Gagal Ginjal
Gagal Ginjal
Ada dua jenis utama gagal ginjal, yaitu gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut
(GGA) atau Acute Renal Failure atau Acute Kindney Injury terjadi ketika ginjal tiba-
tiba berhenti menyaring produk limbah dari darah dalam beberapa hari dan dapat
kembali seperti semula bisa penyebabnya diatasi. Sedangkan, Gagal ginjal
kronik (GGK) atau Chronic Renal Failure (CRF) berkembang perlahan-lahan dan
berangsur memberat dengan sedikit gejala pada tahap awal.
Untuk mengetahui perbedaannya lebih lanjut, silahkan baca: Gagal Ginjal Akut vs
Kronik
Gejala gagal ginjal akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan (stadium),
progresifitas dan penyebabnya. Gejala gagal ginjal akut diantaranya retensi
cairan, perdarahan internal, kebingungan, kejang dan koma. Sedangkan pada gagal
ginjal kronis, seseorang mungkin tidak memiliki gejala apapun sampai fungsi ginjal
menurun hingga tinggal 20 persennya atau kurang. Pada kondisi ini, berbagai gejala
atau tanda berikut mungkin muncul, seperti : gangguan berkemih, kencing berubah
warna merah hingga kehitaman, tekanan darah tinggi, penurunan berat badan,
kehilangan nafsu makan, mual, muntah, anemia, sesak napas, nyeri dada, bengkak,
kebingungan, koma, kejang, sakit kepala, mati rasa dan kesemutan, mudah memar,
gatal-gatal, lemah, penurunan output urine, otot berkedut dan kram, tulang kropos,
perdarahan di saluran usus, kulit berwarna kehitaman, kulit gatal akibat penumpukan
urea dibawah kulit, kelebihan cairan dan gangguan tidur.
Apa penyebab gagal ginjal?
Gagal ginjal memiliki berbagai penyebab, tergantung pada jenisnya. Lebih lanjut
silahkan baca: Penyebab gagal ginjal
Pengobatan Gagal ginjal akut (ARF / GGA) Sebagian besar, ginjal akan kembali pulih
setidaknya sebagian dari fungsinya jika penyebab yang mendasari telah diatasi.
Dalam beberapa kasus, gagal ginjal akut terjadi begitu parah sehingga dialisis (cuci
darah) dengan mesin ginjal buatan diperlukan. Lebih lanjut silahkan baca: gagal ginjal
akut
Namun, pada pasien dengan gagal ginjal yang begitu parah, maka untuk bertahan
hidup ada dua pilihan: dialisis dan transplantasi. Dialisis dapat dilakukan dalam satu
dari dua cara - baik oleh hemodialisis (HD) atau dialisis peritoneal (PD). HD
mensyaratkan bahwa pasien harus tersambung ke mesin dialisis di rumah atau di pusat
dialisis, biasanya tiga kali per minggu.
Transplantasi ginjal telah menjadi pengobatan terbaik bagi banyak pasien dengan
gagal ginjal stadium akhir. Kebanyakan pusat telah mencapai tingkat keberhasilan
yang sangat tinggi karena perkembangan obat imunosupresan selama 5 sampai 10
tahun yang lebih spesifik dan kurang toksik. Sayangnya, keberhasilan transplantasi
telah menyebabkan waktu tunggu yang panjang karena penyediaan organ yang tidak
mudah dan kebanyakan pasien tetap pada dialisis selama bertahun-tahun sampai organ
ginjal untuknya tersedia. Lebih lengkap silahkan baca disini: Pengobatan gagal ginjal
kronik
Itulah sekilas pandang mengenai penyakit gagal ginjal yang perlu kita ketahui.
Sekian, semoga bermanfaat.