24%
76%
Total sekitar 392 (76%) dari kab/kota di Indonesia mengikuti survey tsb.
Partisipasi rate dari provinsi berbeda-beda berkisar 80-90%, namun ada juga prov dg
partisipasi rate < 20%
Angka Partisipasi Provinsi
(N=34)
24% 35%
41%
- Foreign born case sementara didefinisikan sebagai kasus kusta yang berasal dari luar negeri
(WNA) ataupun WNI yang kemungkinan terpapar saat berada di luar negeri
- Total kasus baru yang ditemukan tahun 2020= 11173 kasus baru
- Ditemukan 6 kasus berasal dari Aceh Barat Daya, Muna Barat, Wonosobo, Pidie Jaya ,Lombok
Timur, Tanjung Pinang
Kasus Diskriminasi yang Terlaporkan
• Dari Kab/kota yang mengisi survei tersebut, sebanyak
49 kasus diskriminasi yg terlaporkan baik kepada
Dinkes, petugas nakes, LSM/NGO atau media.
• Diskriminasi berupa:
– Ditolak berobat di fasyankes
– Dikucilkan/diasingkan oleh keluarga/masyarakat
– Dikeluarkan dari sekolah
– Dipecat dari pekerjaan
– Perceraian dengan pasangan
– Gunjingan/tatapan
– Tidak boleh ikut kegiatan atlit di luar daerah
Jumlah Fasyankes yang Menyediakan
Layanan Konseling bagi Pasien Kusta
(N=9433)
26%
Fasyankes memberikan
layanan konseling
74% Fasyankes tidak
memberikan layanan
Sebanyak 6940 (74%) fasyankes menyediakan layanan konseling bagi pasien kusta
dari total 9433 fasyankes yang terdata dalam survey.
Kab/Kota yang Mengikutsertakan OYPMK
dalam Program P2 Kusta (N=392)
43%
Mengikutsertakan
57% OYPMK dlm program
Tidak mengikutsertakan
Sebagian besar kab/kota mengikutsertakan OYPMK dalam deteksi dini (55,1%), sosialisasi
ke masyarakat (49,3%), dan sebagai PMO (37,3%)
Kab/Kota yang Mengikutsertakan OYPMK
dalam Mikroplanning Program P2 Kusta
(N=392)
18%
Mengikutsertakan OYPMK
dlm mikroplanning
program
Tidak mengikutsertakan
82%