Disusun oleh :
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II ISI
A. Pengertian
1. Pengertian Tulang
2. Pengertian Sendi
B. Macam-macam Penyakit pada Tulang dan Sendi
1. Penyakit pada Tulang
a. Kifosis
b. Lordosis
c. Skoliosis
d. Tortikolis Konginetal
e. Fruktura
f. Mikrosefalus
g. Osteoporosis
h. Rakitis
i. Skolio Kongenitalis
2. Penyakit pada Sendi
a. Dislokasi
b. Artritis
c. Ankilosis
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
Bergerak merupakan aktivitas manusia yang rutin dilakukan. Menggerakkan sebagian kecil
dari tubuh sudah merupakan definisi bergerak. Manusia dapat bergerak karena terjadi
koordinasi antara tulang dengan otot. Di jaman sekarang ini telah banyak ditemukan penyakit-
penyakit yang mengganggu sistem gerak manusia. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas pengertian serta berbagai jenis penyakit pada tulang dan sendi agar pembaca dapat
menangani penyakit tersebut dengan benar.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari tulang dan sendi?
2. Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada tulang atau sendi?
3. Bagaimana cara menjaga tulang dan sendi agar tetap fit?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan dari makalah ini yakni:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA `1 Biologi
2. Mampu mendiskripsikan pengertian tulang dan sendi
3. Mengetahui berbagai macam jenis gangguan dan kelainan pada tulang dan sendi
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yakni:
1. Mampu mendiskripsikan pengertian tulang dan sendi
2. Menambah pengetahuan tentang kelainan dan gangguan pada sendi
3. Mampu mengatasi atau mencegah terjadinya kelainan atau gangguan pada tulang dan sendi
A. Pengertian
1. Pengertian Tulang
Sebelum mempelajari lebih jauh tentang berbagai penyakit tulang, ada baiknya kita
harus mengetahui struktur tulang manusia.Tulang adalah penyangga tubuh dan terdiri atas
kolagen, suatu protein yang besisi kalsum fosfat dan ka mineral yang memberikan
kekuatan untuk menyangga seluruh organ tubuh.
Kombinasi antara kolagen dan kalsium menjadikan tulang kuat dan fleksibel untuk
menahan tekanan akibat aktivitas manusia. Lebih dari 99 persen kalsium tubuh terletak
pada tulang dan gigi. Dan satu persen sisanya terdapat pada darah.
Ada dua tipe tulang yaitu
a. Cortical
Padat dan kuat. Merupakan bagian paling luar pada tulang
b. Trabecular
Bagian dalam tulang, berongga, dan membentuk struktur secara keseluruhan
2. Pengertian Sendi
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan.Hubungan
dua tulang disebut persendian (artikulasi).
b. Macam-macam persendian
Ada berbagai macam tipe persendian:
1) Sinartrosis
Sinartrosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat
dibedakan menjadi dua:
Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat
fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan.
Contoh: hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
2) Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat
dikelempokkan menjadi:
Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah.
Contoh: hubungan tulang lengan atas dengantulang belikat.
Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi).
Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang
datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh:
sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
5|Tulang dan Sendi
3) Amfiartosis
Amfiartosisadalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan
sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk
seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
Penyebab Kifosis
Penyebab kyphosis tergantung pada jenis kyphosisnya
1. Jenis kyphosis pada anak-anak dan remaja, jenis yang paling umum termasuk:
Jenis Postural kyphosis.
Jenis ini terutama menjadi jelas pada masa remaja.
Seperti kyphosis postural, kyphosis Scheuermann biasanya muncul pada masa remaja, sering
antara usia 10 dan 15, sedangkan tulang masih tumbuh/ tubuh terlalu kurus.
Juga disebut penyakit Scheuermann, itu sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki..
Sedangkan di kyphosis postural vertebra dan disk tampak normal, di's kyphosis Scheuermann
mereka tidak teratur, sering hernia dan irisan berbentuk lebih dari setidaknya tiga tingkat
berdekatan.
Node ini adalah hasil dari bantal (disk) antara tulang, mendorong melalui tulang di bagian
bawah dan atas sebuah vertebra (piring akhir/ end plates ).
Kelelahan adalah umum gejala yang sangat, kemungkinan besar karena kerja otot yang kuat
yang telah diajukan dalam berdiri dan / atau duduk dengan benar.
Penyebab kyphosis Scheuermann tidak diketahui, tetapi cenderung untuk berjalan dalam
keluarga (keturunan).
Seorang pasien yang menderita's kyphosis Scheuermann tidak bisa sadar postur tubuh yang
benar.
Apeks kurva, terletak di tulang dada, sangat kaku.
Pasien mungkin merasakan sakit di puncak ini, yang dapat diperparah oleh aktivitas fisik dan
dengan jangka waktu yang lama berdiri atau duduk.
Hal ini dapat memiliki pengaruh signifikan pada kehidupan mereka yang merugikan, seperti
tingkat aktivitas mereka adalah menahan dengan kondisi mereka, mereka mungkin merasa
terisolasi atau tidak nyaman di antara rekan-rekan jika mereka adalah anak-anak, tergantung
pada tingkat cacat.
Beberapa tulang mungkin menyatu bersama-sama atau tulang tidak bisa terbentuk dengan
benar.
Jenis kyphosis dapat memperburuk pertumbuhan anak.
Dalam beberapa kasus, kyphosis bawaan akhirnya mengarah pada kelumpuhan/ paralysis
tubuh bagian bawah (paraplegia).
harus diatasi sedini mungkin, sebelum berusia 10 tahun.
>Nutritional kyphosis
- dapat menyebabkan kekurangan gizi, terutama selama masa kanak-kanak, seperti
- kekurangan vitamin D (memproduksi rakitis ) yang melembutkan tulang dan hasil dalam
melengkung dari tulang belakang dan tungkai bawah tubuh berat badan anak.
• Gibbus deformity adalah bentuk kyphosis struktural, sering sequela untuk tuberkulosis .
• Osteoporosis, suatu-penyakit penipisan tulang yang terkait dengan fraktur tulang belakang,
yang menyebabkan kompresi tulang belakang dan berkontribusi untuk kyphosis
• Degenerative arthritis of the spine, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan disk
tulang belakang
• Ankylosing spondylitis, sebuah inflammatory arthritis yang mempengaruhi tulang belakang
dan nearby joints/ sekitar sendi
• Connective tissue disorders, seperti sindrom Marfan, yang mungkin mempengaruhi
kemampuan jaringan ikat untuk menahan sendi pada posisi yang benar
• Tuberculosis and other infections of the tulang belakang, yang dapat mengakibatkan kerusakan
sendi
• Cancer or benign tumors yang menimpa pada tulang tulang belakang dan memaksa mereka
keluar dari posisi
• Spina bifida, a birth defect in which part of the spine doesn't form completely, and which
causes defects of the spinal cord and vertebrae/ cacat lahir di bagian mana dari bentuk tulang
belakang tidak sepenuhnya, dan yang menyebabkan cacat dari sumsum tulang belakang dan tulang
3. Penyebab lain
- trauma,
- Penyebab terbanyak tulang cedera adalah kecelakaan. Di jalan raya, kebanyakan korban adalah
pengendara sepeda motor, & dirumah jatuh dari loteng
- gangguan perkembangan atau
- penyakit degeneratif. seperti radang sendi tulang belakang, osteoporosis dengan kompresi
fraktur tulang belakang
- Kelainan otot,
- kelainan lahir bawaan,
- kekurangan vitamin D dan kalisum. Serta diperparah oleh
- posisi duduk yang salah.
- Kebiasaan sikap tubuh yang salah dapat menyebabkan kelainan, misalnya kebiasaan duduk
yang salah saat belajar, dapat menyebabkan kelainan/ perubahan kelengkungan pada tulang
punggung. Kelainan itu berupa :
i. Tulang belakang yang melengkung atau membengkok ke arah depan disebut juga lordosis
ii. Tulang belakang yang terlalu membengkok ke belakang atau disebut kifosis
iii. Tulang belakang yang terlalu melengkung atau membengkok ke samping kanan atau samping
kiri atau disebut skoliosis.
10 | T u l a n g d a n S e n d i
1. rasa lelah,
2. punggung nyeri, serta
3. kaku yang awalnya dianggap wajar akibat kegiatan harian.
4. orang mungkin melihat suatu pembulatan dari bahu atau punuk di punggung atas.
5. Meskipun jarang, kyphosis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti cacat fisik,
kesulitan bernapas atau kerusakan organ internal yang dipengaruhi oleh perubahan postural.
6. demam,
7. menggigil atau
8. penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
9. kelemahan,
10. rasa kesulitan berjalan, atau
11. perubahan kebiasaan kandung kemih atau usus
12. kelelahan atau sesak napas
13. sampai pemeriksaan fisik rutin atau penyaringan sekolah untuk scoliosis.
Gejala kyphosis :
• Postur membungkuk/ Slouching atau bungkuk/ hunchback
• sakit punggung
• Spinal or tenderness
• Spinal kekakuan/ stiffness atau kelembutan
• Tenaga : Kelelahan
• Sakit leher dan punggung adalah gejala yang paling sering terjadi.
• Pada Kifosis yang berat akan terjadi sesak napas karena paru-paru tidak dapat mengembang
sempurna.
• Seringkali justru orang lain yang sudah lama tidak menyadari adanya kifosis (kebungkukan) ini.
Beberapa kelompok orang beresiko tinggi kyphosis:
• gadis remaja dengan postur tubuh yang buruk berada pada risiko yang lebih besar kyphosis
postural.
• Anak laki-laki yang berusia antara 10 dan 15 berada pada risiko yang lebih besar kyphosis
Scheuermann's.
• orang dewasa yang lebih tua dengan osteoporosis berada pada risiko yang lebih besar fraktur
tulang belakang yang dapat berkontribusi kyphosis.
• Orang yang memiliki gangguan jaringan ikat, seperti sindrom Marfan, juga berisiko lebih besar.
Pencegahan meliputi
11 | T u l a n g d a n S e n d i
1. pencegahan primer. Pencegahan primer agar tidak terkena Kifosis dan
2. pencegahan sekunder bertujuan agar Kifosis ditemukan sedini mungkin.meliputi :
- Jangan pula terlalu bungkuk.Sikap yang baik adalah duduk menghadap ke depan dengan tegak
- Duduk dengan posisi yang benar. Jangan terlalu sering/ berposisi lama membengkokan tubuh ke
depan/belakang/samping
- Hilangkan kebiasaan bertopang dagu
- Berolahraga teratur
- Diet yang cukup kalsium dan Vit D
Perawatan dan obat-obatan , kyphosis treatment tergantung pada penyebab kondisi dan tanda-
tanda dan gejala yang hadir.
b. Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke
belakang.Lordosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan an inward
curvature of a portion of the vertebral column . Dua segmen dari kolom tulang belakang, yaitu:
servikal dan
lumbalis, biasanya lordotic,
yaitu, mereka ditetapkan dalam suatu kurva yang memiliki
kecembungan anterior (ke depan) dan
cekungan posterior (belakang), dalam konteks anatomi manusia.
Ketika mengacu pada anatomi mamalia lain, arah kurva disebut ventral.
Lengkung dalam arah yang berlawanan, yaitu apex / puncak posterior (manusia) atau
dorsally/ bagian punggung (mamalia) disebut kyphosis .
Excessive or hyperlordosis sering disebut sebagai swayback atau saddle back
12 | T u l a n g d a n S e n d i
bentuk tulang penderita lordosis
Penyebab
Konsekuensi dari lekukan/ curvatures lordotic normal dari vertebral column, (juga dikenal
sebagai lekukan sekunder/ secondary curvatures ) adalah
bahwa ada perbedaan ketebalan antara bagian anterior dan posterior dari intervertebral
disc .
Lordosis juga dapat meningkat pada pubertas kadang-kadang tidak menjadi jelas sampai
awal atau pertengahan 20-an.
Ketidakseimbangan kekuatan otot dan panjang juga merupakan penyebab, seperti paha
belakang lemah, atau fleksor pinggul ketat (psoas).
kelengkungan lordotic berlebihan juga disebut
hollow back ,
saddle back, dan
swayback.
penyebab umum lordosis berlebihan termasuk
tight low back muscles,
excessive visceral fat , and
pregnancy.
Meskipun lordosis memberikan kesan a stronger back, incongruently itu bisa mengarah
pada sedang sampai parah sakit punggung bawah. Kehilangan lordosis kadang-kadang terlihat
dengan painful spinal conditions. Jika kaku, biasanya setelah operasi fusi tulang belakang, ini
dikenal sebagai flat-back.
Treatment
Lordosis dari punggung bawah dapat diobati dengan:
13 | T u l a n g d a n S e n d i
memperkuat otot-otot perut dan paha belakang, dan peregangan otot-otot psoas.
Back hyper-extensions di Roman chair atau bola karet akan memperkuat otot punggung
tetapi dapat melayani untuk meningkatkan lordosis tersebut.
Anti-inflamasi dapat diambil sebagai diarahkan untuk penghilang rasa sakit bantuan jangka
pendek.
Terapi fisik secara efektif memperlakukan 70% dari kasus nyeri punggung karena
skoliosis , kyphosis, lordosis dan postur yang buruk. Pengukuran dan diagnosis lordosis
lumbalis bisa sulit.
Obliteration of end-plate landmarks oleh fusi interbody telah membuat pengukuran
tradisional lordosis lumbalis segmental hampir mustahil.
Karena L4-L5 dan L5-S1 tingkat yang paling mungkin mengalami prosedur fusi atau
arthroplasty dan berkontribusi lebih dari setengah lordosis lumbalis normal, sangat penting
untuk mengidentifikasi sarana direproduksi dan akurat untuk mengukur lordosis segmental
pada tingkat ini.
Treatmen lordosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung dengan bagian punggung atas sampai pinggang bawah mendekati tulang ekor tidak
lurus, melainkan bengkok atau berubah menyerupai huruf S.
14 | T u l a n g d a n S e n d i
Bentuk tulang penderita skoliosis
Pembagian skoliosis
1) Skoliosis idiopatik
Betahun tahun, skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya disebut dengan “ idiopatik”.
Namun, ada penelitian yang menyatakan bahwa scoliosis idiopatik merupakan penyakit genetik
dan diturunkan melalui gen autosomal dominan dengan penetrance incomplete. Scoliosis idiopatik
prevalensinya lebih sering terjadi pada perempuan dewasa, delapan kali lipat dibandingkan dengan
laki laki dewasa, dan terjadi sekitar 70 persen diantara kejadian kasus skoliosis lainnya.
Onset kejadian dari skoliosis idiopatik ini dibagi atas 3 periode utama. Periode itu
adalah zona infantile, juvenile, dan adolescent.
Terjadi pada anak sejak lahir hingga berumur 3 tahun. Pada umumnya, di deteksi pada tahun
pertama sejak kelahiran. Kasus ini lebih sering terjadi di Inggris, biasanya pada laki- laki dan
biasanya lokasi terjadinya adalah pada lekukan thoracic sebelah kiri. Mayoritas sembuh secara
spontan, walaupun tidak diobati dan mungkin ini dikarenakan hasil dari pembentukan ketika di
rahim; beberapa kasus berkembang menjadi struktur lekukan yang cukup kaku, keras dan
prognosis yang jelek.
2. Juvenile ( remaja )
Terjadi pada umur 4 tahun hingga 10 tahun. Perbedaan antara kasus remaja awal dengan fase
anak anak akhir biasanya sulit di pisahkan kecuali didasarkan atas pemeriksaan x-ray. Kebanyakan
15 | T u l a n g d a n S e n d i
dari kasus ini dideteksi pada umur lebih dari 6 tahun dan berlokasi pada kurva thorax kanan. Pada
kelompok umur ini, prevalensi kasus diantara perempuan dan laki laki terjadi secara merata.
3. Adolescent ( dewasa )
Kasus pada zona ini didiagnosa ketika kurva dilihat pada umur 10 tahun dan skeletal yang
matang. Bentuk dari thorax kanan dan torakolumbal lebih dominan. Perubahan bentuk kurva ini
lebih banyak dideteksi pada kelompok umur ini namun sudah terjadi sebelum umur 10 tahun, tapi
tidak di deteksi hingga usia menjelang dewasa. Delapan puluh persen dari skoliosis dewasa terjadi
pada perempuan, dan kurva yang terbentuk cenderung ke kanan.
Model dari bentuk lengkungan pada kasus skoliosis idiopatik biasanya termasuk dari satu
diantara lima tipe lengkungan ( plate III ).
Ini adalah bentuk yang paling banyak terjadi pada skoliosis idiopatik dengan letak terjadi
pada end-vetebrae T4,5 atau 6 sebagai batas atas, dan T11, 12, atau L1 sebagai batas bawah. Bila
disertai rotasi vetebra yang cukup parah, tulang iga pada bagian sisi konvenks mengalami
deformitas yang buruk, yang menghasilkan kecacatan pada bentuk dan impairment yang cukup
serius dari fungsi kardiopulmonari pada lengkungan yang melengkung mencapai 70 derajat.
Lengkungan ini akan berkembang secara cepat dan harus tangani secara dini untuk mendapatkan
penyembuhan dan perbaikan bentuk secara fungsional dan kosmetik. Lengkungan thorax kanan
merupakan kurva yang MAYOR. Ini dimaksudkan kurva ini mempunyai struktur dan peranan
yang penting. Biasanya terdapat lengkungan yang lebih kecil pada arah yang berbeda dan
terdapat dibawah kurva thoracic kanan. Lengkungan lengkungan ini adalah SEKUNDER atau
COMPESATORY dan biasanya disebut sebagai kurva MINOR .
2. Lengkungan Torakolumbal
Ini adalah lengkunan yang lebih panjang , biasanya mengarah ke arah kanan dengan batas
atas di T4, 5 atau 6 dan batas bawah L2, 3, atau 4. selain dari kurva thoraks kanan, terdapat juga
16 | T u l a n g d a n S e n d i
kurva thoraks kiri atas minor dan kurva thoraks kiri bawah minor di daerah lumbar untuk tujuan
kompensasi. Lengkungan torakolumbal biasanya tidak mengalami kelainan bentuk yang parah,
tapi bisa mengakibatkan distorsi tulang iga dari rotasi vertebra tersebut.
Pada bentuk ini, ada 2 kurva dari prominens yang utama. Keduanya merupakan struktural
dan menurut terminologi awal sebagai ” kurva primer ganda”. Lengkungan ini biasanya terdiri
atas thoraks kanan dan lengkungan lumbal kiri sama bentuknya.
Pada thoracic kanan, kurva lumbal kiri bentuknya bisa berawal pada perempuan dewasa
dengan kurva thoracic mayor kanan dan kurva lumbal minor kiri ( comensatory dan non struktural
). Hal ini terkadang dikenal dengan bentuk lengkung intermediate. Dan seiring dengan
pertumbuhan pasien maka lengkungan lumbal bisa berkembang dan menjadi lebih kaku dan
menjadi struktural. Kalau lengkungan lumbal berkembang pembentukannya dibandingkan dengan
kurva thoracic, maka bentuk formasi nya bisa menjadi lengkungan mayor ganda. Bentuk seperti
ini adalah bentuk lengkungan thoracic kanan dari T5 ke T11 atau 12, dan pada lengkungan lumbal
kiri dari T11 atau 12 hingga L4 atau 5. Bentuk dari lengkungan ini simetris dan seimbang, kurva
ini tidak mengakibatkan deformitas yang berat daripada dengan kasus kurva yang satu buah saja,
tapi tetap akan menjadi masalah serius apabila mereka berkembang menjadi lebih berat.
Ini adalah lengkungan yang cukup sering terjadi dan biasanya berawal dari T11 atau 12
hingga L5. lengkungan ini biasanya mengarah ke kiri pada 65 % kasus. Tulang belakang thoracic
biasanya tidak akan berkembang menjadi lengkungan compensatory dan tetap fleksibel.
17 | T u l a n g d a n S e n d i
Lengkungan ini tidak mengalami kecacatan, tapi hanya sedikit kaku dan bisa mengakibatkan nyeri
sendi sewaktu membawa anak dan usia lanjut.
5. Kurva cervicothoracic
Ini merupakan lengkung yang jarang terjadi, dimana umumnya mengarah kekiri. Terjadi
pada C5 hingga T4 atau 5. Jarang terjadi nyeri tetapi bisa terjadi distorsi dari garis pembentukan
yang menjadi masalah estetika/ kelainan bentuk.
Kelainan diakibatkan oleh berbagai macam bentuk untuk tiap formasi lengkungan, tapi
lebih sering dan akan lebih berat pada thoracic kanan dan kurva torakolumbal. Deformitas yang
terjadi lebih ringan dengan bentuk kurva mayor ganda. Kasus dengan thoracic kanan dan
lengkungan torakolumbal akan membentuk suatu ”overhang” dari thorax terhadap bentuk konfeks
dari kurva. Kurva ganda mayor yang seimbang akan menjaga level bahu diatas posisi panggul.
Tulang iga dan prominens lumbal tidak terlalu berat dan kelainan bentuk yang terjadi salah
satunya batang tubuh yang memendek.
Kelainan skoliosis idiopatik dapat terjadi pada anak yang sehat. Tidak ada yang lebih
meresahkan, selain melihat anak perempuan berumur 11 atau 12 tahun yang mempunyai kelainan
dari lengkungan thoracic kanan, dalam waktu satu atau dua tahun, berkembang menjadi
deformitas yang parah, namun tanpa manifestasi sistemik, pemeriksaan laboratorium yang normal,
dan tanpa gejala klinis.
Pengobatan
Yang penting pada skoliosis adalah deteksi dini kelainan yang terjadi. Umumnya
lengkungan skoliosis dapat diobati tanpa tindakan bedah dimana penilaian diambil/ditetapkan
melalui pengukuran sudut skoliosis yang terjadi. Salah satu cara untuk melakukan deteksi dini
adalah dengan skrining skoliosis pada sekolah sekolah.
Skoliosis merupakan suatu kelainan ortopedi yang memerlukan penanganan khusus serta
mungkin dibutuhkan suatu pusat skoliosis yang ditangani oleh ahli bedah yang berpengalaman
serta seorang pembantu dalam pemasangan gips serta penyanggah (brace) yang khusus.
Tujuan pengobatan :
18 | T u l a n g d a n S e n d i
1. mencegah progresivitas skoliosis ringan sampai sedang.
Jenis pengobatan yang disesuaikan dengan penyebab, onset terjadinya, umur penderita,
besarnya kurva dan progresivitas skoliosis.
1. Pengobatan konservatif
Hampir semua skoliosis dapat ditangani dengan terapi konservatif. Pengobatan konservatif
dipertahankan sampai terjadi pematangan pertumbuhan tulang. Prinsip pengobatan konservatif
terdiri atas distraksi, traksi, penekanan lokal atau semacam kombinasi.
a. Observasi
Observasi merupakan suatu pemeriksaan yang teratur setiap 6 bulan untuk menilai
progresivitas dari sudut sehingga dapat diputuskan tindakan yang akan dilakukan.
b. Latihan
Dapat dilakukan latihan sikap duduk, berdiri, berjalan, relaksasi otot yang tegang, latihan
pernafasan serta mobilisasi pada jaringan lunak yang memendek.
c. Pemasangan penyangga
Pemasangan penyangga seperti penyangga dari milwaukee atau penyangga dari boston.
Pembuatan penyangga ini harus dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian khusus untuk
pembuatan penyangga skoliosis.
2. Pengobatan operatif
Indikasi operasi :
19 | T u l a n g d a n S e n d i
a. Operasi dilakukan apabila sudut leih dari 400 atau terjadi progresivitas dari sudut
sebelum usia penderita mencapai dewasa. Patokan untuk melakukan operasi ini adalah dengan
melakukan follow up secara teratur.
d. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi deformitas rotasional dan deviasi lateral
serta melakukan artrodesis pada seluruh kurva primer. Operasi yang paling sering dilakukan
adalah operasi instrumentasi menurut Harrington.
Penyebabnya skoliosis secara ilmiah belum terdeteksi jelas, tapi ada beberapa alasan yang
dicurigai sebagai penyebab. Bisa karena jatuh, posisi duduk yang tidak benar, dan kebiasaan
membawa barang berat dengan tas tali yang hanya dicangklong di satu bahu--bukan tas punggung.
Secara kasat mata, skolioser--terlebih yang derajat kemiringannya sedikit--tampak seperti orang
normal.
Namun, kalau diperhatikan saksama Anda pasti sadar ada sesuatu yang tak beres di
tubuhnya.Beriku tanda-tanda fisik yang biasanya terlihat dari seorang skolioser.
- Kedua pundak atau bahu kiri dan kanan tidak sama tinggi
Meski ciri-cirinya cukup jelas, banyak yang tidak menyadari keanehan itu bernama
skoliosis. Maklum, skolioser umumnya diderita remaja putri yang belum cukup bekal mengetahui
apa sesungguhnya skoliosis. Karena itu pada awalnya mereka mengabaikan dan telat mengambil
solusi.
Di sinilah peran orangtua dalam memperhatikan putra-putri mereka. Lihat posisi badan dan
cara duduk, berdiri, serta jalannya, apakah ada yang aneh. Kalau iya, segera cari perawatan
terbaik. Semakin dini dan semakin cepat ditindaklanjuti, tentu semakin cepat dan mudah
penyembuhannya
Perawatan skoliosis
Yang paling sering tercetus, operasi tulang.Namanya operasi, pasti membutuhkan biaya
besar.Belum lagi, rata-rata pasien takut duluan dengan risiko yang harus ditanggung, karena tak
ada jaminan seratus persen bakal berhasil.Tapi jangan sedih, masih ada kok terapi tradisional yang
bisa dijadikan alternatif.Salah satunya, Tung Mei.Cara pengobatan dari China ini dilakukan
dengan pemijatan spesifik yang dipadu gerakan-gerakan pada tubuh seperti yang dilakukan pada
pengobatan metode chiropractic seperti menekuk, menarik, meregangkan tubuh dengan teknik
lebih bervariasi.
d. Tortikolis Kongenital
Tortikolis Kongenitalis adalah suatu keadaan dimana leher bayi terpuntir ke salah satu
sisi dan kepalanya miring ke sisi tersebut. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh:
Cedera pada otot atau pembuluh darah leher selama proses persalinan berlangsung
21 | T u l a n g d a n S e n d i
Fusi atlanto-oksipital (penyatuan tulang belakang leher pertama dengan tulang tengkorak).
tremor kepala
Tujuan pengobatan adalah meregangkan otot leher yang memendek Pada bayi dan
anak kecil dilakukan peregangang pasif. Jika teknik tersebut gagal, pada usia pra-sekolah
dilakukan pembedahan
Fraktura tulang adalah retak tulang atau patah tulang yang umumnya terjadi akibat
benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya, biasanya disertai dengan cedera di
jaringan sekitarnya.
Penyebab
Penyebab fraktur / patah tulang menurut (Long, 1996 : 367) adalah :
a. Benturan dan cedera (jatuh pada kecelakaan)
22 | T u l a n g d a n S e n d i
b. Fraktur patologik (kelemahan hilang akibat penyakit kanker, osteophorosis)
c. Patah karena letih
d. Patah karena tulang tidak dapat mengabsorbsi energi karena berjalan terlalu jauh.
23 | T u l a n g d a n S e n d i
24 | T u l a n g d a n S e n d i
Penyebab
Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah
raga atau karena jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada
kekuatan tulang
Gejala
Nyeri biasanya merupakan gejala yang sangat nyata. Nyeri bisa sangat hebat dan biasanya
makin lama makin memburuk, apalagi jika tulang yang terkena digerakkan.Menyentuh daerah di
sekitar patah tulang juga bisa menimbulkan nyeri.Alat gerak tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, sehingga penderita tidak dapat menggerakkan lengannya, berdiri diatas satu tungkai atau
menggenggam dengan tangannya.Darah bisa merembes dari tulang yang patah (kadang dalam
jumlah yang cukup banyak) dan masuk kedalam jaringan di sekitarnya atau keluar dari luka akibat
cedera.
25 | T u l a n g d a n S e n d i
Diagnosa
Foto rontgen biasanya bisa menunjukkan adanya patah tulang.Kadang perlu dilakukan CT scan
atau MRI untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah yang mengalami kerusakan.Jika tulang
mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau penyembuhan.
Pengobatan
Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya
satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagaimana
mestinya. Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usia lanjut
biasanya memerlukan waktu yang lebih lama.
Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi.
Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. Dengan
pengobatan ini biasanya patah tulang selangka (terutama pada anak-anak), tulang bahu, tulang iga,
jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna. Patah tulang lainnya harus benar-benar tidak
boleh digerakkan (imobilisasi).
26 | T u l a n g d a n S e n d i
Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada
tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama
untuk patah tulang pinggul.
Fiksasi internal : dilakukan
pembedahan untuk
menempatkan piringan atau
batang logam pada pecahan-
pecahan tulang. Merupakan
pengobatan terbaik untuk
patah tulang pinggul dan patah
tulang disertai komplikasi.
27 | T u l a n g d a n S e n d i
Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan luka pada organ di sekitarnya.
Fraktura tulang sederhana yaitu keretakan tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di
sekelilingnya.
f. Mikrosefalus / Microcephalus
28 | T u l a n g d a n S e n d i
Hal ini paling sering disebabkan oleh gangguan kelainan genetik yang mengganggu
pertumbuhan korteks serebral selama bulan-bulan awal perkembangan janin. Hal ini terkait
dengan sindrom Down, sindrom kromosom, dan sindrom neurometabolic. Bayi mungkin
dilahirkan dengan microcephaly jika selama kehamilan ibu memiliki kebiasaan menyalahgunakan
obat-obatan atau alkohol,terinfeksi cytomegalovirus, virus rubela, teracuni bahan kimia tertentu.
Gejala
Perawatan
Tidak ada pengobatan untuk microcephaly yang dapat mengembalikan kepala anak ke
ukuran normal atau bentuk.Perawatan berfokus pada cara-cara untuk mengurangi dampak
neurologis terkait cacat dan cacat. Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan microcephaly
dan biasanya dievaluasi oleh pediatrik neurolog dan diikuti oleh tim manajemen medis.
g. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh.keropos dan mudah patah. Umumnya
osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat
kekurangan asupan kalsium untuk tulang.
29 | T u l a n g d a n S e n d i
Bagian tubuh yang sering terkena Osteoporosis
1. Tulang Punggung
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab atau faktor–faktor yang beresiko terkena
osteoporosis, antara lain :
Pengobatan Osteoporosis
Kebanyakan 40% dari perempuan akan mengalami patah tulang akibat dari osteoporosis
selama hidupnya. Maka tujuan dari pengobatan ini adalah mencegah terjadinya fraktur (patah
tulang)
30 | T u l a n g d a n S e n d i
Diet: dewasa muda harus mencapai kepadatan tulang yang normal dengan mendapatkan cukup
kalsium (1000mg/hari) dalam dietnya( minum susu atau makan makanan tinggi kalsium
seperti salmon), berolahraga seperti jalan kaki atau aerobik dan menjaga berat badan normal.
Spesialis: orang dengan fraktur tulang belakang, pinggang, atau pergelangan tangan harus
dirujuk ke spesialis ortopedi untuk manajemen selanjutnya.
Olah raga: modifikasi gaya hidup harus menjadi salah satu pengobatan anda. Olah raga yang
teratur akan mengurangi patah tulang akibat osteoporosis. Olah raga yang di rekomendasikan
termasuk disalamnya adalah jalan kaki, bersepeda, jogging.
Disamping itu ada beberapa obat-obatan yang berperan penting untuk membantu
mengatasi juga dapat diberikan seperti dibawah ini:
Estrogen: untuk perempuan yang baru menopause, penggantian estrogen merupakan salah
satu cara untuk mencegah osteoporosis. Estrogen dapat mengurangi atau menghentikan
kehilangan jaringan tulang. Dan apabila pengobatan estrogen dimulai pada saat menopause
akan mengurangi kejadian fraktur pinggang sampai 55%. Estrogen dapat diberikan melalui
oral (diminum) atau ditempel pada kulit.
Kalsium: kalsium dan vtamin D diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang.
Konsumsi perhari sebanyak 1200-1500 mg (melalui makanan dan suplemen).
Konsumsi vitamin D sebanyak 600-800 IU diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang.
Bifosfonat: pengobatan lain selain estrogen yang ada: alendronate, risedonate, dan etidronate.
Obat-obatan ini memperlambat kehilangan jaringan tulang dan beberapa kasus meningkatkan
kepadatan tulang. Pengobatan ini dipantau dengan memeriksa DXAs setiap 1 sampai 2 tahun.
Sebelum mengkonsumsi obat ini dokter anda akan memeriksa kadar kalsium dan fungsi ginjal
anda.
Hormon lain: hormon-hormon ini akan membatu meregulasi kalsium dan fosfat dalam tubuh
dan mencegah kehilangan jarungan tulang.
Kalsitonin
Teriparatide
31 | T u l a n g d a n S e n d i
h. Rakitis / Rachitis / Rakhitis
Rakitis adalah suatu penyakit mengenai tulang yang sedang tumbuh yang ditandai dengan
gagalnya kalsium untuk disimpan didalam tulang.Jadi tulang menjadi lunak dan mudah patah atau
berubah bentuknya. Penyakit ini terjadi akibat kurang vitamin D sehingga umumnya
menyebabkan bentuk tulang kaki bengkok membentuk huruf O atau X.Karena penyakit ini
mengenai tulang yang sedang tumbuh, maka hanya terjadi pada anak-anak. Namun jika tidak
ditangani maka akan terus sampai dewasa.
Penyebab
Vitamin D dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari usus. Jadi jika tubuh kita
kekurangan vitamin D, maka kalsium tidak dapat diserap dari usus sehingga menyebabkan
hipokalsemia (kurangnya kalsium dalam darah) yang pada akhirnya akan menuju pada deformitas
(kelainan bentuk) dari tulang dan gigi serta gejala lain seperti kejang, pertumbuhan yang
terganggua, dan lemas. Penyebab lain dari rakitis adalah genetik. Telah diketahui bahwa penyakit
rakitis dapat diturunkan dari orangtua.Telah diketahui bahwa sinar matahari mempunyai pernanan
penting terhadap pembentukan vitamin D pada tubuh kita. Maka dari itu terdapat beberapa faktor
risiko yang dapat meningkatkan kejadian rakitis, yaitu :
Gejala Klinis
Pada bayi, dapat dijumpai keadaan kejang, kaku, pertumbuhan fisik yang lambat, kelemahan,
dan gagal tumbuh.
Pada anak yang sudah mulai berjalan, dapat dijumpai keadaan seperti deformitas dari tulang
terutama bagian kaki seperti genu varum (bengkoknya lutut kearah luar seperti membentuk
busur panah)atau genu vakgum (bertemunya kedua lutut jika kaki diluruskan, lutut bengkok
kearah dalam).
32 | T u l a n g d a n S e n d i
Genu varum Genu valgum
Gejala dan tanda lain yang dapat ditemukan adalah hipokalsemia, tengkorak yang lunak,
pembengkakan kostokondral (rachitic rosary) dan pergelangan tangan.
Pencegahan
Dasar dari penyakit ini adalah kekurangan kalsium. Maka untuk mencegah terjadinya
kekurangan kalsium, dapat dilakukan berbagai upaya antara lain dengan mengonsumsi makanan
yang banyak mengandung kalsium, makanan yang banyak mengandung vitamin D, dan lebih
sering terpapar sinar matahari (terutama pagi hari sekitar jam 7
hingga jam 10). Vitamin D penting karena berfungsi untuk
33 | T u l a n g d a n S e n d i
membantu penyerapan kalsium dari usus, sedangkan sinar matahari penting untuk pembentukan
vitamin D.
g. Skoliosis Kongenitalis
Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi baru
lahir.Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan gangguan pada pembentukan
tulang belakang atau peleburan tulang rusuk.Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yang
serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukan tindakan pengobatan
dengan memasang penyangga (brace) sedini mungkin. Jika keadaan anak semakin memburuk,
mungkin perlu dilakukan pembedahan
h. Amputasi Kongenital
Amputasi Kongenital (Missing Limbs) adalah suatu
keadaan dimana bayi baru lahir tidak memiliki sebuah lengan atau sebuah
tungkai atau bagian dari lengan maupun tungkai.
Penyebabnya tidak diketahui.Pemakaian talidomid sebagai obat untuk mengatasi
morning sickness pada wanita hamil, diduga merupakan penyebab terjadinya kelainan ini.Agar
anggota gerak lebih fungsional, bisa digunakan lengan atau tungkai palsu.
34 | T u l a n g d a n S e n d i
i. Osteogenesis Imperfekta
Osteogenesis Imperfekta adalah suatu keadaan dimana tulang-tulang menjadi rapuh
secara abnormal. Osteogenesis imperfekta merupakan suatu penyakit keturunan. Penyakit ini
terjadi akibat adanya kelainan pada jumlah atau struktur kolagen tipe I, yang merupakan
bagian penting dari tulang. Osteogenesis imperfekta ditemukan pada 1 diantara 20.000 bayi.
Tetapi tidak semua penderita memiliki blue sclerae maupun gangguan pendengaran.
Semua penderita memiliki tulang yang rapuh, tetapi tidak selalu terjadi patah tulang
Gejala lainnya yang biasa ditemukan pada osteogenesis imperfekta:
patah tulang
pada suatu waktu terjadi lebih dari 1 patah tulang (patah tulang multipel)
patah tulang bisa terjadi setelah cedera ringan maupun sudah ada ketika bayi lahir
kelainan bentuk pada anggota gerak
tuli (gangguan pendengaran konduktif bisa terjadi pada remaja dan dewasa)
kifosis
kifoskoliosis
postur tubuh yang pendek
35 | T u l a n g d a n S e n d i
kelainan gigi
pektus karinatum
pektus ekskavatum (kaki cekung, punggung kaki melengkung sehingga bagian depan
punggung kaki menyentuh lantai)
pes planus (kaki datar, seluruh telapaknya menyentuh lantai)
persendian yang lemah
hipermobilitas
mudah memar
tungkai melengkung
Osteogenesis imperfekta yang berat dapat dilihat pada pemeriksaan USG yang
dilakukan pada kehamilan 16 minggu. Untuk mencegah terjadinya kelainan bentuk, setiap
patah tulang harus segera diperbaiki. Gizi yang baik dan latihan yang teratur bisa membantu
meningkatkan kekuatan tulang dan otot. Terapi dan rehabilitasi fisik juga bisa dilakukan.
Berenang merupakan olah raga yang baik sekali bagi penderita osteogenesis imperfekta.
Tindakan pembedahan terdiri dari pemasangan batang logam pada tulang agar tulang lebih
kuat dan untuk mencegah terjadinya kelainan bentuk.Beberapa penderita mungkin
memerlukan bantuan braces atau tongkat penyangga.
Osteomalacia
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan
vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh. Sama halnya dengan osteoporosis,
osteomalacia juga berpotensi membuat tulang cepat patah.
Rickets
Rickets sering dialami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita
rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak
mengonsumsi susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.
Osteomyelitis
36 | T u l a n g d a n S e n d i
Infeksi ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacterimia, atau sepsis, yang menyebar dan
mengurangi kekuatan tulang
Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa,
dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba.Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang
sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.
2) Dislokasi / Dislocation
Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari
kedudukan awal.
37 | T u l a n g d a n S e n d i
3) Artritis / Arthritis
Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan
posisi tulang.Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
ARTRITIS REMATOID
DEFINISI
Artritis Rematoid adalah suatu
penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan
dan kaki) secara simetris
mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan
seringkali akhirnya menyebabkan
kerusakan bagian dalam sendi.
Artritis rematoid juga bisa
menyebabkan sejumlah gejala di
seluruh tubuh.
Penyakit ini terjadi pada sekitar 1%
dari jumlah penduduk, dan wanita
2-3 kali lebih sering dibandingkan
pria.
Biasanya pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, tetapi bisa
terjadi pada usia berapapun. PENYEBAB
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi berbagai faktor
(termasuk kecenderungan genetik) bisa mempengaruhi
38 | T u l a n g d a n S e n d i
reaksi autoimun.
DEFINISI
Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris
mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan,
nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan
bagian dalam sendi.
Artritis rematoid juga bisa menyebabkan sejumlah gejala di
seluruh tubuh.
Penyakit ini terjadi pada sekitar 1% dari jumlah penduduk,
dan wanita 2-3 kali lebih sering dibandingkan pria.
Biasanya pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, tetapi
bisa terjadi pada usia berapapun.
PENYEBAB
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi berbagai faktor
(termasuk kecenderungan genetik) bisa mempengaruhi
reaksi autoimun.
GEJALA
Artritis rematoid bisa muncul secara tiba-tiba, dimana pada
saat yang sama banyak sendi yang mengalami peradangan.
Biasanya peradangan bersifat simetris, jika suatu sendi pada
sisi kiri tubuh terkena, maka sendi yang sama di sisi kanan
tubuh juga akan meradang.
39 | T u l a n g d a n S e n d i
Di belakang lutut yang terkena, bisa terbentuk kista, yang apabila
pecah bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada
tungkai sebelah bawah.
DIAGNOSA
1. Pemeriksaan darah
- 9 dari 10 penderita memiliki laju endap
eritrosit yang meningkat
- sebagian besar menderita anemia
40 | T u l a n g d a n S e n d i
- kadang jumlah sel darah putih berkurang
- 7 dari 10 penderita memiliki antibodi yang
disebut faktor rematoid; biasanya
semakin tinggi kadar faktor
rematoid dalam darah, maka semakin berat
penyakitnya dan semakin jelek
prognosisnya. Kadar anti –
bodi ini bisa menurun jika peradangan sendi
berkurang dan akan meningkat jika
terjadi serangan.
2. Pemeriksaan cairan sendi.
Biopsi nodul.
Rontgen, bisa menunjukkan adanya
4.
perubahan khas pada sendi.
PENGOBATAN
Prinsip dasar dari pengobatan artrtitis rematoid adalah
mengistirahatkan sendi yang terkena, karena pemakaian
sendi yang terkena akan memperburuk peradangan.
Mengistirahatkan sendi secara rutin seringkali membantu
mengurangi nyeri.
Pembidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan
mengistirahatkan satu atau beberapa sendi, tetapi untuk
mencegah kekakuan, perlu dilakukan beberapa pergerakan
sendi yang sistematis.
4) Ankilosis / Ankylosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di
mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu
Artrogiposis Multipel Kongenital adalah suatu keadaan dimana satu atau beberapa sendi
melebur atau mengalami kontraktur (memendek) sehingga tidak dapat ditekuk (pergerakannya
terbatas).Pada beberapa kasus, kelainan ini hanya menyerang sedikit sendi sehingga
pergerakan masih mendekati normal.Pada kasus yang klasik, kelainan ini ditemukan pada
tangan, pergelangan tangan, sikut, bahu, pinggul, kaki dan lutut.Pada kasus yang sangat berat,
42 | T u l a n g d a n S e n d i
hampir semua sendi terkena, termasuk sendi rahang dan punggung.Kontraktur sendi seringkali
disertai dengan kelemahan otot sehingga pergerakan penderita menjadi lebih
terbatas.Artrogriposis ditemukan pada 1 diantara 3.000 bayi baru lahir dan bukan merupakan
penyakit keturunan. Secara umum, terdapat 4 penyebab dari terbatasnya pergerakan sendi
bawaan:
Infeksi virus selama hamil, yang bisa menyebabkan kerusakan sel yang menghantarkan
gelombang saraf ke otot
Kelainan bentuk pada sistem saraf pusat dan korda spinalis. Pada
kasus ini, biasanya artrogiposis disertai oleh kelainan lainnya
43 | T u l a n g d a n S e n d i
Bayi dalam letak bokong
Riwayat dislokasi pinggul pada keluarga
Kelainan ini ditemukan pada 1 diantara 1.000 bayi baru lahir.
2) Torsio femoral
Torsio femoral adalah suatu keadaan dimana lutut menghadap ke depan atau ke
samping.Keadaan ini seringkali membaik dengan sendirinya pada saat anak tumbuh dan mulai
berdiri serta berjalan
3) Dislokasi lutut
Dislokasi lutut adalah suatu keadaan dimana tungkai bawah pada lutut melipat ke
depan.Kelainan ini jarang terjadi tetapi jika terjadi harus segera diatasi. Biasanya dilakukan
tindakan menekuk lutut bayi secara perlahan ke depan dan ke belakang sebanyak beberapa
kali/hari serta memasang bidai agar lutut tetap tertekuk
4) Clubfoot (talipes)
Clubfoot (talipes) adalah suatu keadaan dimana bentuk atau posisi kaki terpuntir.
Lengkung kaki bisa sangat tinggi atau kaki berputar ke dalam maupun ke luar. Clubfoot sejati
disebabkan oleh kelainan anatomis
44 | T u l a n g d a n S e n d i
Jika tidak terdapat kelainan anatomis, maka keadaan ini bisa diperbaiki dengan
pemasangan gips dan terapi fisik. Pengobatan dini dengan gips bisa memperbaiki clubfoot
sejati tetapi biasanya perlu dilakukan pembedahan
c. Artrogriposis
Artrogriposis merupakan suatu kelainan yang non-progresif, artinya tidak semakin
memburuk sejalan dengan bertambahnya usia anak. Bahkan dengan terapi fisik dan
pengobatan lainnya, kemungkinan akan terjadi perbaikan fungsi yang berarti. Kebanyakan
penderita memiliki tingkat kecerdasan yang normal dan ketika dewasa mampu hidup produktif
dan mandiri.
1. Berolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit tulang. Dengan banyak bergerak,
komposisi tulang akan padat dan dapat dihindari keropos atau patah tulang.
2. Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi. Usahan untuk mengonsumsi susu
berkalsium tinggi
3. Jika Anda merasa ada keluhan di seputar tulang atau persendian, segera berkonsultasi ke
dokter
45 | T u l a n g d a n S e n d i
4. Melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin
D
5. Dianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
6. Melakukan tes kekuatan tulang secara rutin
BAB III
PENUTUP
46 | T u l a n g d a n S e n d i
DAFTAR PUSTAKA
www.kompas.co.id
Penyakit Tulang dan Persendian Oleh Dr. Faisal Yatim DTM&H, MPH
Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m
http://www.klikdokter.com/illness/detail/78
47 | T u l a n g d a n S e n d i