Anda di halaman 1dari 8

Nama : I Made Sendian Permana Putra

NIM : 1915344025
No. Absen : 11
Kelas : 5A TO

TUGAS 3
KONTROL SISTEM MOTOR 2 ARAH

Deskripsikanlah sistem kontrol pintu otomatis membuka dan menutup jika ada orang yang masuk
dan keluar ruangan tersebut. Buatlah rangkaian kontrol dan dayanya (prinsip kerja motor listrik
putar kiri putar kanan).
Jawaban :
a) Deskripsi Kerja
Pada rangkaian ini, K1 sebagai forward dan K2 sebagai reverse, dimana dengan
menghubungkan S2 NO menuju ke K1 dan S3 NO ke K2. Prinsip kerjanya yaitu, ketika
ingin membuka pintu sedikit, maka dapat dilakukan dengan cara menekan tombol S2 motor
akan berputar forward dan menekan S1 untuk memberhentikan . Ketika ingin membuka
pintu secara penuh, dilakukan dengan cara menekan tombol S2 sehingga pintu membuka
penuh dan motor akan berputar forward.
Sebaliknya, jika ingin menutup pintu sedikit, dilakukan dengan cara menekan tombol S3,
sehingga motor berputar reverse dan menekan S1 untuk memberhentikan. Lalu jika ingin
menutup pintu secara penuh, dilakukan dengan cara menekan tombol S3 dengan waktu yang
lebih lama hingga pintu tertutup penuh, dimana motor juga akan berputar reverse.
b) Perhitungan MCB yang Digunakan :
P = 1.5kW = 1500 Watt
V = 380 Volt
Cos φ = 0.8 Kapasitas MCB :
1. Mencari Arus Nominal
P
= 𝐼𝑛 V .
√3 . cos φ
=

= 2.84877 𝐴

2. Mencari Kapasitas MCB Kapasitas MCB = 𝐼𝑛 × 125%


= 2.84877 × 1.25 = 3.5609625 𝐴 → 3.561 𝐴 Karena nilai arus MCB
yang terhitung di atas adalah 3.541 A tidak terdapat di pasaran, maka digunakan MCB yang
tersedia di pasaran mendekati nilai arus terhitung, yaitu MCB 3 fasa 4A (MCB 3 fasa C 4A).
Misalnya menggunakan MCB Schneider 3 Fasa C 4A type iC60N.

Motor Circuit Breaker yang Digunakan :


1. Menghitung Settingan TOR
𝑇𝑂𝑅 = 80% × In
= 80% × 2.84877 A
= 2.2779016 A → 2.278 A

TOR disetting pada 2.278 A, misalnya menggunakan TeSys LRD 07 Schneider 1.6 –
2.5 A.
Karena motor yang digunakan bekerja secara kontinyu atau terus menerus pada pintu, maka
TOR disetting dengan menggunakan rumus 𝑇𝑂𝑅 = 80% × In. TOR disetting lebih kecil
(80%) dari besar In (Arus Nominal) untuk menjaga agar motor tidak dioperasikam melebihi
arus nominal dan suhu bimetal pada motor tetap terjaga.

2. Menghitung Magnetic Kontaktor yang Digunakan


𝑀𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑐 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 = In × 125%
= 2.84877 A × 1.25
= 3.5609625 A → 3.561 A
Karena ukuran magnetic kontaktor 3.561 A tidak terdapat di pasaran, maka digunakan
magnetic kontaktor dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, misalnya merek
Schneider LC1D09.
KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

Rangkaian Daya 3 Fasa

1. MCB 3 Fasa

Spesifikasi :
MCB Schneider 3 Fasa C 4A type iC60N. Tegangan operasional 440 V AC 50/60 Hz.

2. Kontaktor
Spesifikasi :
Kontaktor merek Schneider type LC1D09, Contact current rating 9A.

3. Thermal Overload Relay (TOR)

Spesifikasi :
TOR TeSys LRD 07, dengan range setting 1.6 – 2.5 A.
Type kontrol: Tombol merah : stop dan tombol biru : reset
Komposisi kontak tambahan 1 NO + 1 NC
Kompensasi suhu -20⁰ - 60⁰ C

4. Motor Listrik 3 Fasa 2 Arah

Spesifikasi :
AERO Electric Motor 3 Phase
Power: 1.5kW
Voltage: 220/380V 3phase
RPM: 1400
Frekuensi: 50 Hz
Indeks Proteksi: IP55
Class: F

Rangkaian Kontrol

1. MCB 1 Fasa

Spesifikasi :
MCB Domae 1 Fasa 2A (1 Fasa C2). Tegangan operasional 220 - 240 V AC 50 Hz.

2. Push Button NO
Spesifikasi :
Push Button NO merek Schneider Electric type Harmoni XB7.
Maximum AC Voltage : 240V
Aktuasi tombol tekan : sejenak
Diameter : 22 mm
Jenis Terminal : sekrup

3. Push Button NC

Spesifikasi :
Push Button NC merek Schneider Electric type Harmoni XB7.
Maximum AC Voltage : 240V
Aktuasi tombol tekan : sejenak
Diameter : 22 mm
Jenis Terminal : sekrup
4. Thermal Overload Relay (TOR)

Spesifikasi :
TOR TeSys LRD 07, dengan range setting 1.6 – 2.5 A.
Type kontrol: Tombol merah : stop dan tombol biru : reset
Komposisi kontak tambahan 1 NO + 1 NC
Kompensasi suhu -20⁰ - 60⁰ C

Anda mungkin juga menyukai