Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mandiri AK3L (28/10/2021)

Nama : Muhammad Rusdianto


Perusahaan : PT. Semen Tonasa

1. 3 Bentuk Tegangan terhadap waktu :

2. Overvoltage pada sistem tenaga listrik dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
a. Overvoltage Internal, yaitu overvoltage yang terjadi disebabkan dari internal peralatan.
Tergantung pada penyebabnya, tegangan lebih internal dapat dibagi menjadi tegangan
lebih switching dan tegangan lebih sementara. Tegangan lebih switching adalah
tegangan lebih selama proses transisi elektromagnetik yang disebabkan oleh fault
tripping, reclosing, atau operasi normal. Tegangan lebih sementara termasuk tegangan
lebih dari resonansi.
b. Overvoltage eksternal. Yaitu overvoltage yang terjadi disebabkan dari luar peralatan.
Tegangan lebih eksternal, juga dikenal sebagai tegangan lebih atmosfer, disebabkan
oleh petir.

3. Proses terjadinya petir Pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan
semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara. Hal ini menyebabkan
muatan listrik awan bergerak secara cepat dan terus menerus.
Pergerakan ini akan membuat muatan positif dan muatan negatif memisahkan diri. Bagian
atas awan akan mengumpulkan muatan positif, sedangkan muatan negatif akan terkumpul
di bagian bawah awan. Muatan negatif pada bagian bawah awan memiliki kecenderungan
untuk berikatan dengan muatan positif yang ada di bumi. Jika muatan negatif pada dasar
awan sudah cukup besar, aliran muatan negatif dari awan akan menuju ke bumi. Ketika
petir meyambar, akan terjadi pertukaran muatan negatif dari awan dengan muatan positif
dari bumi. Saat pertemuan muatan negatif dan muatan positif inilah kita melihat pertir dan
suara guruh. Pembuangan muatan negatif ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan
muatan di dalam awan. Air yang ada di udara akan menurunkan daya isolasi udara,
sehingga pada musim hujan arus listrik akan lebih mudah mengalir dan menyebabkan
banyak petir
4. Susunan Instalasi Penyalur Petir, dapat digambarkan sebagai berikut:

5.
Bagian-bagian dari instalasi penyalur kilat adalah :
1) Spitch / penangkap petir (nomor 2)
Spitch / penangkap ini berupa batang logam yang runcing dan harus dipasang di tempat-tempat
yang paling besar kemungkinan terkena sambaran. Tempat-tempat tersebut adalah bagian-
bagian gedung atau bangunan yang menonjol.
2) Penyalur turun (nomor 5)
Penyalur ini menghubungkan spitch/penangkap dengan elektrode tanah dan harus dipasang
sepanjang bubungan dan pinggiran atap gedung atau bangunan. Kemudian di sudut-sudut
gedung atau bangunan, penyalur tersebut dipasang turun ke bawah menuju tanah.
3) Penyambung (nomor 6)
Penyambung ini dapat berupa sambungan yang dilas, diklem, dimur dsb, yang menghubungkan
antara spitch/penangkap dengan kawat penyalur turun, antar kawat penyalur dan antara
kabwat penyalur dengan elektrode tanah.
4) Penyambung ukur (nomor 7)
Penyambung ini dipasang antara kawat penyalur turun dengan elektrode tanah dan dapat
dilepas untuk mengukur tahanan pentanahan dari elektrode tanah.
5) Pentanahan
Bagian pentanahan ini terdiri dari saluran pentanahan (nomor 8) dan elektrode tanah
(nomor 9). Ada juga yang menghubungkan elektrode tanah- elektrode tanah tersebut menjadi
satu kelompok secara permanen untuk memperkecil tahanan pentanahan.

Anda mungkin juga menyukai