Anda di halaman 1dari 11

Pemantauan Data

Laboratorium TCM TB
di SITB
DR. RETNO KUSUMA DEWI, MPH
FOKAL POIN LABORATORIUM DAN TB RO, SUBDIT TB, DIT.P2PML, DITJEN.P2P
KEMENKES RI
Indikator dan target utama lab TB
(Stranas penanggulangan TB 2020-2024)

Sebagian data terkait


indikator dan target utama
lab TB dapat diperoleh
melalui SITB
Tingkat Penggunaan (Utilisasi) Kab/Kota
Banjarnegara
Utilisasi
2020
43%
Utilisasi
2021
41%
Alat TCM TB Banyumas
Batang
Blora
103%
48%
61%
26%
30%
62%
PROVINSI Kab/Kota
Utilisasi
2020
Utilisasi
2021 Boyolali 80% 40%
Bandung 115% 22% Brebes 41% 25%
Utilisasi Utilisasi Utilisasi Rerata Faskes Bandung Barat 67% 58% Cilacap 107% 98%
PROVINSI TREND
2019 2020 2021 Lapor 2021 Bekasi 28% 19% Demak 31% 63%
DKI 63% 46% 39% 82% Menurun Bogor 55% 41% Grobogan 20% 7%
Ciamis 90% 121% Jepara 61% 36%
JABAR 89% 58% 35% 88% Menurun
Cianjur 68% 59% Karanganyar 76% 33%
JATENG 84% 56% 36% 86% Menurun Kebumen 26% 35%
Cirebon 45% 21%
Garut 64% 45% Kendal 34% 33%
Indramayu 80% 19% Klaten 46% 27%
Karawang 111% 18% Kota Magelang 27% 24%
Kota Bandung 48% 32% Kota Pekalongan 73% 94%
Kota Banjar 27% 24% Kota Salatiga 64% 34%
Kota Semarang 90% 32%
KAB/KOTA Kota Bekasi 68% 16%
Kota Surakarta 48% 40%
Kota Bogor 26% 21%
Kota Cimahi 25% 16% Kota Tegal 94% 76%
Utilisasi Utilisasi Kota Cirebon 78% 71% Kudus 41% 40%
Kab/Kota
2020 2021 Kota Depok 67% 101% Magelang 31% 0%
Jakarta Barat 56% 39% Kota Sukabumi 46% 50% Pati 87% 25%
Jakarta Pusat 36% 28% Kota Tasikmalaya 94% 25% Pekalongan 52% 37%
Jakarta Selatan 54% 47% Kuningan 40% 40% Pemalang 29% 16%
Jakarta Timur 51% 51% Majalengka 29% 44% Purbalingga 90% 74%
Jakarta Utara 33% 27% Pangandaran 27% 31% Purworejo 44% 22%
Purwakarta 70% 12% Rembang 58% 42%
Kepulauan Seribu 2% 1%
Subang 94% 98% Semarang 32% 24%
DKI JAKARTA Sukabumi 82% 81% Sragen 22% 15%
Sumedang 20% 14% Sukoharjo 36% 18%
Tasikmalaya 57% 57% Tegal 64% 56%
Temanggung 106% 72%
JABAR Wonogiri 54% 26%
Wonosobo 31% 67%

JATENG
Faskes TCM dengan Utilisasi TCM TB “0%” Pada 2021
PROVINSI KAB/KOTA FASKES
31-DKI Jakarta Jakarta Barat 3119-PKC Tambora
31-DKI Jakarta Jakarta Selatan 3141-RSUK Jagakarsa
31-DKI Jakarta Jakarta Pusat 3147-RSU Kramat 128
31-DKI Jakarta Jakarta Utara 3154-RSUD Koja
31-DKI Jakarta Jakarta Timur 3164-BTKLPP Jakarta
32-Jawa Barat Kota Bandung 3202-BLK Bandung
32-Jawa Barat Majalengka 3250-PKM DTP Talaga
32-Jawa Barat Bogor 3257-PKM Ciomas
32-Jawa Barat Garut 3264-Puskesmas Balubur Limbangan
32-Jawa Barat Kota Bogor 3268-Puskesmas Bogor Timur
32-Jawa Barat Kota Bekasi 3275-Puskesmas Wisma Jaya
33-Jawa Tengah Magelang 3342-RSUD Muntilan
33-Jawa Tengah Kudus 3370-Puskesmas Kaliwungu Kudus
33-Jawa Tengah Karanganyar 3372-Puskesmas Karangpandan
33-Jawa Tengah Grobogan 3383-Puskesmas Toroh I
33-Jawa Tengah Kota Semarang 3386-Puskesmas Bandarharjo Semarang
33-Jawa Tengah Magelang 3387-Puskesmas Tegalrejo
33-Jawa Tengah Sragen 3391-Puskesmas Tangen

Sumber data : rekapitulasi laporan bulanan TCM per 5 Agustus 2021

Perlu dikonfirmasi apakah alat TCM tidak digunakan atau laporan tidak dikirimkan. Jika alat TCM tidak digunakan,
maka alat TCM dapat ditarik dan direlokasi ke fasyankes lainnya.

Saat ini, laporan bulanan TCM masih menggunakan format excel analisis dan dikirimkan oleh fasyankes TCM ke pusat
melalui email genexpert.indonesia@gmail.com dengan tembusan atau cc ke Dinas Kesehatan provinsi dan
kab/kota, maksimal tanggal 5 setiap bulannya.
Proporsi Terduga TB per Pemeriksaan Diagnosis di SITB
Tren Penegakan Diagnosis TB di Indonesia per Triwulan
Tahun 2020-2021
*TB.06 SITB per 10 Mei 2021
700.000 50%
46%
45% • TCM → alat diagnosis utama utk
600.000 41%
penegakan diagnosis TB, seluruh
37% 37% 40%
35%
terduga TB harus dilakukan
500.000 35% pemeriksaan TCM. Pemeriksaan
mikroskopis digunakan untuk
30% pemantauan pengobatan/follow-
400.000
up, (SE Dirjen P2P No.
25%
HK.02.02/III.1/936/2021 tentang
300.000
20% Perubahan Alur Diagnosis dan
Pengobatan Tuberkulosis di
200.000 15% Indonesia).
10%
• Target proporsi terduga TB yang
100.000 didiagnosis melalui TCM tahun
5% 2021 dan 2022 adalah 65% dan
70%, (STRANAS TB 2020-2024).
- 0%
TW1-2020 TW2-2020 TW3-2020 TW4-2020 TW1-2021 • Berdasarkan grafik, proporsi
Terduga TB didiagnosis dgn mikroskopis 260.402 122.873 139.798 127.216 106.092 terduga TB didiagnosis dengan
Terduga TB didiagnosis dgn TCM 242.291 92.955 116.346 112.794 144.565
TCM di Indonesia pada Q1-2021
Terduga TB tidak diperiksa bakteriologis 95.049 49.143 57.183 64.590 63.346
Total 597.742 264.971 313.327 304.600 314.003
adalah 46% (144.565/314.003).
% Terduga TB didiagnosis dgn TCM 41% 35% 37% 37% 46%
Selisih pemeriksaan TCM di SITB, Lapbul TCM, dan GxAlert
Lapbul TCM SITB Selisih Total Tes
Provinsi TCM di Lapbul
2020 Jan-Jun 2021 Total 2020 Jan-Jun 2021 Total dan SITB
DKI JAKARTA 65.542 27.159 92.708 46.153 20.296 66.449 26.269
JABAR 116.157 51.131 167.288 89.938 49.786 139.724 27.564
JATENG 97.807 46.685 144.492 90.932 46.580 137.785 6.707

• Pada tabel diatas, diketahui bahwa terdapat selisih total pemeriksaan TCM yang terlaporkan di SITB (pada
laporan rekapitulasi hasil pemeriksaan TCM) dengan laporan bulanan TCM.
• Dinas kesehatan provinsi memantau jumlah hasil pemeriksaan TCM di wilayahnya serta mengumpanbalikan
ke masing-masing kab/kota untuk memastikan tidak terdapat selisih pemeriksaan.
• Pemantauan jumlah hasil pemeriksaan TCM dapat dilakukan melalui rekap laporan bulanan TCM format excel
(sheet UTILISASI), SITB (laporan “Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan TCM”) dan GxAlert (website GxAlert dan modul
integrasi di SITB).
• Semua data hasil pemeriksaan TCM harus tercatat di SITB.

*Data SITB per 18 Agustus 2021


Selisih pemeriksaan TCM di SITB, Lapbul TCM, dan GxAlert
1. Jumlah pemeriksaan TCM di laporan “Rekapitulasi hasil pemeriksaan TCM” SITB.

2. Jumlah pemeriksaan TCM pada rekap laporan bulanan TCM provinsi format Ms. Excel (sheet UTILITAS).

3. Jumlah pemeriksaan TCM dari software GxAlert, baik pada modul integrasi “SKAT & GxAlert di SITB, maupun
pada website GxAlert. GxAlert merupakan software konektivitas data yang secara otomatis dapat
menghubungkan data alat TCM dengan sistem pencatatan dan pelaporan Program TB (SITB) sekaligus
menyediakan hasil analisis data pemeriksaan TCM berupa dashboards yang bisa diakses melalui website
http://Indonesia.gxalert.com.

(2) Website GxAlert (1) Integrasi GxAlert di SITB


Pengisian laporan bulanan di SITB
 Fitur laporan bulanan TCM sedang dikembangkan dalam SITB. Saat ini sedang
dalam proses penyusunan SOP/tatacara penggunaan.
 Penggunaan laporan bulanan TCM di SITB menunggu surat pemberitahuan resmi
dari Subdit TB Dit P2PML.
Untuk beberapa fitur di bawah ini masih
belum dapat ditampilkan karena masih
dalam tahap pengembangan dan
Contoh
Contoh tampilan
tampilan laporan
perbaikan di SITB. Fitur tersebut antara
laporan
Analisis Analisis TCM
Pemeriksaan
lain sbb: Pemeriksaan TCM per
per Fasyankes
− KPI TCM dan kesimpulannya Fasyankes
di SITB
− Tingkat positivitas TB dan TB RO di SITB
− Kapasitas pemeriksaan dan rata-
rata kapasitas pemeriksaan yang
belum dimanfaatkan.
− Tren tingkat pemeriksaan berhasil
dan pemeriksaan gagal
RTL Pemantauan Data Laboratorium TCM TB di SITB
1. Dinas kesehatan provinsi harus mendiseminasikan SE Dirjen P2P No. HK.02.02/III.1/936/2021
mengenai Perubahan Alur Diagnosis dan Pengobatan Tuberkulosis ke semua kab/kota di
wilayahnya.
2. Dinas kesehatan provinsi menghitung proporsi terduga TB yang diperiksa TCM di wilayahnya serta
menganalisis dan mengumpanbalikan data proporsi terduga TB beserta estimasi/target per
pemeriksaan ke masing-masing kabkota (terutama kab/kota yang belum sesuai estimasi/target).
Analisis dan umpanbalik sebaiknya dilakukan per triwulan.
3. Dinas Kesehatan provinsi dan kab/kota melakukan pemantauan tingkat penggunaan (utilisasi)
TCM, proporsi pemeriksaan TCM berdasarkan rujukan internal dan eksternal per fasyankes
TCM,serta selisih pemeriksaan TCM antara lapbul TCM, SITB dab GxAlert. Kemudian
mengumpanbalikan ke masing-masing kabkota mengenai data fasyankes dengan utilisasi
rendah/sedang dan proporsi rujukan eksternal 0%, mengevaluasi pelaksanaan jejaring rujukan
pemeriksaan TCM dan sistem transportasi spesimen di wilayah tersebut, sertaserta memastikan
semua pemeriksaan TCM tercatat di SITB (tidak terdapat selisih pemeriksaan).
4. Dinas Kesehatan provinsi dan kabkota perlu melakukan pengaturan ulang mengenai jejaring
rujukan pemeriksaan TCM TB pada faskes dengan utilisasi TCM rendah ataupun proporsi terduga TB
diperiksa TCM belum sesuai estimasi/target.
5. Dinas kesehatan provinsi bersama dengan dinas kesehatan kab/kota memfasilitasi jika terdapat
kendala dalam pelaksanaan jejaring rujukan pemeriksaan TCM pada suatu fasyankes serta
memfasilitasi dalam implementasi sistem transportasi spesimen pada kab/kota atau fasyankes
yang belum.
TERIMA KASIH
Tim Laboratorium
Subdirektorat Tuberkulosis

SOSIAL MEDIA
Instagram : @tbc.indonesia
Facebook : TBIndonesia
Twitter : @TBIndonesia
YouTube : TB Indonesia
Website Subdit TB : tbindonesia.or.id

Anda mungkin juga menyukai