Anda di halaman 1dari 4

Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua,

Ketika Masih Hidup dan Sesudah Wafat

Dari Walid bin Aizari,bahwasannya dia mendengar Abu Amr Asyaibani berkata “ telah
disampaikan kepadaku dari penghuni kuburan ini,dan beliau menunjuk ke kuburan
Abdullah, dia berkata “ aku bertanya kepada Rasulullah ‫ﷺ‬,amalan apakah
yang paling dicintai oleh Allah ?,beliau bersabda : “Shalat tepat pada waktunya”,akau
bertanya kemudian apa ?,beliau bersabda : “kemudian berbakti kepada kedua orang
tua” ,aku bertanya,” kemudian apa ? “,kemudian beliau bersabda “ kemudian jihad di
jalan Allah ‫ﷻ‬,(HR.Muslim).

Shalat tepat pada waktunya adalah shalat yang sesuai dengan waktunya,dan yang
lebih utama adalah hadir sebelum waktunya,dan berbakti kepada kedua orang tua adalah
berbuat baik kepada keduanya.

Hadits tadi menunjukkan bahwasanya berbakti kepada kedua orang tua adalah
amalan yang dicintai oleh Allah ‫ﷻ‬,bahkan dengan berbakti kepada keduanya
menjadi sebab masuk ke dalam surga atau neraka,sebagaimana yang terdapat dalam
haduts Nabi ‫ﷺ‬,dari Abu Umamah,bahwasannya seseorang berkata “ ya
Rasulullah,apakah haq kedua orang tua atas anak mereka “,maka beliau bersabda “
keduanya bisa jadi surga atau nerakamu”.Maka apabila sesorang diberi pilihan antara
jihad dan berbakti kepada kedua orang tua,maka berbakti kepada kedua orang tua lebih
dahulu daripada jihad,sebagaimana dalam hadits,” telah datang kepada Rasulullah
‫ﷺ‬,lelaki dan berkata “sesungguhnya aku ingin berjihad,tetapi aku tidak
mampu atasnya,maka beliau ‫ ﷺ‬bertanya “apakah ada dari kedua orang
tuamu yang masih hidup ?” dia berkata “ ibuku,” Rasul bersabda “ berjihadlah
kepadanya,maka apabila engkau melakukannya maka engkau seperti berhaji,berumrah
dan berjihad”.Adapun berbakti kepada kedua orang tua maka tidak terbatas hanya selama
mereka masih hidup,dan penjelasannya sebagaimana yang akan datang :

Berbakti Kepada Keduanya Ketika Masih Hidup

Hendaknya bagi setiap anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya,karena
berbakti kepada keduanya maka kebaikan-kebaikan akan mengikutinya,adapun berbakti
kepada keduanya saat masih hidup,seperti berkata baik kepada keduanya,sebagaimana
firman Allah ‫ “ ﷻ‬maka apabila telah sampai usia salah satu dari mereka atau
keduanya,maka janganlah engkau katakan “ah” dan janganlah membentak keduanya,dan
katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia”,serta berdoa untuk
keduanya,sebagaimana yang telah diisyaratkan dalam Alquran “ dan merendahlah kepada
keduanya dengan penuh kasih sayang,dan katakanlah,wahai tuhanku kasihilah mereka
berdua sebagaimana mereka mengasuhku ketika akau masih kecil” ,.Dan ketaatan kepada
keduanya meliputi smua perkara kecuali kemaksiatan,sebagaimana yang terdapat dalam
hadits dari Abdullah ibn umar “ sesungguhnya aku memiliki seorang istri,sedangkan
Umar membencinya,maka Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata “ Talaq lah dia !”. Maka
aku enggan.Maka datanglah Umar kepada Nabi ‫ ﷺ‬maka beliau
‫ ﷺ‬berkata kepadaku ” taatilah ayahmu !”.Dan yang serupa dengan hadits ini
banyak terjadi di zaman kita,dengan mudahnya kita mendapati anak-anak lelaki berkelahi
dengan ayah mereka dalam perkara memilih istri,dan yang terbaik bagi para penuntut
ilmu adalah lebih mengutamakan pilihan dari ayah mereka dari pada pilihan
mereka,karena ketaatan kepada keduanya adalah perkara yang tidak ada jalan keluar bagi
kita kecuali kita melaksanakannya,kecuali dalam perkara yang berhubungan dengan
kemaksiatan kepada Allah ‫ﷻ‬.

Melihat dari kedudukan berbakti kepada kedua orang tua yang begitu agung,maka
tentu ada faedah serta keutamaan-keutamaan yang sangat banyak,diantaranya
sebagaimana dalam hadits : disampaikan kepada kami dari Hazm bin Abi Hazm Alqath’I
aku mendengar Maimun bin Siyah,Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda “ barang siapa
yang ingin dipanjangkan umurnya,serta ditambahkan rizkinya,maka berbaktilah kepada
kedua orang tuanya!”,dan dalam hadits yang lain,dari Abdurrahman bin samurrah berkata
“ telah keluar Rasulullah ‫ ﷺ‬pada suatu hari,sedangkan kami sedang di
masjid madinah,maka beliau berkata “ aku tekah melihat lelaki dari kalangan umatku
dia di datangi oleh malaikat maut,untuk menngambil ruhnya,maka datang kebaikan dari
berbaktinya kepada oarng tua,maka menolaknya dari kematian.

Dan sebagaimana berbakti kepada kedua orang tua yang memiliki keutamaan-
keutamaan yang sangat banyak,maka durhaka kepada keduanya juga memiliki dosa yang
sangat besar,bahkan sampai Allah segerakan adzab di dunia bagi mereka yang durhaka
kepada keduanya,sebagai mana dalam riwayat,bahwasannya Awwam bin Hausyab
berkata “ aku pernah suatu kali turun di pekuburan,maka ketika setelah ashar,kuburan
tersebut terbelah,dan keluar dari dalamnya seorang lelaki yang kepalanya keledai dan
badanya manusia maka dia meringkik sebanyak 3 kali,kemudian kuburan itu tertutup
lagi,maka ada seorang wanita tua yang sedang menenun rambut atau kain,maka ada
seorang perempuan yang berkata kepadaku,”apakah kamu melihat wanita tua itu “?,aku
berkata,”ada apa dengannya,dan bagaimana kisahnya ?”,maka dia bercerita “lelaki tadi
itu peminum khamr,maka etika dia sedang beristirahat ibunya berkata kepadanya “wahai
anakku,bertakwalah kepada Allah,sampai kapan kau terus minum khamr ?”,maka dia
berkata kepadanya : sesungguhnya engkau meringkik sebagaimana ringkikan keledai
“,maka ketika seteah ashar diapun meninggal,kuburannya terbelah setiap hari setelah
ashar kemudian dia meringkik 3 ringkikan kemudian kuburanya tertutup lagi”.

.Berbuat baik kepada keduanya setelah keduanya wafat.

Hubungan antara anak dan kedua orang tuanya tidak terputus setelah keduanya
wafat,akan tetapi haq keduanya masih ada pada anaknya,sebagaimana dalam hadits Nabi
‫ﷺ‬,dari Sa’d bin Ubaid,dari ayahnya berkata,”seorang lelaki berkata “ Wahai
Rasululah,apakah tersisa kebaikan dari kedua orang tuaku sesuatu kebaikan yang dapat
aku persembahkan bagi mereka sepeninggal mereka berdua ?”beliau menjawab “
iya,berupa 4 hal,berdoa untuk keduanya,memohonkan ampun untuk keduanya,melunasi
janji-janji mereka,dan memuliakan teman-teman mereka,dan menyambung silaturahim
dari teman-teman mereka yang sebelumnya engkau belum mengenal mereka,kemudian
engkau kenal setelah mereka berdua mengenalkanmu”.

Adapun doa seorang anak dan istghfarnya menjadi sebab terangkatnya derajat
kedua orang tuanya di akhirat kelak,sebagaimana yang Nabi ‫ ﷺ‬sabdakan
dari Abu Hurairah RA,”bahwasannay Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata “ sesungguhnya
Alla ‫ ﷻ‬mengangkat derajat seorang hamba sholeh di dalam surga,maka dia
bertanya “ wahai tuhanku,apa sesungguhnya ini ?”,maka Allah berkata “ karena istighfar
dari anak mu untuk mu”.
Dan diantara bentuk kebaikan kepada keduanya sepeninggal mereka adalah
bersedekah untuk keduanya,sebagaimana dalam hadits Nabi ‫ ﷺ‬berkata
“apabila salah seorang dari kalian ingin bersedekah maka jadikanlah untuk kedua orang
tuanya jikalau keduanya muslim,maka bagi keduanya mendapatkan pahala tanpa
mengurangi pahala anaknya sedikitun”.Dan dalam hadits yang lain,dari Ibn Abbas RA,
berkata “ sesungguhnya Sa’d bin Ubadah RA,telah wafat ibunya sedangkan dia tidak
bersamanya,maka dia berkata “ wahai Rasululah ‫ﷺ‬,sesungguhnya ibuku
telah wafat, sedangkan aku tidak ada disampingnya,maka apakah bermanfaat baginya jika
aku bersedekah dengan sesuatu untuknya,beliau berkata “ iya”,maka dia berkata “ maka
ssungguhnya aku bersaksi kepadamu bahwasannya bangunanku ini sedekah untuknya”.

Dan tambahan dalam hal itu,hendaknya bagi tiap anak agar berusaha mengerjakan
kebaikan,dan menjauhi segala keburukkan,apabila dia mencintai kedua orang tuanya
yang telah wafat.Karena sesungguhnya amal perbuatan seorang yang masih hidup akan
Nampak kepada mereka yang mati,apabila amal perbuatannya baik maka mereka akan
mendapatkan kabar gembira dan mereka akan senang,dan apabila amal perbuatannya
buruk maka mereka akan sedih dan menangis,dan itu sebagaimana dalam hadist Nabi
‫ﷺ‬,diriwayatkan dri Anas bin Malik bahwasannya dia berkata,bersabda Nabi
‫ﷺ‬, “sesungguhnya amalan kalian akan ditampakkan kepada sanak saudara
kalian dan keluarga kalian yang telah wafat,maka apabila baik maka mereka akan
mendapatkan kabar gembira dengannya,dan apabila selain itu maka mereka berkata “ya
Allah janganlah engkau wafatkan mereka sampai engkau memberi mereka hidayah
sebagaimana engkau memberi kami hidayah”.Waha para anak,,,, apakah termasuk
kebahagiaan jika engkau melihat kedua orang tuamu tersenyum karena amalan mu ?,dan
termasuk durhaka kepada keduanya jika engkau membuat keduanya bersedih karena amal
mu ?, ingatlah wahai anak,keburukanmu membuat keduanya bersedih dan
tersakiti,apakah kamu tidak punya hati ?, Wallahulmusta’an.

Anda mungkin juga menyukai