1-8) [1]
ABSTRACT
The magnetic field in germination process have done successfully in the present work for
germination process. The present of magnetic field cause will affect biomolecules in cell which have
paramagnetic and ferromagnetic psroperties. The purpose of this study is to investigate the effect of
magnetic field intensity, exposure duration, and effective dose for extremely low frequency (ELF)
towards tomato germination. This research used plum tomato seeds with the same and shape with
variants of exposure duration and magnetic field intensity. The most effective dose of tomato seed
germination with this method is 10 minutes.
Keyword: Magnetic Field; Germination of Tomato Seed; Effective dose
eksperimen (di beri paparan medan magnet) menjadi dua kelas: kelas kontrol (tanpa
dibandingkan dengan kelompok kontrol paparan medan magnet) dan kelas
(yang tidak terpapar medan magnet). 4 Biji eksperimen (dengan paparan medan
kacang (Cicer inum ariet- L.) yang diberi magnet).
paparan medan magnet dengan variasi Intensitas medan magnet yang digunakan
intensitas medan magnet dan waktu dalam penelitian ini adalah 0.1 mT, 0.2 mT,
pemaparan yaitu: 50 mT selama 2 jam, 100 0.3 mT, 0.4 mT dan 0.5 mT dengan variasi
mT selama 1 jam, dan 150 mT selama 2 waktu 10, 20 dan 30 menit (perhari selama
jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 hari). Pemaparan dilakukan setelah biji
aplikasi medan magnet meningkatkan tomat melalui proses penyemaian.
kinerja benih dalam hal perkecambahan Teknik pengumpulan data pada penelitian
dibandingkan dengan kontrol.5 ini yaitu dengan pengukuran langsung.
Terdapat perbedaan yang signifikan Pegukuran waktu dormansi dan banyak
tumbuh kembang dan produksi jamur germinasi dihitung secara langsung,
kuping antara yang dipapari medan magnet sedangkan pengukuran tinggi plumula dan
dengan yang tidak dipapari medan magnet panjang akar menggunakan mistar.
pada setiap kelas eksperimen. Medan Pengukuran waktu dormansi dan banyak
magnet dapat memaksimalkan pertumbuhan germinasi dilakukan ketika awal biji mulai
dan produksi jamur kuping apabila berada berkecambah, pengukuran tinggi plumula
padadosis yangtepat,yaitu600μTdengan dilakukan setiap 3 hari sekali selama 15 hari
lama paparan sebesar 70 menit.6 dan pengukuran panjang akar dilakukan di
Paparan medan magnet 0,2 mT selama 7 hari terakhir penelitian. Teknik analisa data
menit 48 detik pada tanaman tomat yang digunakan adalah analisis deskripstif
berpengaruh pada laju pertumbuhan berupa tabel dan analisis statistic dengan
tanaman tomat (Lycopersicum esculentum melakukan uji anova.
Mill), luas daun dan kandungan klorofil
pada daun menjadi lebih baik.7 Selain itu, Hasil dan Pembahasan
Paparan medan magnet juga dapat
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
meningkatkan aktivitas enzim dalam sel,
tentang pengaruh medan magnet Extremely
paparan medan magnet 1 mT hingga 7 mT
Low Frequency (ELF) pada biji tomat
dengan selisih 2 mT serta intensitas tertinggi
(Solanum Iycopersicum) terhadap
10 mT dengan durasi 1 hingga 4 jam dengan
perkecambahan tanaman tomat dengan
selisih waktu 1 jam pada biji kanola
melakukan beberapa tahap, yaitu dimulai
(Brassica napus L.) dan pada biji jagung
dari mempersiapkan biji tomat yang akan
(Zea mays) meningkatkan aktivitas enzim
digunakan sebagai objek utama pemaparan
yang terdapat pada akar tanaman tersebut
medan magnet, kemudian biji tersebut akan
yaitu catalase (CAT), Ascorbate Peroxidaes
di papari medan magnet Extremely Low
(APX) serta Superoxide dismutase (SOD). 8
Frequency (ELF). Sebagai pembanding,
terdapat sebagian biji yang tidak dipapari
Metode Penelitian medan magnet, agar diketahui perbedaan
Jenis penelitian ini adalah eksperimen antara biji yang dipapari medan magnet
dengan menggubnakan desain randomized dengan biji yang tidak dipapari medan
post-test only control group design dimana magnet. Pemaparan medan magnet
pembagian dua kelompok subjek penelitian dilakukan selama 15 hari. Adapaun
dilakukan secara pembagian acak (random parameter yang diamati adalah waktu
assignment). Pada penelitian ini dibagi
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [3]
60
20
0
kontrol 10 menit 20 menit 30 menit
Lama paparan
Grafik pada gambar 1 menunjukkan dormansi semakin cepat yaitu pada lama
bahwa terdapat pengaruh lama paparan paparan 10 dan 20 menit.
medan magnet terhadap waktu dormansi biji Lama paparan medan magnet
tomat. Lama paparan medan magnet dan berpengaruh positif terhadap waktu
waktu dormansi berbanding lurus yaitu dormansi biji tomat. Akan tetapi, pemberian
semakin besar lama paparan yang diberikan paparan medan magnet yang terlalu lama
maka waktu dormansi yang dihasilkan juga mengakibatkan waktu dormansi tidak
semakin lama yaitu pada lama paparan 30 optimum. Sehingga lama paparan yang
menit. Namun semakin singkat lama paling efisien dalam mempercepat waktu
paparan yang diberikan maka waktu dormansi yaitu selama 10 menit.
kontrol
0.1
0.2
0.3
20 0.4
0.5
Banyak Germinasi (biji)
15
10
0
10 menit 20 menit 30 menit
Lama paparan (Menit)
30
20
10
0
10 20 30
Lama Paparan (menit)
Grafik pada gambar 3 menunjukkan pada lama paparan selama 30 menit, namun
pengaruh lama paparan medan magnet semakin cepat paparan yang diberikan maka
terhadap tinggi plumula biji tomat. Lama tinggi plumula semakin meningkat. Oleh
paparan medan magnet dan tinggi plumula karena itu, lama paparan yang paling efisien
biji tomat berbanding terbalik yaitu semakin dalam meningkatkan tinggi plumula adalah
lama paparan yang diberikan maka tinggi selama 10 menit.
plumula yang dihasilkan semakin kecil yaitu
kontrol
0.1 mT
70 0.2 mT
0.3 mT
0.4 mT
60 0.5 mT
50
Panjang Akar (mm)
40
30
20
10
0
10 20 30
Lama paparan (menit)
kalsium (Ca 2+) dan zat besi (Fe). Ion amilase merupakan enzim yang berperan
kalsium dan zat besi termasuk kedalam dalam proses perkecambahan tumbuhan.
bahan paramagnetik dan feromagnetik yang medan magnet pada biji Salvia officinalis
akan merespon positif jika terkena medan dengan intensitas 125 mT berhasil
magnet. Paparan medan magnet yang meningkatkan presentase perkecambahan
diberikan akan menciptakan perubahan benih pada kelompok eksperimen (di beri
pergerakan dan peningkatan laju unsur paparan medan magnet) dibandingkan
paramagnetic dan feromagnetik (Ca dan Fe) dengan kelompok kontrol (yang tidak
yang mengakibatkan perubahan transportasi terpapar medan magnet).12
pada membrane sel. Pemberian medan magnet ELF pada biji
Bidang yang terpapar medan magnet tomat dimaksudkan untuk mengamati proses
akan menghasilkan kekuatan pada ion perkecambahan laju tomat dengan indikator
kalsium dan zat besi untuk bergerak secara pengukurannya meliputi waktu dormansi,
aktif serta akan mempengaruhi kondisi banyaknya germinasi, tinggi plumula dan
pembukaan gerbang saluran pada membran panjang akar. Pemberian perlakuan dengan
sel sehingga kada ion kalsium (Ca) dan zat paparan medan magnet ELF 0.1, 0.2, 0.3,
besi (Fe) dalam sel meningkat. medan 0.4 dan 0.5 mT telah mempercepat laju
magnet mampu meningkatkan kadar ion perkecambahan. Hasil rata-rata yang
kalsium (Ca) dalam sel.9 Perubahan kadar diperoleh dari pengukuran banyaknya
ion kalsium (Ca) menyebabkan perubahan germinasi, tinggi plumula dan panjang akar.
terhadap tekanan osmosis dan perubahan Akan tetapi berdasarkan diagram 4.1 sampai
kapasitas sel untuk menyerap air.10 Akibat 4.8, paparan medan magnet ELF terhadap
peningkatan ion kalsium didalam sel maka proses perkecambahan tanaman tomat
tekanan osmosis pada sel meningkat yang mengalami kenaikan pada kelompok
berakibat pada kapasitas penyerapan air eksperimen. Kelompok eksperimen dengan
pada sel meningkat juga. Peningkatan intensitas 0.1 mT sampai 0.5 mT
penyerapan air dalam sel biji ini akan mendapatkan hasil rata-rata yang lebih
memacu aktivitas enzim-enzim tinggi dibandingkan dengan kelompok
perkecambahan pada biji salah satunya kontrol. Hasil rata-rata yang diperoleh dari
enzim ɑ-amylase, sehingga metabolisme pengukuran waktu dormansi, banyaknya
pada biji lebih cepat.11 germinasi, tinggi plumula, dan panjang akar
Zat besi merupakan salah satu nutrisi pada masing-masing intensitas.
yang bersifat feromagnetik. Bahan Secara fisika biji yang terpapar medan
feromagnetik merupakan bahan yang magnet akan menghasilkan kekuatan ion
mempunyai resultan medan atomis yang kalsium dan zat besi secara aktif kemudian
besar. Hal ini disebabkan oleh momen akan terjadi reaksi polarisasi. Proses
magnetik spin elektron. Pada bahan selanjutnya akan mempengaruhi kondisi
feromagnetik banyak spin elektron yang pembukaan gerbang saluran pada membrane
tidak berpasangan, misalnya pada atom besi sel. Hal ini menyebabkan kecepatan ion
terdapat empat buah spin elektron yang tidak yang terpolarisasi meningkat juga sehingga
berpasangan. Masing-masing spin elektron berakibat terhadap tekanan osmosis. Jika
yang tidak berpasangan ini akan tekanan osmosis meningkat maka kapasitas
memberikan medan magnet sehingga total sel dalam menyerap air juga meningkat
medan magnet yang dihasilkan oleh suatu sehingga memacu aktivitas enzim-enzim
atom lebih besar. Dalam proses perkecambahan terutama ɑ-amylsae yang
perkecambahan tomat plum, enzim α-
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [6]
medan magnet terlalu tinggi dan terlalu magnetic field under accelerated ageing
lama, maka akan menyebabkan kejenuhan condition. Journal Agrophysics. 2009;
pada biji (titik jenuh biji). Titik jenuh 3 (1): 151-153.
merupakan kondisi biji dimana proses 6. Mardika, Kubde A.B, and Umbakar S.P.
imbisisi air yang masuk pada biji tidak lagi Influence of non-thermic AC
bertambah melainkan tetap pada keadaan magnetic fields on spore germination in
semula. Jika biji sudah mencapai titik jenuh a dimorphic fungus. Radiat Environ
maka proses penyerapan air pada biji tidak Biophys. 2017; 1 (2): 123-134.
maksimal sehingga menyebabkan proses 7. Winandari,O.P. Perkecambahan dan
metabolisme dalam sel juga tidak maksimal. Pertumbuhan Tomat (Lycopersicum
esculentum Mill.) di Bawah Pengaruh
Kesimpulan Lama Pemaparan Medan Magnet yang
Berbeda. Skripsi. Bandar Lampung:
Berdasarkan penelitian yang telah
Universitas Lampung; 2011.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
8. Shabrangi, A., Majd, A., Sheidai, M.,
perlakuan paparan medan magnet dapat
Nabyouni, M., dan Dorranian, D.
mempengaruhi perkecambahan biji tomat,
Extremely Low Frequency
dengan dosis yang paling efisien selama 10
Electromagnetic Fields on The
menit.
Antioxidant Enzymes Activity of C3
and C4 Plants, Progress In
Daftar Pustaka
Electromagnetics Research Symposium
1. Tarigan, T.R.P. Studi Tingkat Radiasi Proceding, Cambridge, USA. 2010; 1
Medan Elektromagnetik Yang (5): 113-125.
Ditimbulkan Oleh Telepon Seluler. 9. Yinan, L., Yuan, L., Yongquing, Y.,
Jurnal Teknik Elektro. 2012; 1 (3): 97- Chunyang, L. Effect of seed
115. pretreatment by magnetic field on the
2. Handoko , Sudarti dan Rifati. Analisis sensitivity of cucumber (Cucumis
Dampak Paparan Medan Magnet sativus) seedlings to ultraviolet-B
Extremly Low Frequency (ELF) Pada radition. Environ. Exo. 2005; 2 (3).
Biji Cabai Besar (Capsiccum Annum L) 10. Garcia, F. and L.I. Arza. Influence of
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai stationary magnetic field on water
Merah Besar. Jurnal Pembelajaran relations in lettuce seeds. Part I:
Fisika. 2017; 5 (4): 373-374. theoretical considerations.
3. Frenando R.M. Effect Of Magnetic Bioelectromagnetics. 2001; 2 (8): 589-
Field Irradiation On Broccoli See With 595.
Accelerated Aging. Jurnal Acta 11. Campbell, NA. Biology. Sanfransisco:
Agrophysica. 2014; 21 (1): 63-67. Person Education; 2001.
4. Florez, M., Martinez and E., Carbonel, 12. Saragih, H., J., dan Silaban, O.
MV. Effect of Magnetic Field Meningkatkan Laju Pertumbuhan
Treatment on Germination of Medicinal Kecambah Kedelai Dengan Berbantuan
Plants Salvia officinalis L. And Medan Magnetik Statik. Prosiding
Calendula officinalis L. Original Seminar Nasional Fisika. Universitas
Research. 2012; 5 (2). Advent Indonesia. Bandung. 2010; 1 (6)
5. Vashisth, A. and Nagarajan, S. 13. Adjis, A., Imam, P.,dan Sumarboyo, Y.
Germination characteristics of seeds of Fisika Seni IPA. Jakarta: Pustaka Ilmu;
maize (Zea mays L.) exposed to 1987.
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [8]