Dapat hadiah puisi dari penyair Riau, Muhammad Asqalani eNeSTe (IG:
@muhammadasqalanie, YouTube: Dunia Asqa)
⸺menghindar dari semangkuk nila, adalah caramu menghindar dari sekolam rusak dunia⸺
lalu kau tabur biji kuini, biji salak, biji durian, biji pitulo, biji bayam, biji lopang, biji apa saja
yang kelak dapat kau petik dan kau makan serta untuk dibagi-bagi.
⸺anakku, tak perlu kauselipkan emas ke sakuku saat aku tidur, lalu saat jaga aku berteriak
berurai airmata, mengaku kaya⸺
⸺berilah aku sesuatu yang bersumber dari sumur jiwamu⸺
...
Telah kubunuh janji katamu, janji yang tak bisa kuberi makan dan kuhidupi.
lalu denyut nadimu terus menyusut usia, kau tak sanggup menandai segala kenangan yang lekat
di keningmu, maka lupa tak pernah membuatmu kecewa.
sepanjang hidup, kau telah melalui gelap dan redup, isak dan asik, duduk dan berdiri dan
berbaring dan menatap langit tinggi dan menatap langit-langit rendah. semuanya membuat
hatimu terus turun, temurun ke sujud, tembus ke baling-baling doa yang terus membola di
lingkup mata.
kau ambil pena, kau tulis sepatah kata tentang kota & kita. kau ambil laptop kau baca berita yang
bikin jantung copot, atau berita tentang badut yang kerap menangis di taman ria. kau geser hp,
wisata ke luar negeri belum normal lagi.
kau terus belajar, mengejar yang kurang ajar, memukulnya, menyuruhnya duduk, dan
bermenung; kenapa namaku Widjaya?