Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN TN.

DENGAN KEBUTUHAN OKSIGENISASI

RUANG KEMUNING RSUD PROF.MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

DISUSUN OLEH

DYAH PALUPI PUSPITA DEWI

2111040003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
1. PENGKAJIAN
Data Umum Pasien

Nama : Tn.D
Umur : 75 th
Agama : Islam
Alamat : Dukuhwaluh RT 1
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan terakhir : Dagang
Tanggal masuk : 18 Oktober 2021

Alasan utama datang ke RS :

Pasien masuk ke IGD RSUD Prof.Margono Soekarjo tanggal 18 Oktober 2021 dengan
nyeri dada kiri, berdebar-debar menjalar sampai ke punggung. Keringat dingin, sesak
napas sudah selama 1 jam, batuk, terasa nggreges,suara serak dan sedang dalam
pengobatan di Balai Pengobatan Paru. Hasil TTV pasien diantaranya TD 202/117, N
98x/menit, SpO2 96%, S 360 , RR 36x/menit. Pasien memiliki riwayat hipertensi .
Tingkat kesadaran E:4 V:5 M:6. Sudah diberikan terapi infus NaCl 0,9%, 10 lpm
NRM, Inj. Furosemide 3x1amp, Minisiapi 1x80mg, Atorvastatin 1x20mg, ISDN
3x5mg, Kalitake 2x1 dan As Folate 3x1. Saat dilakukan pengkajian tanggal 21 Oktober
2021 pukul 13.00 pasien masih mengeluhkan sesak napas apalagi saat berbaring,
terlihat lemah, sulit tidur, napas cepat dan dangkal , aktivitas dibantu oleh keluarga,
nyeri di dada (P : Pasien merasa nyeri di dada terutama saat batuk, Q: seperti tertusuk,
R : dada sebelah kiri , S: 4, T: terus menerus), serta suara serak. Hasil TTV pasien yaitu
TD 110/58, S 36,50 , N 98x/menit, SpO2 93%, RR 21x/menit.
Keluhan utama saat ini: Pasien masih merasa sesak napas dan nyeri dada.

Riwayat kesehatan keluarga: Tidak ada

Riwayat Alergi: Tidak ada

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Nyeri : skala nyeri 5
Status gizi :BB saat ini : ±50kg,TB: ± 155cm,IMT:±20,8 (Normal)

2. Sistem persepsi sensori


Pendengaran : Tidak ada keluhan
Penglihatan : Tidak ada keluhan
Pengecap/Penghidu : Tidak ada keluhan
Peraba : Tidak ada keluhan

3. Sistem pernafasan
Frekuensi: 21x/menit
Suara nafas : ronkhi

4. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah : 110/58 mmHg , Nadi98x/menit, Capillary Refill: <2 detik
Suara jantung : murmur, Cardiomegali (+)

5. Sistem saraf pusat


Kesadaran: 15 (compos mentis)

Orientasi waktu : Normal


Orientasi orang : Normal

6. Sistem gastrointestinal dan endokrin


Nafsu makan :Normal
:Normal
Pola makan
:Normal
Abdomen
:Normal
BAB
:Normal
7. Sistem musculoskeletal
:Normal
Rentang gerak :

Kemampuan ADL (Aktivitas sehari-hari): dibantu oleh keluarganya.

8. Sistem integument
Pressure ulcer : Tidak ada
Elastisitas kulit :Normal

9. Sistem reproduksi: Normal

10. Sistem perkemihan


Terjadi peningkatan produksi urin dikarenakan pengaruh dari konsumsi obat-
obatan.

Data Penunjang
1. Rontgen dada (+) Cardiomegali
2. Pemeriksaan lab darah lengkap
Laboratorium

NO Pemeriksaan Hasil Normal Interpretasi


1. GDS 245 100-150 High
2. Kalium 4,7 3,7-5,2 Normal
3. Kalsium 8,5 9-11 Normal
4. Klorida 99 96-106 Normal
5. Kreatinin 1,92 0,6-1,1 High
6. SGOT 22 8-45 Normal
7. SGPT 14 7-56 Normal
8. Ureum 35,87 10-50 Normal

Terapi yang diberikan


- Pemberian oksigen nasal kanul 4 lpm
- Infus NaCL 0,9%
- Inj.Furosemide2x1Amp
- Miniaspi 1x80mg
- Atorvastatin 1x20mg
- ISDN 3x5mg
- As Folate 3x1
- Valsartan 2x80mg
- Eperison tablete 1x1
- Inj. Vicilin 1500mg/8jam
- NAC 3x20mg
- TABAS syrup 3x1

PSIKOSOSIALBUDAYA DAN SPIRITUAL

Psikologis

Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah adalah pasien merasa sedih namunjuga
berusaha ikhlas. Cara mengatasi perasaan tersebut adalah dengan berpasrah kepada
Allah SWT Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan maka pasien benar-benar sudah
mempasrahkan diri kepada Allah SWT. Pasien sedikit mulai mengetahui mengenai
penyakitnya karena sudah dijelaskan oleh dokter dan anaknya yang menemani.
Sosial
Pasien sering mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya, namun semenjak sering
sesak napas pasien mulai jarang mengikuti kegiatan di sekitar lingkungan rumahnya.
Budaya
Budaya yang diikuti pasien adalah budaya orang Jawa pada umumnya, dan tidak
pernah merasakan keberatan terhadap budaya tersebut
Spiritual
Pasien melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dan sering mengikuti kegiatan pengjian .
namun saat ini pasien tidak melaksanakan sholat karna merasa kesulitan. Perasaan
pasien saat ini merasa sedih dan menganggap ini adalah ujian dari Tuhan dan
mempsrahkan hidupnya kepada-Nya.

ANALISA DATA

N DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI DX


O KEPERAWATAN
1. DS : - Pasien mengatakan Pola napas Hiperventilas Pola napas tidak
masih sesak napas tidak efektif i efektif b.d
dan bertambah hiperventilasi
apabila dalam posisi
berbaring.
- Pasien mengatakan
suara serak sejak
lama dan batuk
kadang-kadang.
- Pasien mengatakan
sulit tidur .
DO : - Pasien terlihat lemah
- TTV : TD 110/80, N
98x/menit, S 36, RR
21x/menit
- Suara nafas ronkhi,
napas cepat dan
dangkal.
- Pasien mendapatkan
terpasang oksigen 4
lpm nasssal kanul.
- Aktivitas pasien
dibantu keluarga
- Riwayat sesak napas 1
jam dan sedang dalam
pengobatan di Balai
Pengobatan Paru.
2. DS :- Pasien mengatakan Nyeri akut Agen cedera Nyeri akut b.d agen
nyeri dada biologis cedera biologis
P: Pasien mengatakan (penyakit) (penyakit)
nyeri dada apalagi saat
batuk
Q: Seperti tertusuk
R : Dada sebelah kiri
S: 4
T : terus menerus
- Pasien mengatakan
sulit tidur .
DO :- Pasien terlihat
meringis
- TTV : TD 110/80, N
98x/menit, S 36, RR
21x/menit
- Suara jantung murmur
- Hasil pemeriksaan
jantung menunjukan
adanya
pembengkakan
(cardiomegali)

Prioritas Diagnosa Keperawatan :

1. Pola napas tidak efektif b.d hiperventilasi


2. Nyeri akut b.d agen cedera biologis (penyakit)
RENCANA KEPERAWATAN

NO Hari/Tgl Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
1. 21-10- Pola napas Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas
2021 tidak efektif
tindakan keperawatan O : - Monitor pola napas
b.d
hiperventilasi selama 2x24 jam (frekuensi, kedalaman,
diharapkan pasien dapat usaha napas)
merasa berkurang sesak - Monitor bunyi napas
napasnya dengan kriteria dan sputum
hasil: N : - Posisikan pasien semi
Pola Napas fawler/fawler
Indikator A T - Berikan oksigen
Frekuensi 2 4 E : - Ajarkan teknik batuk
napas efektif
Ortopnea 2 4 - Motivasi pasien untuk
Keterangan : bernafas pelan dan
1. Memburuk dalam
2. Cukup C : Kolaborasi pemberian
memburuk obat, bronkodilator
3. Sedang (apabila diperlukan)
4. Cukup membaik
5. Membaik

2. 21-10- Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen Nyeri:


2021 agen cedera
tindakan keperawatan O:-Lakukan pengkajian nyeri
biologis
(penyakit) selama 2x24 jam -Monitor TTV
diharapkan pasien -Monitor ketidakn
nyerinya dapat yamanan pasien akan nyeri
berkurang dengan N:- Dorong pasien untuk
keriteria hasil: monitor nyeri dan
Level nyeri: menangani
Indikator A T - Dukung istirahat/tidur
-Nyeri 2 4 yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri
yang - Berikan informasi
dilaporkan mengenai penyebab nyeri
-Ekspresi 2 4 E:-Ajarkan prinsip-prinsip
nyeri menahan nyeri
wajah -ajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
Keterangan: - anjurkan untuk istirahat.
1. Berat C: - Kolaborasi medis dalam
pemberian obat.
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Baik

IMPLEMENTASI

NO Hari/tangga Implementasi Respon Paraf


DX l/waktu

1. Kamis 21- - Memantau frekuensi DS: - Pasien masih


10-2021 napas pasien mengatakan sesak napas
- Memonitor TTV
09.30 - Memposisikan pasien DO:- Pasien tampak
fowler lemah dan aktivitas
dibantu keluarga

- Pasien terpasang NRM


10lpm

- TTV : TD 110/80, N
98x/menit, S 36, RR
21x/menit

2. Kamis 21- - Monitor ttv dan DS:- Pasien mengatakan


10-2021 penyebab nyeri masih nyeri di dada
- Mengajarkan pasien
09.30 P: Pasien mengatakan
relaksasi napas dalam
nyeri dada apalagi saat
batuk
Q: Seperti tertusuk
R : Dada sebelah kiri
S: 4
T : terus menerus
DO: - Pasien terlihat
meringis dan belum
dapat menerapkan teknik
relaksasi

1. Kamis 21- - Memberikan oksigenisasi DS:- Pasien masih


10-2021 merasa sesak napas
DO:- Pasien terpasang
11.00 O2 4lpm nasall

1. Jum’at 22- - Memonitor frekuensi DS:-Pasien mengatakan


10-2021 napas dan tanda vital sesak napas berkurang
lainnya
17.00 - Memberikan obat DO:-Terapi obat
TABAS syrup masuk

- TTV : TD 147/67, N
107x/menit, S 36, RR
20x/menit

2. Jum’at 22- -Mengkaji keluhan nyeri DS: pasien mengatakan


10-2021 nyeri berkurang
-Mengajarkan teknik
17.00 relaksasi pada pasien P: Pasien mengatakan
nyeri dada apalagi saat
batuk
Q: Seperti tertusuk
R : Dada sebelah kiri
S: 3
T : terus menerus
DO: - Pasien terlihat
belum dapat
menerapkan teknik
relaksasi .

- TTV : TD 147/67, N
107x/menit, S 36,
RR 20x/menit
1. Sabtu 23- - Memantau frekuensi napas :-Pasien mengatakan
10-2021 sesak napas berkurang
- Memantau tanda-tanda
07.30 vital pasien DO : -TTV : TD 116/63,
N 88x/menit, S 35,2C ,
RR 22x/menit

- Terpasang NRM 2lpm

2. Sabtu 23- -Memonitor TTV DS:- pasien mengatakan


10-2021 nyeri berkurang
- Memberi injeksi
07.30 Furosemide2x1Amp, P: Pasien mengatakan
nyeri dada apalagi saat
Miniaspi 1x80mg,
batuk
Atorvastatin 1x20mg, ISDN
3x5mg, As Folate 3x1, Q: Seperti tertusuk
Valsartan 2x80mg,
R : Dada sebelah kiri
Eperison tablete 1x1, Inj.
Vicilin 1500mg/8jam, NAC S: 2
T : terus menerus
DO:-Terapi obat masuk

-TTV(TD 140/90
mmHg. N 80x/menit R
20x/menit

EVALUASI

NO Hari/tangg Catatan perkembangan Paraf


al/waktu
DX

1. Kamis 21- S: Pasien mengatakan masih sesak napas


10-2021
O:- Pasien tampak lemah dan aktivitas dibantu
14.00 keluarga

- Pasien terpasang NRM 10lpm

- TTV : TD 110/80, N 98x/menit, S 36, RR 21x/menit


A: Masalah belum teratasi

Indikator A T S
- Pola 2 4 2
napas

- Ortopnea 2 4 2

P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor frekuensi napas
- Pemberian oksigen
- Posisikan pasien semi fowler/fowler

2. Kamis 21- S: :- Pasien mengatakan masih nyeri di dada


10-2021
P: Pasien mengatakan nyeri dada apalagi saat batuk
14.00
Q: Seperti tertusuk
R : Dada sebelah kiri
S: 4
T : terus menerus
O: - Pasien terlihat meringis dan belum dapat
menerapkan teknik relaksasi

A: Masalah belum teratasi

Indikator A T S

-Nyeri yang 2 4 2
dilaporkan

-Ekspresi 2 4 2
nyeri wajah

P:Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi pemberian obat
1. Jum’at 22- S: Pasien mengatakan sesak napas berkurang
10-2021
O : Terapi obat TABAS syrup masuk
21.00 TTV : TD 147/67, N 107x/menit, S 36, RR 20x/menit
A: Masalah belum teratasi

Indikator A T S

- Pola napas 2 4 3

- Ortopnea 2 4 3

P : lanjutkan intervensi
- Memonitor frekuensi napas
- Pemberian oksigen
- Posisikan pasien semi fowler/fowler

2. Jum’at S :- Pasien mengatakan nyeri berkurang

22-10- P: Pasien mengatakan nyeri dada apalagi saat batuk

2021 Q: Seperti tertusuk


R : Dada sebelah kiri
21.00
S: 3
T : terus menerus
O:-Pasien tampak menahan nyeri

- TTV : TD 147/67, N 107x/menit, S 36, RR


20x/menit

A: Masalah belum teratasi

Indikator A T S

-Nyeri yang 2 4 3
dilaporkan

-Ekspresi 2 4 3
nyeri wajah

P: Lanjutkan intervensi

- Monitor TTV
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi pemberian obat

1. Sabtu 23- S : Pasien mengatakan sesak napas berkurang


10-2021
O: -TTV : TD 116/63, N 88x/menit, S 35,2C , RR
14.00 22x/menit

- Terpasang NRM 2lpm

A: Masalah belum teratasi

Indikator A T S

- Pola napas 2 4 3

- Ortopnea 2 4 3

P:Lanjutkan intervensi
- Memonitor frekuensi napas
- Pemberian oksigen
- Posisikan pasien semi fowler/fowler

3. Sabtu 23- S: Pasien mengatakan nyeri berkurang


10-2021 P: Pasien mengatakan nyeri dada apalagi saat batuk

14.00 Q: Seperti tertusuk


R : Dada sebelah kiri
S: 2
T : terus menerus
O : :-Terapi obat masuk (injeksi Furosemide2x1Amp,
Miniaspi 1x80mg, Atorvastatin 1x20mg, ISDN
3x5mg, As Folate 3x1, Valsartan 2x80mg, Eperison
tablete 1x1, Inj. Vicilin 1500mg/8jam, NAC)

-TTV(TD 140/90 mmHg. N 80x/menit R 20x/menit


A: Masalah teratasi sebagian

Indikator A T S

-Nyeri yang 2 4 4
dilaporkan

-Ekspresi 2 4 4
nyeri wajah

P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Anjurkan untuk istirahat
- Kolaborasi pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai