Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PERAN ILMU KIMIA PADA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI


ELEKTRONIKA”

DISUSUN OLEH :
SRIKANDY ANUGHRAH D041201065

KELAS ELEKTRO A

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat.

Terima kasih saya ucapkan kepada semua yang terlibat untuk membantu saya baik secara
moral maupun materi.

Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar saya bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Gowa, 6 Desember 2020

Srikandy Anughrah
DAFTAR ISI

SAMPUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR.......................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................... 4

1.1. Latar Belakang......................................................... 4


1.2. Tujuan Penulisan...................................................... 4
1.3. Rumusan Masalah.................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................ 5

2.1. Pengertian Ilmu Kimia............................................. 5


2.2. Pengertian Elektronika............................................ 6
2.3. Peran Ilmu Kimia pada Teknologi Elektronika...... 6

BAB III PENUTUP..................................................................... 10


3.1. Kesimpulan.............................................................. 10
3.2. Saran........................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu Kimia adalah ilmu yang terkait dengan kehidupan sehari-hari atau gejala-gejala
alam, karena mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan
konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan produk melibatkan ilmu kimia. Yang
membedakan ilmu kimia dengan ilmu lainnya adalah kimia mengkhususkan diri pada struktur,
susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Selain itu
juga, kimia merupakan batu loncatan supaya dapat mempelajari ilmu lainnya. Seperti, kita harus
mengerti tentang atom pada ilmu kimia supaya dapat memahami gaya magnet dalam ilmu fisika
atau kita tidak dapat mempelajari tentang fotosintesis pada ilmu biologi apabila kita tidak
mengerti tentang reaksi dasar yang dilibatkan. Kimia dalam kehidupan sehari – hari ada dimana-
mana, semua yang kita rasakan, kita cium, kita cicipi adalah kimia. Ketika kamu menangis
terjadi reaksi kimia, ketika kamu lapar terjadi reaksi kimia, sehingga mempelajari kimia sangat
penting untuk mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi didunia ini. Kebanyakan orang
salah paham dengan kimia, hal ini perlu diluruskan. Mereka menggap bahwa kimia hanya ada di
laboratorium, kimia hanya ada pada makanan berhaya. Padahal para ahli meyakini bahwa segala
sesuatu di alam ini adalah kimia.

1.2. Tujuan Penulisan


Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai peran ilmu kimia
2. Sebagai tugas kimia teknik

1.3. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari ilmu kimia ?
2. Apa pengertian dari elektronika ?
3. Bagaimana peran ilmu kimia dalam teknologi elektronika ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ilmu Kimia


Kimia berasal dari bahasa Arab ‫“ ك يم ياء‬Seni transformasi” dan bahasa Yunani
Khemeia “Alkimia” adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi
dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan
untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern,
sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antara atom.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain,
seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan
elektronika. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep
dari berbagai disiplin ilmu.
2.2. Pengertian Elektronika
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah, yang dioprasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik ke dalam suatu alat seperti
computer, microcontroller, semikonduktor maupun termokopel. Elektronika sendiri merupakan
cabang dari ilmu elektro. Pengertian elektro adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat elektron
atau fenomena kelistrikan. Elektro juga merupakan cabang dari ilmu fisika, yaitu cabang ilmu
yang mempelajari tentang materi dan energi, baik itu fenomena maupun perilaku dari materi atau
energi itu sendiri.

2.3. Peran Ilmu Kimia pada Teknologi Elektronika


a. Pembuatan bahan semikonduktor. Semikonduktor merupakan komponen yang sangat
penting dan merupakan bagian utama dari hampir semua rangkaian elektronik.
Semikonduktor Si dengan dopan P ini banyak digunakan untuk pembuatan transistor,
thyristor tegangan tinggi maupun CCD untuk kamera video. Komputer elektronik
generasi baru dikembangkan dengan menggunakan mikroprosesor yang makin renik
sehingga secara fisik tampil dengan ukuran yang lebih kecil, namun dengan kecepatan
kerja yang jauh lebih tinggi. Semakin reniknya komponen elektronik juga menuntut
semakin murninya bahan semikonduktor yang digunakannya. Teknologi irradiasi neutron
ternyata mampu memenuhi tuntutan tersebut, bahkan merupakan metode terbaik yang
ada saat ini untuk memproduksi bahan semikonduktor dengan tingkat kemurnian sangat
tinggi.Perkembangan teknologi telah mengantarkan elektronika beralih dari orde mikro
ke nano, yang berarti komponen elektronika kelak dapat dibuat dalam ukuran seribu kali
lebih kecil dibandingkan generasi mikro elektronika sebelumnya. Proses pembuatan
bahan semikonduktor dengan teknik irradiasi neutron dapat dilakukan dengan hasil yang
sangat baik, sehingga mendukung ke arah terealisasinya teknologi nano elektronika di
masa mendatang. Kadar dopan P dapat diatur dengan teknik pengaturan waktu irradiasi
yang tepat. Komponen elektronik seperti transistor biasanya sangat peka terhadap
pengotoran, misal pengotoran Si pada saat pabrikasi. Dengan teknik irradiasi neutron,
kehadiran pengotor-pengotor lainnya yang tidak dikehendaki dalam produksi komponen
berbahan semikonduktor dapat dihindari sejak sebelum proses irradiasi.
b. Pembungkus kabel listrik (isolasi). Isolasi kabel listrik umumnya dibuat dari bahan
plastik polietilen atau polivinil chloride (PVC). Plastik PVC dari bahan polimer hasil
irradiasi dapat mempertahankan kepadatannya pada temperatur yang tinggi. Dengan
teknologi irradiasi, bahan isolasi kabel lebih kuat, lebih elastis, dan lebih tahan terhadap
cairan dan minyak. Teknologi irradiasi juga dapat memodifikasi polietilen menjadi
produk polimer yang dapat menyusut volumenya apabila diberi perlakuan panas yang
sering disebut sebagai heat shrinkable tube. Produk ini banyak digunakan dalam industri
listrik untuk mengisolasi sambungan-sambungan listrik.
c. Sel elektrokimia. Sel elektrokimia merupakan pemanfaatan arus listrik yang dihasilkan
dari sebuah reaksi kimia ataupun arus listrik yang menyebabkan terjadinya suatu reaksi
kimia. Pemanfaatan sel elektrokimia banyak digunakan untuk menghasilkan teknologi
terbarukan. Sel elektrolisis dan sel volta merupakan hasil terapan dari sel elektrokimia
yang menggunakan media elektroda dan larutan elektrolit. Sampai saat ini, sel
elektrokimia masih memiliki peranan penting di dalam kemajuan teknologi modern mulai
industri otomotif maupun elektronik.
d. Peranan larutan kimia pada PCB. Printed circuit board (PCB) atau yang sering dikenal
sebagai pengganti kabel ini merupakan suatu papan yang dipenuhi dengan sirkuit
berbahan logam dan dapat kita temui pada alat-alat elektronik. Pada papan Printed circuit
board (PCB), terdapat komponen elektronik yang saling terhubung antara komponen
yang satu dengan komponen lainnya, dimana susunan setiap komponen, menjadikan
tampilan rangkaian elektronik menjadi lebih tersusun rapi ataupun menjadi lebih tertata.
Printed circuit board (PCB) atau yang sering dikenal sebagai pengganti kabel ini
merupakan sebuah alat yang sudah tidak asing lagi didengar di dunia elektronika. PCB ini
merupakan suatu papan yang dipenuhi dengan sirkuit berbahan logam dan dapat kita
temui pada alat-alat elektronik. Pada papan Printed circuit board (PCB) ini, terdapat
komponen elektronik yang saling terhubung antara komponen yang satu dengan
komponen lainnya, dimana susunan setiap komponen, menjadikan tampilan rangkaian
elektronik menjadi lebih tersusun rapi ataupun menjadi lebih tertata. Pada pembuatan
PCB, dilakukan suatu etching yang merupakan suatu tahapan dengan menggunakan
larutan kimia yang sesuai dengan komposisi dan juga jenis tertentu yang dapat digunakan
untuk menghilangkan bagian tertentu juga pada suatu material. Proses ini sangat
menguntungkan, karena proses ini dapat berlangsung dengan cepat, ramah lingkungan,
serta biaya yang dibutuhkan bersifat minimum. Adapun beberapa larutan kimia yang
dapat digunakan, yaitu :
 Ferric Chloric (FeCl3). Ferric Chloric (FeCl3) merupakan senyawa kimia yang
sering digunakan pada PCB. FeCl3 ini berupa sebuah bongkahan yang nantinya
akan diproses ke dalam bentuk larutan. Untuk melakukan proses pencampuran
senyawa ini, dibutuhkan sebuah keamanan yang harus dilakukan sebelumnya. Hal
ini dikarenakan, FeCl3 yang bersifat sangat korosif dan akan menghasilkan gas
serta panas setelah melakukan pencampuran dengan air. Proses pembuatan PCB
dengan menggunakan senyawa ini, dilakukan dengan cara memasukkan PCB
kedalam suatu bejana yang kemudian bejana tersebut digerak-gerakkan agar
mempercepat proses pelarutan. Setelah hal itu dilakukan, PCB dapat dicuci lalu
kemudian dikeringkan. Jika PCB sudah kering, maka pengeboran dapat dilakukan
pada tiap titik komponen. Namun, penggunaan FeCl3 ini dapat dikatakan tidak
ramah lingkungan dan juga bersifat beracun jika digunakan secara terus-menerus
selama tahap memproduksi. Sehingga, pada proses ini diperlukan etching yang
memiliki laju reaksi kimia yang cukup tinggi serta tingkat regenerasi yang rendah.
 Hidrogen Perioksida (H202). Hidrogen Perioksida merupakan sebuah senyawa
kimia yang banyak digunakan sebagai oksidasi yang dapat larut pada air.
Senyawa ini terlihat sama dengan air, dimana senyawa ini tidak memiliki warna,
bedanya senyawa ini agak lebih kental dibandingkan dengan air serta oksidator
senyawa ini lebih kuat. Pada penggunanan senyawa ini dalam PCB, biasanya
senyawa ini dicampurkan dengan cuka dan juga garam sebagai pengkatalisnya.
H2O2 memiliki massa relatif 34,01468 gr/mol dengan massa jenis 1.450 gr/liter.
Setelah itu, PCB akan dicampurkan dengan HCL untuk etching, sehingga didapat
persamaan :
Cu + 2 HCl + H2O2 = CuCl2 + 2 H2O
Dari persamaan diatas, akan dihasilkan CuCl2 yang merupakan asam lemah.
 Cupric Chloride (CuCl). Cupric chloride merupakan senyawa kimia yang dapat
melarutkan PCB dengan baik. Biasanya campuran yang digunakan oleh senyawa
ini, ialah HCL + H2O2 dengan rasio yang dimiliki ialah 1 : 2. Karena memiliki
PH yang cukup rendah, proses melarutkan PCB dengan senyawa ini, memberikan
hasil yang cukup baik dibandingkan dengan FeCl3 .Proses pembuatan PCB ini,
dilakukan dengan cara memasukkan PCB kedalam suatu bejana yang berisi
larutan etchant lalu bejana tersebut digerak-gerakkan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi
dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka
untuk membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.
2. Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah, yang dioprasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik ke dalam suatu alat
seperti computer, microcontroller, semikonduktor maupun termokopel
3. Peran ilmu kimia bias dijumpai pada pembuatan bahan semikonduktor, pembuatan
pembungkus kabel listrik, pembuatan PCB, dan sebagai sel elektrokimia.

3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini semoga dapat memotivasi kita semua untuk mempelajari
lebih luas mengenai peranan ilmu kimia pada pengembangan teknologi elektronika, selain itu
penulis mengharapkan agar makalah ini dapat berguna bagi kita semua agar bisa memperluas
wawasan dan pengetahuan kita mengenai mata pelajaran kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Sinaga, Citami. 2020. Peranan Larutan Kimia pada PCB.


https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/citamisinaga/5e12f649097f363001576c8
2/peranan-larutan-kimia-pada-pcb , diakses pada 6 Desember 2020.

Yonathanranto. 2020. Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Elektronika.


https://www.kaskus.co.id/thread/5e133d408d94d0442f5bd0f0/manfaat-ilmu-kimia-dalam-bidang-
elektronika/ , diakses pada 5 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai