Tugas Korupsi Niken
Tugas Korupsi Niken
Di susun oleh :
NIM : C1017083
Kelas : 4B
Jln. Cut Nyak Dhien No. 16, Kalisapu, Slawi, Kab. Tegal
2020
TUGAS MENCERITAKAN TENTANG PERMASALAHAN KORUPSI
Pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) akhir-akhir ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat
Indonesia khususnya di kota Tegal. Di suatu desa yang ada di Tegal seperti desa K banyak warga
yang mengeluhkan karena waktu percetakan ktp yang lama.
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) dimaksudkan sebagai tanda pengenal tunggal yang
data digunakan oleh masyarakat berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK). Nomor NIK yang
ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi
(SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan
penerbitan dokumen identitas lainnya
Salah satu petinggi desa (rt) mengungkapkan bahwa keterlambatan pembuatan ktp karena tidak
tercukupinya blangko e-KTP. Akibatnya, lamanya proses mendapatkan e-KTP hingga banyak
masyarakat yang belum mendapatkan e-KTP.
Salah satunya ada pungli ,buruknya pelayanan dan penyediaan e-KTP menjadi celah bagi oknum
birokrat/non-birokrat lokal untuk memungut biaya kepada masyakat supaya pengurusan e-KTP
lancar.
Terganggunya masyarakat dalam mengakses pelayanan publik. Akibat pengurusan e-KTP yang
tak kunjung selesai, masyarakat kerepotan dalam berbagai hal , misalnya mengurus SIM dan
lain-lain.
Banyak dikeluhkan oleh masyarakat di desa tersebut yang mengeluhkan ke salah satu pegawai
yang ada di kantor kecamatan tersebut bahwa untuk percetakan ktp sudah bisa di ambil, namun
yang dilakukan oleh petinggi desa yang seharusnya membantu para warganya namun
dimanfaatkan dengan memintai uang yang di anggap sebagai uang administrasi pembuatan ktp
namun hanya digunakan untuk pribadi, dan dari kantor kecamatan untuk pembuatan ktp gratis
tidak bayar sepeserpun, dan itu dinamakan korupsi.
Tindak yang dilakukan untuk mengatasi masalah tindak korupsi tersebut adalah dengan
melaporkan kepada petinggi desa (lurah) bahwa telah adanya tindak korupsi yang dilakukan oleh
petinggi desa (rt) yang sudah memungut uang yang dianggap sebagai administrasi pembuatan ktp
namun dengan waktu yang lama dan tak kunjung tercetak.