Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.

1-8) [1]

PENGARUH LAMA PAPARAN MEDAN MAGNET EXTREMELY


LOW FREQUENCY (ELF) PADA BIJI TOMAT (Solanum
Iycopersicum) TERHADAP PERKECAMBAHAN TANAMAN
TOMAT

Novi Wildania1* , M. Tirono2*


1
Mahasiswa Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi,
2
Dosen Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jl.Gajayana No.50 Malang 65144

ABSTRACT

The magnetic field in germination process have done successfully in the present work for
germination process. The present of magnetic field cause will affect biomolecules in cell which have
paramagnetic and ferromagnetic psroperties. The purpose of this study is to investigate the effect of
magnetic field intensity, exposure duration, and effective dose for extremely low frequency (ELF)
towards tomato germination. This research used plum tomato seeds with the same and shape with
variants of exposure duration and magnetic field intensity. The most effective dose of tomato seed
germination with this method is 10 minutes.
Keyword: Magnetic Field; Germination of Tomato Seed; Effective dose

Pendahuluan panjang (6000 km pada 50 Hz dan 5000 km


pada 60 Hz).
Permintaan tomat di Indonesia semakin Seiring dengan perkembangan zaman,
meningkat seiring dengan pertumbuhan pemanfaatan medan magnet Extremly Low
masyarakat saat ini. Namun para petani Frequency (ELF) diberbagai bidang
banyak menggunakan pupuk kimia untuk meningkat salah satunya dibidang pertanian.
meningkatkan hasil pertanian, yang nantinya Menurut beberapa penelitian, medan magnet
akan berdampak pada masalah lingkungan. dapat meningkatkan jumlah produksi,
Oleh karena itu diperlukan suatu solusi ukuran buah dan pertumbuhan bibit.
untuk meningkatkan hasil pertanian yang Medan magnet dengan intensitas 300 µT
aman tanpa merusak lingkungan yaitu dan waktu 60 menit merupakan dosis yang
dengan pemberian paparan medan medan paling efektif dalam meningkatkan laju
magnet. pertumbuhan dengan hasil rata-rata 8,6%.‎2.2
Medan Magnet Extremely Low Selain itu, paparan medan magnet Extremely
Frequency (ELF) adalah spektrum Low Frequency (ELF) dapat mempengaruhi
gelombang elektromagnetik yang memiliki germinasi tanaman brokoli dengan
frekuensi yang kecil yaitu kurang dari 300 instensitas 3,6 mT selama 5 menit.3
Hz dan tergolong non-ionizing radiation.‎1 Paparan medan magnet pada biji Salvia
‎1Frekuensi yang dimiliki medan magnet officinalis dengan intensitas 125 mT
ELF (antara 0 dan 300 Hz) merupakan berhasil meningkatkan presentase
panjang gelombang diudara yang sangat perkecambahan benih pada kelompok
*Corresponding author.
E-Mail: Noviwildaniya@gmail.com
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [2]

eksperimen (di beri paparan medan magnet) menjadi dua kelas: kelas kontrol (tanpa
dibandingkan dengan kelompok kontrol paparan medan magnet) dan kelas
(yang tidak terpapar medan magnet). 4 Biji eksperimen (dengan paparan medan
kacang (Cicer inum ariet- L.) yang diberi magnet).
paparan medan magnet dengan variasi Intensitas medan magnet yang digunakan
intensitas medan magnet dan waktu dalam penelitian ini adalah 0.1 mT, 0.2 mT,
pemaparan yaitu: 50 mT selama 2 jam, 100 0.3 mT, 0.4 mT dan 0.5 mT dengan variasi
mT selama 1 jam, dan 150 mT selama 2 waktu 10, 20 dan 30 menit (perhari selama
jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 hari). Pemaparan dilakukan setelah biji
aplikasi medan magnet meningkatkan tomat melalui proses penyemaian.
kinerja benih dalam hal perkecambahan Teknik pengumpulan data pada penelitian
dibandingkan dengan kontrol.5 ini yaitu dengan pengukuran langsung.
Terdapat perbedaan yang signifikan Pegukuran waktu dormansi dan banyak
tumbuh kembang dan produksi jamur germinasi dihitung secara langsung,
kuping antara yang dipapari medan magnet sedangkan pengukuran tinggi plumula dan
dengan yang tidak dipapari medan magnet panjang akar menggunakan mistar.
pada setiap kelas eksperimen. Medan Pengukuran waktu dormansi dan banyak
magnet dapat memaksimalkan pertumbuhan germinasi dilakukan ketika awal biji mulai
dan produksi jamur kuping apabila berada berkecambah, pengukuran tinggi plumula
pada‎dosis‎ yang‎tepat,‎yaitu‎600‎μT‎dengan‎ dilakukan setiap 3 hari sekali selama 15 hari
lama paparan sebesar 70 menit.6 dan pengukuran panjang akar dilakukan di
Paparan medan magnet 0,2 mT selama 7 hari terakhir penelitian. Teknik analisa data
menit 48 detik pada tanaman tomat yang digunakan adalah analisis deskripstif
berpengaruh pada laju pertumbuhan berupa tabel dan analisis statistic dengan
tanaman tomat (Lycopersicum esculentum melakukan uji anova.
Mill), luas daun dan kandungan klorofil
pada daun menjadi lebih baik.7 Selain itu, Hasil dan Pembahasan
Paparan medan magnet juga dapat
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
meningkatkan aktivitas enzim dalam sel,
tentang pengaruh medan magnet Extremely
paparan medan magnet 1 mT hingga 7 mT
Low Frequency (ELF) pada biji tomat
dengan selisih 2 mT serta intensitas tertinggi
(Solanum Iycopersicum) terhadap
10 mT dengan durasi 1 hingga 4 jam dengan
perkecambahan tanaman tomat dengan
selisih waktu 1 jam pada biji kanola
melakukan beberapa tahap, yaitu dimulai
(Brassica napus L.) dan pada biji jagung
dari mempersiapkan biji tomat yang akan
(Zea mays) meningkatkan aktivitas enzim
digunakan sebagai objek utama pemaparan
yang terdapat pada akar tanaman tersebut
medan magnet, kemudian biji tersebut akan
yaitu catalase (CAT), Ascorbate Peroxidaes
di papari medan magnet Extremely Low
(APX) serta Superoxide dismutase (SOD). 8
Frequency (ELF). Sebagai pembanding,
terdapat sebagian biji yang tidak dipapari
Metode Penelitian medan magnet, agar diketahui perbedaan
Jenis penelitian ini adalah eksperimen antara biji yang dipapari medan magnet
dengan menggubnakan desain randomized dengan biji yang tidak dipapari medan
post-test only control group design dimana magnet. Pemaparan medan magnet
pembagian dua kelompok subjek penelitian dilakukan selama 15 hari. Adapaun
dilakukan secara pembagian acak (random parameter yang diamati adalah waktu
assignment). Pada penelitian ini dibagi
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [3]

dormansi, banyak germinasi, tinggi plumula dan panjang akar.


kontrol
0.1 mT
0.2 mT
0.3 mT
0.4 mT
0.5 mT

60

waktu dormansi (jam ke-)


40

20

0
kontrol 10 menit 20 menit 30 menit
Lama paparan

Gambar 1. Pengaruh Lamapaparan Terhadap Waktu Dormansi

Grafik pada gambar 1 menunjukkan dormansi semakin cepat yaitu pada lama
bahwa terdapat pengaruh lama paparan paparan 10 dan 20 menit.
medan magnet terhadap waktu dormansi biji Lama paparan medan magnet
tomat. Lama paparan medan magnet dan berpengaruh positif terhadap waktu
waktu dormansi berbanding lurus yaitu dormansi biji tomat. Akan tetapi, pemberian
semakin besar lama paparan yang diberikan paparan medan magnet yang terlalu lama
maka waktu dormansi yang dihasilkan juga mengakibatkan waktu dormansi tidak
semakin lama yaitu pada lama paparan 30 optimum. Sehingga lama paparan yang
menit. Namun semakin singkat lama paling efisien dalam mempercepat waktu
paparan yang diberikan maka waktu dormansi yaitu selama 10 menit.
kontrol
0.1
0.2
0.3
20 0.4
0.5
Banyak Germinasi (biji)

15

10

0
10 menit 20 menit 30 menit
Lama paparan (Menit)

Gambar 2. Pengaruh Lama Paparan Terhadap Banyak Germinasi


Grafik pada gambar 2 menunjukkan banyak germinasi yang dihasilkan semakin
pengaruh lama paparan medan magnet sedikit yaitu pada lama paparan selama 30
terhadap banyak germinasi biji tomat. Lama menit, namun semakin singkat paparan yang
paparan medan magnet dan banyak diberikan maka banyak germinasi semakin
germinasi berbanding terbalik yaitu semakin meningkat. Oleh karena itu, lama paparan
besar lama paparan yang diberikan maka yang paling efisien dalam memperbanyak
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [4]

jumlah biji yang bergerminasi adalah selama 10 menit.


kontrol
0.1 mT
0.2 mT
60 0.3 mT
0.4 mT
0.5 mT
50

Tinggi Plumula (mm)


40

30

20

10

0
10 20 30
Lama Paparan (menit)

Gambar 3. Pengaruh Lama Paparan Terhedap Tinggi Plumula

Grafik pada gambar 3 menunjukkan pada lama paparan selama 30 menit, namun
pengaruh lama paparan medan magnet semakin cepat paparan yang diberikan maka
terhadap tinggi plumula biji tomat. Lama tinggi plumula semakin meningkat. Oleh
paparan medan magnet dan tinggi plumula karena itu, lama paparan yang paling efisien
biji tomat berbanding terbalik yaitu semakin dalam meningkatkan tinggi plumula adalah
lama paparan yang diberikan maka tinggi selama 10 menit.
plumula yang dihasilkan semakin kecil yaitu
kontrol
0.1 mT
70 0.2 mT
0.3 mT
0.4 mT
60 0.5 mT

50
Panjang Akar (mm)

40

30

20

10

0
10 20 30
Lama paparan (menit)

Gambar 4. Pengaruh Lama Paparan Terhadap Panjang Akar


Grafik pada gambar 4 menunjukkan singkat paparan yang diberikan maka
bahwa terdapat pengaruh lama paparan panjang akar semakin meningkat. Sehingga
medan magnet terhadap panjang akar biji dapat disimpulkan bahwa lama paparan
tomat. Lama paparan medan magnet dan yang paling efisien dalam meningkatkan
panjang akar biji tomat berbanding terbalik panjang akar adalah selama 10 menit.
yaitu semakin lama waktu paparan yang Biji tomat tersusun atas sel-sel embrionik
diberikan maka panjang akar yang yang nantinya akan tumbuh dan berkembang
dihasilkan semakin kecil, yaitu pada lama menjadi tanaman tomat. Selain itu pada biji
paparan selama 30 menit, namun semakin tomat juga mengandung cukup banyak ion
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [5]

kalsium (Ca 2+) dan zat besi (Fe). Ion amilase merupakan enzim yang berperan
kalsium dan zat besi termasuk kedalam dalam proses perkecambahan tumbuhan.
bahan paramagnetik dan feromagnetik yang medan magnet pada biji Salvia officinalis
akan merespon positif jika terkena medan dengan intensitas 125 mT berhasil
magnet. Paparan medan magnet yang meningkatkan presentase perkecambahan
diberikan akan menciptakan perubahan benih pada kelompok eksperimen (di beri
pergerakan dan peningkatan laju unsur paparan medan magnet) dibandingkan
paramagnetic dan feromagnetik (Ca dan Fe) dengan kelompok kontrol (yang tidak
yang mengakibatkan perubahan transportasi terpapar medan magnet).12
pada membrane sel. Pemberian medan magnet ELF pada biji
Bidang yang terpapar medan magnet tomat dimaksudkan untuk mengamati proses
akan menghasilkan kekuatan pada ion perkecambahan laju tomat dengan indikator
kalsium dan zat besi untuk bergerak secara pengukurannya meliputi waktu dormansi,
aktif serta akan mempengaruhi kondisi banyaknya germinasi, tinggi plumula dan
pembukaan gerbang saluran pada membran panjang akar. Pemberian perlakuan dengan
sel sehingga kada ion kalsium (Ca) dan zat paparan medan magnet ELF 0.1, 0.2, 0.3,
besi (Fe) dalam sel meningkat. medan 0.4 dan 0.5 mT telah mempercepat laju
magnet mampu meningkatkan kadar ion perkecambahan. Hasil rata-rata yang
kalsium (Ca) dalam sel.9 Perubahan kadar diperoleh dari pengukuran banyaknya
ion kalsium (Ca) menyebabkan perubahan germinasi, tinggi plumula dan panjang akar.
terhadap tekanan osmosis dan perubahan Akan tetapi berdasarkan diagram 4.1 sampai
kapasitas sel untuk menyerap air.10 Akibat 4.8, paparan medan magnet ELF terhadap
peningkatan ion kalsium didalam sel maka proses perkecambahan tanaman tomat
tekanan osmosis pada sel meningkat yang mengalami kenaikan pada kelompok
berakibat pada kapasitas penyerapan air eksperimen. Kelompok eksperimen dengan
pada sel meningkat juga. Peningkatan intensitas 0.1 mT sampai 0.5 mT
penyerapan air dalam sel biji ini akan mendapatkan hasil rata-rata yang lebih
memacu aktivitas enzim-enzim tinggi dibandingkan dengan kelompok
perkecambahan pada biji salah satunya kontrol. Hasil rata-rata yang diperoleh dari
enzim ɑ-amylase, sehingga metabolisme pengukuran waktu dormansi, banyaknya
pada biji lebih cepat.11 germinasi, tinggi plumula, dan panjang akar
Zat besi merupakan salah satu nutrisi pada masing-masing intensitas.
yang bersifat feromagnetik. Bahan Secara fisika biji yang terpapar medan
feromagnetik merupakan bahan yang magnet akan menghasilkan kekuatan ion
mempunyai resultan medan atomis yang kalsium dan zat besi secara aktif kemudian
besar. Hal ini disebabkan oleh momen akan terjadi reaksi polarisasi. Proses
magnetik spin elektron. Pada bahan selanjutnya akan mempengaruhi kondisi
feromagnetik banyak spin elektron yang pembukaan gerbang saluran pada membrane
tidak berpasangan, misalnya pada atom besi sel. Hal ini menyebabkan kecepatan ion
terdapat empat buah spin elektron yang tidak yang terpolarisasi meningkat juga sehingga
berpasangan. Masing-masing spin elektron berakibat terhadap tekanan osmosis. Jika
yang tidak berpasangan ini akan tekanan osmosis meningkat maka kapasitas
memberikan medan magnet sehingga total sel dalam menyerap air juga meningkat
medan magnet yang dihasilkan oleh suatu sehingga memacu aktivitas enzim-enzim
atom lebih besar. Dalam proses perkecambahan terutama ɑ-amylsae yang
perkecambahan‎ tomat‎ plum,‎ enzim‎ α-
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [6]

nantinya akan menyebabkan metabolisme disimpulkan bahwa keberadaan medan


pada biji lebih cepat.9 magnet ELF dengan intensitas 0.1 sampai
Waktu magnetisasi atau lama paparan 0.5 mT dengan variasi waktu magnetisasi
medan magnet berpengaruh terhadap 10, 20 dan 30 menit berpengaruh terhadap
perkecambahan biji tomat. Pada grafik 1 proses perkecambahan tanaman tomat
sampai 4 pemberian paparan medan magnet plum.13
ELF terhadap proses perkecambahan tomat Pada penelitian ini menentukan dosis
plum mengalami kenaikan pada kelompok yang paling efisien pada medan magnet ELF
eksperimen. Kelompok eksperimen dengan terhadap perkecambahan biji tomat plum.
intensitas 0.1, 0.2, 0.3 0.4 dan 0.5 mT Pengaruh medan magnet terhadap tumbuhan
mendapatkan hasil rata-rata yang lebih tergantung pada intensitas dan frekuensi
tinggi dibandingkan dengan kelompok medan magnet yang diberikan, jenis
kontrol. Peneliti menggunakan lama paparan tanaman yang dimagnetisasi, dan lama
10 menit, 20 menit dan 30 menit. Pemaparan waktu magnetisasi.13
medan‎magnet‎200‎μT‎dengan‎lama‎paparan‎ Medan magnet yang dihasilkan dapat
7 menit 48 detik pada benih tomat membuat unsur paramagnetik dan
berpengaruh pada laju pertumbuhan feromagnetik seperti Ca dan Fe dapat
tanaman tomat (Lycopersicum esculentum semakin tertarik masuk ke dalam biji tomat
Mill).7 Sehingga sesuai dengan pernyataan untuk mengaktifkan enzim-enzim yang
Adjis, dkk13 bahwa pengaruh medan magnet dibutuhkan oleh biji tomat, sehingga enzim
tergantung pada lama waktu magnetisasi. yang dapat diaktifkan menjadi semakin
Selain pengaruh pada intensitas paparan banyak. Terutama unsur Ca yang dapat
medan magnet. berfungsi sebagai bahan penguat dinding sel
Paparan medan magnet pada penelitian dan mempengaruhi cara kerja enzim
ini yang paling berpengaruh adalah pada pertumbuhan dengan dengan cara
pengukuran waktu dormansi. Hal ini membentuk ikatan dengan protein dan
dikerenakan medan magnet lebih besar kalmodulin sehingga membentuk Ca-
mempengaruhi pada saat proses imbisisi air Kalmodulin. Ca-kalmodulin ini kemudian
dan proses imbisisi ini terjadi ketika biji mengaktifkan enzim-enzim pada sel biji
dalam kondisi sebelum masa dorman sampai tomat termasuk juga enzim pertumbuhan,
biji mengalami masa dorman dengan sehingga biji tomat dapat tumbuh semakin
ditandai pecahnya kulit pada biji. Pada saat maksimal.15
biji sudah mulai tumbuh menjadi tanaman Penambahan intensitas dan lama paparan
baru atau istilahnya mulai terlihat plumula medan magnet menyebabkan
dan akar, maka paparan medan magnet perkecambahan biji tomat semakin
berpengaruh sangat kecil jika dibandingkan meningkat, sampai taraf medan dan lama
dengan kondisi biji ketika menunggu waktu paparan tertentu. Hal ini dikarenakan medan
dormansi. magnet dapat mempengaruhi kecepatan
Sebagai organisme yang tidak dapat aliran ion sehingga proses metabolisme
berpindah tempat, pertumbuhan dan dalam sel meningkat. Kecepatan aliran ion
perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi ini disebabkan oleh reaksi polarisasi antar
oleh faktor lingkungan, salah satunya adalah ion. Semakin besar intensitas medan magnet
keberadaan medan magnet.14 Besar dan lama paparan yang diberikan maka
intensitas medan magnet dan lama paparan kecepatan pertumbuhan perkecambahan
medan magnet berpengaruh pada tanaman semakin meningkat. Namun apabila
yang dimagnetisasi. Sehingga dapat intensitas medan magnet serta lama paparan
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [7]

medan magnet terlalu tinggi dan terlalu magnetic field under accelerated ageing
lama, maka akan menyebabkan kejenuhan condition. Journal Agrophysics. 2009;
pada biji (titik jenuh biji). Titik jenuh 3 (1): 151-153.
merupakan kondisi biji dimana proses 6. Mardika, Kubde A.B, and Umbakar S.P.
imbisisi air yang masuk pada biji tidak lagi Influence of non-thermic AC
bertambah melainkan tetap pada keadaan magnetic fields on spore germination in
semula. Jika biji sudah mencapai titik jenuh a dimorphic fungus. Radiat Environ
maka proses penyerapan air pada biji tidak Biophys. 2017; 1 (2): 123-134.
maksimal sehingga menyebabkan proses 7. Winandari,O.P. Perkecambahan dan
metabolisme dalam sel juga tidak maksimal. Pertumbuhan Tomat (Lycopersicum
esculentum Mill.) di Bawah Pengaruh
Kesimpulan Lama Pemaparan Medan Magnet yang
Berbeda. Skripsi. Bandar Lampung:
Berdasarkan penelitian yang telah
Universitas Lampung; 2011.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
8. Shabrangi, A., Majd, A., Sheidai, M.,
perlakuan paparan medan magnet dapat
Nabyouni, M., dan Dorranian, D.
mempengaruhi perkecambahan biji tomat,
Extremely Low Frequency
dengan dosis yang paling efisien selama 10
Electromagnetic Fields on The
menit.
Antioxidant Enzymes Activity of C3
and C4 Plants, Progress In
Daftar Pustaka
Electromagnetics Research Symposium
1. Tarigan, T.R.P. Studi Tingkat Radiasi Proceding, Cambridge, USA. 2010; 1
Medan Elektromagnetik Yang (5): 113-125.
Ditimbulkan Oleh Telepon Seluler. 9. Yinan, L., Yuan, L., Yongquing, Y.,
Jurnal Teknik Elektro. 2012; 1 (3): 97- Chunyang, L. Effect of seed
115. pretreatment by magnetic field on the
2. Handoko , Sudarti dan Rifati. Analisis sensitivity of cucumber (Cucumis
Dampak Paparan Medan Magnet sativus) seedlings to ultraviolet-B
Extremly Low Frequency (ELF) Pada radition. Environ. Exo. 2005; 2 (3).
Biji Cabai Besar (Capsiccum Annum L) 10. Garcia, F. and L.I. Arza. Influence of
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai stationary magnetic field on water
Merah Besar. Jurnal Pembelajaran relations in lettuce seeds. Part I:
Fisika. 2017; 5 (4): 373-374. theoretical considerations.
3. Frenando R.M. Effect Of Magnetic Bioelectromagnetics. 2001; 2 (8): 589-
Field Irradiation On Broccoli See With 595.
Accelerated Aging. Jurnal Acta 11. Campbell, NA. Biology. Sanfransisco:
Agrophysica. 2014; 21 (1): 63-67. Person Education; 2001.
4. Florez, M., Martinez and E., Carbonel, 12. Saragih, H., J., dan Silaban, O.
MV. Effect of Magnetic Field Meningkatkan Laju Pertumbuhan
Treatment on Germination of Medicinal Kecambah Kedelai Dengan Berbantuan
Plants Salvia officinalis L. And Medan Magnetik Statik. Prosiding
Calendula officinalis L. Original Seminar Nasional Fisika. Universitas
Research. 2012; 5 (2). Advent Indonesia. Bandung. 2010; 1 (6)
5. Vashisth, A. and Nagarajan, S. 13. Adjis, A., Imam, P.,dan Sumarboyo, Y.
Germination characteristics of seeds of Fisika Seni IPA. Jakarta: Pustaka Ilmu;
maize (Zea mays L.) exposed to 1987.
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No.1, November 2019 (p.1-8) [8]

14. Wulansari, Mardhika., Sudarti dan


Handayani Dina, Rifati. Pengaruh
Induksi Medan Magnet Extremely Low
Frequency (ELF) Terhadap
Pertumbuhan Pin Heat Jamur Kuping
(auricularia auricula). Jurnal
Pembelajaran Fisika. 2017; 6 (2):175-
182.

Anda mungkin juga menyukai