Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN EKONOMI ISLAM DAN

PERANNYA DALAM PENINGKATAN


KESEJAHTERAAN UMAT

Oleh:
Adiwarman A. Kariml

Kebangkitan ekonomi syariah perbankan syariah di Indonesia. Puncak


bukan lagi angan-angan. Perlahan pertumbuhan jumlah bank syariah
- namun pasti nilai-nilai syariah mulai
mewarnai kegiatan
- perekonomian Indo-
terjadi pada tahun 2004 yaitu dengan
tingkat pertumbuhan mencapai 88,6 Oh,
nesia. Memang masih jauh api dari sedangkan pada akhir tahun 2005,
panggang, namun yang terpenting penyebaran bank syariah sudah
menjangkau 68 Kabupaten/Kota di 27
sebagai langkah awal, kehadiran ide dan
konsep ekonomi syariah telah dapat Propinsi di seluruh Indonesia.'
diterima dan mulai menunjukkan Berdasarkan informasi yang
kemajuan yang sangat signifikan. dipubllkaslkan dalarn Statistik Perbankan
Syariah (Bank Indonesia), pangsa pasar
perbankan syariah sampai dengan Maret
A. Sektor Keuangan 2006 baru mencapai 1,4 % dari
Diawali dengan sektor perbankan keseluruhan industri perbankan di In-
dengan lahirnya UU No. 7 tahun 1992 donesia, dengan jumlah total aset
yang disempurnakan dengan UU No. mencapai Rp. 20,55 trilyun.
10 tahun 1998, dan UU No. 23 tahun
1999, telah memberikan landasan
hukum yang kuat bagi berkembangnya

' President Director, KARIM Business Consulting


Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2005, Bank Indonesia, www.bi.go.id
Adiwarman A. Karim

Gambar 1 :Perkembangan ijarah hanya dapat disalurkan bila ada


Perbankan Syariah di Indonesia barang atau jasa (sektor riil) yang
dibiayai. Bahkan kredit dengan akad
musyarakah/mudharabah, bikan saja
disalurkan untuk membiayai sektor riil,
namun juga terbentuk pufict correlation
antara cost of capital dengan return on
capital. Hal ini jelas sangat berbeda
.,.
,.l-,rllr,.IB."~.
I ban., Imob
79 B P I $
tab.oh.
ll8PllS
,,.,...
~ I O P ~ l
dengan perbankan konvensional yang
10-11
o,,~.H.,-o,b. ~~OD"<.L II,.~u. Y I Z .fir-. 396dh...., banyak menyalurkan kredit bukan ke
sektor riil yaitu untuk spekulasi di pasar
") tidak termasuk Gerai Muamalat dan Office uang.
Channeling
Peran positif bank syariah untuk
mendorong berkembangnya sektor riil
Perkembangan perbankan syariah ini jugs ditunjang oleh tingkat
di Indonesia mempunyai kontribusi pembiayaan macet perbankan syariah
Yang Positif untuk meningkatkan . . . . yang lebih rendah dibanhngkan tingkat
kesejahteraan umat. Kontr~buslpositlf kredit macet di bank konvensional.
ini dapat dilihat dari fungsi intermediasi Sistem perbankan syariah elah
bank 'yariah yang lebih baik membuktikan dirinya sebagai suatu
dibandingkmdengm konvensiona sisrem yang tangguh meIewati krisis
(lihat grafik 1). Fungsi intermediasi ekonomi di Indonesia. Banyak
perbankan syariah dari tahun 2000-2006 keunggulan yang dimilikinya sehingga
lebih baik dibandingkan dengan bank dapat bertahan menghadapi keadaan
konvensional dengan ringkat yang sangat sulit bagi dunia perbankan.
yangdi atas 100%. Hal ini berarti bahwa D; keunggulannya adalah
Dana Pihak Ketiga Yang d i h i m ~ u n 'leh pertumbuhan perbankan yang terkait
bank s~ariah,hampir seluruhnYa bisa dengan penumbuhan ekonomi riil. Hal
disalurkan dalam bentuk PembiaYaan positif lainnya adalah semakin besarnya
syariah ke sektor riil, sedangkan di bank porsi pembiayaan yang menggunakan
konvensioanl dengan tahun prinSip bagi basil (mrdharabah dan
2004, h a n ~ ab e r h a ~ i lm e n ~ a l u r k a n musyarakah), walaupun secara
'etengah 'ari dana Yang d i h i m ~ u nke keseluruhan pembiayaan murubahah
kredit. Perbankan sYariah 'anya masih rnendominasi. Pada akhir tahun
m e n ~ a l u r k a nPembiaYaannYa untuk 2006 ini, pertumbuhan perbankan
sektor riil. Dinamika bisnis yang terjadi syariah di Indonesia akan kembali
pada sektor riil akan terefleksi langsung menguat dengan masuknya investor
pada kegiatan perbankan syariah. dari Timur Tengah.
Pertumbuhan sektor finansial sekedar
mengikuti pertumbuhan sektor riil.
Kredit dengan akad murabahah, salam,

b-9,Zulhyah 1427 H / Januan 2007 M


Pengembangan Ekonomi Islam dan Perannya dalam Peningkatan Kesejahieraan "mat

Grafik 1 : Fungsi Intermediasi, Gambar 2 : Perkembangan Asuransi


Tingkat NPF dan Porsi Pembiayaan Syariah

Industri ikutan dan perbankan


adalah asuransi, karena bank biasanya
meminta nasabah mengasuransikan
barang jaminan atau dirinya agar bila ia
meninggal dunia tidak meninggalkan

- beban hutang kepada ahli warisnya. Itu


sebabnya industri asuransi syariah juga
berkembang pesat mengikuti perbankan
syariah (lihat gambar 2). Peran regula-
tor, baik Dewan Syariah Nasional MU1
C J I C
4WI*
a...rr*
.*-
'r.I+-.n ..
:>. ,
...-,,
-,
YMI* L W -
J.,,.,. <>a,*p* . :'.C.:':
dengan berbagai fatwa yang terkait war. L*rncY
..,"..
:s:
". <
. L. ..P&?ilP.-:r:=,z.
.
a<..-
I.... *.,..h- ... .
dengan asuransi (Fatwa no. 21, 51, 52,
dan 53)) serta mewajibkan penggunaan
i:
!. 1'. .I,.-*:-'.cu,&,
" :*. r u e - , s..p,, 'Z*..
3,
I?
,A'
I 'i
:"...&
JW*.,.
2*.3.0"..
(..lbl
b-*r8br
. *?*h.9 .-- :
..L

I< : 1: ra,;:..?rr,:.rus,.ril,.*.1? iur


asuransi dan reasuransi syariah, serta ,- : I' i:,:V*)"UR'A*.*
, A.., r..
i $' .
:rP
&.:
.= t.x

....
li

peran Departemen Keuangan juga -)I


.c
i
I
I, .>US-
IV &
.

!; i :;Z Z ' ~ : ?
IF; i
s.4-
.
w..
- VO.IYI
, ,.- L-..o
.-&+
.ti

:. ..,
A.ar* ?rX
cukup kondusif memberikan dukungan 2; I 6:
' F w,",,
-.Sn:*..b-* w.-1. W,,N g I l P
:a!
;! ;O WIF* ,.b+
L,;:h**..
91.4.
-w*-, *sf- V.C.
#
,I:.- .-L *.. i
dengan mengeluarkan beberapa aturan r: I * : r;uruc-m*. =.an- v- .%s
g j 2 :::-z;s,y-- *a- 9.-
k.," I*nu :
31.5
>A\
tentang pendirian asuransi syariah serta -..F- .-...I...C.........-. -W,.rm,YI,l~*
bn-3
.*w.
il*nmw
I*,. aL,.I-
~
Lar Upr
I U C :*Yrr+ C*v
?an
W

pedoman bagi perusahaan asuransi


untuk melakukan investasi. Pada tahun Industri komplemen dari
2006 ini diperkirakan akan ada dua perbankan adalah pasar modal. Bila bagi
perusahaan yang khusus memberikan hasil kecil perbankan syariah kecil, in-
layanan penjaminan syariah untuk vestor dapat memindahkan dananya ke
mendukung lancarnya proses pasar modal dalam bentuk instrumen
pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, semisal obligasi syariah.
syariah. Emiten-emiten papan atas ikut
Adiwarman A. Karim

menerbitkan obligasi syariah mudharabah, yang sulit dibaca, bahkan bagi orang
yang kemudian di tahun 2004, mulai yang fasih membaca al-Quran
diikuti dengan penerbitan obligasi sekalipun, saat ini ilmu fikih telah
syariah ijarah (bisa dilihat Tabel 1).Pada menjadi bagian dari kehidupan umat.
tahun 2006, diharapkan sudah ada Inilah the living Islam, Islam yang hidup
langkah yang lebih maju dalam dalam kehidupan masyarakat. Para
penerbitan SUN Syariah. Maraknya pengusaha di sektor riil yang
penerbitan obligasi syariah dan SUN memerlukan jasa bank untuk
Syariah ini memberikan alternatif mengembangkan usaha mereka, mulai
scheme pembiayaan yang diharapkan terinspirasi dengan ekonomi syariah
memperlancar program pemerintah yang dikenalnya melalui lembaga
untuk mengundang investor, khususnya keuangan syariah.
dari Timur Tengah. Perkembangan
Hotel syariah dan MLM syariah
yang cukup signzficant lainnya adalah
merupakan contoh kasus ini. Dorongan
semakin banyaknya sekuritas yang
yangkuat juga terjadi pada sertifikasi
mengelola reksadana syariah.
halal Luada makanan dan minuman.
Perusahaan produsen besar dan restoran
B. Sektor Riil besar mulai memahami permintaan
pasar akan kejelasan kehalalan makanan
Menjamurnya lembaga keuangan dan minuman yang mereka produksi
syariah dan makin luasnya umat yang atau mereka jual. Produk-produk
merasakan pengalaman berinteraksi, berkualitas yang selama ini memang
merupakan suatu proses pembelajaran diminati pasar, tanpa kesulitan yang
yang amat berarti. Ilmu fikih tidak lagi berarti mendapat sertifikasi halal.
tersimpan dalam kitab-kitab kuning Interaksi yang terjadi antara para

Tabel 1 :Daftar Obligasi Syariah


Pengembangan Ekonomi Islam dan Perannya dalam Peningtatan Kesejahteraan Urnat

pengusaha dan MU1 yang memberikan infak, sede kah, wakaf, hi bah dan
sertifikat, merupakan pembelajaran bentuk-bentuk sejenisnya. Memang, ha1
fikih yang tiada taranya. Bahkan saat ini ini bukan monopoli ajaran Islam karena
sistem sertifikasi halal Indonesia instrumen sejenis - biasanya disebut tithe
diadopsi oleh banyak negara, terutama - juga dikenal dalam ajaran agama laim3
mitra dagang yang ingin memasukkan Hasil riset Public Interest Research
barangn~ake Indonesia. Pada beberapa and Advocacy Center (PIRAC) pada
tahun terakhir ini juga mulai tahun 2002 menyatakan bahwa rata-rata
berkembang industri pakaian muslim, zakat yang dikeluarkan per tahun
radio, televisi, majalah, surat kabar, dan sekitar Rp 416 ribu dan rata-rata per
berbagai aktivitas sektor riil lainnya kapita Rp 207 ribu. Dengan begitu,
yang melayani kebutuhan umat Islam. diperkirakan potensi dana zakat di In-
Bukan saja umat menjadi terhindar donesia mencapai Rp 7-14 triliun dan
dari yang syubhat, namun yang paling perkiraan zakat terbayarkan Rp 6,l
penting dari proses ini adalah triliun (dengan asumsi terdapat 32 juta
pengalaman para pengusaha berinteraksi keluarga muzaki). Dan sayangnya, dari
I
dengan para ahli fikih. Ulama, kyai, jumlah tadi, yang terkelola baru sekitar
fuqaha bukanlah sosok yang kolot dan 12,5 persen-nya saja. Pusat Bahasa &
- masalah ekonomi mod-
tidak mengerti Budaya U I N Syarif Hidayatullah
- e r n , mereka bukanlah sosok yang
dengan mudahn~amengharamkan atau
menyimpulkan hal yang tak jauh beda:
zakat di Indonesia belum tergarap opti-
menghalalkan
- sesuatu. Penelitian, mal padahal potensinya amatlah besar
pengujian, kunjungan lapangan yang yakni sekitar Rp 19,3 triliudtahun
dilakukan sebelum keluarnya sertifikat (tidak termasuk wakaf).
halal, merupakan bukti pemahaman Survei PIRAC 2004 menunjukkan
mereka akan Wus-'yariah dan juga hanya 12,5 persen rnasyarakat Muslim
fiqhul-waqi. menyalurkan zakatnya melalui lembaga
resmi seperti Badan Amil Zakat (BAZ),
C . Sektor Philantrophy Islam - Lembaga Amil Zakat (LAZ) atau
ZISWAF yayasan amal lainnya. Adapun data
yang tercatat pada Departemen Agama,
Kegiatan philantrophy merupakan realisasi zakat tahun 2004 sebesar Rp
salah satu pilar ekonomi Islam yang 199,3 miliar. Artinya, hanya 1,6 persen
terdiri dari dua ha1 yaitu pemenuhan dari potensi zakat yang bisa
kebutuhan dasar para mustahiq, dan dikumpulkan. Berbagai potensi yang
terciptanya social equilibrium. ada tersebut seharusnya bisa lebih
Instrumen utama pilar ini adalah zakat, dioptimalkan, apalagi dengan ditunjang

' Adiwarman A Karim, "Rethingking Potensi, Sumber dan Distribusi Philantrophy di Dunia Islam
dan Barat", Cisarua, 28 Juni 2002.
oleh penerbitan U U No. 38 tahun 1999 saling kerelaan), atau dalam bahasa
tentang Pengelolaan Zakat. Aktivitas- fikihnya "tsaman al-mitsil" (the price of
aktivitas oleh LAZ dan BAZ seperti equivalent / harga keseimbangan pasar).
Dompet Dhuafa (DD), Pos Keadilan Lihat saja bagaimana harga bahan bakar
Peduli Ummat (PKPU), Rumah Zakat dalam negeri dipengaruhi pasar global,
Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ), begitu pula harga minyak sawit, harga
Yayasan Dana Sosial al-Falah (YDSF), gula, bahkan harga benelekomunikasi.
Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid
Semakin maju suatu perekonomian,
(DPUDT), serta berbagai LAZ dan
peran sektor swasta akan semakin besar.
BAZ lainnya.
Pada akhirnya pemerintah hanya akan
memiliki industri strategis, dan lebih
D. Sektor Pemerintah dan banyak memainkan perannya sebagai
Legislasi regulator untuk memastikan kebebasan
para pelaku pasar sekaligus melindungi
Selama pemerintah yang ada pelaku pasar dari kezaliman fhaqqal
menganut sistem pasx, maka kekuatan ghairu syarlan). Peran pemerintah
pasarlah yang akan mewarnai kebijakan sebagai regulator ini dalam industri
dan peraturan pemerintah. Bila keuangan syariah dikembangkan oleh
kekuatan pasar menghendaki transaksi Bank Indonesia dan Departemen
ekonomi yang dilandasi oleh nilai-nilai Keuangan. Berbagai produk peraturan
syariah, maka tidak ada pilihan lain telah diterbitkan untuk menunjang
kecuali memformulasikan keinginan implementasi dan praktek lembaga
pasar ini menjadi suatu kebijakan dan keuangan syariah yang telah ada. Pada
peraturan hukurn positif. Penanyaannya sisi lain, dukungan lembaga legislasi
adalah siapa yang menjadi pemain besar khususnya DPR juga sangat diperlukan.
dalarn pasar? Hal aktual yang sekarang sedang dibahas
adalah penyusunan R U U Perbankan
Dalam negara berkembang memang
Syariah, serta kemungkinan akan
seringkali, pemerintahlah yang menjadi
dibahasnya R U U atau Perpu tentang
pemain dominan. Ibnu Khaldun pernah
S U N Syariah dan R U U Wakaf.
mengatakan bahwa "pemerintah ibarat
Lembaga pemerintah dan legislasi ini
ibunya pasar. Bila ia sakit, maka sakitlah
juga selalu berkoordinasi dengan regu-
pasar. Bila ia sehat, maka sehatlah
lator yang terkait langsung dengan aspek
pasar". Tentu saja, Pemerintah adalah
syariah yakni Dewan Syariah Nasional
konsumen besar melalui APBN-nya, ia
MUI. Sampai dengan Maret 2006, DSN
juga adalah produsen besar melalui
MU1 telah mengeluarkan 53 fatwa yang
perusahaan negara dan BUMN-nya.
terkait dengan penerapan ekonomi
Namun sebesar-besarnya, pemerintah,
syariah di Indonesia.
akan tunduk pada hukum pasar, yang
dalam bahasa al-Quran "an taradlin
minkum" (harga ditentukan atas dasar
Pengembangan Ekonorni Islam dan Perannya dalam Peningbtan Kerejahteraan Umat

E. Proses Sosialisasi dan di telinga umat. Seeing is believing, expe-


Edukasi riencing is hard to forget. Banyaknya
bank syariah juga telah mendorong
Perkembangan yang demikian kompetisi untuk meningkatkan kualitas
pesat dari sektor keuangan syariah, telah pelayanan dan keragaman produk. Kita
membawa perubahan yang mendasar sama rasakan pada periode ini tema-tema
pads strategi sosialisasi konsep ekonomi sosialisasi yang bombastis dan
syariah. Bila pada periode awal metode memainkan sentimen agama mulai
sosialisasi yang dominan adalah verbal berkurang signifikan. Tema yang
communication (da'wah bil-lisan)dengan dominan pada periode ini adalah tema
menggelar berbagai seminar, talk show kualitas layanan, produk yang kompetitif.
di media elektronik, dan berbagai Jadi telah terjadi pergeseran strategi
bentuk ceramah, maka pada periode ini pemasaran lembaga keuangan syariah dari
metode sosialisasi mulai berimbang penggunaan simbolisasi Islam sebagai nilai
antara verbal communication dan expe- jual utama foreground), menjadi
riencing communication (da'wah bil-hal). penggunaan kualitas layanan sebagaifore-
Di periode awal kantor perbankan ground yang diikuti dengA pemenuhan
syariah masih sangat sedikit, sehingga syariah Islam sebagai syarat wajib (neces-
umat tidak dapat langsung berinteraksi sary condition) pada background.

- dan mengalami sendiri bertransaksi di


bank syariah. Umat hanya mendengarkan
berbagai penjelasan yang lebih teoritis,
Pergeseran ini memberi dampak
yang amat luas, karena konsep ekonomi
syariah menjadi lebih terbuka untuk
bahkan kadaqkala terlalu manis untuk dialami oleh semua kalangan agama.
dibayangkan (too good to be true). Di Bukan saja nasabah non muslim yang
pihak lain, pelaksana bank syariah memilih bank syariah, banyak juga
masih minim pemahaman dan miskin karyawan non muslim yang memilih
pengalaman; suatu yang wajar tentu saja.bank syariah sebagai tempat bekerja.
Dampak negatif dari keadaan ini Interaksi kalangan non muslim dengan
kekecewaan umat akibat kesenjangan ekonomi syariah sedikit banyak telah
antara harapan umat yang terlalu muluk membuka wawasan mereka tentang
(overexpectation) terhadap bank syariah nilai-nilai Islam yang indah, dan
dan bankir syariah kelas pemula (sub mengurangi kecurigaan yang tidak
standard Islamic banker). berdasar (groundless suspicion) yang bila
Di periode berikutnya, dengan terakumulasi akan menimbulkan
banyaknya kantor perbankan syariah, penolakan membabi buta terhadap
maka semakin banyak pula umat yang syariah Islam (Islamphobia).
dapat langsung merasakan pengalaman Proses Sosialisasi dan Edukasi
berinteraksi. Mad-akad fikih Yang kepada masayarakat tentang ekonomi
tadinya sulit untuk diucapkan, sekarang syariah ini semakin rapi dan sinergis
telah meru~akankosakata ~ a n gakrab dilakukan dengan lahirnya berbagai
lembaga seperti Masyarakat Ekonomi diterjemahkan ke dalam bentuk
Syariah (MES), Pusat Komunikasi peraturan-peraturan, baik bentuk regu-
Ekonomi Syariah (PKES), Ikatan Ahli latory rule maupun constitution rule.
Ekonomi Islam (IAEI), Forum Studi Regulatory rule berkaitan dengan
Ekonomi Islam (FOSSEI). Perkembangan peraturan yang mengatur apa yang
industri ekonomi dan keuangan syariah boleh dan apa yang tidak boleh (what
menimbulkan kebutuhan Sumber Daya do's and what don'ts), contohnya adalah
Manusia yang kompeten untuk seperti dalam permainan sepakbola ada
mengelola aktivitas ekonomi dan hal-ha1yang tidak dibolehkan sepertiOF
keuangan syariah yang telah berjalan. side, hands ball, dan lain lain. Namun
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan ini saja tidak cukup, karena definisi
SDM serta perlu dikembangkannya institusi ekonomi dan definisi transaksi
struktur ilmu dan pengetahuan ekonomi yang ada saat ini belum tentu
ekonomi syariah yang lebih mapan, sesuai dengan kerangka Islam. Oleh
maka penelitian dan pendidikan karena itu, perjuangan yang lebih berat
ekonomi syariahjuga semakm berkembang adalah merubah definisi (yang juga
di Indonesia. Perkembangan ini ditandai berarti merubah paradigma berpikir) .
dengan makin banyaknya institusi Ini disebut sebagai constitution rule
Perguruan Tinggi Negeri maupun (bukan berarti Undang Undang Dasar).
Perguruan Tinggi Swasta yang Constitution rule memberikan definisi
membuka program D3, SlyS2, maupun (who you are and who you are not),
S3 tentang ekonomi dan keuangan contohnya adalah dalam permainan
Syariah. catur langkah kuda adalah huruf L,
langkah menteri adalah menyerong, dan
lain lain.
F. Strategi Pengembangan
Ekonomi Syariah
Strategi pengembangan syariah Is-
lam di bidang ekonomi dapat dibedakan
menjadi tiga level lapangan permainan
(level of playing field) sebagaimana
terlihat dalam tabel 2. Penegakan pada
salah satu level saja tidak akan
menghasilkan tegaknya syariah Islam
dalam bidang ekonomi. Teori ekonomi
Islam yang kuat tanpa diterapkan
menjadi sistem, hanya menjadikan
ekonomi Islam sebagai kajian ilmu saja
tanpa memberi dampak pada kehidupan
ekonomi. Teori-teori tersebut harus

-9,Zulhyah 1427 H / Januan 2007 M


Pengembangan Ekonomi Islam dan Perannya dalam Peningkatan Kesejahteraan Urnat

Tabel 2 : Strategi Pengembangan Ekonomi Syariah

Ban yak institusi ekonomi dan menghendaki diterapkannya nilai-nilai


transaksi ekonomi yang dapat syariah.
disesuaikan dengan kerangka Islam Cara pertama dapat dicapai dengan
sehingga akad-akad muamalah Islam menggunakan bahasa yang sama dengan
tidakterkesandi~aksakansesuai dengan yang digunakan 0leh bukan
definisi yang telah ada. Contoh jelasnya dengan istilah-istilah fikih yang
adalah definisi bank sedikit banyaknya seringkali menimbulkan kecurigaan
menyulitkan penerapan akad-akad hanya karena ketidaktahuan. Bukankah
fikih muamalat dalam bank syariah. kaidah fikih mengatakan "li kulli
Dengan definisi yang ada sekarang ini maqam maqal,, (gunakan bahasa yang
makaal-Mumbahah akan selalu berarti sesuai dengan tingkatan orang).
al-murabih ~ u r a b i h ,al-lstishna' akan Argument asi tentang kebijakan
selalu berarti al-mustashni'yastashni: al- ekonomi seyogyanya menggunakan
Ijarah akan selalu berarti al-Mu'ajjir bahasa dan slat analisa ekonomi yang
Y 'a??", al-Mudharabah akan tentunya dilandasi dan diwarnai 0leh
berarti yudharib. syariah, bukan dengan mengutip ayat
Pengembangan sistem ekonomi 'Yariah dan hadis untuk mematahkan argumen
bisa didekati dengan dua cara. Pertama, mitra diskusi. Biarlah otak lawan otak,
cars langsung yaitu memberikan toh otak kitadibimbing oleh kalbu yang
ke pemerintah dan DPR diterangi oleh al-Quran dan hadis. Tidak
untuk suatu rancangan undang-undang, jarang seorang ekonom konvensional
PP, atau kebijakan. Kedua, cars tidak menolak konsep ekonomi syariah tanpa
langsung Yaitu dengan membentuk menyadari bahwa ia pun mengginakan
kekuatan pasar yang kuat yang
konsep yang sama dengan nama yang belum wujud adalah kekuatan sebagai
berbeda. Lihatlah konsep =tsaman al- prod~sen/~enjual besar. M e k t kekuatan
mitsil" (the price of equivalent) yang ekonomi umat saat ini, maka adalah bijak
ditolak oleh seorangekonom konvensional untuk membuat beberapa tahapan;
dengan argumen "jangan campur Tahapan pertama, yaitu jangka'
adukkan agama dengan ekonomi", pendeknya, adalah meyakinkan para
kemudian " a ~ a ~ u produsen/penjual
n besar bahwa bisnis
agamanYa ridak d a ~ a t e r l e ~ a sdari rnereka tidak, akan berkurang
hukum pasar yaitu equilibrium pricey'. keunrungannya bila mereka menerapkan
Jelaskan, betapa bahasa Yang berbeda nilai-nilai syariah dalam bisnis mereka,
untuk satu yang sama dapat Mereka harus &yakinkan bahwa
menimbulkan pertentangan yang sia-sia. menerapkan nilai-nilai syariah tidak
Cara kedua dapat dicapai dengan akan mengurangi keuntungan mereka
mengembangkan terns kekuatan pasar sedikitpun, bahkan dapat menaikkan
yang telah merasakan pengalaman volume penjualan mereka karena
berinteraksi dengan ekonomi syariah adanya ceruk pasar umat Islam yang
(experiencing the values of Islam). belum mereka garap.
Kekuatan nyata umat adalah kekuatan Tahapan kedua yaitu jangka
sebagai konsumen/pembeli besar. Bila menengahnya, adalah menumbuhkan
saja pendekatan sertifikasi halal jiwa bisnis ddamdiriumat. PeranMLM
makanan dan minuman dengan cars memang masih sangat kecil secara
produk-produk yang memang finansial, namun yang terpenting dari
selama ini diminati masyarakat, dan tumbuhnya gerakan MLM adalah
menawarkan produk baru bersertifikat munculnya jiwa bisnis. Siklus sukses-
halal a~alagi ditawarkan 'leh perusahaan gagal-sukses dalam berbisnis akan
barn Yang kecil pula, maka d a m ~ a k n ~ arnempenebal keyakinan bahwa setiap
tidaklah akan sehebat sepertr sekarang kesulitan &Auti dengankemUdAan
ini. Jadi pendekatannya bukan menolak inns ma,al cusriyusran inns
seluruhn~aatau menenma seluruhn~a~'uSri yusran). Musuh terbesar dalam
namun pendekatannya ada'ah berbisnis adalah mental blocking dalam
produk Yang sudah jelas- diri umat yang merasa risi, tidak patut,
jelas diminati pasar, dan memastikan malu, tidak berani keluar dan zona
produk iru BukankahRasul pernah kenyamanan (comfort zone) sebagai
'"
bersabda "La turhahihuhu jami'a, wa la
tukadzibubujami (jangan kamu tenma
karyawan, Aki batnya urnat tidak
terbiasa rnengambil keputusan, tidak
s e l u r u h n ~ ajangan
, Pula kamu "lak terbiasa rnenghitung risiko, dan yang
seluruhnya). Proses ini dalam ilmu fikih paling disayangkan tidak rerbiasa
dikenal sebagaiproses myru'iyah (proses
mengemban&mpemhm~~.
memodifikasi agar sesuai dengan syariah).
Tahapan ketiga yaitu jangka
Kekuatan pasar kedua yang saat ini panjangnya, adalah membesarkan bisnis
Pengernbangan Ekonorni Islam dan Perannya dalarn Peningkatan Kesejahteraan Umat

umat. Jangan masuki sektor produksi Nah, teori yang unggul dan sistem
kecuali telah menguasai aspek ekonomi yang sesuai syariah, belum
pemasarannya. Pintar memproduksi menjamin bahwa perekonomian umat
tanpa menguasai pemasaran hanya akan Islam akan juga maju. Sistem ekonomi
membuat posisi tawar umat lemah di Islam hanya memastikan bahwa tidak
pasar, sehingga marjin keuntungan ada transaksi ekonorni yang bertentangan
terbesar dinikmati oleh pedagang dengan syariah, namun siapa pelaku
perantara. Jadi langkah berikutnya ekonominya? Dapat saja pelaku
setelah jiwa bisnis tumbuh, adalah ekonorninya adalah urnat lain selain umat
menguasai pasar. Rumusnya sangat Islam. Oleh karena itu perekonomian
sederhana, tahu di mana membeli umat Islam baru dapat maju bila pola
dengan harga murah dan tahu ke mana laku muslimin-muslimat secara itqan
menjual dengan harga mahal. Syukur (profesional) mengembangkan bisnis
kalau bisa membeli murah dengan bayar mereka. Bukankah Imam al-Gazali
tangguh, dan menjual mahal dengan berkesimpulan bahwa motivasi para
tunai. Jangan dibalik kecuali bermodal pedagang adalah mencari keuntungan,
besar dan siap menghadapi resiko baik keuntungan di dunia maupun
piutang tidak tertagih. keuntungan di akhirat.
Bila pasar telah dikuasai, maka
.langkah berikutnya adalah menguasai G . Penutup
aspek produksi. Bukan dengan maksud
memproduksi seluruh barang yang Langkah ke seribu diawali dengan
dijual, namun sekedar menguasai seluk langkah pertama. Efek bola salju yang
beluk produksi dengan tingkat produksi menggelinding semakin besar (snow ball-
sendiri sekitar 20% dari total barang ing effect) juga diawali dengan bola salju
yang dijual. Hal ini dimaksudkan untuk yang kecil. Bukankah Islam juga datang
menjaga dua hal. Pertama, mengurangi sebagai suatu yang asing, dan di akhir
ketergantungan pada produsen pemasok zaman akan dianggap asing. Bukankah
sehingga bila pasokan barang kosong, Islam diawali dengan segelintir orang,
maka kemampuan produksi dapat kemudian bertambah banyak di rumah
ditingkatkan untuk menggantikannya; Arqam bin Abi Arqam, kemudian
posisi tawar umat lebih kuat. Kedua, membesar, membesar, dan membesar,
menjaga hubungan dengan produsen sehingga "Idza ja 'a nashrttllahi wal-
pemasok sehingga suatu saat memerlukan fath...". Selama kita yakin dan
tambahan pasokan, kredibilitas masih mengerjakanpe-er kita, maka tidak ada
tetap terjaga sehingga dibolehkan lagi yang perlu diharapkan kecuali
mengambil barang dengan pembayaran nashrum minallah wa fatbun qarib.
tangguh.

Edisi he-9, Zulhijah 1427 H/Januari?

Anda mungkin juga menyukai