Anda di halaman 1dari 25

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan diriku, setiap kali aku berfikir, setiap kali aku

bergerak, setiap kalii aku bertindak aku harus melibatkan hatiku. Rasanya sangat melelahkan tapi juga
menyenangkan, namun entah kenapa ketika suasana hatiku sedang kurang baik aku merasa lebih baik
aku mati. Aku ingin sekali bisa menghilangkan rasa itu, tapi aku rasa aku tidak bisa. Mungkin yang
bisa aku lakukan sekarang hanya bertahan dan bertahan sampai datang seorang penolong kepadaku.
Aku merasa hidupku di batasi, aku tidak bebas berkehendak. Entah kenapa ?, tapi itu
kenyataanya!. Mungkin kehidupan kalian berbeda dengan kehidupanku, tapi kita sama bukan ? sama-
sama manusia. Bolehkah kita bertukar posisi sebentar saja. Aku ingin merasakan kehidupan yang
kalian alami, kalian juga boleh merasakan kehidupan yang aku alami. Kalau bisa ... aku ingin
melakukannya. Tapi aku rasa tidak bisa, oh ya menurut kalian kehidupan yang sebenarnya itu seperti
apa?, mempunyai kekayaan yang melimpah, kekuasaan yang di hormati, istri yang cantik dan seksi,
atau kehidupan yang sederhana !, tidak terlalu kaya, tidak terlalu berkuasa, mempunyai istri yang
tidak terlalu cantik dan seksi. Yaa, mungkin setiap pribadi mempunyai pandangannya sendiri-sendiri,
dan itu hak kalian
Jujur aku sedikit muak dengan dunia ini, semuannya diatur dalam suatu sistem yang membuat
aku gila. Tapi aku rasa hal ini dimaksudkan untuk membuat manusia mengetahui kebahagiaan yang
sebenarnya. Sampai saat ini aku belum bisa mengetahuinya... apa kalian sudah mengetahuinya?, kalau
sudah, bisakah kalian memberitahukannya kepadaku!. Aku minta tolong bisakah kalian hidup dalam
duniaku... tapi tidak apa-apa kalau kalian tidak bisa melakukannya, lagi pula kita memang akan selalu
sendiri-sendiri bukan?!.
Oh ya!, sekarang itu malam valentine. Aku ingin tahu apa yang biasa kalian lakukan pada
malam valentine, pacaran, main, atau Cuma kumpul2 sama temen. Paasti menyenangkan, berbeda
denganku. Aku hanya bisa diam dirumah ditemani teman setiaku, diriku sendiri. Jujur aku sudah
lelah, letih, dan ingin.....membunuh kalian semua.

“hmm, tidak kusangka kamu bisa membuat tulisan seperti ini....”


“tulisan apa?”
“ini...(mengibas-ngibaskan sebuah kertas)
“he~, d-darimana kamu mendapatkannya?” berusaha mengambilnya
“kembalikan....kembalikan” srtt dan berhasil mengambilnya
“mau kamu apakan tulisan itu....?”
“entahlah, mungkin aku akan membuangnya”
“jangan!, sayang kalau dibuang”
“ya udah, nih buat kamu!”
“he-, kalau tau mau gitu, ya jangan direbut dong...!”
“he...”
“dasar aneh..! tapi, aku sedikit takut dengan bagian akhirnya”
“mm..?
“dan ingin membunuh kalian semua....”
“kamu ganti aja....”
“gak ah.”
“kenapa....”
“gak tahu tuhh !!....”
“E..??”
“oh ya, mudah2-an kita satu kelas ya, gale!” sambil tersenyum
“ya..-”

Hari ini adalah hari pertama masuk SMA untuk siswa yang telah lulus SMP, mereka
disambut oleh indahnya bunga sakura yang cantik nan indah. Para siswa baru-pun
mengawalinya dengan upacara pembukaan dan keharusan mematuhi aturan. Setelah itu
mereka ditempatkan di kelas masing2 yang cukup untuk 30-40 orang dan pemberitahuan
mengenai Guru yang bertanggung jawab atas kelas mereka.

melihat plang kelas “aku kelas I-B ya-kan...?!”


Ssreeettt... membuka pintu kelasnya
“ini kelas IB iya-kan,
“iya...”
Mendengar balasan pertanyaan yang tidak dimaksudkan untuk bertanya, membuatnya
terkejut dan segera menoleh”
“E-..?”
(tersenyum manis) “ayo masuk....”
“i-iya....perempuan ini cantik sekali”
Dia-pun masuk dengan ditemani seorang gadis cantik....

(di sisi lain) Tep...tep... seorang remaja laki2 sedang berjalan di lorong sekolah untuk menuju
kelasnya, dan dia disambut oleh kekaguman orang yang melihatnya .....
“s-siapa dia?”
“ganteng bangett....!!!
“d-dia keren...”
“apa dia anak kelas3?”
“aku rasa bukan, liat saja seragamnya....”

“wooyy, apa itu kau vall....?


Si remaja laki2 itu-pun menoleh....
“yuc!?”
“tidak kusangka kau akan masuk sekolah ini...”
“hm, disuruh kakakku...”
“hehem, kakakmu masih suka seperti itu ya?!”
“iya....”
“ko kamu gak bareng kakakmu?”
“ya iyalah.....
“E-, maaf aku lupa. Kakakmu-kan anak kelas 3 ya! hhe”
Tak berapa lama kemudian Depdepdepdep.........seseorang berlari ke arah mereka....
“woy vally.....!!!”
Mendengar suara itu, membuat semua orang menoleh ke arahnya....
“astaga....
“tubuhnya tinggi banget....
“d-dia makan apa sih, ko bisa tumbuh seperti itu...
“A-azrada!!”
“azrada...?”
“kamu sekolah disini juga?”
“iya....”
“dia temanmu....?”
“ya!”
“badannya gede banget...”
“anu, kamu temennya akira....”
“iya...
“namanya Hajime Tetsu”
“senang berkenalan dengan (melihat baju yang dikenakannya)mu senpai?!”
“he, aku juga mm.....”
“Abukara Ren”
“hem ren-kun, ngomong2 kamu masuk kelas mana?”
“aku.......
(back to class IB)“tidak kusangka di kelas ini banyak sekali murid perempuan dan cuman
aku sendiri yang berbeda. Alias, apa aku satu-satunya siswa laki2 disini???”
“A-anu,...”
“Aku rasa ada yang masuk ke telingaku....” mengusap-ngusap telinganya
“anu, maaf...
“H (menoleh) Aaa... oh Tuhan, karyamu memang.... i-iya. Ada yang bisa saya bantu?”
“mm bolehkah aku duduk dibelakangmu...”
“E?? (heran)
“gak boleh ya?”
“E-b-boleh kok, silakan”
“makasih (sambil tersenyum)
“tidak kusangka di dunia ini masih ada orang seperti ini...” suatu senyuman terlukis di
bibirnya
“Pengumumaaaaaaan!!, semuanya tolong dengar...!”
“A-...
“dia siapa....”
“murid kelas ini juga kali....
siswa yang ada di kelas dikejutkan oleh tingkah seorang siswi perempuan yang lumayan
cantik dan terlihat tegas .....
“semuanya!, karena mayoritas murid disini perempuan, jadi aku menawarkan
ide untuk menjadikan kelas ini khusus untuk perempuan....”
“Eh~.....
“aku setuju, lagi pula cowo itu suka........
“aku juga setuju....
“ya~, aku juga setuju......H* (tersadar) i-itu berarti aku (melihat kesekeliling).....”
“ terus apa yang akan kamu lakukan....?” (seorang siswi lain
mengajukan pertanyaan disertai sorot mata yang mengarah pada.......
“m-maksudnya?,
“aku akan berbicara dengan pihak sekolah....”
“anu maaf. Aku kurang setuju!” seorang perempuan yang berada di belakang orang
yang bersiap untuk di usir angkat bicara.
“kenapa?”
‘karena, anu...bukankah itu tindakan tidak adil, hanya karena kita mayoritas dan m-dia
minoritas [si laki2 : dia?, aku?.] itu tidak berarti m- dia berhak disingkirkan, iya-kan?”
“aku setuju dengan pendapatnya!” (tersenyum)
(menoleh) “A-syukurlah ada yang setuju...”
“perempuan itu [flash back “E-..?” (tersenyum manis) “ayo masuk....”]

“baiklah, aku mengerti. Hey kau!”


Melihat ke sekeliling...”aku..?”
“iya !, memangnya siapa lagi?”
“iya ada apa?”
“kenapa kamu masuk sekolah ini?”
“E-??”
“emangnya kamu gak tau....”
“tahu....apa?”
“sekolah ini adalah sekolah SMA dengan siswa perempuan
terbanyak...”
“ohh, kalau itu aku tahu. Tapi bukankah dunia ini juga sudah mulai dipenuhi perempuan?”
“a...hhe,
“hhee........
“heuh, okey, kami tidak akan mengusir kamu. Asalkan kamu
jangan sekali-kali berani menyentuh siswa perempuan...”
“kenapa?, kalau misal ada perempuan yang berusaha mencoret-coret wajahnya, gimana?
Masa aku tidak boleh mencegahnya dengan menahan tangannya?”
“a- haha.........
“hehe.... dia bener
“hehe...
“masa mau dibiarin?, kasian-kan”
Mendengar hal bodoh itu siswi yang berada di bangku belakangnya-pun tersenyum....
“aku rasa tindakanmu untuk mengusir aku dari kelas ini hanya karena aku menjadi satu2nya
siswa laki2 yang di kelas ini adalah hal yang berlebihan...”
“haah....”
“hm, aku rasa dia benernya juga....
“iya, aku setuju....
“aku juga sependapat.....
“kalian gak konsisten banget sih...
“biarin, kan masih muda..jadi masih sering salah
“Uuuu....
“ maaf, Sebenarnya di kelas kita ada 5 orang siswa laki2”

“kalau begitu, aku menarik kembali ideku.”


“tuh, dia juga sama....
“Uu gak konsisten....
“awas kalau suatu saat kamu narik lagi
ucapanmu...
“E....
Mendengar hal itu, si laki2 langsung berbalik menoleh ke belakang....
“makasih ya!”
“A-untuk apa?”
“entahlah...”
“E-...(heran)
“hanya saja.....hati kecilku ingin mengatakannya”
Melihat si laki2 berterima kasih didampingi senyuman kepadanya membuat dia menunduk
dan berkata
“i-iya sama2”
“Oh ya! nama kamu siapa?”
“Namaku Alstromeria Miyu..
“He-, kamu blasteran?”
“iya, aku keturunan orang swedia”
“emm...pantesan”
“anu namamu siapa?”
“hm, perkenalkan (memberikan tangannya) namaku Riel Horiuchi ”
“emm...” (memiringkan kepalanya)
“d-dia kenapa?, ko hanya memandangi tanganku?. Mm ya udah..." ketika horiuchi akan
menarik tangannya kembali plup tangannya ditahan oleh suatu tanda yang mengatakan...
“nice to meet you...!” (tersenyum)
Melihat dan mendengar hal itu, horiuchi-pun memberikan tanda yang sama dengan
menggunakan tangan kirinya....plp..
“yes, me to”
Sehingga horiuchi memberikan salam dengan kedua tangannya sedangkan si perempuan
hanya satu tangan.
Akan tetapi baru 2 detik mereka bersalaman Sshh....perempuan itu segera menarik tangannya
“E-, maaf aku tidak sopan ya!?”
“Em... perempuan itu hanya terdiam dan menundukan kepala sambil memegang
tangan kananya
“maaf, sudah jadi kebiasaanku kalau bersamaan aku suka menggunakan kedua tanganku”
“A-, iya tidak apa2....”
“sekali lagi, aku minta maaf.”
“iya2, tidak apa2”
Disaat horiuchi kembali membalikan badannya disaat itu juga....
Srreeetttt...
Manusia yang mungkin sangat dia nanti-nanti-kan bermunculan.....
Dari balik pintu “maaf, ini kelas I-B-kan...?”
salah seorang dari mereka bertanya ...
“apa kau tidak melihat plangnya...bodoh!”
Dan dijawab oleh seseorang yang berada di belakangnya....
“A-maaf2, aku han*wwsshh A~....?”
Dengan sikap dinginnya, laki2 itu terus melanjutkan langkahnya dan.....
Srt, slp...dia duduk dibangku pilihannya...
“hey liat2, cowo itu ganteng...”
“iya-iya...”

“maaf, kadang2 sifatnya memang suka kaya gitu tapi sebenarnya dia orang baik ko...”
Seorang laki2 yang berada di belakangnya mencoba menghindari kesalahpahaman
“a-iya tidak apa-ap*...”
“E- ada apa?”
“tubuh kamu tinggi...”
“A-hhe, kata orang sih gitu”
“tinggi badanmu berapa meter?”
“meter? He, cuman sekitar 178 cm...”
“Heee, usiamu?”
“kalau usia 16 tahun...”
“untuk ukuran asia itu luar biasa apalagi baru kelas 1 SMA....
“gak juga, hhe”
“woy, kalian ngalangin jalan tuh....” seorang perempuan yang mencoba mengusir horiuchi
tapi tidak jadi, memperingatkan mereka.
(menoleh) “E...”
“maaf, permisi...”
“maaf, silakan” (sambil memberikan jalan)

“cowo itu tinggi banget ya....


“he’eum.....
“laki2 yang pake kacamata itu cute....

Namun seperti halnya siang dan malam, diantara mereka juga ada yang responnya ...
“kalau menurutku biasa aja tuh....
“h’m, menurutku juga gitu....
“wow! satu kata dariku untuk mereka siswa laki2 yang ada di kelas ini. Laki2 pertama yang
duduk setelah aku (mengalihkan pandangannya ke arah luar) gillee ganteng banget, laki2
yang lumayan tinggi itu tinggi bangeett tapi tidak setinggi temanku.... tiang listrik,
sepertinya dia ramah (tatapannya menoleh ke arah siswa yang barusan mengobrol dengan si
tinggi), dan yang terakhir.....
“hey, sebelah sini...!” Entah apa yang ada di pikiran horiuchi, tiba2 dia memanggil seseorang
sambil melambai-lambaikan tangannya, dan karena mendengar hal itu para siswa lainpun ikut
menoleh ke arahnya “bukan kalian!, dia...” menunjuk seorang siswa laki2 yang tadi jalannya
terhalangi untuk masuk ke kelas”
“aku ?!”
“iya!, duduknya disini aja” menunjuk bangku yang masih kosong dan kebetulan berada
disampingnya...
“b-baiklah....!” si laki2 itupun mengikuti sarannya
“kelihatannya dia.....”
Tep... “makasih...”
“a-iya. Mm namamu siapa?” (sambil memberikan tangannya)
“A-namaku Kimimura Atshushi” (dia-pun menyambut tangannya)
“nama yang bagus, oh ya! perkenalkan namaku (plp dia melakukan hal yang sama seperti
saat dia bersalaman dengan miyu) Riel horiuchi!”
Dan hal itu membuat kimimura sedikit “E-...” terkejut
“semoga kita bisa berteman baik ya!”
“i-iya. A-anu kapan2 main ke rumah aku ya!”
“E-iya...gile baru kenal udah di ajak main ke rumahnya.....manteplah”
“maaf, (seorang laki2 yang di sebut bodoh oleh si ganteng mengambil alih
pembicaraan dengan meminta izin untuk) apa boleh aku duduk di sebelah sini...?”
(tangannya menunjuk pada bangku yang berada di belakang kimimura)
“iya boleh....” ucap kimimura
“makasih. (sambil duduk) ngomong2 nama kamu siapa?”
“namaku Kimimura Atshushi”
“emm, kalo kamu?”
“aku...?”
“iya!”
“aku riel horiuchi”
“m, horiuchi, kimimura semoga kita bisa berteman baik ya!” (sambil tersenyum)
Mereka ber 2-pun menjawab “iya”, “a-anu bolehkah aku berteman dengan kalian?”
Seorang perempuan yang berada di sebelah kananya mengajukan sebuah ikatan...
“E-cantiknyaa, tentu saja boleh. Nama kamu siapa?”
“Alstromeria miyu”
“senang berkenalan denganmu miyu-chan....”
“iya aku juga”
Kimimura : “Alstromeria.... anu bukankah itu nama bunga?”
“kamu tahu..?”
“emm Kalau tidak salah artinya itu kesejahteraan, kemakmuran, atau juga keberuntungan.
Di namakan sama dengan penemunya Baron Claus VON Alstromer yang berkebangsaan
Swedia”
“iya, benar”
Horiuchi : “ohh...”
“waahh, kimimura hebat !”
“ah, ngga juga...hhe”
Horiuchi : “maaf, kalau boleh tahu nama kamu siapa?”
“oh, maaf, perkenalkan namaku Hiroyuki Ken”
Horiuchi : “ken....siip”
“E-?”
Tak berapa lama kemudian, Srrreeettt...tep (seorang guru perempuan masuk)
“Selamat pagi!!”
“selamat pagi...!!!”
Dengan senyuman ramahnya guru itu meminta izin untuk...
“perkenalkan nama ibu Nagisa Tachibana, sekarang ibu ditugaskan untuk menjadi wali kelas
kalian. Mohon kerjasamannya”
“mohon bimbingannya..!!!”
“emm, apa kalian sudah saling kenal?”

“mm~..udahh”
“belum guru!”
“kalau begitu.....”

Seperti halnya anak sd yang masuk smp, begitu-pun anak smp yang masuk sma. Pada hari
pertama setelah upacara penerimaan siswa baru selesai, semua siswa dipersilakan masuk ke
kelasnya masing2 dan diberi waktu jeda 25 menit untuk saling berkenalan. Namun apabila
hal itu tidak terlalu efektif maka wali kelas akan memanggil semua siswa-siswi untuk......
“perempuan cantik yang di belakang, tolong kemari...”
“A...” dengan perasaan yang sedikit deg deg-an perempuan itu-pun menuruti
permintaan gurunya...”
Dengan ekspresi wajah yang ringan sang guru mencoba untuk bersahabat dengan para siswa
dan membuat suasana kelas menjadi nyaman
“tolong beritahu nama dan usiamu, ya....!”
“baik guru, perkenalkan namaku Alstromeria miyu, usiaku 15 tahun. Aku harap kalian
bisa menjadi temanku”
Horiuchi : “jadi pacar aja deh....”
“dia cyantik ya!”
“he’em-he’em...”
“kamu tidak apa2 duduk di bangku paling belakang?”
“tidak apa2 guru....”
“ya udah, silakan (tersenyum) kembali”
“iya guru, terima kasih...”
“mm, semua anak laki2 tolong kedepan...”
Tanpa pikir panjang mereka-pun menuruti perintah gurunya...
“silakan perkenalkan diri kalian. Dimulai dari kamu..” (tangannya menunjuk pada laki2 yang
berada di paling kanan)
“aku ingin tahu nama si tinggi itu...”
“emm....”
“perkenalkan namaku Abukara Ren, usiaku 16 tahun. Terima kasih”
“usianya lebih tua dariku...”
“emangnya kenapa?”
“gak....gak apa2”
“silakan selanjutnya....”
“si ganteng-si ganteng....”
“mudah2an dia mau jadi pacarku...”
“enak aja....”
“hah....
“namaku Akira akatsuki, usiaku 15 tahun. Makasih”
“emm.....”
“namanya akatsuki ya!”

“ selanjutnya...”
“cowo ini juga tidak kalah ganteng....”
“iya-iya...”
“perkenalkan namaku hiroyuki ken, usiaku 15 thun. Semoga kita bisa berteman baik”
“iya...!!!”
“senyumannya manis banget...”
“iya-iya, sepertinya aku gak nyesel deh masuk
sekolah ini
“yang selanjutnya....”
“hey2, itu si cowo cute...”
“iya...”
“perkenalkan namaku Kimimura Atshushi, usiaku 15 thun. Mohon kerjasamanya”
“iya,....!!”
“dia manis...”
(tersenyum) “mm..nama kamu siapa?”
“aku?”
“iya...”
“horiuchi!, lengkapnya Riel horiuchi...”
“dia......biasa aja...”
“he’eum....”
“apa aku dikatain biasa aja? Hmm...tapi emang bener sih”
“mm horiuchi-kun, bagaimana pendapatmu tentang perempuan2 disini..?, apa mereka
cantik2?”
“He-?”
Mendengar pertanyaan itu, serentak membuat semua siswa merasa sedikit terkejut dan
bingung...
“kenapa guru menanyakan hal seperti itu?”
“maksudnya?”
“aku rasa hal seperti itu tidak perlu dipertanyakan”
“aku rasa mereka cantik...eh- bukan, mereka memang (sambil tersenyum) cantik2”
“oh begitu, kalau boleh tahu apa alasannya?”
“alasan?”
“iya. Setiap jawaban harus disertai alasan bukan?”
“mm, alasannya.... oh ya!, (dengan wajah polosnya dia mengatakan) karena
perempuan itu tidak ada yang tampan guru...”
“A-H’h’hh (mendengar alasannya membuat sang guru berusaha menahan tawa dengan
menutup mulutnya)
Kimimura : “A-hehe...”
ken : “A-hha....”
abukara : “Em-akatsuki kau......tertawa?”
“Haah..., nggak lah...”
“dia....ehe(tersenyum)
“hmm...apa dia..(tersenyum)..bodoh?”
(dengan nada suara yang sedikit.......sang guru memperkenankan mereka untuk kembali)
“terima kasih. Silakan kembali ke tempat duduk kalian”
“baik guru!” (serentak)

“hmm. Perempuan cantik yang ada di paling ujung tolong perkenalkan diri....”
Ssrrtt “perkenalkan namaku, Ayame Naomi. Usiaku 15 tahun. [horiuchi : “eum...jadi
nama perempuan yang mau ngusir gue ayame ...] mohon bimbingannya.”
“(tersenyum) kamu, silakan perkenalkan dirimu”
“baik sense, semuanya perkenalkan namaku.....”
Setelah semua siswa selesai memperkenalkan diri mereka.....lalu,
“untuk ketua kelas mau ditunjuk sekarang?” bu nagisa meminta siswa yang bersedia untuk
menjadi wakil kelas
“iya, sense!”
“kalau gitu, ada yang mau jadi ketua ?”
“sense!, ayame-chan saja....” (sambil menunjuk-nunjuk)
“emm...?”
“ihh, kamu apa2n sih....”
“iya2, aku setuju...”
“mei, kamu jngn ikut2n dong...”
“hhe, (berbisik) maaf tapi aku rasa kamu cocok...”
“bagaimana naomi-san?”
“E~....
“iya gitu...!
“kalau aku sih tidak keberatan, hanya saja....”
“iya?”
“ hanya saja kalau semuanya setuju....”
“aku setuju...”
“aku juga...”
“iya2, aku setuju...”

“bagaimana menurutmu...?”
“aku...iya aja deh...”
“tidak konsisten....”
“biarin, kan masih muda...”
“Uuu...

“bagaimana, semuanya setuju kalau naomi-san menjadi ketua kelas?”


“setuju...!!!!!!!”
“itu kamu juga ikut2an....
“biarin kan masih muda....
“ii kamu ngopy kata2ku...
“biarin kan masih muda....
“Uuuu....dasar...
“sudah diputuskan. Secara demokratis, Ayame Naomi menjadi ketua kelas. Ibu titip pesan
tolong hormati dan dengarkan kata2 ketua kelas kalian”
“baik sense..!!”
“iya !!”
“sekarang, untuk wakil. Ada yang mau mencalonkan diri...?”
“sense!”
“iya naomi?”
“bagaimana kalau untuk wakilnya dari siswa laki2...?”
“emm, kenapa?”
“supaya bisa sseeng (sorot matanya mendadak tajam dan mengarah pada.......)
menghindari terjadinya tindakan diskriminatif, karena jumlah siswa yang tidak
seimbang...”
“mmm, kalau begitu ibu serahkan semuanya pada naomi-san ya!”
“baik guru...”
Tep...tep...sang guru berjalan ke arah pintu
ssrreeettt...“tolong dengarkan perintah ketua kelas kalian ya!. Ibu lupa ada hal yang harus ibu
lakukan...”(tersenyum) jjlllbbb...

“hmm, ssrrt (berdiri) semuanya!. Aku harap kalian tidak keberatan dengan keputusanku”
“iya....!”
“baik...ayame-chan”
“kamu!,(menunjuk) harus menjadi wakil ketua kelas...”
“E- siapa?”
“kamu....!!”
“He-, kenapa aku?”
“kamu tidak denger apa yang diperintahkan bu guru ....”
“A~.....tolong dengarkan perintah ketua kelas kalian ya!.
(berbisik) : “horiuchi, kamu pasti bisa...”
“kimimura, kamu aja deh.....”
Sambil tersenyum “terima aja....”
“ken...ogah ah....”
“semuanya setuju-kan...”
“setuju....!!”
“iya...!!”
“iya~...aja deh”
“gak konsisten...

“horiuchi, udah terima aja....”


“hmm, baiklah aku menerimamu...”
“semuanya setuju-kan...!”
“iiy-t-tunggu .....
“ini seperti...
“nada suara dan kata2nya, seperti orang yang....
“oke. Sudah diputuskan kalau horiuchi menerima-k*Ha~ kamu ngomong apaan?”
“menerimamu....”
“E-...m-m-menerima?”
“rame nih....”
“aku suka mereka....
“aku gak nembak kamu...dasar bodoh!”
“Maksudku, aku menerima keputusanmu....”
“kalo ngomong yang jelas...!”
“maaf2....hhe”
(menoleh ke belakang) “ken, horiuchi suka bercanda ya”
“he, iya.....”
“Dasar!...”
“Ciieee.....”
“huhu....”
“a-apa?”
“eng-gak. Iya-kan (menoleh) eiko-chan”
“he’eum....he”
“kalian....!”
Teman ayame mencoba menggodanya dengan memanfaatkan laki2 yang ditunjuknya sebagai
wakil ketua kelas.
“Aw, ayame-chan kamu...
“apa?”
“kamu pakai make up?”
“Ha-, e-enggak terlalu banyak
“t-tapi, ko wajahmu (dengan suara yang sedikit.....dia
menggoda ayame)...merah”
“E-....”
“he’eum bener2. Apa jangan2.....
“apa maksud kalian....?”
“kamu pasti suka ya....sama~
“kalian ngomong apa sih...”
Disaat mereka asyik menggoda ayame Dep...ssrrt seorang perempuan berdiri.....
“maaf, daripada kita membuang-buang waktu seperti ini. Mungkin lebih baik
“emm, ada pemain baru ya?!”
(terhenti sejenak) “mungkin lebih baik kita menentukan siapa2 saja yang ingin menjadi
pembantu ketua dan wakil ketua kelas atau...hal lain”
“aku setuju...!”
A- (menoleh) “makasih, telah mendukungku lagi...”

“Mei, eiko!”
“iya ketua!”
“sepulang sekolah kalian harus membersihkan kelas ini...”
“Ha~, kenapa?”
“karena kalian telah membuang-buang waktu untuk hal yang tidak ada gunanya....”
“hhhaaahhh....
“t-tapiii...
“tidak ada tapi-tapian, pokoknya kalian haru* (perkataanya dipotong)
“d-dia tegas sekali...
“tindakanmu berlebihan...”
“hh?”
“memberi hukuman karena hal kecil...”
“hah..?”
“asyik, kita dibela sama pa wakil...
“kelihatannya mereka memang saling melengkapi
“hmm, oke deh. Kalian gak akan aku hukum”
“makasih...”
“kalian berdua memang....
“memang apa?”
“gak, gak jadi....hhe
“dasar...!!”

“hmm, horiuchi....” (sambil memeluk guling dengan erat)


“horiuchi?, siapa?
“em...(menoleh) iiiihhh kakak kalo mau masuk ketuk pintu dulu dong!”
“maaf2...”
“sudahlah...”
“horiuchi itu siapa?”
“E-b-bukan siapa2 ko”
“ooohh...begitu?”
“I-iya...”
“ya udah, tidur gih”
“ini juga mau tidur....”
“hmm (tersenyum),...mmmccchh selamat istirahat adiku sayang”
“iya”
Tep...tep...
“alstromeria! lampunya mau dimatiin?”
“jangan!, aku masih takut gelap kak”
“mm, ya udah. Happy nice dream”
“iya, kakak juga”
Sebelum pergi menutup pintu kakaknya memberikan senyuman kepadanya lalu...jjjlllbbb
menutup pintunya

“hmm, andai tadi aku mencalonkan diri menjadi ketua kelas mungkin aku bisa lebih deket
sama dia. Eh-Tapi, bukankah aku sudah ..... posisi tempat dudukku berada di belakangnya,
terus udah (mengepalkan kedua tangannya di dada) nyentuh tangannya bahkan dia (dengan
wajahnya memerah) menyentuh tanganku dengan kedua tangannya. Tapi kalau di inga2t,
sejak kapan aku.......
Flashback ini terjadi sebelum upacara penerimaan siswa baru dimulai, tepatnya sedang
dalam perjalanan ke sekolah....
“duh bisnya penuh banget, tapi untunglah aku dapat tempat duduk”
“maaf, permisi...”
“a-nenek2 itu mau kemana?”
“permisi...(karena situasi di bus yang penuh membuat si nenek ) aduh...”
“nek!, ini itu lagi jam sibuk...jadi jangan naik bis dulu...repot-kan”
“maaf, anak muda...”
“dasar orang tua”
“orang itu ko kasar?, kasian-kan. Apa mungkin lebih baik aku (pantatnya sedikit
mengangkat) tapi, (melihat ke sekeliling) maaf nek...aku gak bisa nolong”
“nek, mau duduk di tempatku...” (seorang perempuan cantik berambut cokelat
lurus menawarkan diri untuk menolong)
“bolehkah?” (dengan nada suara yang terdengar senang)
“tentu (sambil tersenyum manis)
“makasih anak muda...”
“iya, sama2 nek”
“perempuan itu baik banget...”
Cssshhh....
Brg karena efek dari rem bus, membuat dia sedikit kehilangan keseimbangan
“aduh...”
“kamu tidak apa2 gadis muda?”
“iya, aku baik2 saja nek. Anu-nek bisa tolong bangunkan orang itu....”
“orang ini?”
“iya...”
“maaf, anak muda anak muda....
“emm, sudah sampai ya (menoleh) azumi-cha*H a-
azumi-chan berubah jadi nenek2?
“maaf anak muda, gadis ini (menunjuknya) meminta kamu bangun”
“A-?”
“uchi-chan, bisa tolong aku... penuh nih...”
(tersenyum)“nek bisa tolong geser ke sebelah sini..”
“baik anak muda...”
“ kamu ini gimana sih..(sambil memberikan tempat
duduknya yang baru ditukar sama tempat duduk si nenek) kalo
ada orang yang (melihat ke sekeliling)........gimana?!, apalagi
penuh kayak gini”
“maaf2 deh (sambil tersenyum)..
“Laki2 itu baik banget”
Csshhh...(suara rem bus)
Tep...tep...tep...
“hmm, tidak kusangka kamu bisa membuat tulisan seperti ini....”
“tulisan apa?”
“ini...(mengibas-ngibaskan sebuah kertas)
“he~, d-darimana kamu mendapatkannya?” berusaha
mengambilnya“kembalikan....kembalikan” srtt dan berhasil mengambilnya
“mau kamu apakan tulisan itu....?”
“entahlah, mungkin aku akan membuangnya”
“jangan, sayang kalau dibuang”
“ya udah, nih buat kamu!”
“he-, kalau tau mau gitu, ya jangan direbut dong...”
“he..”
Flashback stop...
Tapi sepertinya perempuan itu..... lagi pula mereka sangat serasi dan
“nek, mau duduk di tempatku...”
“ kamu ini gimana sih..(sambil memberikan tempat duduknya yang baru ditukar sama tempat
duduk si nenek) kalo ada orang yang (melihat ke sekeliling)........gimana?!, apalagi penuh
kayak gini”
Sangat suka menolong.... hhhh... (menghela nafas) srtt memeluk guling

Keesokan harinya....

“kak, aku berangkat dulu ya...!


“Eu- mau kakak anter?”
“gak usah...”
“owh, ya udah. Hati2 ya!
“iya!”

Dalam perjalanan menuju tempat pemberhentian bus “haahh, hari yang cerah (menatap
langit) untuk jiwa yang sepi...e (senyum sendiri) kaya lirik lagu aja...” sesampainya disana.
Cssshh.... (+ 3 menit, bus pun datang dan berhenti untuk mempersilakan para pengguna
untuk mempergunakan jasanya)

Di dalam bus...
“hmm, syukur deh, (menengok ke depan dan ke belakang) hari ini busnya gak
penuh”

Tep...tep...
“kamu....”
(menoleh) “E- k-ketua?!”
“A-hhe (sedikit menahan tawa)
“??? (heran)
“maaf, maaf... boleh aku duduk disitu (jari telunjuknya mengarah pada kursi
kosong yang berada di sampingnya)
“tentu saja...”
“dugaanku benar...(sedikit berbisik)”
“A-?”
“E-, nggak-nggak...”
“mm-...
“oh ya, kita itu temen satu kelas-kan?”
“iya...!”
“hmm, kmu suka naik bus?”
“mmm, lumayan”
“oh....”
“kalau ketua?”
“A-hhe (sedikit tersenyum),
“kenapa?”
“nggak, hanya saja kamu lucu...”
“E,, lucu?
“iya.”
“apanya...?”
“mm...
Sementara itu....
“heeeyyy....riel cepetan dong!”
“iya2...”
“kamu lama...”
“kenapa gak pergi duluan aja !
“mmUuu (sedikit cemberut)
Hh (menghela nafas) maaf deh..
“Huh (memalingkan wajahnya). Nih...!”
“E-...?”
“masakanku...”
“a- makasih..”
“dikelasmu ada siswa cowo, selain kamu?
“ada... 4 orang”
“ohh...”
“emangnya ada apa?
“enggak, cuman nanya doang”

Cssshhh, bus berhenti tepat di samping gerbang sekolah...


“ayo ketua”
“iya...t-tunggu sebentar”
“ada apa?”
“kalau di tempat umum tolong jangan pangil aku ketua” (berbisik)
“maaf2...baik”
(Tersenyum)

Di dalam kelas....
“hey...hey...kalian mau masuk club apa?” (1)
“club?, (2)
“anu, bukankah kita belum liat promosi mereka?”(3)
“iya juga sih...”(1)
“kenapa tidak tanya guru saja..?(4)
“kayaknya kalian ngebet banget pengen ikut club?(5)
“ya iyalah...!(1)
“sebenarnya aku gak terlalu peduli(2)
“E-(1)
“aku juga...(4)
“Eee-“(1)
“oh.. sama dong”(5)

“Aaa....(1)
“anu kenapa kamu nangis merlin?(3)
“hhuuhhuu....kalian tega sekali...
“tega?”
Ssrreettt
“maaf permisi, aku perwakilan OSIS apa ketua kelas kalian sudah datang?”
(2) “maaf senpai dia... (aku disini...) (mendengar suara dari belakangnya, dia segera
membalikan badannya) “mm ini selembaran promosi club, untuk demonya kalian bisa
langsung melihat di ruangan club”
“ emm...kapan? saat jam istirahat?
“hem(sedikit tersenyum), ada jam khusus ”
“ohhh.. makasih senpai”
“iya sama2”

“anu ketua...ketua!!, boleh aku liat?


“kesini dong (melambaikan tangannya)
“baik ....!”

“aku rasa kita gak salah pilih KM” (2)


“he’mm...” (5)
Disaat yang bersamaan Tepteptep... (seorang perempuan cantik yang baru datang
menghampiri mereka)
“maaf, apa boleh aku duduk disini?” (meihat bangku yang masih kosong)
“e- tentu...” (3)
“nama kamu siapa?” (4)
“aku angelica veronica, kalau kalian?”
“Eee- pantesan...”
“mm ...??
“anu boleh aku panggil vero...?” (4)
“tentu ! (sambil tersenyum)
“dia manis bangeeett kenalkan namaku Maria Acacia” (5)
“aku Miyoko Lex” (3)
“aku Keiko Zinnia” (4)
“aku Rizca Azalea”(2)
“oh, senang berkenalan dengan kalian, maria, lex, nia, rizca”
“yap, kami juga”
“apa vero masuk kelas ini juga?”
“iya...”
“tapi seingatku...(maaf, kemarin aku tidak hadir) pertanyaan nia dipotong oleh penjelasannya
“ohh, pantesan”
“ngomong2 kamu asli orang luar ya?”
“iya...”
“anu...kenapa tubuh kamu bisa sebagus itu?
“A-...?
“kamu itu ngomong apa sih. Maaf2, si lex memang suka gitu...”
“iya gak apa2 ko”

“waahh, clubnya bagus2...”


“iya...”
“kamu (menoleh) mau masuk club mana? E....”
“miyu...”
“miyu-chan...mau masuk club mana?”
“mm, gak tahu hhe...masih bingung”
“owwh, kalau ketua?”
“mungkin ini....”
“karate..?
“E- apa gak salah?”

Sementara itu...tep...tep....tep....
“ini aneh, kenapa aku tidak merasakan apa2 (menoleh ke kanan dan ke kiri)
“hey2...”
“apa?”
“sayang ya, kita gak bisa satu kelas...”
“iya...padahal perempuan disini cantik2... Mungkinkah?? (berhenti sejenak) a-aku t-
tidak norma~.....
“vly.....”
“apa?!” (nada sedikit kesal)
“kamu kelas apa?”
“ I-A...memangnya ada apa? Aku tidak punya waktu untuk membahas hal yang
kurang penting
“bukankah kelasmu udah kelewat...?”
“E- (melihat plang yang menunjukan kelas I-J) kenapa bisa?”
“jangan melamun!”
“oke2 sambil melambaikan tangannya sembari berjalan kembali menuju
kelasnya)bagaimana kalau....k-k- kenormalanku hilang?, tidaakk....!!!
Sesmpainya di depan kelas... ketika dia akan membuka pintu, mungkin ini karena semua
dosa-ku di masa lalu. Hhh.... (menghela nafas) disaat yang bersamaan... tep...tep...tep...
seorang perempuan dan laki2 berjalan ke arahnya, teeeeppp (slow motion) vly menatap
mereka, kemudian...deg.. siapa dia... dia bertanya kepada dirinya sendiri...
“uchi-chan, pulangnya bareng ya!
“ya!”
“satu hal lagi, masakanku”
“iya...”
Ahh, ternyata dia pacarnya ya. Tapi aku bersyukur ternyata aku masih ....... tersenyum
“well, aku kelas dulu...
“ya, tep...eh tunggu, nanti aku ke kelasmu
“a- buat apa?
“masakanmu sepertinya terlalu banyak...deh
“mm cemberut dan heuh dia memalingkan wajahnya

Anda mungkin juga menyukai