Raisya Nadhilah
Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
E-mail: Raisya.nadhilah@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leverage dan pertumbuhan perusahaan
terhadap opini audit going concern dengan opini audit tahun sebelumnya sebagai
variabel moderasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan yang telah di audit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel ditentukan
dengan metode purposive sampling, sehingga didapatkan 330 sampel selama 3 tahun
berturut-turut. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil dari penelitian ini bahwa:
(1) leverage tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern, (2)
pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap pemberian opini audit going
concern, (3) opini audit tahun sebelumnya memperkuat pengaruh leverage terhadap
pemberian opini audit going concern, (4) opini audit tahun sebelumnya memperlemah
pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern.
Kata Kunci: leverage, pertumbuhan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pemberian opini
audit going concern.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran investor saat ini sangat berpengaruh dalam mendanai kegiatan operasional
perusahaan. Selain itu, setiap investor pastinya menginginkan keuntungan dari
investasinya, karena itu salah satu pertimbangan investor adalah opini auditor mengenai
laporan keuangan. Auditor harus dapat memberikan opini yang tepat dengan keadaan
perusahaan yang telah di audit. Namun penyajian wajar bukan merupakan keyakinan
mengenai kelangsungan hidup suatu perusahaan (going concern). Di Indonesia, masih
banyak perusahaan yang menerima opini audit going concern. Salah satunya PT SLJ
Global TBK yang mendapatkan opini audit going concern. Pada tanggal 31 Desember
2016, PT SLJ melaporkan defisiensi modal - neto sebesar US$15.442.281 dan liabilitas
jangka pendeknya melebihi aset lancarnya sebesar US$4.573.021. Kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada
kemampuannya untuk membiayai operasional di masa yang akan datang, tercapainya
rencana manajemen dan dukungan secara berkesinambungan dari pemegang saham
perusahaan. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan asumsi bahwa PT SLJ
akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang memiliki kelangsungan usaha.
Berdasarkan fenomena tersebut perlu dilakukan pemelitian tentang factor determinan
pemberian opini going concern yang diberikan oleh auditor dapat disebabkan oleh
berbagai faktor maka penting dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi opini audit going concern.
2.73.1
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3 Tahun 2020 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
dilihat dari faktor leverage dan pertumbuhan perusahaan serta opini audit tahun
sebelumnya.
Benny dan Dwiandra (2016) telah membuktikan bahwa variabel opini audit tahun
sebelumnya mampu memperkuat pengaruh leverage terhadap opini going concern.
Semakin tinggi rasio leverage maka semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan
yang buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian kelangsungan hidup perusahaan. Hal
ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang memperoleh opini going concern. Jika
pada tahun sebelumnya perusahaan telah memperoleh opini going concern. Maka besar
kemungkinan auditee akan memperoleh kembali opini tersebut. Maka hipotesis ketiga:
H3:Opini Audit Tahun sebelumnya memperkuat pengaruh Leverage terhadap Pemberian
Opini Going Concern.
2.73.2
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3 Tahun 2020 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
dengan jumlah tahun penelitian 3 tahun sehingga total sampel keseluruhan adalah 330
sampel. Variabel dependen bersifat dikotomi (menerima opini audit going concern dan
tidak menerima opini audit going concern) dan merupakan variabel yang diukur
menggunakan variabel dummy, maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji regresi logistic.
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa rata-rata leverage (LEV) dari 330
observasi yang diteliti sebesar 0,5771, dan standar deviasi 0,58515. Nilai minimum
variabel ini sebesar 0,04yang dimiliki oleh PT. Multistrada Arah Sarana Tbk dan nilai
maksimum sebesar 5,07 yang dimiliki oleh PT.Asia Pasific Fibers Tbk d.h Polysindo Eka
Persada Tbk. Variabel pertumbuhan perusahaan (GROWTH) memiliki rata-rata 0,1042
dan standar deviasi 0,65622. Nilai minimum variabel ini sebesar -1,00 yang dimiliki PT
Holcim Indonesia Tbk pertumbuhan perusahaan di angka 0,1042, dan nilai maksimum
sebesar 9,82 yang dimliki oleh PT. Bantoel Internasional Investama Tbk.
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil penelitian hasil uji multikolinearitas berkisar -0,774 sampai
dengan -0,027. Hal ini menunjukan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel yang
nilainya lebih besar dari 0,9 maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala
multikolinearitas yang serius antar variabel bebas (independent variable).
2.73.3
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3 Tahun 2020 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
2.73.4
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3 Tahun 2020 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
perusahaan akan menerima opini audit going concern rasio leverage. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Setiawan dan Suryono
(2015), menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap pemberian opini audit
going concern.
2. Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif terhadap pemberian opini audit
going concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Pratiwi
dan Lim (2018) yang menyatakan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negative
terhadap pemberian opini audit going concern.
3. Opini Audit Tahun Sebelumnya memperkuat pengaruh leverage terhadap
pemberian opini audit going concern. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Benny dan Dwiandra (2016), yang menyatakan bahwa variabel opini
audit tahun sebelumnya memperkuat pengaruh leverage berpengaruh positif dalam
memoderasi leverage terhadap pemberian opini audit going concern. Semakin tinggi
rasio leverage maka semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang
buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup
perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini
audit going concern. Jadi dapat disimpulkan jika perusahaan memilki rasio leverage
yang tinggi maka perusahaan akan mendapatkan opini audit going concern dan
auditor juga akan memperkuat opini tersebut jika pada tahun sebelumnya
perusahaan juga mendapatkan opini audit going concern.
4. Opini Audit Tahun Sebelumnya memperlemah pengaruh pertumbuhan perusahaan
terhadap pemberian opini audit going concern Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa hasil pemberian kembali opini going concern tidak selalu berpatokan pada
opini going concern yang diperoleh di tahun sebelumnya saja, tetapi lebih ditujukan
pada dampak yang dihasilkan oleh penerbitan opini going concern itu. Apabila di
tahun sebelumnya perusahaan memperoleh opini audit going concern disebabkan
oleh faktor rasio aktivitas yang buruk, maka di tahun selanjutnya auditor belum tentu
akan kembali memberikan opini yang sama dan akan disesuaikan kembali dengan
kondisi rasio rasio aktivitas perusahaan saat itu. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Sari (2017) yang mendapatkan hasil
bahwa Opini Audit Tahun Sebelumnya memperlemah dalam memoderasi
pertumbuhan perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern
2.73.5
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3 Tahun 2020 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
DAFTAR PUSTAKA
Benny, I Made Priyana dan A.A.N.B Dwirandra. 2016. Kemampuan Opini Audit Tahun
Sebelumnya Memoderasi Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas pada Opini
Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.Vol. 14, No. 2, 2016,
hlm 835-861.
Pratiwi L., dan Lim H., 2018, Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Audit Tenure, dan
Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern, JRKA, Vol.4
Isue 2, Agustus 2018, hlm 67-77.
Setiawan F., dan Suryono B., 2015, Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas,
Likuiditas, dan Leverage terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Ilmu &
Riset.Vol. 4, No. 3, 2015.
Utami, Sari dan Santika 2017.Kemampuan Prior Opinion Memoderasi Pengaruh
Profitablilitas, Leverage, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Rasio Aktivitas
Terhadap Opini Audit Going Concern.E-Jurnal Ekonomi dan BisnisUniversitas
Udayana.Vol. 6, No. 7, 2017, hlm 2861-2888.
www.idx.co.id
2.73.6