Anda di halaman 1dari 47

TUGAS

ILMU PENGETAHUAN ALAM BIOLOGI

TULANG DAN SENDI

Disusun oleh :

Filipus Wisnu Bangkit K7110067

Heri Dwi Haryono K7110076

Meilina Fika Rinanda K7110100

Mediana Kusuma Wati K7110103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

1|Tulang dan Sendi


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan

BAB II ISI
A. Pengertian
1. Pengertian Tulang
2. Pengertian Sendi
B. Macam-macam Penyakit pada Tulang dan Sendi
1. Penyakit pada Tulang
a. Kifosis
b. Lordosis
c. Skoliosis
d. Tortikolis Konginetal
e. Fruktura
f. Mikrosefalus
g. Osteoporosis
h. Rakitis
i. Skolio Kongenitalis
2. Penyakit pada Sendi
a. Dislokasi
b. Artritis
c. Ankilosis

C. Pencegahan dan Perawatan Penyakit Tulang

DAFTAR PUSTAKA

2|Tulang dan Sendi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bergerak merupakan aktivitas manusia yang rutin dilakukan. Menggerakkan sebagian kecil
dari tubuh sudah merupakan definisi bergerak. Manusia dapat bergerak karena terjadi
koordinasi antara tulang dengan otot. Di jaman sekarang ini telah banyak ditemukan penyakit-
penyakit yang mengganggu sistem gerak manusia. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas pengertian serta berbagai jenis penyakit pada tulang dan sendi agar pembaca dapat
menangani penyakit tersebut dengan benar.

B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari tulang dan sendi?
2. Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada tulang atau sendi?
3. Bagaimana cara menjaga tulang dan sendi agar tetap fit?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan dari makalah ini yakni:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA `1 Biologi
2. Mampu mendiskripsikan pengertian tulang dan sendi
3. Mengetahui berbagai macam jenis gangguan dan kelainan pada tulang dan sendi

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yakni:
1. Mampu mendiskripsikan pengertian tulang dan sendi
2. Menambah pengetahuan tentang kelainan dan gangguan pada sendi
3. Mampu mengatasi atau mencegah terjadinya kelainan atau gangguan pada tulang dan sendi

3|Tulang dan Sendi


BAB II
ISI

A. Pengertian
1. Pengertian Tulang
Sebelum mempelajari lebih jauh tentang berbagai penyakit tulang, ada baiknya kita
harus mengetahui struktur tulang manusia.Tulang adalah penyangga tubuh dan terdiri atas
kolagen, suatu protein yang besisi kalsum fosfat dan ka mineral yang memberikan
kekuatan untuk menyangga seluruh organ tubuh.
Kombinasi antara kolagen dan kalsium menjadikan tulang kuat dan fleksibel untuk
menahan tekanan akibat aktivitas manusia. Lebih dari 99 persen kalsium tubuh terletak
pada tulang dan gigi. Dan satu persen sisanya terdapat pada darah.
Ada dua tipe tulang yaitu
a. Cortical
Padat dan kuat. Merupakan bagian paling luar pada tulang
b. Trabecular
Bagian dalam tulang, berongga, dan membentuk struktur secara keseluruhan

Sepanjang manusia hidup, tulang terus mengalami perkembangan dan perbaikan.


Proses yang dilakukan tulang adalah resorption dan formation. Selama resorption, sel
tulang lama akan mengalami kerusakan dan digantikan oleh sel-sel khusus yang disebut
osteoclasts.
Pada proses bone formation, jaringan tulang baru akan menggantikan sel-sel tulang
lama. Sel yang melakukan proses ini adalah osteoblasts. Osteoclasts dan osteoblasts
selama proses perbaikan tulang membutuhkan berbagai hormon dan vitamin, yaitu:
o parathyroid
o calcitonin
o vitamin C
o hormon estrogen (pada perempuan)
o hormon testosteron (pada lelaki)

2. Pengertian Sendi
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan.Hubungan
dua tulang disebut persendian (artikulasi).

4|Tulang dan Sendi


a. Komponen penunjang
Beberapa komponen penunjang sendi:
 Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya
terdapat rongga.
 Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang
yang saling membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah
dislokasi.
 Tulang rawan hialin(kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang
menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
 Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.

b. Macam-macam persendian
Ada berbagai macam tipe persendian:
1) Sinartrosis
Sinartrosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat
dibedakan menjadi dua:
 Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat
fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
 Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan.
Contoh: hubungan antarsegmen pada tulang belakang.

2) Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat
dikelempokkan menjadi:
 Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah.
Contoh: hubungan tulang lengan atas dengantulang belikat.
 Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
 Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi).
Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
 Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang
datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
 Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh:
sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
5|Tulang dan Sendi
3) Amfiartosis
Amfiartosisadalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan
sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
 Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
 Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk
seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

B. Macam-macam Kelainan pada Tulang dan Sendi


Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk
menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit tulang dan sendi, manusia akan kesulitan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari.Permasalahan mengenai penyakit tulang adalah sangat
kompleks.

1. Penyakit pada Tulang


Penyakit tulang sering kali tidak disadari oleh seseorang. Biasanya orang baru
menyadari setelah kondisi tulang tidak memungkinkan lagi untuk diobati.Berikut ini
adalah beberapa bentuk kelainan / gangguan tulang dan sendi pada orang dari organisasi.
a. Kifosis / Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang dari
punggung bagian atas/bawah melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita
menjadi terlihat bungkuk. Biasanya merujuk pada
bungkuk yang berlebihan, lebih dari 40-45 derajat.
Dalam arti cacat, itu adalah melengkung patologis
dari tulang belakang , di mana bagian-bagian tulang
belakang kolom kehilangan sebagian atau seluruh
dari mereka lordotic profil. Hal ini menyebabkan
membungkuk dari belakang , dipandang sebagai a
slouching back dan sesak nafas. Gb 1. Bentuk tulang penderita kifosis

 Penyebab Kifosis
Penyebab kyphosis tergantung pada jenis kyphosisnya
1. Jenis kyphosis pada anak-anak dan remaja, jenis yang paling umum termasuk:
 Jenis Postural kyphosis.
 Jenis ini terutama menjadi jelas pada masa remaja.

6|Tulang dan Sendi


 Permulaan umumnya lambat.
 Ini lebih sering terjadi pada anak perempuan.
 biasa disebut “bungkuk udang”.
 postur tubuh yang buruk atau membungkuk dapat menyebabkan
peregangan pada ligamen tulang belakang dan pembentukan abnormal dari
tulang tulang belakang (vertebrae)
 Kyphosis postural sering disertai dengan kurva ke dalam berlebihan
(hyperlordosis) di tulang belakang (lumbar) yang lebih rendah.
 Hyperlordosis adalah cara kompensasi tubuh untuk kurva keluar
berlebihan pada tulang belakang bagian atas.
 Jarang menyebabkan nyeri dan tak menimbulkan gangguan saat dewasa.
 Sepertiga dari kasus-kasus yang parah hyperkyphosis sebagian besar
 Patah tulang belakang
 Penuaan tubuh cenderung ke arah hilangnya integritas muskuloskeletal,
dan
 Kyphosis dapat berkembang karena penuaan
 Mengatasinya dengan memperkuat otot perut dan lutut yang membuat
tubuh lebih nyaman/ cara memperbaiki ketidakseimbangan otot.

 Jenis Scheuermann's kyphosis.


Scheuermann’s khyphosis (diambil dari nama radiolog Denmark yang pertama kali
menandainya).

 Seperti kyphosis postural, kyphosis Scheuermann biasanya muncul pada masa remaja, sering
antara usia 10 dan 15, sedangkan tulang masih tumbuh/ tubuh terlalu kurus.
 Juga disebut penyakit Scheuermann, itu sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki..
 Sedangkan di kyphosis postural vertebra dan disk tampak normal, di's kyphosis Scheuermann
mereka tidak teratur, sering hernia dan irisan berbentuk lebih dari setidaknya tiga tingkat
berdekatan.
 Node ini adalah hasil dari bantal (disk) antara tulang, mendorong melalui tulang di bagian
bawah dan atas sebuah vertebra (piring akhir/ end plates ).
 Kelelahan adalah umum gejala yang sangat, kemungkinan besar karena kerja otot yang kuat
yang telah diajukan dalam berdiri dan / atau duduk dengan benar.
 Penyebab kyphosis Scheuermann tidak diketahui, tetapi cenderung untuk berjalan dalam
keluarga (keturunan).

7|Tulang dan Sendi


 Beberapa orang dengan jenis kyphosis juga memiliki scoliosis, suatu kelainan tulang belakang
yang menyebabkan sisi-sisi ke samping jadi melengkung.
 Bisa mempengaruhi tulang punggung atas dan bawah (panggul)
 Orang dewasa yang mengembangkan Scheuermann selama masa kanak-kanak mungkin
mengalami peningkatan rasa sakit ketika usia mereka bertambah.
 Gerak tertentu bisa memicu nyeri dan akhirnya tak kuat duduk atau berdiri lama.
 Bisa diatasi dengan

i. memakai brace (rompi penyangga batang tubuh),


ii. latihan memperkuat tulang belakang, dan
iii. pemberian herba anti radang untuk pereda nyeri.

 Seorang pasien yang menderita's kyphosis Scheuermann tidak bisa sadar postur tubuh yang
benar.
 Apeks kurva, terletak di tulang dada, sangat kaku.
 Pasien mungkin merasakan sakit di puncak ini, yang dapat diperparah oleh aktivitas fisik dan
dengan jangka waktu yang lama berdiri atau duduk.
 Hal ini dapat memiliki pengaruh signifikan pada kehidupan mereka yang merugikan, seperti
tingkat aktivitas mereka adalah menahan dengan kondisi mereka, mereka mungkin merasa
terisolasi atau tidak nyaman di antara rekan-rekan jika mereka adalah anak-anak, tergantung
pada tingkat cacat.

> Jenis Congenital kyphosis.

A malformation of the spinal column selama perkembangan janin menyebabkan kyphosis di


beberapa bayi.

 Beberapa tulang mungkin menyatu bersama-sama atau tulang tidak bisa terbentuk dengan
benar.
 Jenis kyphosis dapat memperburuk pertumbuhan anak.
 Dalam beberapa kasus, kyphosis bawaan akhirnya mengarah pada kelumpuhan/ paralysis
tubuh bagian bawah (paraplegia).
 harus diatasi sedini mungkin, sebelum berusia 10 tahun.

8|Tulang dan Sendi


 Bedah pengobatan mungkin diperlukan pada tahap sangat awal dan dapat membantu
mempertahankan kurva normal dalam koordinasi dengan tindak lanjut yang konsisten untuk
memantau perubahan.
 Namun, keputusan untuk melaksanakan prosedur tersebut dapat menjadi sangat sulit karena
potensi resiko pada anak.
 Sebuah kyphosis bawaan juga dapat tiba-tiba muncul dalam masa remaja, lebih sering pada
anak dengan cerebral palsy dan gangguan neurologis lainnya.

>Nutritional kyphosis
- dapat menyebabkan kekurangan gizi, terutama selama masa kanak-kanak, seperti
- kekurangan vitamin D (memproduksi rakitis ) yang melembutkan tulang dan hasil dalam
melengkung dari tulang belakang dan tungkai bawah tubuh berat badan anak.
• Gibbus deformity adalah bentuk kyphosis struktural, sering sequela untuk tuberkulosis .

2. Penyebab pada orang dewasa


Gangguan yang dapat menyebabkan lengkungan pada tulang belakang pada orang dewasa,
sehingga menjadi kyphosis, meliputi:

• Osteoporosis, suatu-penyakit penipisan tulang yang terkait dengan fraktur tulang belakang,
yang menyebabkan kompresi tulang belakang dan berkontribusi untuk kyphosis
• Degenerative arthritis of the spine, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan disk
tulang belakang
• Ankylosing spondylitis, sebuah inflammatory arthritis yang mempengaruhi tulang belakang
dan nearby joints/ sekitar sendi
• Connective tissue disorders, seperti sindrom Marfan, yang mungkin mempengaruhi
kemampuan jaringan ikat untuk menahan sendi pada posisi yang benar
• Tuberculosis and other infections of the tulang belakang, yang dapat mengakibatkan kerusakan
sendi
• Cancer or benign tumors yang menimpa pada tulang tulang belakang dan memaksa mereka
keluar dari posisi
• Spina bifida, a birth defect in which part of the spine doesn't form completely, and which
causes defects of the spinal cord and vertebrae/ cacat lahir di bagian mana dari bentuk tulang
belakang tidak sepenuhnya, dan yang menyebabkan cacat dari sumsum tulang belakang dan tulang

9|Tulang dan Sendi


belakang
• Kondisi yang menyebabkan kelumpuhan, seperti cerebral palsy dan polio, & yang membuat
tulang tulang belakang menegang

3. Penyebab lain
- trauma,
- Penyebab terbanyak tulang cedera adalah kecelakaan. Di jalan raya, kebanyakan korban adalah
pengendara sepeda motor, & dirumah jatuh dari loteng
- gangguan perkembangan atau
- penyakit degeneratif. seperti radang sendi tulang belakang, osteoporosis dengan kompresi
fraktur tulang belakang
- Kelainan otot,
- kelainan lahir bawaan,
- kekurangan vitamin D dan kalisum. Serta diperparah oleh
- posisi duduk yang salah.
- Kebiasaan sikap tubuh yang salah dapat menyebabkan kelainan, misalnya kebiasaan duduk
yang salah saat belajar, dapat menyebabkan kelainan/ perubahan kelengkungan pada tulang
punggung. Kelainan itu berupa :

i. Tulang belakang yang melengkung atau membengkok ke arah depan disebut juga lordosis
ii. Tulang belakang yang terlalu membengkok ke belakang atau disebut kifosis
iii. Tulang belakang yang terlalu melengkung atau membengkok ke samping kanan atau samping
kiri atau disebut skoliosis.

Gejala dan Tanda Kifosis


Kifosis (berasal dari bahasa Yunani, kyphos yang berarti punuk).
- tulang punggung, di mana punggung yang seharusnya berbentuk kurva dan simetris antara kiri
dan kanan ternyata melengkung ke belakang melebihi batas normal.
- Kelainan ini di masyarakat awam sering disebut sebagai “Bungkuk”

Kifosis sering dihubungkan dengan skoliois,


- tulang belakang melengkung menyamping.
- Baru disebut kifosis bila lengkungnya lebih dari 40o. Jika lebih dari 50o dianggap tak normal.
- Kifosis ringan mungkin belum disadari karena nyaris tak menimbulkan keluhan/ tanda dan gejala
kecuali:

10 | T u l a n g d a n S e n d i
1. rasa lelah,
2. punggung nyeri, serta
3. kaku yang awalnya dianggap wajar akibat kegiatan harian.
4. orang mungkin melihat suatu pembulatan dari bahu atau punuk di punggung atas.
5. Meskipun jarang, kyphosis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti cacat fisik,
kesulitan bernapas atau kerusakan organ internal yang dipengaruhi oleh perubahan postural.
6. demam,
7. menggigil atau
8. penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
9. kelemahan,
10. rasa kesulitan berjalan, atau
11. perubahan kebiasaan kandung kemih atau usus
12. kelelahan atau sesak napas
13. sampai pemeriksaan fisik rutin atau penyaringan sekolah untuk scoliosis.

Gejala kyphosis :
• Postur membungkuk/ Slouching atau bungkuk/ hunchback
• sakit punggung
• Spinal or tenderness
• Spinal kekakuan/ stiffness atau kelembutan
• Tenaga : Kelelahan
• Sakit leher dan punggung adalah gejala yang paling sering terjadi.
• Pada Kifosis yang berat akan terjadi sesak napas karena paru-paru tidak dapat mengembang
sempurna.
• Seringkali justru orang lain yang sudah lama tidak menyadari adanya kifosis (kebungkukan) ini.
Beberapa kelompok orang beresiko tinggi kyphosis:
• gadis remaja dengan postur tubuh yang buruk berada pada risiko yang lebih besar kyphosis
postural.
• Anak laki-laki yang berusia antara 10 dan 15 berada pada risiko yang lebih besar kyphosis
Scheuermann's.
• orang dewasa yang lebih tua dengan osteoporosis berada pada risiko yang lebih besar fraktur
tulang belakang yang dapat berkontribusi kyphosis.
• Orang yang memiliki gangguan jaringan ikat, seperti sindrom Marfan, juga berisiko lebih besar.

Pencegahan meliputi

11 | T u l a n g d a n S e n d i
1. pencegahan primer. Pencegahan primer agar tidak terkena Kifosis dan
2. pencegahan sekunder bertujuan agar Kifosis ditemukan sedini mungkin.meliputi :
- Jangan pula terlalu bungkuk.Sikap yang baik adalah duduk menghadap ke depan dengan tegak
- Duduk dengan posisi yang benar. Jangan terlalu sering/ berposisi lama membengkokan tubuh ke
depan/belakang/samping
- Hilangkan kebiasaan bertopang dagu
- Berolahraga teratur
- Diet yang cukup kalsium dan Vit D
Perawatan dan obat-obatan , kyphosis treatment tergantung pada penyebab kondisi dan tanda-
tanda dan gejala yang hadir.

b. Lordosis

Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke
belakang.Lordosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan an inward
curvature of a portion of the vertebral column . Dua segmen dari kolom tulang belakang, yaitu:

 servikal dan
 lumbalis, biasanya lordotic,
 yaitu, mereka ditetapkan dalam suatu kurva yang memiliki
 kecembungan anterior (ke depan) dan
 cekungan posterior (belakang), dalam konteks anatomi manusia.
 Ketika mengacu pada anatomi mamalia lain, arah kurva disebut ventral.
 Lengkung dalam arah yang berlawanan, yaitu apex / puncak posterior (manusia) atau
 dorsally/ bagian punggung (mamalia) disebut kyphosis .
 Excessive or hyperlordosis sering disebut sebagai swayback atau saddle back

12 | T u l a n g d a n S e n d i
bentuk tulang penderita lordosis

Penyebab
Konsekuensi dari lekukan/ curvatures lordotic normal dari vertebral column, (juga dikenal
sebagai lekukan sekunder/ secondary curvatures ) adalah

 bahwa ada perbedaan ketebalan antara bagian anterior dan posterior dari intervertebral
disc .
 Lordosis juga dapat meningkat pada pubertas kadang-kadang tidak menjadi jelas sampai
awal atau pertengahan 20-an.
 Ketidakseimbangan kekuatan otot dan panjang juga merupakan penyebab, seperti paha
belakang lemah, atau fleksor pinggul ketat (psoas).
 kelengkungan lordotic berlebihan juga disebut
 hollow back ,
 saddle back, dan
 swayback.
 penyebab umum lordosis berlebihan termasuk
 tight low back muscles,
 excessive visceral fat , and
 pregnancy.

Meskipun lordosis memberikan kesan a stronger back, incongruently itu bisa mengarah
pada sedang sampai parah sakit punggung bawah. Kehilangan lordosis kadang-kadang terlihat
dengan painful spinal conditions. Jika kaku, biasanya setelah operasi fusi tulang belakang, ini
dikenal sebagai flat-back.

Treatment
Lordosis dari punggung bawah dapat diobati dengan:

13 | T u l a n g d a n S e n d i
 memperkuat otot-otot perut dan paha belakang, dan peregangan otot-otot psoas.
 Back hyper-extensions di Roman chair atau bola karet akan memperkuat otot punggung
tetapi dapat melayani untuk meningkatkan lordosis tersebut.
 Anti-inflamasi dapat diambil sebagai diarahkan untuk penghilang rasa sakit bantuan jangka
pendek.
 Terapi fisik secara efektif memperlakukan 70% dari kasus nyeri punggung karena
skoliosis , kyphosis, lordosis dan postur yang buruk. Pengukuran dan diagnosis lordosis
lumbalis bisa sulit.
 Obliteration of end-plate landmarks oleh fusi interbody telah membuat pengukuran
tradisional lordosis lumbalis segmental hampir mustahil.
 Karena L4-L5 dan L5-S1 tingkat yang paling mungkin mengalami prosedur fusi atau
arthroplasty dan berkontribusi lebih dari setengah lordosis lumbalis normal, sangat penting
untuk mengidentifikasi sarana direproduksi dan akurat untuk mengukur lordosis segmental
pada tingkat ini.

Treatmen lordosis

c. Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis

Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung dengan bagian punggung atas sampai pinggang bawah mendekati tulang ekor tidak
lurus, melainkan bengkok atau berubah menyerupai huruf S.

14 | T u l a n g d a n S e n d i
Bentuk tulang penderita skoliosis

Pembagian skoliosis

Struktul dan nonstructural

Suatu skoliosisi dikelompokkan sebagai skoloisis nonstruktutal apabila terkoreksi saat


badandicondongkan arah  lengkungan.

1) Skoliosis idiopatik

Betahun tahun, skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya disebut dengan “ idiopatik”.
Namun, ada penelitian yang menyatakan bahwa scoliosis idiopatik merupakan penyakit genetik
dan diturunkan melalui gen autosomal dominan dengan penetrance incomplete. Scoliosis idiopatik
prevalensinya lebih sering terjadi pada perempuan dewasa, delapan kali lipat dibandingkan dengan
laki laki dewasa, dan terjadi sekitar 70 persen diantara kejadian kasus skoliosis lainnya.

Onset kejadian dari skoliosis idiopatik ini dibagi atas 3 periode utama. Periode itu
adalah zona infantile, juvenile, dan adolescent.

1. Intantile ( anak - anak )

Terjadi pada anak sejak lahir hingga berumur 3 tahun. Pada umumnya, di deteksi pada tahun
pertama sejak kelahiran. Kasus ini lebih sering terjadi di Inggris, biasanya pada laki- laki dan
biasanya lokasi terjadinya adalah pada lekukan thoracic sebelah kiri. Mayoritas sembuh secara
spontan, walaupun tidak diobati dan mungkin ini dikarenakan hasil dari pembentukan ketika di
rahim; beberapa kasus berkembang menjadi struktur lekukan yang cukup kaku, keras dan
prognosis yang jelek.

2. Juvenile ( remaja )

Terjadi pada umur 4 tahun hingga 10 tahun. Perbedaan antara kasus remaja awal dengan fase
anak anak akhir biasanya sulit di pisahkan kecuali didasarkan atas pemeriksaan x-ray. Kebanyakan
15 | T u l a n g d a n S e n d i
dari kasus ini dideteksi pada umur lebih dari 6 tahun dan berlokasi pada kurva thorax kanan. Pada
kelompok umur ini, prevalensi kasus diantara perempuan dan laki laki terjadi secara merata.

3. Adolescent ( dewasa )

Kasus pada zona ini didiagnosa ketika kurva dilihat pada umur 10 tahun dan skeletal yang
matang. Bentuk dari thorax kanan dan torakolumbal lebih dominan. Perubahan bentuk kurva ini
lebih banyak dideteksi pada kelompok umur ini namun sudah terjadi sebelum umur 10 tahun, tapi
tidak di deteksi hingga usia menjelang dewasa. Delapan puluh persen dari skoliosis dewasa terjadi
pada perempuan, dan kurva yang terbentuk cenderung ke kanan.

Lengkungan idiopatik kemungkinan akan berkembang seiring pertumbuhan. Biasanya,


semakin muda waktu kejadian pada anak yang struktur lengkungannya sedang berkembang maka
semakin serius porgnosisnya. Pada umumnya struktur lengkungan mempunyai kecendrungan yang
kuat untuk berkembang secara pesat pada saat pertumbuhan dewasa., dimana lengkungan kecil
non struktur masih fleksibel untuk jangka waktu yang lama dan tidak menjadi semakin parah.

Model dari bentuk lengkungan pada kasus skoliosis idiopatik biasanya termasuk dari satu
diantara lima tipe lengkungan ( plate III ).

1. Lengkungan thoraks kanan

Ini adalah bentuk yang paling banyak terjadi pada skoliosis idiopatik dengan letak terjadi
pada end-vetebrae T4,5 atau 6 sebagai batas atas, dan T11, 12, atau L1 sebagai batas bawah.  Bila
disertai rotasi vetebra yang cukup parah, tulang iga pada bagian sisi konvenks mengalami
deformitas yang buruk, yang menghasilkan kecacatan pada bentuk dan impairment yang cukup
serius dari fungsi kardiopulmonari pada lengkungan yang melengkung mencapai 70 derajat.
Lengkungan ini akan berkembang secara cepat dan harus tangani secara dini untuk mendapatkan
penyembuhan dan perbaikan bentuk secara fungsional dan kosmetik. Lengkungan thorax kanan
merupakan kurva yang MAYOR. Ini dimaksudkan kurva ini mempunyai struktur dan peranan
yang penting. Biasanya terdapat lengkungan yang lebih kecil pada arah yang berbeda dan
terdapat dibawah kurva thoracic kanan. Lengkungan lengkungan ini adalah SEKUNDER atau
COMPESATORY dan biasanya disebut sebagai kurva MINOR .

2.  Lengkungan Torakolumbal

Ini adalah lengkunan yang lebih panjang , biasanya mengarah ke arah kanan dengan batas
atas di T4, 5 atau 6 dan batas bawah L2, 3, atau 4. selain dari kurva thoraks kanan, terdapat juga

16 | T u l a n g d a n S e n d i
kurva thoraks kiri atas minor dan kurva thoraks kiri bawah minor di daerah lumbar untuk tujuan
kompensasi. Lengkungan torakolumbal biasanya tidak mengalami kelainan bentuk yang parah,
tapi bisa mengakibatkan distorsi tulang iga dari rotasi vertebra tersebut.

3.  Kurva mayor ganda

Pada bentuk ini, ada 2 kurva dari prominens yang utama. Keduanya merupakan struktural
dan menurut terminologi awal sebagai ” kurva primer ganda”. Lengkungan ini biasanya terdiri
atas thoraks kanan dan lengkungan lumbal kiri sama bentuknya.

 Kurva mayor ganda ini bisa terdiri atas :


 Thoracic kanan, lumbal kiri ( kombinasi yang paling sering )
 Thoracic kanan, torakolumal kiri
 Torakolumbal kiri, kanan bawah lumbal
 Thoracic kanan, tohracic kiri ( kurva thoracic ganda, yang pertama kali diperkenalkan oleh
dr. John Moe )

    Pada thoracic kanan, kurva lumbal kiri bentuknya bisa berawal pada perempuan dewasa
dengan kurva thoracic mayor kanan dan kurva lumbal minor kiri ( comensatory dan non struktural
). Hal ini terkadang dikenal dengan bentuk lengkung intermediate. Dan seiring dengan
pertumbuhan pasien maka lengkungan lumbal bisa berkembang dan menjadi lebih kaku dan
menjadi struktural. Kalau lengkungan lumbal berkembang pembentukannya dibandingkan dengan
kurva thoracic, maka bentuk formasi nya bisa menjadi lengkungan mayor ganda. Bentuk seperti
ini adalah bentuk lengkungan thoracic kanan dari T5 ke T11 atau 12, dan pada lengkungan lumbal
kiri dari T11 atau 12 hingga L4 atau 5. Bentuk dari lengkungan ini simetris dan seimbang, kurva
ini tidak mengakibatkan deformitas yang berat daripada dengan kasus kurva yang satu buah saja,
tapi tetap akan menjadi masalah serius apabila mereka berkembang menjadi lebih berat.

4.  Lengkungan lumbal mayor

Ini adalah lengkungan yang cukup sering terjadi dan biasanya berawal dari T11 atau 12
hingga L5. lengkungan ini biasanya mengarah ke kiri pada 65 % kasus. Tulang belakang thoracic
biasanya tidak akan berkembang menjadi lengkungan compensatory dan tetap fleksibel.

17 | T u l a n g d a n S e n d i
Lengkungan ini tidak mengalami kecacatan, tapi hanya sedikit kaku dan bisa mengakibatkan nyeri
sendi sewaktu membawa anak dan usia lanjut.

5.   Kurva cervicothoracic

Ini merupakan lengkung yang jarang terjadi, dimana umumnya mengarah kekiri. Terjadi
pada C5 hingga T4 atau 5. Jarang terjadi nyeri tetapi bisa terjadi distorsi dari garis pembentukan
yang menjadi masalah estetika/ kelainan bentuk.

Kelainan diakibatkan oleh berbagai macam bentuk untuk tiap formasi lengkungan, tapi
lebih sering dan akan lebih berat pada thoracic kanan dan kurva torakolumbal. Deformitas yang
terjadi lebih ringan dengan bentuk kurva mayor ganda. Kasus dengan thoracic kanan dan
lengkungan torakolumbal akan membentuk suatu ”overhang” dari thorax terhadap bentuk konfeks
dari kurva. Kurva ganda mayor yang seimbang akan menjaga level bahu diatas posisi panggul.
Tulang iga dan prominens lumbal tidak terlalu berat dan kelainan bentuk yang terjadi salah
satunya batang tubuh yang memendek.

Kelainan skoliosis idiopatik dapat terjadi pada anak yang sehat. Tidak ada yang lebih
meresahkan, selain melihat anak perempuan berumur 11 atau 12 tahun yang mempunyai kelainan
dari lengkungan thoracic kanan, dalam waktu satu atau dua tahun, berkembang menjadi
deformitas yang parah, namun tanpa manifestasi sistemik, pemeriksaan laboratorium yang normal,
dan tanpa gejala klinis.

Pengobatan

Yang penting pada skoliosis adalah deteksi dini kelainan yang terjadi. Umumnya
lengkungan skoliosis dapat diobati tanpa tindakan bedah dimana penilaian diambil/ditetapkan
melalui pengukuran sudut skoliosis yang terjadi. Salah satu cara untuk melakukan deteksi dini
adalah dengan skrining skoliosis pada sekolah sekolah.

Skoliosis merupakan suatu kelainan ortopedi yang memerlukan penanganan khusus serta
mungkin dibutuhkan suatu pusat skoliosis yang ditangani oleh ahli bedah yang berpengalaman
serta seorang pembantu dalam pemasangan gips serta penyanggah (brace) yang khusus.

Tujuan pengobatan :
18 | T u l a n g d a n S e n d i
1.     mencegah progresivitas skoliosis ringan sampai sedang.

2.     melakukan koreksi dan stabilisasi pada skoliosis yang lebih berat

Jenis pengobatan yang disesuaikan dengan penyebab, onset terjadinya, umur penderita,
besarnya kurva dan progresivitas skoliosis.

1.     Pengobatan konservatif

Hampir semua skoliosis dapat ditangani dengan terapi konservatif. Pengobatan konservatif
dipertahankan sampai terjadi pematangan pertumbuhan tulang. Prinsip pengobatan konservatif
terdiri atas distraksi, traksi, penekanan lokal atau semacam kombinasi.

Pengobatan konservatif terdiri atas :

a.      Observasi

Observasi merupakan suatu pemeriksaan yang teratur setiap 6 bulan untuk menilai
progresivitas dari sudut sehingga dapat diputuskan tindakan yang akan dilakukan.

b.     Latihan

Dapat dilakukan latihan sikap duduk, berdiri, berjalan, relaksasi otot yang tegang, latihan
pernafasan serta mobilisasi pada jaringan lunak yang memendek.

c.      Pemasangan penyangga

Pemasangan penyangga seperti penyangga dari milwaukee atau penyangga dari boston.
Pembuatan penyangga ini harus dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian khusus untuk
pembuatan penyangga skoliosis.

d.     Pemasangan bidai atau jaket badan menurut Risser

Pada prinsipnya pemakaian jaket untuk traksi dan penekanan lokal

2.     Pengobatan operatif

Indikasi operasi :

19 | T u l a n g d a n S e n d i
a.      Operasi dilakukan apabila sudut leih dari 400 atau terjadi progresivitas dari sudut
sebelum usia penderita mencapai dewasa. Patokan untuk melakukan operasi ini adalah dengan
melakukan follow up secara teratur.

b.     Apabila terdapat deformitas yang memberikan gangguan

c.      Pengobatan konservatif yang tidak berhasil

d.     Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi deformitas rotasional dan deviasi lateral
serta melakukan artrodesis pada seluruh kurva primer. Operasi yang paling sering dilakukan
adalah operasi instrumentasi menurut Harrington.

Penyebabnya skoliosis secara ilmiah belum terdeteksi jelas, tapi ada beberapa alasan yang
dicurigai sebagai penyebab. Bisa karena jatuh, posisi duduk yang tidak benar, dan  kebiasaan
membawa barang berat dengan tas tali yang hanya dicangklong di satu bahu--bukan tas punggung.
Secara kasat mata, skolioser--terlebih yang derajat kemiringannya sedikit--tampak seperti orang
normal.

Namun, kalau diperhatikan saksama Anda pasti sadar ada sesuatu yang tak beres di
tubuhnya.Beriku tanda-tanda fisik yang biasanya terlihat dari seorang skolioser.

- Kedua pundak atau bahu kiri dan kanan tidak sama tinggi

- Salah satu punggung kiri atau kanan lebih menonjol

- Pinggul kiri dan kanan tidak simetris, naik sebelah

- Dada kiri atau kanan menonjol sebelah

- Posisi berdiri tidak tegak dan lurus

Selain ciri-ciri fisik, para skolioser juga merasakan keluhan-keluhan seperti:

- Rasa pegal dan nyeri di bagian leher dan tulang belakang

- Kesemutan dan sakit pada tangan


20 | T u l a n g d a n S e n d i
- Berkurangnya tenaga pada tangan dalam melakukan aktivitas sehari-sehari seperti
membawa tas, mengangkat barang, gelas, payung, dan lain-lain

- Rasa nyeri pada tulang belikat

- Sering susah bernapas dan mengalami gangguan tidur

Meski ciri-cirinya cukup jelas, banyak yang tidak menyadari keanehan itu bernama
skoliosis. Maklum, skolioser umumnya diderita remaja putri yang belum cukup bekal mengetahui
apa sesungguhnya skoliosis. Karena itu pada awalnya mereka mengabaikan dan telat mengambil
solusi.

Di sinilah peran orangtua dalam memperhatikan putra-putri mereka. Lihat posisi badan dan
cara duduk, berdiri, serta jalannya, apakah ada yang aneh. Kalau iya, segera cari perawatan
terbaik. Semakin dini dan semakin cepat ditindaklanjuti, tentu semakin cepat dan mudah
penyembuhannya

Perawatan skoliosis

Yang paling sering tercetus, operasi tulang.Namanya operasi, pasti membutuhkan biaya
besar.Belum lagi, rata-rata pasien takut duluan dengan risiko yang harus ditanggung, karena tak
ada jaminan seratus persen bakal berhasil.Tapi jangan sedih, masih ada kok terapi tradisional yang
bisa dijadikan alternatif.Salah satunya, Tung Mei.Cara pengobatan dari China ini dilakukan
dengan pemijatan spesifik yang dipadu gerakan-gerakan pada tubuh seperti yang dilakukan pada
pengobatan metode chiropractic seperti menekuk, menarik, meregangkan tubuh dengan teknik
lebih bervariasi.

d. Tortikolis Kongenital

Tortikolis Kongenitalis adalah suatu keadaan dimana leher bayi terpuntir ke salah satu
sisi dan kepalanya miring ke sisi tersebut. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh:

 Cedera pada otot atau pembuluh darah leher selama proses persalinan berlangsung

 Kelainan posisi kepala bayi ketika masih berada di dalam rahim

 Sindroma Klippel-Feil (penyatuan tulang belakang leher)

21 | T u l a n g d a n S e n d i
 Fusi atlanto-oksipital (penyatuan tulang belakang leher pertama dengan tulang tengkorak).

Gambar penderita Tortikolis Kongenitalis

Gejalanya bisa berupa:

 pembengkakan otot leher

 kepala miring ke sisi yang terkena

 bahu pada sisi yang terkena tampak terangkat

 otot leher tampak kaku

 pergerakan leher terbatas

 tremor kepala

Tujuan pengobatan adalah meregangkan otot leher yang memendek Pada bayi dan
anak kecil dilakukan peregangang pasif. Jika teknik tersebut gagal, pada usia pra-sekolah
dilakukan pembedahan

e. Kelainan/Gangguan Retak Tulang / Patah Tulang / Fraktura / Fracture

Fraktura tulang adalah retak tulang atau patah tulang yang umumnya terjadi akibat
benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya, biasanya disertai dengan cedera di
jaringan sekitarnya.

Penyebab
Penyebab fraktur / patah tulang menurut (Long, 1996 : 367) adalah :
a. Benturan dan cedera (jatuh pada kecelakaan)

22 | T u l a n g d a n S e n d i
b. Fraktur patologik (kelemahan hilang akibat penyakit kanker, osteophorosis)
c. Patah karena letih
d. Patah karena tulang tidak dapat mengabsorbsi energi karena berjalan terlalu jauh.

Jenis patah tulang:

1. Patah tulang tertutup (patah tulang simplek).


Tulang yang patah tidak tampak dari luar.
2. Patah tulang terbuka (patah tulang majemuk).
Tulang yang patah tampak dari luar karena tulang telah menembus kulit atau kulit mengalami
robekan.
Patah tulang terbuka lebih mudah terinfeksi.
3. Patah tulang kompresi (patah tulang karena penekanan).
Merupakan akibat dari tenaga yang menggerakkan sebuah tulang melawan tulang lainnya atau
tenaga yang menekan melawan panjangnya tulang.
Sering terjadi pada wanita lanjut usia yang tulang belakangnya menjadi rapuh karena
osteoporosis.
4. Patah tulang karena tergilas.
Tenaga yang sangat hebat menyebabkan beberapa retakan sehingga terjadi beberapa pecahan
tulang.
Jika aliran darah ke bagian tulang yang terkena mengalami gangguan, maka penyembuhannya
akan berjalan sangat lambat.
5. Patah tulang avulsi.
disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehingga menarik bagian tulang tempat tendon otot
tersebut melekat.
Paling sering terjadi pada bahu dan lutut, tetapi bisa juga terjadi pada tungkai dan tumit.
6. Patah tulang patologis.
Terjadi jika sebuah tumor (biasanya kanker) telah tumbuh ke dalam tulang dan menyebabkan
tulang menjadi rapuh.
Tulang yang rapuh bisa mengalami patah tulang meskipun dengan cedera ringan atau bahkan
tanpa cedera sama sekali.

23 | T u l a n g d a n S e n d i
24 | T u l a n g d a n S e n d i
Penyebab
Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah
raga atau karena jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada
kekuatan tulang

Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh:


- Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang
- Usia penderita
- Kelenturan tulang
- Jenis tulang.
Dengan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena osteoporosis atau tumor bisa
mengalami patah tulang.

Gejala
Nyeri biasanya merupakan gejala yang sangat nyata. Nyeri bisa sangat hebat dan biasanya
makin lama makin memburuk, apalagi jika tulang yang terkena digerakkan.Menyentuh daerah di
sekitar patah tulang juga bisa menimbulkan nyeri.Alat gerak tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, sehingga penderita tidak dapat menggerakkan lengannya, berdiri diatas satu tungkai atau
menggenggam dengan tangannya.Darah bisa merembes dari tulang yang patah (kadang dalam
jumlah yang cukup banyak) dan masuk kedalam jaringan di sekitarnya atau keluar dari luka akibat
cedera.

25 | T u l a n g d a n S e n d i
Diagnosa
Foto rontgen biasanya bisa menunjukkan adanya patah tulang.Kadang perlu dilakukan CT scan
atau MRI untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah yang mengalami kerusakan.Jika tulang
mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau penyembuhan.
Pengobatan
Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya
satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagaimana
mestinya. Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usia lanjut
biasanya memerlukan waktu yang lebih lama.
Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi.
Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. Dengan
pengobatan ini biasanya patah tulang selangka (terutama pada anak-anak), tulang bahu, tulang iga,
jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna. Patah tulang lainnya harus benar-benar tidak
boleh digerakkan (imobilisasi).

Imobilisasi bisa dilakukan melalui:


 Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.

26 | T u l a n g d a n S e n d i
 Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
 Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada
tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama
untuk patah tulang pinggul.
Fiksasi internal : dilakukan
pembedahan untuk
menempatkan piringan atau
batang logam pada pecahan-
pecahan tulang. Merupakan
pengobatan terbaik untuk
patah tulang pinggul dan patah
tulang disertai komplikasi.

Imobilisasi lengan atau


tungkai menyebabkan otot
menjadi lemah dan
menciut.Karena itu sebagian
besar penderita perlu menjalani terapi fisik. Terapi dimulai pada saat imobilisasi dilakukan dan
dilanjutkan sampai pembidaian, gips atau traksi telah dilepaskan.Pada patah tulang tertentu
(terutama patah tulang pinggul), untuk mencapai penyembuhan total, penderita perlu menjalani
terapi fisik selama 6-8 minggu atau kadang lebih lama lagi.
.

27 | T u l a n g d a n S e n d i
 Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan luka pada organ di sekitarnya.

 Fraktura tulang sederhana yaitu keretakan tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di
sekelilingnya.

f. Mikrosefalus / Microcephalus

Mikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan terkorak kepala yang menyebabkan kepala


penderita terlihat lebih kecil dari normal.

28 | T u l a n g d a n S e n d i
Hal ini paling sering disebabkan oleh gangguan kelainan genetik yang mengganggu
pertumbuhan korteks serebral selama bulan-bulan awal perkembangan janin. Hal ini terkait
dengan sindrom Down, sindrom kromosom, dan sindrom neurometabolic. Bayi mungkin
dilahirkan dengan microcephaly jika selama kehamilan ibu memiliki kebiasaan menyalahgunakan
obat-obatan atau alkohol,terinfeksi cytomegalovirus, virus rubela, teracuni bahan kimia tertentu.

Gejala

gejala yang muncul pada bayi:


# keterbelakangan mental,
# tertunda fungsi motorik dan bicara,
# kelainan wajah
# perawakan pendek,
# hiperaktif
# kejang,
# kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan
# kelainan neurologis.

Perawatan

Tidak ada pengobatan untuk microcephaly yang dapat mengembalikan kepala anak ke
ukuran normal atau bentuk.Perawatan berfokus pada cara-cara untuk mengurangi dampak
neurologis terkait cacat dan cacat. Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan microcephaly
dan biasanya dievaluasi oleh pediatrik neurolog dan diikuti oleh tim manajemen medis.

g. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh.keropos dan mudah patah. Umumnya
osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat
kekurangan asupan kalsium untuk tulang.

Osteoporosis merupakan penyakit kelainan metabolik tulang yang ditandai dengan


berkurangnya kepadatan tulang secara progresif, sehingga kekuatan menjadi sangat berkurang dan
mudah terjadi patah tulang.Kerapuhan tulang terjadi jika masa tulang mulai berkurang, sehingga
tulang menjadi rapuh dan keropos. Tulang mengandung beberapa mineral anatara lain kalsium dan
fosfat.

29 | T u l a n g d a n S e n d i
Bagian tubuh yang sering terkena Osteoporosis

1. Tulang Punggung

2. Tulang jari tangan

3. Tulang pangkal paha

Faktor penyebab Osteoporosis

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab atau faktor–faktor yang beresiko terkena
osteoporosis, antara lain :

• Wanita lebih beresiko daripada pria


• Berusia di atas 50 tahun
• Wanita yang sudah berhenti haid
• Kekurangan hormon estrogen
• Mengalami pengangkatan rahim / ovarium
• Kurang kalsium
• Kurang sinar matahari dan kurang vit. D
• Riwayat keluarga ada yang osteoporosis
• Perawakan kurus, tulang kecil
• Orang asia lebih beresiko dibanding orang eropa
• Perokok
• Peminum kopi dan cola / minuman bersoda
• Peminum alcohol

Pengobatan Osteoporosis

Pengobatan osteoporosis di fokus kan kepada memperlambat atau menghentikan


kehilangan mineral, meningkatkan kepadatan tulang, dan mengontrol nyeri sesuai dengan
penyakitnya.

Kebanyakan 40% dari perempuan akan mengalami patah tulang akibat dari osteoporosis
selama hidupnya. Maka tujuan dari pengobatan ini adalah mencegah terjadinya fraktur (patah
tulang)

30 | T u l a n g d a n S e n d i
 Diet: dewasa muda harus mencapai kepadatan tulang yang normal dengan mendapatkan cukup
kalsium (1000mg/hari) dalam dietnya( minum susu atau makan makanan tinggi kalsium
seperti salmon), berolahraga seperti jalan kaki atau  aerobik dan menjaga berat badan normal.
 Spesialis: orang dengan fraktur tulang belakang, pinggang, atau pergelangan tangan harus
dirujuk ke spesialis ortopedi untuk manajemen selanjutnya.
 Olah raga: modifikasi gaya hidup harus menjadi salah satu pengobatan anda. Olah raga yang
teratur akan mengurangi patah tulang akibat osteoporosis.  Olah raga yang di rekomendasikan
termasuk disalamnya adalah jalan kaki, bersepeda, jogging.

Disamping itu ada beberapa obat-obatan yang berperan penting untuk membantu
mengatasi juga dapat diberikan seperti dibawah ini:

 Estrogen: untuk perempuan yang baru menopause,  penggantian estrogen merupakan salah
satu cara untuk mencegah osteoporosis. Estrogen dapat mengurangi atau menghentikan
kehilangan jaringan tulang. Dan apabila pengobatan estrogen dimulai pada saat menopause
akan mengurangi kejadian fraktur pinggang sampai 55%. Estrogen dapat diberikan melalui
oral (diminum) atau ditempel pada kulit.
 Kalsium: kalsium dan vtamin D diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang.
 Konsumsi perhari sebanyak 1200-1500 mg (melalui makanan dan suplemen).
 Konsumsi vitamin D sebanyak 600-800 IU diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang.
 Bifosfonat: pengobatan lain selain estrogen yang ada: alendronate, risedonate, dan etidronate. 
Obat-obatan ini memperlambat kehilangan jaringan tulang dan beberapa kasus meningkatkan
kepadatan tulang. Pengobatan ini dipantau dengan memeriksa DXAs setiap 1 sampai 2 tahun.
Sebelum mengkonsumsi obat ini dokter anda akan memeriksa kadar kalsium dan fungsi ginjal
anda.
 Hormon lain: hormon-hormon ini akan membatu meregulasi kalsium dan fosfat dalam tubuh
dan mencegah kehilangan jarungan tulang.
 Kalsitonin
 Teriparatide

31 | T u l a n g d a n S e n d i
h. Rakitis / Rachitis / Rakhitis

Rakitis adalah suatu penyakit mengenai tulang yang sedang tumbuh yang ditandai dengan
gagalnya kalsium untuk disimpan didalam tulang.Jadi tulang menjadi lunak dan mudah patah atau
berubah bentuknya. Penyakit ini terjadi akibat kurang vitamin D sehingga umumnya
menyebabkan bentuk tulang kaki bengkok membentuk huruf O atau X.Karena penyakit ini
mengenai tulang yang sedang tumbuh, maka hanya terjadi pada anak-anak. Namun jika tidak
ditangani maka akan terus sampai dewasa.

Penyebab

Vitamin D dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari usus. Jadi jika tubuh kita
kekurangan vitamin D, maka kalsium tidak dapat diserap dari usus sehingga menyebabkan
hipokalsemia (kurangnya kalsium dalam darah) yang pada akhirnya akan menuju pada deformitas
(kelainan bentuk) dari tulang dan gigi serta gejala lain seperti kejang, pertumbuhan yang
terganggua, dan lemas. Penyebab lain dari rakitis adalah genetik. Telah diketahui bahwa penyakit
rakitis dapat diturunkan dari orangtua.Telah diketahui bahwa sinar matahari mempunyai pernanan
penting terhadap pembentukan vitamin D pada tubuh kita. Maka dari itu terdapat beberapa faktor
risiko yang dapat meningkatkan kejadian rakitis, yaitu :

 Bayi yang menyusui dari ibu yang jarang terkena sinar


matahari
 Bayi yang jarang terkena sinar matahari

Gejala Klinis

Terdapat beberapa gejala dan tanda yang pada rakitis, yaitu :

 Pada bayi, dapat dijumpai keadaan kejang, kaku, pertumbuhan fisik yang lambat, kelemahan,
dan gagal tumbuh.
 Pada anak yang sudah mulai berjalan, dapat dijumpai keadaan seperti deformitas dari tulang
terutama bagian kaki seperti genu varum (bengkoknya lutut kearah luar seperti membentuk
busur panah)atau genu vakgum (bertemunya kedua lutut jika kaki diluruskan, lutut bengkok
kearah dalam).

32 | T u l a n g d a n S e n d i
Genu varum                    Genu valgum

 Gejala dan tanda lain yang dapat ditemukan adalah hipokalsemia, tengkorak yang lunak,
pembengkakan kostokondral (rachitic rosary) dan pergelangan tangan.

Pencegahan

Dasar dari penyakit ini adalah kekurangan kalsium. Maka untuk mencegah terjadinya
kekurangan kalsium, dapat dilakukan berbagai upaya antara lain dengan mengonsumsi makanan
yang banyak mengandung kalsium, makanan yang banyak mengandung vitamin D, dan lebih
sering terpapar sinar matahari (terutama pagi hari sekitar jam 7
hingga jam 10). Vitamin D penting karena berfungsi untuk
33 | T u l a n g d a n S e n d i
membantu penyerapan kalsium dari usus, sedangkan sinar matahari penting untuk pembentukan
vitamin D.

g. Skoliosis Kongenitalis
Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi baru
lahir.Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan gangguan pada pembentukan
tulang belakang atau peleburan tulang rusuk.Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yang
serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukan tindakan pengobatan
dengan memasang penyangga (brace) sedini mungkin. Jika keadaan anak semakin memburuk,
mungkin perlu dilakukan pembedahan

h. Amputasi Kongenital
Amputasi Kongenital (Missing Limbs) adalah suatu
keadaan dimana bayi baru lahir tidak memiliki sebuah lengan atau sebuah
tungkai atau bagian dari lengan maupun tungkai.
Penyebabnya tidak diketahui.Pemakaian talidomid sebagai obat untuk mengatasi
morning sickness pada wanita hamil, diduga merupakan penyebab terjadinya kelainan ini.Agar
anggota gerak lebih fungsional, bisa digunakan lengan atau tungkai palsu.

34 | T u l a n g d a n S e n d i
i. Osteogenesis Imperfekta
Osteogenesis Imperfekta adalah suatu keadaan dimana tulang-tulang menjadi rapuh
secara abnormal. Osteogenesis imperfekta merupakan suatu penyakit keturunan. Penyakit ini
terjadi akibat adanya kelainan pada jumlah atau struktur kolagen tipe I, yang merupakan
bagian penting dari tulang. Osteogenesis imperfekta ditemukan pada 1 diantara 20.000 bayi.

Tulang mudah patah sehingga bayi


biasanya terlahir dengan banyak tulang yang
patah. Selama persalinan berlangsung, bisa
terjadi trauma kepala dan perdarahanotak karena tulang tengkorak sangat lembut; bayi bisa
meninggal dalam beberapa hari setelah lahir. Banyak bayi yang bertahan hidup, tetapi patah
tulang multipel seringkali menyebabkan kelainan bentuk dan dwarfisme (cebol). Jika otaknya
tidak terkena, maka kecerdasannya adalah normal.
Trias osteogenesi imperfekta terdiri dari:
 tulang yang rapuh
 blue sclerae (bagian putih mata tampak kebiruan)
 gangguan pendengaran

Tetapi tidak semua penderita memiliki blue sclerae maupun gangguan pendengaran.
Semua penderita memiliki tulang yang rapuh, tetapi tidak selalu terjadi patah tulang
Gejala lainnya yang biasa ditemukan pada osteogenesis imperfekta:
 patah tulang
 pada suatu waktu terjadi lebih dari 1 patah tulang (patah tulang multipel)
 patah tulang bisa terjadi setelah cedera ringan maupun sudah ada ketika bayi lahir
 kelainan bentuk pada anggota gerak
 tuli (gangguan pendengaran konduktif bisa terjadi pada remaja dan dewasa)
 kifosis
 kifoskoliosis
 postur tubuh yang pendek

35 | T u l a n g d a n S e n d i
 kelainan gigi
 pektus karinatum
 pektus ekskavatum (kaki cekung, punggung kaki melengkung sehingga bagian depan
punggung kaki menyentuh lantai)
 pes planus (kaki datar, seluruh telapaknya menyentuh lantai)
 persendian yang lemah
 hipermobilitas
 mudah memar
 tungkai melengkung

Osteogenesis imperfekta yang berat dapat dilihat pada pemeriksaan USG yang
dilakukan pada kehamilan 16 minggu. Untuk mencegah terjadinya kelainan bentuk, setiap
patah tulang harus segera diperbaiki. Gizi yang baik dan latihan yang teratur bisa membantu
meningkatkan kekuatan tulang dan otot. Terapi dan rehabilitasi fisik juga bisa dilakukan.
Berenang merupakan olah raga yang baik sekali bagi penderita osteogenesis imperfekta.
Tindakan pembedahan terdiri dari pemasangan batang logam pada tulang agar tulang lebih
kuat dan untuk mencegah terjadinya kelainan bentuk.Beberapa penderita mungkin
memerlukan bantuan braces atau tongkat penyangga.

Osteomalacia
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan
vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh. Sama halnya dengan osteoporosis,
osteomalacia juga berpotensi membuat tulang cepat patah.

Rickets
Rickets sering dialami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita
rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak
mengonsumsi susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.

Osteomyelitis

36 | T u l a n g d a n S e n d i
Infeksi ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacterimia, atau sepsis, yang menyebar dan
mengurangi kekuatan tulang

1. Penyakit pada Sendi

a. Kelainan / Gangguan Pada Sendi Manusia

1) Keseleo / Terkilir / Sprained

Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa,
dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba.Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang
sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.

2) Dislokasi / Dislocation

Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari
kedudukan awal.

37 | T u l a n g d a n S e n d i
3) Artritis / Arthritis

Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan
posisi tulang.Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.

ARTRITIS REMATOID
DEFINISI
Artritis Rematoid adalah suatu
penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan
dan kaki) secara simetris
mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan
seringkali akhirnya menyebabkan
kerusakan bagian dalam sendi.
Artritis rematoid juga bisa
menyebabkan sejumlah gejala di
seluruh tubuh.
Penyakit ini terjadi pada sekitar 1%
dari jumlah penduduk, dan wanita
2-3 kali lebih sering dibandingkan
pria.
Biasanya pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, tetapi bisa
terjadi pada usia berapapun. PENYEBAB
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi berbagai faktor
(termasuk kecenderungan genetik) bisa mempengaruhi
38 | T u l a n g d a n S e n d i
reaksi autoimun.

DEFINISI
Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris
mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan,
nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan
bagian dalam sendi.
Artritis rematoid juga bisa menyebabkan sejumlah gejala di
seluruh tubuh.
Penyakit ini terjadi pada sekitar 1% dari jumlah penduduk,
dan wanita 2-3 kali lebih sering dibandingkan pria.
Biasanya pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, tetapi
bisa terjadi pada usia berapapun.

PENYEBAB
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi berbagai faktor
(termasuk kecenderungan genetik) bisa mempengaruhi
reaksi autoimun.

GEJALA
Artritis rematoid bisa muncul secara tiba-tiba, dimana pada
saat yang sama banyak sendi yang mengalami peradangan.
Biasanya peradangan bersifat simetris, jika suatu sendi pada
sisi kiri tubuh terkena, maka sendi yang sama di sisi kanan
tubuh juga akan meradang.

Yang pertama kali meradang adalah sendi-sendi kecil di jari tangan,


jari kaki, tangan, kaki, pergelangan tangan, sikut dan
pergelangan kaki.
Sendi yang meradang biasanya menimbulkan nyeri dan
menjadi kaku, terutama pada saat bangun tidur atau setelah
lama tidak melakukan aktivitas.

Beberapa penderita merasa lelah dan lemah, terutama menjelang


sore hari.
Sendi yang terkena akan membesar dan segera terjadi
kelainan bentuk.
Sendi bisa terhenti dalam satu posisi (kontraktur) sehingga
tidak dapat diregangkan atau dibuka sepenuhnya.
Jari-jari pada kedua tangan cenderung membengkok ke arah
kelingking, sehingga tendon pada jari-jari tangan bergeser
dari tempatnya.
Pembengkakan pergelangan tangan bisa mengakibatkan
terjadinya sindroma terowongan karpal.

39 | T u l a n g d a n S e n d i
Di belakang lutut yang terkena, bisa terbentuk kista, yang apabila
pecah bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada
tungkai sebelah bawah.

Sekitar 30-40% penderita memiliki benjolan keras (nodul) tepat


dibawah kulit, yang biasanya terletak di daerah sekitar
timbulnya penyakit ini.

Bisa terjadi demam ringan dan kadang terjadi peradangan


pembuluh darah (vaskulitis) yang menyebabkan kerusakan
saraf atau luka (ulkus) di tungkai.
Peradangan pada selaput di sekitar paru-paru (pleuritis) atau
pada kantong di sekitar jantung (perikarditis) atau
peradangan dan pembentukan jaringan parut pada paru-paru
bisa menyebabkan nyeri dada, gangguan pernafasan dan
kelainan fungsi jantung.
Penderita lainnya menunjukkan pembengkakan kelenjar
getah bening, sindroma Sj?gren atau peradangan mata.

Penyakit Still merupakan variasi dari artritis rematoid dimana yang


pertama muncul adalah deman tinggi dan gejala umum
lainnya.

Sindroma Felty terjadi jika pada penderita artritis rematoid


ditemukan pembesaran limpa dan penurunan jumlah sel
darah putih.

DIAGNOSA

Membedakan artritis rematoid dari berbagai keadaan lainnya yang


bisa menyebabkan artritis, tidaklah mudah.
Keadaan-keadaaan yang menyerupai artritis rematoid
adalah:
1. Demam rematik
2. Artritis gonokokal
3. Penyakit Lyme
4. Sindroma Reiter
5. Artritis psoriatik
6. Spondilitis ankilosing
7. Gout
8. Pseudogout
9. Osteoartritis.

Pola gejalanya sangat khas, tetapi untuk memperkuat diagnosis


perlu dilakukan:

1. Pemeriksaan darah
- 9 dari 10 penderita memiliki laju endap
eritrosit yang meningkat
- sebagian besar menderita anemia
40 | T u l a n g d a n S e n d i
- kadang jumlah sel darah putih berkurang
- 7 dari 10 penderita memiliki antibodi yang
disebut faktor rematoid; biasanya
semakin tinggi kadar faktor
rematoid dalam darah, maka semakin berat
penyakitnya dan semakin jelek
prognosisnya. Kadar anti –
bodi ini bisa menurun jika peradangan sendi
berkurang dan akan meningkat jika
terjadi serangan.
2. Pemeriksaan cairan sendi.
Biopsi nodul.
Rontgen, bisa menunjukkan adanya
4.
perubahan khas pada sendi.

Mengenali artritis rematoid.


Seseorang yang memiliki 4 dari 5 gejala berikut,
kemungkinan menderita artritis rematoid:

Kekakuan di pagi hari yang berlangsung


1. lebih dari 1 jam (selama minimal 6
minggu)
Peradangan (artritis) pada 3 atau lebih sendi
2.
(selama minimal 6 minggu)
Artritis pada persendian tangan,
3. pergelangan tangan atau jari tanan
(selama minimal 6 minggu)
4. Faktor rematoid di dalam darah
5. Perubahan yang khas pada foto rontgen.

PENGOBATAN
Prinsip dasar dari pengobatan artrtitis rematoid adalah
mengistirahatkan sendi yang terkena, karena pemakaian
sendi yang terkena akan memperburuk peradangan.
Mengistirahatkan sendi secara rutin seringkali membantu
mengurangi nyeri.
Pembidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan
mengistirahatkan satu atau beberapa sendi, tetapi untuk
mencegah kekakuan, perlu dilakukan beberapa pergerakan
sendi yang sistematis.

Obat-obatan utama yang digunakan untuk mengobati artritis


rematoid adalah obat anti peradangan non-steroid, obat
slow-acting, kortikosteroid dan obat imunosupresif.
Biasanya, semakin kuat obatnya, maka semakin hebat
potensi efek sampingnya, sehingga diperlukan pemantaun
ketat.
41 | T u l a n g d a n S e n d i
Obat anti peradangan non-steroid.

Yang paling banyak digunakan adalah ibuprofen.


Obat ini mengurangi pembengkakan pada sendi yang
terkena dan meringankan rasa nyeri.

Aspirin merupakan obat tradisional untuk artritis rematoid; obat


yang lebih baru memiliki lebih sedikit efek samping tetapi
harganya lebih mahal.
Dosis awal adalah 4 kali 2 tablet (325 mgram)/hari.
Telinga berdenging merupakan efek samping yang
menunjukkan bahwa dosisnya terlalu tinggi.
Gangguan pencernaan dan ulkus peptikum, yang merupakan
efek samping dari dosis yang terlalu tinggi, bisa dicegah
dengan memakan makanan atau antasida atau obat lainnya
pada saat meminum aspirin.

Misoprostol bisa membantu mencegah erosi lapisan lambung dan pembentukan


ulkus gastrikum, tetapi obat ini juga menyebabkan diare dan tidak mencegah
terjadinya mual atau nyeri perut karena aspirin atau obat anti peradangan non-steroid
lainnya

4) Ankilosis / Ankylosis

Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di
mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu

b. Artrogiposis Multipel Kongenital

Artrogiposis Multipel Kongenital adalah suatu keadaan dimana satu atau beberapa sendi
melebur atau mengalami kontraktur (memendek) sehingga tidak dapat ditekuk (pergerakannya
terbatas).Pada beberapa kasus, kelainan ini hanya menyerang sedikit sendi sehingga
pergerakan masih mendekati normal.Pada kasus yang klasik, kelainan ini ditemukan pada
tangan, pergelangan tangan, sikut, bahu, pinggul, kaki dan lutut.Pada kasus yang sangat berat,

42 | T u l a n g d a n S e n d i
hampir semua sendi terkena, termasuk sendi rahang dan punggung.Kontraktur sendi seringkali
disertai dengan kelemahan otot sehingga pergerakan penderita menjadi lebih
terbatas.Artrogriposis ditemukan pada 1 diantara 3.000 bayi baru lahir dan bukan merupakan
penyakit keturunan. Secara umum, terdapat 4 penyebab dari terbatasnya pergerakan sendi
bawaan:

 Atrofi otot (pengkisutan otot atau otot tidak terbentuk sebagaimana


mestinya). Penyebab yang pasti dari terjadinya atrofi otot tidak diketahui, tetapi diduga
disebabkan oleh:

 Penyakit otot (misalnya distrofi muskuler kongenital)

 Demam pada ibu hamil

 Infeksi virus selama hamil, yang bisa menyebabkan kerusakan sel yang menghantarkan
gelombang saraf ke otot

 Rahim terlalu sempit untuk pergerakan yang normal. Misalnya


jumlah cairan ketuban yang kurang atau bentuk rahim yang tidak normal

 Kelainan bentuk pada sistem saraf pusat dan korda spinalis. Pada
kasus ini, biasanya artrogiposis disertai oleh kelainan lainnya

e. Kelainan Pinggul, Tungkai dan Kaki.


1) Dislokasi Pinggul Bawaan
Dislokasi Pinggul Bawaan adalah suatu kelainan bentuk pada persendian pinggul yang
ditemukan pada bayi baru lahir atau pada awal masa kanak-kanak. Pinggul adalah suatu
persendian bola dan kantung; bolanya adalah kaput femoralis (kepala tulang paha) yang berada
di puncak tulang paha, sedangkan kantungnya adalah asetabulum yang berasal dari panggul.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Kelainan yang
dirasakan mungkin baru muncul pada usia 30-40 tahun, dan bisa menyerang salah satu
maupun kedua pinggul.
Kelainan ini lebih sering ditemui pada:
 Anak pertama
 Bayi perempuan

43 | T u l a n g d a n S e n d i
 Bayi dalam letak bokong
 Riwayat dislokasi pinggul pada keluarga
 Kelainan ini ditemukan pada 1 diantara 1.000 bayi baru lahir.

Gejalanya bisa berupa:


 Pergerakan yang terbatas di daerah yang terkena
 Posisi tungkai yang asimetris
 Lipatan lemak paha yang asimetris
 Setelah bayi berumur 3 bulan : rotasi tungkai asimetris dan tungkai pada sisi yang terkena
tampak memendek
Pemeriksaan yang paling penting adalah USG pinggul. Pada bayi yang lebih besar dan
anak-anak bisa dilakukan rontgen pinggul.
Penanganan adalah pada awal masa bayi, agar kaput femoralis tetap berada dalam
kantungnya, bisa dipasang alat untuk memisahkan tungkai dan melipatnya ke arah luar (seperti
kodok).Jika posisi diatas sulit dipertahankan, bisa digunakan gips yang secara periodik diganti
sehingga pertumbuhan tulang tidak terhambat.Jika tindakan tersebut tidak berhasil atau jika
dislokasi diketahui setelah anak cukup besar, maka dilakukan tindakan pembedahan.

2) Torsio femoral
Torsio femoral adalah suatu keadaan dimana lutut menghadap ke depan atau ke
samping.Keadaan ini seringkali membaik dengan sendirinya pada saat anak tumbuh dan mulai
berdiri serta berjalan

3) Dislokasi lutut
Dislokasi lutut adalah suatu keadaan dimana tungkai bawah pada lutut melipat ke
depan.Kelainan ini jarang terjadi tetapi jika terjadi harus segera diatasi. Biasanya dilakukan
tindakan menekuk lutut bayi secara perlahan ke depan dan ke belakang sebanyak beberapa
kali/hari serta memasang bidai agar lutut tetap tertekuk

4) Clubfoot (talipes)
Clubfoot (talipes) adalah suatu keadaan dimana bentuk atau posisi kaki terpuntir.
Lengkung kaki bisa sangat tinggi atau kaki berputar ke dalam maupun ke luar. Clubfoot sejati
disebabkan oleh kelainan anatomis

44 | T u l a n g d a n S e n d i
Jika tidak terdapat kelainan anatomis, maka keadaan ini bisa diperbaiki dengan
pemasangan gips dan terapi fisik. Pengobatan dini dengan gips bisa memperbaiki clubfoot
sejati tetapi biasanya perlu dilakukan pembedahan

 Gangguan pembentukan tendo, tulang, sendi atau lapisan sendi.


Misalnya tendo tidak tersambung dengan sendi pada tempat yang semestinya.

Untuk memperbaiki kekuatan otot dan pergerakan sendi, dilakukan terapi


fisik.Pemasangan bidai bisa dilakukan untuk meningkatkan latihan peregangan sehingga sendi
lebih mudah digerakkan.Untuk memperbaiki posisi kaki seringkali digunakan
gips.Pembedahan sebaiknya digunakan sebagai tindakan suportif terhadap tindakan
pengobatan lainnya setelah dicapai hasil yang maksimum.
Pembedahan biasanya dilakukan pada pergelangan kaki untuk mengembalikan posisi kaki
sehingga bisa menahan beban dan berjalan.Kadang pembedahan dilakukan pada lutut, pinggul,
sikut dan pergelangan tangan agar posisinya lebih baik atau gerakannya lebih luas.Pada
beberapa kasus dilakukan pemindahan tendo untuk memperbaiki fungsi otot.

c. Artrogriposis
Artrogriposis merupakan suatu kelainan yang non-progresif, artinya tidak semakin
memburuk sejalan dengan bertambahnya usia anak. Bahkan dengan terapi fisik dan
pengobatan lainnya, kemungkinan akan terjadi perbaikan fungsi yang berarti. Kebanyakan
penderita memiliki tingkat kecerdasan yang normal dan ketika dewasa mampu hidup produktif
dan mandiri.

B. Pencegahan dan Perawatan Penyakit Tulang

1. Berolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit tulang. Dengan banyak bergerak,
komposisi tulang akan padat dan dapat dihindari keropos atau patah tulang.
2. Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi. Usahan untuk mengonsumsi susu
berkalsium tinggi
3. Jika Anda merasa ada keluhan di seputar tulang atau persendian, segera berkonsultasi ke
dokter

45 | T u l a n g d a n S e n d i
4. Melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin
D
5. Dianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
6. Melakukan tes kekuatan tulang secara rutin

BAB III
PENUTUP

46 | T u l a n g d a n S e n d i
DAFTAR PUSTAKA

www.kompas.co.id
Penyakit Tulang dan Persendian Oleh Dr. Faisal Yatim DTM&H, MPH
Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m

http://www.klikdokter.com/illness/detail/78

47 | T u l a n g d a n S e n d i

Anda mungkin juga menyukai