menentukan
jumlah kebutuhan kalori total per hari, biasanya para ahli gizi menggunakan rumus Harris
Benedict, yakni:
 Pria = 66 + (13,7 x berat badan ) + (5 x tinggi badan) – (6,8 x usia)
 Wanita = 655 + (9,6 x berat badan) + (1,8 x tinggi badan) – (4,7 x usia).
Berat badan di atas dicantumkan dengan angka dalam kilogram (kg) dan tinggi badan
diisii dalam satuan centimeter (cm).Kemudian, hasilnya dikali dengan aktivitas fisik
sehari-hari dengan kategori berikut:
 Sangat jarang berolahraga: dikali 1,2
 Jarang olahraga (1-3 kali per minggu): dikali 1,375
 Cukup olahraga (3-5 kali per minggu): dikali 1,55
 Sering olahraga (6-7 kali per minggu): dikali 1,725
 Sangat sering olahraga (sekitar 2 kali dalam sehari): dikali 1,9.
Sebagai contoh, didapatkan hasil kebutuhan kalori Anda adalah 1500 kalori, maka
untuk mengetahui kebutuhan protein, karbohidrat, dan lemak Anda, Anda dapat
melakukan penghitungan sebagai berikut:
 Protein: 15% x 1500 = 225 kalori, dibagi 4 untuk dijadikan gram = 57 gram.
 Karbohidrat: 60% x 1500 = 900 kalori, dibagi 4 untuk dijadikan gram = 225 gram.
 Lemak: 15% x 1500 = 225 kalori, dibagi 9 untuk dijadikan gram = 25 gram.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan protein Anda 57 gram, karbohidrat 225
gram, dan lemak 25 gram dalam sehari.Untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi, Anda
dapat mengunjungi atau mengunduh tabel kecukupan gizi yang dibuat oleh Kementerian
Kesehatan. Anda pun dapat melihatnya pada lampiran di Permenkes Nomor 28 Tahun
2019.
Untuk mendapatkan vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh,
Anda bisa pilih makanan dari sayur, buah, maupun daging hewan, dan sumber
karbohidrat seperti nasi. Secara spesifik, berikut beberapa contoh sumber makanan yang
mengandung vitamin dan mineral tersebut:
5
 Vitamin A: telur, susu, wortel, dan ubi.
 Vitamin C: jeruk, stroberi, kiwi, brokoli, serta paprika.
 Vitamin E: alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian, gandum utuh, wortel,
maupun sayuran berdaun hijau pekat.
 Kalsium: susu dan produk turunannya, brokoli, sayuran hijau, dan sarden.
 Serat: polong-polongan, makanan dari biji utuh, apel, stroberi, raspberry, maupun
buah dan sayur yang berwarna terang.

Saat ini sudah banyak aplikasi diet yang dapat menghitung jumlah kalori hingga
kandungan pada bahan makanan tertentu. Gizi yang cukup merupakan faktor yang
memengaruhi kesehatan tubuh hingga jangka panjang.

F. Absorpsi dan Transportasi Vitamin K


Vitamin K bekerja sebagai kofaktor enzim karboksilase yangmembentuk residu γ
– karboksiglutamat dalam protein precursor.Reaksi karboksilase yang tergantung vitamin
K terjadi dalamretikulum endoplasmic banyak jaringan dan memerlukan
oksigenmolekuler, karbondioksida serta hidrokuinon ( tereduksi ) vitamin Kdan di dalam
siklus ini, produk 2,3 epoksida dari reaksi karboksilasediubah oleh enzim 2,3 epoksida
reduktase menjadi bentuk
kuinonvitamin K dengan menggunakan zat pereduksi ditiol yang masihbelum teridentifikasi.
Reduksi selanjutnya bentuk kuinon menjadihidrokuinon oleh NADH melengkapi siklus
vitamin K untukmenghasilkan kembali bentuk aktif vitamin tersebut (Rusdiana 2004).

Sebanyak 50-80 persen vitamin K di dalam usus diserap denganbantuan asam empedu
dan cairan pankreas. Setelah diserap di dalamusus halus bagian atas, vitamin K dikaitkan
dengan kilomikron untuk diangkut melalui sistem limfa ke hati. Hati merupakan
tempatpenyimpanan vitamin K utama di dalam tubuh. Kemudian, vitamin Kdiangkut oleh
lipoprotein VLDL plasma dari hati menuju ke berbagaisel tubuh. Karena vitamin K bersifat
larut dalam lemak, hal-hal yangmenghambat penyerapan lemak secara otomatis juga
akanmenurunkan penyerapan vitamin K (Almatsier 2006).

Dalam keadaan normal, sebanyak 30-40 persen dari vitamin K yangdiserap akan
dikeluarkan melalui empedu, dan 15 persen melaluiurin sebagai metabolit larut air. Simpanan
vitamin K di dalam tubuhtidak banyak dan pergantiannya terjadi dengan cepat. Simpanan
didalam hati sebanyak 10 persen berupa filokuinon dan 90 persenberupa menakuinon, yang
kemungkinan disintesis oleh bakteri padasaluran pencernaan. Namun, kebutuhan akan
vitamin K tampaknyatidak dapat hanya dipenuhi dari sintesis menakuinon, diperlukan
jugadiperoleh dari makanan (Almatsier 2006).
6

G. Metabolisme Vitamin K
Sebagaimana vitamin yang larut lemak lainnya, penyerapan vitamin Kdipengaruhi oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapanlemak, antara lain cukup tidaknya sekresi
empedu dan pankreas yangdiperlukan untuk penyerapan vitamin K. Hanya sekitar 40
-70%vitamin K dalam makanan dapat diserap oleh usus. Setelahdiabsorbsi, vitamin K
digabungkan dengan kilomikron, diangkutmelalui saluran limfatik, kemudian melalui saluran
darahditranportasi ke hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hatidisimpan dalam bentuk
menaquinone. Dari hati, vitamin Kdisebarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan
melaluidarah. Saat di darah, vitamin K bergabung dengan VLDL dalamplasma darah
(Rusdiana 2004).
Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme menjadikomponen larut
air dan produk asam empedu terkonjugasi.Selanjutnya, vitamin K diekskresikan melalui urin
dan feses. Sekitar20% dari vitamin K diekskresikan melalui feses. Pada gangguanpenyerapan
lemak, ekskresi vitamin K bisa mencapai 70 -80 %(Rusdiana 2004).
H. Kekurangan dan Kelebihan Vitamin K
`Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal,sehingga bila ada
luka atau pada operasi terjadi perdarahan.Kekurangan vitamin K karena makanan jarang
terjadi, sebab vitaminK terdapat secara luas dalam makanan. Kekurangan vitamin
K terjadibila ada gangguan absorpsi lemak (bila produksi empedu kurang ataupada diare).
Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi bila seorangmendapat antibiotika sedangkan
tubuhnya kurang mendapat vitaminK dari makanan. Antibiotika membunuh bakteri di dalam
usus yangmembentuk vitamin K. Oleh karena itu, sebelum operasi biasanyadiperiksa terlebih
dahulu kemampuan darah untuk menggumpal dansebagai pencegahan diberi suntikan
vitamin K. Vitamin K biasanyadiberikan sebelum operasi untuk mencegah perdarahan
berlebihan(Almatsier 2006).
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapatmembeku. Hal ini dapat
meyebabkan pendarahan atauhemorrhargia. Bagaimanapun, kekurangan vitamin K
jarang terjadikarena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam ususdan dari
makanan. Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karenasistem pencernaan mereka masih
steril dan tidak mengandungbakteri yang dapat mensintesis vitamin K, sedangkan air susu
ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberisejumlah vitamin K
saat lahir (Rahayu 2008).
Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena sedikitnyakonsumsi sayuran atau
mengonsumsi antobiotik terlalu lama.Antibiotik dapat membunuh bakteri menguntungkan
dalam ususyang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin Kdisebabkan oleh
penyakit liver atau masalah pencernaan dankurangnya garam empedu (Purwanto 2002).
Aspirin berlebihan dapat mencegah pembekuan darah normaldengan mengganggu
pembentukan platelet dan faktor-faktortergantung vitamin K. Diagnosa adanya defisiensi
vitamin K adalahtimbulnya gejala-gejala, antara lain hipoprotrombinemia, yaitu
suatukeadaan adanya defisiensi protrombin dalam darah. Selain itu,terlihat pula perdarahan
subkutan dan intramuskuler (Almatsier2006).
7
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalambentuk berlebihan
berupa vitamin K sintetik menadion. Gejalakelebihan vitamin K adalah anemia hemolisis,
hiperbilirubinemia,kern ikterus, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan pada otak(Almatsier
2006).

Absorpsi adalah proses penyerapan makanan dari saluranpencernaan yang selanjutnya


dipindahkan ke sistem kardiovaskulerdan limfa untuk diedarkan ke seluruh tubuh.Anemia
hemolitik adalah anemia yang terjadi karena meningkatnyapenghancuran sel darah
merah.Hemorrhargia adalah keluarnya eritrosit (darah) dari pembuluhdarah, karena pecahnya
dindng pembuluh darah setempat.
Kilomikron adalah ikatan lipoprotein besar, yang disintesis dalammukosa usus,
dikeluarkan ke limfe intestinal, selanjutnya masuk kedalam plasma darah sitemik tanpa
melalui hati.Koagulasi adalah proses dimana berbagai faktor pembekuan darahberinteraksi,
yang akhirnya membentuk bekuan fibrin yang tak larut.Protrombin adalah protein yang larut
dalam plasma darah, yang bilaterjadi luka bersama dengan ion kalsium membentuk trombin,
yangmengaktifkan fibrinogen menjadi fibrin.Proconvertin adalah faktor koagulasi yang
dibentuk dalam ginjaldibawah pengaruh vitamin.VLDL (Very Low Density
Lipoprotein) adalah ikatan lipoproteindengan densitas sangat rendah, disintesis
hati, memasuki plasmadan diedarkan ke seluruh tubuh.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, terdapat dalam3 bentuk yaitu Vitamin
K1 ( phytomenadione), Vitamin K2(menaquinone) dan Vitamin K3 (menadione).
Vitamin K tahan terhadap panas, tetapi mudah rusak olehradiasi, asam, dan alkali.
Fungsi vitamin K adalah menjaga konsitensi aliran darah,membantu pembekuan darah saat
diperlukan, memaksimalkanpenyerapan kalsium, dan proses karboksilasi-gama pada
residuglutamate dalam pembentukan tulang. Sumber-
sumber vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarnahijau seperti kol dan brokoli serta
bakteri di dalam usus halus(jejunum dan ileum) juga mampu mensintesis vitamin
K. Standar kecukupan vitamin K seseorang tergantung dari beratbadannya, untuk dewasa
1mikrogram setiap hari per kg berat badan.
Absorpsi vitamin K dipengaruhi sekresi empedu dan cairanpankreas. Setelah vitamin K
diserap oleh usus halus, kemudiandikaitkan dengan kilomikron serta ditransportasikan ke hati
melaluisistem limfe. Kemudian diangkut oleh VLDL ke seluruh
tubuh.Vitamin K dimetabolisme menjadi komponen larut air danproduk asam empedu
terkonjugasi. Selanjutnya, vitamin Kdiekskresikan melalui urin dan
feses.Kekurangan vitamin K terjadi apabila terdapat gangguan absorbsilemak sehingga
hipotrombinemia menyebabkan darahsukar membeku dan pendarahan atau
hemorrhargia. Kelebihanvitamin K adalah anemia hemolitik, hiperbilirubinemia, kern
ikterusdan kerusakan pada otak.
B. Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami
miliki, baik dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami
berpesan kepada pembaca, ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami
buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca. Dan
menjadi wawasan kita dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah
terus berusaha untuk menggapai sebuah cita -cita yang luhur
9

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37512053/MAKALAH_VIT_K
https://www.slideshare.net/BillyLamon/vitamin-k-72903170
https://www.slideshare.net/BillyLamon/vitamin-k-72903170
https://nanopdf.com/download/vit-e-dan-k-universitas-esa-unggul_pdf
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2.%20DEFISIENSI%20VITAMIN%20K-
TERBARU.pdf
10

Anda mungkin juga menyukai