Anda di halaman 1dari 2

BAB III

Bag 9
MARPOL
1. Marine Pollution 73/78
1.1. The International Convention for the prevention of pollution from ship
(Konvensi International tentang Pencegahan Pencemaran dari kapal).
Merupakan konvensi utama yang mengatur Pencegahan Pencemaran
terhadap lingkungan laut oleh kapal yang berasal dari pengoperasiannya
atau kecelakaan kapal.
Konvensi ini disahkan pada tanggal 2 November 1973 di IMO, yang pada
awalnya berisi ketentuan pencemaran oleh minyak, bahan kimia, bahan
berbahaya dalam paket, limbah & sampah.
MARPOL protokol 1978 disahkan pada konvenrensi TSPP (Tanker Safety &
Pollution Prevention) February 1978, dalam rangka merespon kecelakaan
kapal tanker 1976/1977.
Karena MARPOL 1973 tidak kunjung diberlakukan, MARPOL Protokol 1978
menelan induknya MARPOL 1973.
MARPOL 1973/1978 achirnya memberlakukan pada tanggal 2 Oktober 1983.
Konvensi MARPOL terdiri dari VI ANNEX.
2. Konvensi ini terdiri dari VI Annexes 20 Articles Protokol 1978 & Protokol 1997.
2.1. ANNEX I Peraturan2 Pencegahan Pencemaran oleh minyak.
2.2. ANNEX II Peraturan Pengawasan Pencemaran oleh zat cair beracun yang
diangkut bentuk curah.
2.3. ANNEX III Peraturan Pencegahan Pencemaran oleh zat berbahaya yang
diangkut dalam kemasan.
2.4. ANNEX IV Peraturan Pencegahan Pencemaran oleh sewage (kotoran) dari kpl.
2.5. ANNEX V Peraturan Pencegahan Pencemaran oleh sampah.
2.6. ANNEX VI Peraturan Pencegahan Pencemaran udara dari kapal.

STATUS OF MARPOL 73/78 Berlaku pada 16.8.2004.


ANNEX PEMBERLAKUAN ANGGOTA PRESENTASE
Annex I 2.10.1983 129 97% .
Annex II 6.04.1987 129 97% .
Annex III 1.07.1992 1149 93% .
Annex IV 23.11.2003 11816 55% .
Annex V 31.12.1988 95% .
Annex VI 19.05.2005 55% .

International Convention on Civil Liability for Oil Pollution Damage.


1. Convensi ini ditandatangani pada 29.11.1969 di Brussel.
Lebih dikenal dengan sebutan CLC `69 yang berlaku sejak 1977, kemudian
diamandemen pada 1992 & 2000.
2. Tujuan konvensi.:
2.1. Management kebutuhan konpensasi yang memadai dapat tersedia untuk
orang yang menderita kerugian akibat pencemaran minyak dari kapal.
2.2. Keinginan untuk mengesahkan aturan & prosedur International untuk
menentukan tanggung jawab & menydiakan kompensai untuk kasus tersebut.

Definisi2
1. Kapal bearti kapal laut & pesawat dilaut dari type apapun yang mengangkut
minyak dalam bentuk curah.
2. Owners berarti orang yang terdaftar sebagai pemilik kapal atau apabila tidak
didaftarkan orang yang memiliki kapal.
Kalau kapal dimiliki oleh Negara tetapi dioperasikan oleh peusahaan sebagai
operator maka perusahaan itu dianggap owners.
3. Oil berarti setiap bentuk dari hydrocarbon mineral oil seperti minyak mentah,
bahan bakar & minyak pelumas baik yang diangkut sebagai muatan atau
sebagai bunker.:
4. Pollution Damage berarti kehilangan atau kerusakkan yang disebabkan oleh
minyak yang tumpah dari kapal termasuk kerusakkan akibat tindakkan
penanggulangan.

Pemberlakuan
1. Konvensi ini berlaku dilaut toritorial & ZEE sampai batas 200 mil dari pantai.
2. Tidak ada bertanggung jawab terhadap owners apabila dia dapat membuktikan
bahwa kerusakkan.:
2.1. Disebabkan oleh perang atau kerusuhan, perang saudara atau
pemberontakkan atau kejadian act of god.
2.2. Seluruhnya disebabkan oleh tindakkan atau kesengajaan pihak ke 3.
2.3. Seluruhnya disebabkan kelalaian atau kesalahan dari Pemerintah atau
penguasa yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan lampu 2 & SBNP.
2.4. Tanggung jawab pemilik sebesar 3 juta SDR untuk kapal < dari 5000 DWT
Untuk kapal > dari 5000 DWT sebesar 3 juta + 420 SDR/ton &
maximum pembayaran 5,9 juta SDR, (1 SDR = US $ 1,5).
2.5. Sesuai amandemen 2000 yang disahkan 18.10.2000 & berlaku sejak
1.11.2003 batas tanggung jawab dinaikkan sebesar 50%.
Kapal < 5000 DWT sebesar 4,51 juta SDR.
Kapal > 5000 DWT ~ 140.000 DWT sebesar 4,51 juta SDR + 631SDR/ton
Kapal > 140.000 DWT sebesar 89,77 juta SDR/ton, (1 SDR = US $ 1,5).
2.6. Bila kejadian akibat kesalahan actual atau dengan setahu owners maka
batas tanggung jawab tersebut tidak dapat digunakan.
2.7. Pemilik kapal 2000 DWT atau lebih diharuskan mengansuransikan atau
financial security lain atau bank garansi yang tersedia untuk dana
kompensasi tersebut.
2.8. Kapal harus mempunyai certificat dana ganti rugi (CLC Cert) yang dikeluarkan
oleh Pemerintah.
2.9. Hak Kompensasi akan hilang kecuali diajukan selama 3 tahun atau paling
lambat 6 tahun oleh Pemerintah yang kena dampak dari Pencemaran.
2.10. Bila terjadi Pencemaran yang menimbulkan kerusakan lingkungan maka
Pemerintah setempat akan mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pemilik
kapal yang menimbulkan Pencemaran.
Tuntutan harus ditujukan kepada Pemilik Kapal & tidak boleh terhadap.:
2.10.1. Agent & ABK.
2.10.2. Pandu atau Nachoda.
2.10.3. Pencharter.
2.10.4. Salvor.
2.10.5. Pegawai2 yang disebut diatas.

Anda mungkin juga menyukai