Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dinda Ayu Kamaratih

NRP : 9103020015
Fakultas : Keperawatan
Tugas : Metodologi Keperawatan

1. BB (Berat Badan) : Setiap bayi lahir dengan berat badan yang berbeda, namun


normalnya adalah sekitar 2,5–4 kg. Beberapa hari pertama setelah lahir, bayi akan
mengalami penurunan berat badan. Pada hari ke-10, biasanya berat badan
bayi akan kembali sama seperti saat lahir atau bahkan lebih.

2. TB (Tinggi Badan) : Bayi usia 1-3 bulan. Panjang atau tinggi badan bayi ideal untuk


laki-laki umumnya sekitar 50,8-60,6 cm, dan 49,8-59,5 cm untuk bayi perempuan. Di
usia bayi 2 bulan, tinggi badan bayi ideal yaitu sekitar 54,4-64,4 cm untuk laki-laki
dan 53,0-63,2 cm untuk perempuan.
3. LK (Lingkar Kepala) : Rata-rata lingkar kepala bayi baru lahir yang cukup bulan
adalah sekitar 35 cm. Pertambahan ukuran lingkar kepala bayi normal berbeda-
beda, tergantung jenis kelamin dan usia bayi. Berikut ini adalah ukuran lingkar
kepala bayi perempuan normal: Usia 0-3 bulan: 34-39,5 cm.
4. LD (Lingkar Dada) : Lingkar Dada 30-38 cm d.
5. LLA (Lingkar Lengan Atas) : pengukuran lingkar lengan atas, normalnya berukutan
11 sampai 15 cm. Pemeriksaan pada bayi baru lahir ini dilakukan supaya diketahui
apakah ada masalah kesehatan atau tidak berkembang baik ketika di dalam
kandungan.
6. Tahap perkembangan Psikososial berdasarkan Erik H. Erikson :
perkembangan manusia berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir
samapai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi.
7. Tahap perkembangan Psikoseksual berdasarkan Freud : (1) Masa oral (0-2 tahun),bayi
merasakan rasa senang,rangsangan benda, dll; (2) Masa anal (2-4 tahun), bayi
merasakan kesenangan ketika buang air besar; (3) Masa falik (4-6 tahun), anak
merasa senang jika ada rangsangan atau sentuhan pada kelaminnya; (4) Masa latensi
(6-12 tahun), dorongan seksual anak masih belum Nampak; (5) Masa genital (12
tahun sampai dewasa),merupakan masakanak menjadL GHZDVD¥ 3XQFDN
perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses
SHUXEDKDQGDULNRQGLVL³HQWURS\¥NHNRQGLVL³QHJHQ-WURS\¥
[10]. 37 Fase Oral Mempengaruhi Perkembangan Anak Freud membagi
berkembangan kepribadian menjadi tiga tahapan yaitu tahan infantil (0-5 tahun),
tahan latin (5- 12tahun), dan tahap genital (<12tahun).
8. Tekanan Darah :
 Anak usia 1-2 tahun berkisar antara 90-100 mmHg sistolik dan 60 mmHg
diastolik.
 Anak usia 3-5 tahun berkisar antara 90-105 mmHg sistolik dan 60-70 mmHg
diastolik.
 Anak usia 6-9 tahun berkisar antara 95-105 mmHg sistolik dan 60-70 mmHg
diastolik.
 Anak remaja usia 10-15 tahun berkisar antara 110-120 mmHg sistolik dan 70-79
mmHg diastolik.
9. Suhu :
 Bayi dan anak-anak. Pada bayi dan anak-anak, suhu tubuh normal mereka rata-
rata berkisar antara 36,6 – 37,2 derajat Celcius
 Lewat ketiak: lebih dari 37,2 derajat Celcius.
 Lewat telinga: lebih dari 37,5 derajat Celcius jika dalam mode oral. Dokter
tidak menyarankan untuk mengukur suhu telinga pada anak di bawah 6
bulan.
 Lewat mulut: lebih dari 37,5 derajat Celcius.
 Lewat rektal: lebih dari 38 derajat Celcius.
10. RR :
 Bayi (0-12 bulan): 30-60. 
 Balita (1-3 tahun): 24-40. 
 Anak prasekolah (3-5 tahun): 22-34.
11. Nadi :
 Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit. 
 Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit
12. Pola Nafas :
 normal bayi yang baru lahir adalah 40-60 tarikan per menit.
 Saat memasuki usia di atas enam bulan, normalnya bayi bernapas sekitar 20-30
tarikan per menit.
 anak mencapai usia 6 tahun, rata-rata sekitar 12-20 tarikan per menit.
13. Suara Nafas :
 bayi baru lahir membutuhkan frekuensi napas 30-60 kali per menit dan melambat
hingga 20 kali per menit ketika tidur.
 pada usia 6 bulan bayi bernapas sekitar 25-40 kali per menit.
14. Irama Jantung :
 Anak berusia 3-4 tahun memiliki denyut jantung rata-rata 80-120 per menit.
 Anak berusia 5 - 6, denyut jantungnya antara 75-115 per menit. Jika 
 Anak berusia 7-9 tahun, denyut jantungnya antara 60-110 per menit dan setelah
usia 10 tahun antara 60 - 100 per menit.
15. CRT :
 kurang dari dua detik11, sedangkan menurut Rasjidi (2008), batas normal atas
untuk pengisian kapiler pada bayi baru lahir adalah 3 detik20.

16. Anemis : Gejala anemia pada anak yang paling sering muncul antara


lain anak tampak pucat, lemas, mudah lelah, cenderung mengantuk, sulit
berkonsentrasi, pada usia sekolah di dapatkan gangguan belajar, mudah sakit akibat
daya tahan tubuh yang rendah.
17. GCS :

18. Pola BAK :


 Si Kecil yang baru lahir biasanya buang air kecil 1-3 jam sekali atau 4-6 kali
sehari
19. BAB :
 balita buang air besar 1-3 kali sekali dalam sehari. Namun, jangan khawatir
jika balita buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari. Ini merupakan
kondisi normal karena frekuensi BAB pada balita berbeda-beda.
20. Kontipasi : Konstipasi pada anak adalah kondisi di mana si Kecil mengalami
kesulitan saat buang air besar (BAB). Hal ini merupakan kondisi umum yang ditandai
dengan feses keras dan kering. Frekuensi normal dan konsistensi BAB bervariasi
sesuai dengan usia anak dan pola makan.
21. Kontraktur : merupakan suatu kondisi kekakuan jaringan di dalam tubuh yang
seharusnya bersifat fleksibel dan mudah digerakkan. Kontraktur bisa terjadi di otot,
tendon (urat yang menghubungkan antara otot dan tulang), ligamen (jaringan yang
mengikat tulang-tulang pada persendian), dan kulit. Lokasi kontraktur biasanya terjadi
di persendian, seperti sendi lutut atau sendi siku. Kontraktur pada otot menyebabkan
otot menjadi mengecil dan memendek. Kontraktur pada ligamen atau tendon di daerah
persendian menyebabkan sendi membeku dan tak bisa digerakkan. Kontraktur pada
kulit umumnya terjadi berupa jaringan parut yang menyebabkan kulit memendek dan
kaku
22. Deformitas :  perubahan bentuk pada kaki atau suatu kondisi kelainan bentuk secara
anatomi dimana struktur tulang berubah dari bentuk yang seharusnya (Shih A, 2006).
23. Warna Kulit : Bayi baru lahir bisa saja memiliki kulit berwarna merah tua atau
ungu, dengan tangan dan kaki kebiruan. Ini adalah kondisi normal yang tidak perlu
Anda khawatirkan. Kulit akan tampak lebih gelap sampai bayi bernapas untuk
pertama kalinya, yaitu ketika dirinya mengeluarkan tangisan.
24. Ikterik : Gejala pada bayi yang mengalami ikterik neonatorum
yaitu warna kulit pada bayi menjadi warna kuning atau yang sering disebut
dengan bayi kuning. Warna kadang-kadang dimulai pada wajah dan kemudian
menyebar ke dada, perut, kaki, dan telapak kaki.
Terkadang, bayi dengan ikterus parah bertubuh lemah dan tidak mau menyusu.
25. Sianosis : warna bibir bayi yang berubah menjadi biru atau kehitaman dikenal
dengan istilah sianosis. Sianosis dapat terlihat jelas pada bayi dengan kulit putih.
Sedangkan pada orang berkulit gelap, gejala ini akan terlihat seperti bibir dan gusi
menjadi lebih gelap atau kehitaman.
26. Turgor : turgor kulit dapat dilakukan dengan mencubit sedikit kulit perut,
jika kulit tidak segera kembali setelah dilepaskan, artinya turgor kulit menurun.
27. Hyperglikemi : menjadi salah satu kelainan yang paling umum terjadi. Biasanya,
penyakit ini menyerang metabolisme bayi baru lahir, bayi yang lahir secara prematur,
dan bayi baru lahir yang sakit kritis. Kondisi satu ini terjadi ketika kadar gula darah
atau glukosa dalam darah bayi terlalu tinggi.
28. Fluor Albus : disebabkan karena peradangan pada daerah vulva atau vagina anak
(vulvovaginitis) dan biasanya disebabkan oleh oleh infeksi kuman akibat higienitas
yang buruk.
29. Lama Tidur :
 Usia bayi memasuki 1 bulan, durasi tidurnya menjadi 14 – 16 jam sehari.
Jam tidurnya bisa terbagi menjadi 8 – 9 jam untuk tidur malam dan 6 – 7
jam untuk tidur siang.
 Anak usia 3 – 5 tahun harus mendapatkan 10 – 13 jam tidur setiap hari.
Anak usia 6 – 12 tahun harus mendapatkan 9 – 12 jam tidur setiap harinya.
Remaja usia 13 – 18 tahun harus mendapatkan 8 – 10 jam tidur setiap hari.
30. Demensia : demensia pada anak tergolong sangat jarang, dan biasanya terkait
kelainan bawaan (genetik) yang memengaruhi metabolisme otak.
31. Letargi : kondisi ketika tubuh terasa sangat lelah dan tetap tidak membaik setelah
beristirahat. Tak hanya lelah, seseorang yang mengalami letargi akan sulit
beraktivitas karena sering mengantuk, lesu, dan sulit berkonsentrasi. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh gangguan fisik maupun psikologis.

Anda mungkin juga menyukai