Metode Penelitian
Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara konkuren yaitu
pengambilan data penelitian di jalankan bersamaan dengan pelayanan di laksanakan.
Penelitian ini di laksanakan di Rumah Sakit Strok Nasional Bukittinggi jalan Sudirman Bukittinggi.
Sumber data penelitian adalah resep pasien rawat jalan yang mendapatkan pelayanan dari Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Jumlah sampel sebagai sumber data penelitian di
hitung secara proporsi binominal (Lemeshow,dkk,1997).
ZZ = derajat kepercayaan
Jumlah sampel minimal yaitu orang dan dalam penelitian ini di genapkan menjadi
orang sampel.
3.4 Defenisi Operasional
Variabel
Defenisi
Waktu tunggu pelayanan resep obat non racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan
resep sampai dengan menerima obat non racikan (Menkes RI.2008).
Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep
sampai dengan menerima obat racikan (Menkes RI,2008).
Kategori
1. < 30 menit
2. < 60 menit
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui pengamatan langsung / observasi
dengan instrumen penelitian ini menggunakan Lembar Pengumpoulan Data (LPD) yang berisi nama
pasien beserta identitasnya,durasi waktu penerimaan resep,pengerjaan resep, penyerahan obat,
serta total waktu pelayanan resep (menit).
No urut Penerimaan
Poli Penyerahan
X= X/N
Keterangan
X = waktu rata-rata
N = jumlah sampel
Penilaian kecepatan pelayanan resep ini di katakan memenuhi persyaratan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit apabila:
1. Untuk resep obat non racikan,memenuhi persyaratan apabila kecepatan waktu pelayanan < 30
menit
2. Untuk resep obat racikan,memenuhi persyaratan apabila kecepatan waktu pelayanan < 60
menit.
Prosedur kerja yang di lakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
b. meninta surat dari Dekan Akademi Farmasi Ranah Minang Padang untuk melakukan penelitian
di Rumah Sakit Sroke Nasional Bukittinggi.
c. meminta izin kepada Direktur Rumah Sakit Sroke Nasional Bukittinggi untuk melakukan
penelitian.
d. memberikan surat izin penelitian dari kepala bidang diklat Rumah Sakit Sroke Nasional
Bukittinggi ke apoteker penaqnggung jawab instalasi untuk dapat melakukan penelitian di Rumah
Sakit tersebut.
f. meminta surat izin selesai penelitian dari kepala bidang diklat Rumah Sakit Sroke Nasional
Bukittinggi’