LATAR BELAKANG • Anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga akhir 31 Desember 2020, terealisasi Rp579,78 triliun atau 83,4 persen dari total pagu sebesar Rp695,2 triliun. • Pada tahun 2021 anggaran program PEN naik menjadi 699,4 triliun. • DPR bersama pemerintah telah membuat Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan bagi kehidupan masyarakat terutama dalam bidang stabilitas ekonomi dan keuangan. Indikator Positif • Pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2021 masih terkontraksi sebesar 0,74 persen (y-on-y), tetapi lebih baik dari triwulan IV tahun 2020 yang terkontraksi sebesar 2,19 persen (BPS Mei 2021) • Aktivitas konsumsi masyarakat dan pemerintah terus menguat • Kegiatan produksi sektor swasta semakin menggeliat • Thn 2020, jumlah penganggur Terbuka sebanyak 9,77 juta orang, Kuartal I 2021 jumlah penganggur terbuka turun menjadi 8,75 juta Orang • Vaksinasi tetap gencar dilakukan (ranking 1 Asia Tenggara) dan Vaksin Sinovac Sudah diakui WHO Indikator Negatif • Penyebaran Covid-19 di Indonesia dalam tren naik dengan munculnya penyebaran Covid-19 varian delta dari India. • Suku bunga sudah turun tapi realisasi kredit masih minim • Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 13,12 persen • Terdapat moral hazard dalam penanganan Covid (Korupsi Bansos), penggunaan alat Rapid Bekas, dll 5 Arahan Strategis Presiden untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi • Pembangunan SDM • Pembangunan Infrastruktur • Reformasi Birokrasi • Penyederhanaan Regulasi • Transformasi Ekonomi Saran • Perlu keseimbangan antara program pemulihan ekonomi dan penanganan Covid agar selaras dan tidak saling bertentangan • Proses pemulihan ekonomi masih dibayang-bayangi suasana ketidakpastian dengan munculnya kasus baru Covid 19 varian Delta India, untuk itu program vaksinasi dan protokol kesehatan harus tetap dilakukan secara massive. • Program PEN harus mengedepankan keberpihakan dan peningkatan pemerataan ekonomi kepada masyarakat terutama pada sektor UMKM. • REFORMASI PASCA-COVID-19, mutlak diperlukan untuk meningkatkan potensi ekonomi dari sisi supply: kualitas SDM, infrastruktur dan reformasi birokrasi/regulasi. • REFORMASI FUNDAMENTAL harus dilakukan: UU Cipta Kerja, pembangunan Infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM (melalui reformasi Perlinsos, Kesehatan dan Pendidikan) harus diperkuat untuk meningkatkan produktivitas DUKUNGAN POLITIK UNTUK MITIGASI DAMPAK PANDEMIC COVID 19 • Fokus pada penguatan kesehatan adalah kunci pemulihan ekonomi seiring sejalan dengan melanjutkan program PEN untuk untuk membangkitkan aktivitas ekonomi. • DPR RI baik yang diwakili Komisi XI maupun Komisi IX bersungguh sungguh mendukung langkah pemerintah dalam penanganan Pandemi covid 19 dengan tetap melakukan telaah kritis terhadap kebijakan yang telah dilakukan terutama dalam percepatan vaksinasi, penanganan pasien covid, ataupun kebijakan moneter dan fiskal dalam rangka pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional. • TERIMAKASIH
Perubahan 5 Perpres Nomor 79 Tahun 2006 Tentang Perubahan Kelima Atas Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah