Home
LAPORAN PENDAHULUAN
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(CKD)
Saved
A. Definisi
Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal
Bestsellers yang progresif dan irreversible dari berbagai penyebab dimana terjadi ketika
tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi
Books
regule
regulerny
rnyaa (Suhar
(Suharyan
yanto
to dan Majid,
Majid, 2017).
2017). CKD atau gagal
gagal ginjal
ginjal kronis
kronis
Podcasts keseimbanga
keseimbangan
n elektrolit,
elektrolit, sehingga terjadi
terjadi uremia
uremia atau azotemia
azotemia (Smeltzer
(Smeltzer,,
2017
2017).
). Gaga
Gagall ginj
ginjal
al adal
adalah
ah suat
suatu
u kead
keadaan
aan klin
klinis
is yang
yang dita
ditand
ndai
ai deng
dengan
an
Sheet Music
penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang
Snapshots memerlukan terapi pengganti ginjal tetap, berupa dialisis atau transplantasi
ginjal (Setiati, 2014).
Documents Berdasarkan
Berdasarkan pengertia
pengertian
n diatas dapat disimpu
disimpulkan
lkan bahwa
bahwa CKD adalah
penyakit ginjal yang tidak dapat lagi pulih atau kembali sembuh secara
s ecara total
seper
seperti
ti sedia
sediaka
kala
la.. CKD
CKD adal
adalah
ah peny
penyak
akit
it ginj
ginjal
al taha
tahap
p akhi
akhirr yang
yang dapa
dapatt
disebabkan oleh berbagai hal.
B. Klasifikasi
Klasifikasi
Klasifikasi gagal
gagal ginjal kronis
kronis berdasarkan
berdasarkan derajat
derajat (stage)
(stage) LFG (Laju
Filtration
Filtration Glomerulus)
Glomerulus) atau glomerulus
glomerulus filtration
filtration rate (GFR)
(GFR) dimana
dimana nilai
normal
normalnya
nya adalah
adalah 125 ml/min
ml/min/1,73m2 deng
/1,73m dengan
an rumu
rumuss Kock
Kockro
roft
ft – Gaul
Gaultt
sebagai berikut :
Derajat Penjelasan LFG (ml/mn/1.73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ↑ ≥ 90
2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau ringan 60-89
3a Penurunan sedang fungsi ginjal 45-59
3b Penurunan sedang fungsi ginjal 30-44
4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau berat 15-29
5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis
Sumber: (The Renal Association, 2013)
Nilai GFR menunjukkan seberapa besar fungsi ginjal yang dimiliki oleh
pasien sekaligus sebagai dasar penentuan terapi oleh dokter. Semakin parah
Much more than CKD yang dialami, maka nilai GFRnya akan semakin kecil (National Kidney
documents.
Foundation
Foundation,, 2010).
2010). Penurunan
Penurunan fungsi
fungsi ginjal
ginjal ditandai
ditandai dengan
dengan peningkata
peningkatan
n
Discover everything Scribd
Search Upload EN Sign In Read Free For 30 Days
kadar ureum dan kreatinin serum. Penurunan GFR dapat dihitung dengan
Home
mempergunakan rumus Cockcroft-Gault (Suwitra, 2009). Penggunaan rumus
Saved
ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin (Willems et al., 2013).
Bestsellers
Books
♂=
Audiobooks
Selain itu fungsi ginjal juga dapat dilihat melalui pengukuran Cystatin C.
Magazines
Cystatin C merupakan protein berat molekul rendah (13kD) yang disintesis
Podcasts oleh semua sel berinti dan ditemukan diberbagai cairan tubuh manusia.
Kadarnya dalam darah dapat menggambarkan GFR sehingga Cystatin C
Sheet Music
merupakan penanda endogen yang ideal (Yaswir & Maiyesi, 2012).
Snapshots C. Etiologi
Penyebab tersering terjadinya CKD adalah diabetes dan tekanan darah
Documents
tinggi, yaitu sekitar dua pertiga dari seluruh kasus (National Kidney
Foundation, 2015).
Menurut teori, hipertensi pada pasien gagal ginjal dapat terjadi karena
adanya penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan
lemak di dalam pembuluh darah akibat dari tingginya kadar natrium dan
cairan yang tidak seimbang, jika hal tersebut terjadi pada pembuluh darah
ginjal maka ginjal akan mengalami kerusakan yang berakibat pada gagal
ginjal, selain itu ginjal memproduksi enzim renin angiotensin yang diubah
menjadi angiotensin II yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut dan
mengeras (Asriani et al, 2012). Diabetes Melitus terjadi dengan adanya
gangguan pada pankreas kemudian meningkatkan kadar glukosa, lalu terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat sehingga karbohidrat tidak dapat menjadi
sumber energi secara sempurna, maka lemak dan protein yang menjadi
sumber energinya. Sel-sel tubuh juga tidak dapat menyimpan gula dalam
bentuk glikogen (Senthilkumar et al ., 2017). Ureum merupakan produk akhir
dari metabolisme asam amino, dalam katabolisme protein dipecah menjadi
Much more than asam amino dan deaminasi amonia, amonia dalam proses ini disintesis
documents.
Discover everything Scribd menjadi urea. Reaksi kimia sebagian besar terjadi di hati dan sedikit terjadi di
Search Upload EN Sign In Read Free For 30 Days
ginjal. Kadar normal ureum adalah 10-40 mg/dL dan ureum dieksresikan rata-
Home
Audiobooks
Magazines
Podcasts
Sheet Music
Snapshots
Documents
Faktor pencetus terjadinya gagal ginjal kronik yaitu dimulai dari zat
toksik, vaskular infeksi dan juga obstruksi saluran kemih yang dapat
menyebabkan arterio sclerosis, kemudian suplay darah dalam ginjal menurun
yang mengakibatkan GFR (Glomerular Filtration Rate) menurun, saat GFR
menurun memicu adanya retensi natrium dalam tubuh, ketika sudah terjadi
retensi natrium dalam tubuh maka cairan juga akan menumpuk dan
berpengaruh pada beban jantung sehingga jantung harus bekerja lebih keras
lagi dan jika cardiac output menurun maka aliran darah dalam ginjal akan
menurun, maka akan terjadi retensi Na dan cairan yang akan menyebabkan ke
lebihan volume cairan (Amin & Hardhi, 2015). Apabila kelebihan volume
cairan pada tubuh tidak segera diatasi maka akan berdampak pada beberapa
masalah lain yaitu, adanya edema perifer karena terjadi perubahan tekanan
hidrostatik atau osmotic kapiler dan juga dapat menyebabkan hipertensi,
hipertensi dapat terjadi akibat dari peningkatan aktifitas renin angiotensin,
peningkatan resistensi vaskular, kelebihan volume cairan dan penurunan
Sheet Music dan kadar kreatinin akan meningkat. Selain itu, kadar nitrogen urea darah
(BUN) biasanya meningkat. Kreatinin serum merupakan indicator yang
Snapshots
paling sensitif dari fungsi karena substansi ini diproduksi secara konstan
Documents oleh tubuh. BUN tidak hanya dipengaruhi oleh penyakit renal, tetapi juga
oleh masukan protein dalam diet, katabolisme (jaringan dan luka RBC),
dan medikasi seperti steroid.
2. Retensi Cairan dan Ureum
Ginjal juga tidak mampu untuk mengkonsentrasi atau mengencerkan urin
secara normal pada penyakit ginjal tahap akhir, respon ginjal yang sesuai
terhadap perubahan masukan cairan dan elektrolit sehari-hari tidak terjadi.
Pasien sering menahan natrium dan cairan, meningkatkan resiko terjadinya
edema, gagal jantung kongestif, dan hipertensi. Hipertensi juga dapat
terjadi akibat aktivasi aksis renin angiotensin dan kerja sama keduanya
meningkatkan sekresi aldosteron. Pasien lain mempunyai kecenderungan
untuk kehilangan garam, mencetuskan resiko hipotensi dan hipovolemia.
Episode muntah dan diare menyebabkan penipisan air dan natrium, yang
semakin memperburuk status uremik.
3. Asidosis
Dengan semakin berkembangnya penyakit renal, terjadi asidosis metabolic
seiring dengan ketidakmampuan ginjal mengekskresikan muatan asam
(H+) yang berlebihan. Penurunan sekresi asam terutama akibat
Much more than
documents. ketidakmampuan tubulus gjnjal untuk menyekresi amonia (NH3‾) dan
Discover everything Scribd
Search Upload EN Sign In Read Free For 30 Days
Podcasts memiliki hubungan saling timbal balik, jika salah satunya meningkat,
maka yang satu menurun. Dengan menurunnya filtrasi melalui glomerulus
Sheet Music
ginjal, terdapat peningkatan kadar serum fosfat dan sebaliknya penurunan
E. Pathway
Home
Saved
Bestsellers
Books
Audiobooks
Magazines
Podcasts
Sheet Music
Snapshots
Documents
DAFTAR PUSTAKA
Home
Bhagaskara, Liana, P., & Santoso, B. 2015. Hubungan Kadar Lipid dengan Kadar
Saved
Ureum & Kreatinin Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Kedokteran Dan Kesehatan, 2(2), 223–
Bestsellers
230
Brunner & Suddarth. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Books
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli, Kuncara., I.made karyasa.
Audiobooks
Jakarta: EGC
Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., Dotcherman, Joanne M. 2015. Nursing
Magazines
Interventions Classification (NIC). Jakarta: mocomedia
Podcasts
Herdinan, Heather T. 2015. Diagnosis Keperawatan NANDA: Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017 . Jakarta: EGC
Sheet Music
Documents
Le Mone, Priscilla. 2016. Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC
Loho, I. K. A., Rambert, G. I., & Wowor, M. F. (2016). Gambaran Kadar Ureum
Serum pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Jurnal
E-Biomedik, 4, 2–7
Moorhead, Sue. 2015. Nursing Outcomes Classification (NOC). Jakarta:
mocomedia
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. 2010. Chronic Kidney Disease: A Practical
Guide to Understanding and Management . USA : Oxford University Press
National Kidney Foundation. 2010. Keeping Your Heart Healthy What You
Should Know About Lipids. Diakses dari:
https://www.kidney.org/sites/default/files/docs/11-50
2106_fba_patbro_hearthealthy_3_1_1.pdf pada tanggal 14 Oktober 2019
Price, Sylvia A & M. Wilson, Sylvia A. & Lorraine M. Pprice, Sylvia A & M.
Home
Bestsellers
Prodjosudjadi W, Suhardjono, Suwitra K, et al. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Magazines Siti Setiati, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Internal
Publishing; 2014
Podcasts
Senthilkumar, G. P., Anithalekshmi, M. S., Yasir, M., Parameswaran, S.,
Sheet Music Packirisamy, R. muthu, & Bobby, Z. 2017. Role of omentin 1 and IL-6 in
type 2 diabetes mellitus patients with diabetic nephropathy. Diabetes &
Snapshots
Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews, 8–11
Documents
Smeltzer, S. 2017. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth. Volume 2 Edisi 12. Jakarta : EGC
Suharyanto dan Abdul, Madjid. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan
Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al.,
3rd ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing
2006:1035-1040
Yasir, R., Maiyesi, A. 2012. Pemeriksaan laboratorium cystatin c untuk uji fungsi
ginjal. Jurnal Kesehatan Andalas. 1(1): 10-5