Al-Hadid : 20)
ل فِي َوتَكَاثُرُ بَ ْينَ ُك ُْم َوتَفَا ُخرُ َو ِزينَةُ َولَ ْهوُ لَعِبُ ال ُّد ْنيَا ْال َحيَاُة ُ أَنَّ َما ا ْعلَ ُموا ُِ ل ۖ َو ْاْل َ ْو ََل ُِد ْاْل َ ْم َوا
ُِ َ ْث َك َمث
ُ غي
َ ب َُ َّث َُُّم نَبَات ُ ُهُ ْال ُكف
َُ ار أ َ ْع َج
ُُ صف ًَّرا فَت ََراُهُ يَ ِهي
ج ْ طا ًما يَ ُكونُُ ث َُُّم ُمَ عذَابُ ْاْلخِ َرةُِ َوفِي ۖ ُح َ ُشدِيد َ ُّللا مِ نَُ َو َم ْغف َِرة َُِّ َُل ال ُّد ْنيَا ْال َحيَاُة ُ َو َما ۖ َو ِرض َْوانَُّ َمت َاعُُ ِإ
ْالغُ ُرور
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan
suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-
Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
(QS. Al-Hadid : 20)
إنسان كل فليستعد شاء كيف و شاء متى هللا وهو صاحبها يأخذ المستعار كالثوب المرء حياة
Kehidupan seseorang laksana pakaian pinjaman, pemilik kehidupan yaitu Allah
akan mengambilnya kapan dan bagaimana saja Ia kehendaki. Maka hendaknya
setiap manusia bersip-siap.
Apakah manusia mau memilih jalan yang dicintai dan disenangi hawa nafsunya
tanpa peduli halal atau haram, ataukah ia memilih dan bersabar di jalan
ketakwaan. Maka manusia merdeka dalam pilihan itu. Hanya saja Allah yang
ilmu-Nya meliputi segala sesuatu hanya menjamin bahwa kebahagiaan hakiki
hanya didapatkan oleh mereka yang meniti jalan pilihan kedua, jalan
ketakwaan. Sebagaimana lanjutan ayat tersebut, ayat 9 dan 10,