Rencana tindak lanjut (RTL) pada kegiatan OJL adalah rencana kegiatan
selama 20 jp
sebagai calon kepala sekolah pada kompetensi kepribadian adalah 96,43, pada
1 Sri Hastuti, M. Pd
2
kompetensi supervisi 70,83, dan kompetensi sosial 75,00. Berikut grafik dan
Kod Jumla
Hasil AKPK Kepribadian
Calon Kepala Sekolah
Kompetensi e h
100
Kepribadian 1 94,63
50 Manajerial 2 73,21
Sosial Kompetensi Manajerial
Kewirausahaa
0 n 3 70,00
Supervisi 4 70,83
Sosial 5 75,00
Supervisi Kewirausahaan
kompetensi penulis sebagai calon kepala sekolah. Sehingga bagian yang kurang
dapat dipenuhi dengan adanya kegiatan tindak lanjut (OJL) yang dilaksanakan
yang dilakukan calon kepala sekolah berdasarkan hasil analisis EDS dan AKPK
calon kepala sekolah. RTK yang dilaksanakan harus relevan dengan hasil
analisisn AKPK penulis yang terlemah dan dipadukan dengan hasil EDS
mencakup salah satu dari Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi
Sri Hastuti, M. Pd
3
untuk tahun pelajaran 2016/2017 maka perlu adanya upaya yang dilakukan guna
terdiri dari 4 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, monev dan refleksi. Tahapan
1. Siklus Pertama
a. Persiapan
Sri Hastuti, M. Pd
4
6. Membuat SK panitia
b. Pelaksanaan
september 2016. Peserta kegiatan ini diikuti oleh semua orang guru, namun
kegiatan Bimtek ini adalah ibu Dra. Nurhepi, M.si dan Bapak Drs. M.Duya,
Kabupaten.
Penulis sebagai calon kepala sekolah, yang dalam hal ini melakukan
menjadi tutor bagi teman-teman guru dalam memahami pada saat diskusi
kelompok.
Sri Hastuti, M. Pd
5
c. Monev
Instrumen ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang didapat
dilakukan dalam rentang 1-100. Adapun hasil analisis kemampuan guru dala
Sri Hastuti, M. Pd
6
d. Refleksi
Refleksi yang penulsi lakukan pada kegiatan bimtek penilaian K13 ini
adalah hasil rancangan peniaian yang dibuat guru yang telah dikumpulkan 1
terdapat guru yang belum memahami dalam merancang soal Hots dan
Sri Hastuti, M. Pd
7
2. Siklus kedua
a. Persiapan
sekolah adalah melaksanakan siklus kedua RTK dengan pola yang sama
dan format-format
3) Menentukan narasumber
b. Pelaksanaan
adalah guru kelas X SMK Negeri 2 Sijunjung yang menjadi guru sasaran K13.
Hots dan format penilaian. Pembimbingan dilakukan oleh penulis selaku tim
Sri Hastuti, M. Pd
8
sekolah (UPMS). Jadi pendekatan pribadi lebih efektif dari pada pendekatan
K13 di kelas.
c. Monev
terlampir). Instrumen ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang
Tingkat
Pencapaian
Skor Nilai Kualifikasi Keberhasilan
Kemampuan Guru
Kemampuan Guru
86% - 100% 86 – 100 Amat Baik Berhasil
76% - 85% 76 - 85 Baik (B) Berhasil
56% - 75% 56 - 75 Cukup (C) Belum Berhasil
< 55 % 55 Kurang (K) Belum Berhasil
Sri Hastuti, M. Pd
9
4
Jumlah Guru Siklus 1
3
0
86 – 100 76 - 85 56 - 75 <55
d. Refleksi
yang mendukung dipelajari dan dianalisis. Adapun analisis hasil siklus kedua
Sri Hastuti, M. Pd
10
kompetensinya.
observasi pembelajaran.
Sri Hastuti, M. Pd
11
Supervisi guru yunior dilaksanakan pada tiga orang teman sejawat (guru
guru yunior.
1. Tahap perencanaan.
Sri Hastuti, M. Pd
12
2. Tahap pelaksanaan.
observasi
1. Perencanaan
kepada 3 orang teman sejawat yang dianggap sebagai guru Yunior serta
Sri Hastuti, M. Pd
13
2. Pelaksanaan
2.1 Pra-Obsevasi
yang telah dipersiapkan guru Yunior 1,2 dan 3. Tahap ini dilaksanakan pada
disepakati. RPP dan instrument ini selanjutnya akan digunakan sebagai alat
Sri Hastuti, M. Pd
14
2.2 Observasi
a. Observasi Siklus 1
penutup.
Sri Hastuti, M. Pd
15
yang dibalas oleh guru. Guru mengabsen siswa dan menyiapkan untuk
didik yang tiduran, bercanda dan bermain-main. Hal ini terjadi karena
guru. Namun banyak peserta didik yang belum paham atas apa yang
diminta guru. Banyak peserta didik yang belum mengetahui makna dari
maksimal.
Sri Hastuti, M. Pd
16
penutup.
dibawa oleh peserta didik (penggaris, pinsil dan kertas milimeter). Pada
Sri Hastuti, M. Pd
17
penutup.
Sri Hastuti, M. Pd
18
kegiatan yang dilakukan pada tanggal dan minggu yang teah disepakati.
fungsi kuadrat
pembelajaran.
didominasi oleh guru bukan oleh peserta didik. Pemilihan metode belajar
yang belum pas dalam materi ini membuat peserta didik kurang
Sri Hastuti, M. Pd
19
nya. Pada kegiatan akhir peserta didik tidak diarahkan dalam membuat
b. Observasi siklus 2
penutup.
Sri Hastuti, M. Pd
20
2.
penutup.
Sri Hastuti, M. Pd
21
2.
waktu dan tujuan pembelajaran. guru Yunior masih kurang efektif dalam
penutup.
Sri Hastuti, M. Pd
22
2.
Peserta didik telah diberi kesempatan yang sama untuk dapat aktif.Hasil
Sri Hastuti, M. Pd
23
dilakukan.
3. Tindak Lanjut
Sri Hastuti, M. Pd
24
merevisi pembelajaran.
4. Hasil
Hasil observasi guru Yunior terdiri atas dua bagian yaitu hasil terhadap
perencanaan pembelajaran dan hasil terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi yang
diketahui oleh guru Yunior. Hasil analisis dengan sebaran nilai 1-4. Kriteria
keberhasilan kemampuan guru Yunior melaksanakan pembelajaran mengacu
pada hasil analisis instrument yang dicapai pada setiap siklus.
a. Hasil penilaian Perencanaan Pembelajaran (Pra Observasi)
dengan perbaikan beberapa komponen RPP yang belum sesuai dan telah
diperbaiki dengan baik oleh guru Yunior. Sehingga ke tiga guru Yunior telah
berada pada kategori Baik. Jadi kegiatan observasi guru Yunior pada tahap
pra observasi berjalan sangat baik. Hal ini dilihat dari hasil yang didapat dari
Sri Hastuti, M. Pd
25
perencanaan pembelajaran pada siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel dan
kriteria cukup. Guru Yunior 2 kriteria cukup. Kriteria kemampuan guru Yunior
Sri Hastuti, M. Pd
26
aksi tersebut pada siklus 2 sesuai dengan diskusi pasca observasi siklus 1.
88%
87%
85%
79%
75%
74%
Penilaian)
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang calon kepala
Sri Hastuti, M. Pd
27
penyusunan silabus, RPP, bahan ajar dan instrumen evaluasi. Menyikapi hal
perangkat pembelajaran
Silabus, RPP dan bahan ajar yang disusun ini, adalah materi pada kelas X,
yang sedang berjalan. Sesuai dengan jadwal rencana tindak lanjut (RTL),
Sri Hastuti, M. Pd
28
(3) kelas/semester;
prosedur)
Sri Hastuti, M. Pd
29
pengembangan RPP
berikut:
kemandirian
Sri Hastuti, M. Pd
30
pengalaman belajar.
budaya
kondisi
artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan
ajar sendiri. Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja
Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yang memenuhi tuntutan kurikulum.
Sri Hastuti, M. Pd
31
Bahan ajar yang dibuat adalah untuk materi bilangan berpangkat, bentuk
kajian aspek manajerial ini dapat dilihat pada lampiran IIID halaman ..... pada
laporan ini. Berikut hasil dari pengkajian aspek manajerial yang telah penulis
lakukan pada SMK Negeri 2 Sijunjung ( Sekolah magang – 1) dan SMK negeri 3
Untuk kajian rencana kerja sekolah pada SMK Negeri 2 Sijunjung, dari
dari penyusunan EDS oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) dan telah
dilakukan tiap tahun, meski pernah terhenti pada tahun pelajaran 2014/2015.
Sri Hastuti, M. Pd
32
RAPBS/RKAS. Dimana RKM dan RKS disusun oleh Tim yang diketuai oleh
dalam RKS. RKS juga disetujui oleh komite sekolah. Pelaporan RKS
EDS oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) dan telah dilakukan tiap tahun.
RAPBS/RKAS. Dimana RKM dan RKS disusun oleh Tim yang diketuai oleh
dalam RKS. RKS juga disetujui oleh komite sekolah. Pelaporan RKS
Sri Hastuti, M. Pd
33
nilai karakter pada silabus beberapa mata pelajaran. Dan solusi yang
saat ini sudah sangat baik. Kesenjangan yang terjadi adalah pada komponen
silabus yang masih terdapat beberapa mata pelajaran belum memuat nilai
masih mengadopsi dari silabus yang ada. Untuk komponen RPP masih
yang tepat dan sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi
Sekolah belum memiliki sertifikat sebagai kepala sekolah yang berasal dari
lembaga resmi. Masih terdapat 2 orang guru pada SMK Negeri 2 Sijunjung
Sri Hastuti, M. Pd
34
jumlah guru dengan kebutuhan sekolah, serta masih terdapat guru yang
terpenuhi dengan guru honor komite, dengan jumlah guru PNS =17 orang
dan guru Honor komite 28 orang ( dapat dilihat pada lampiran Profil SMK
Sri Hastuti, M. Pd
35
semester.
sudah cukup baik. Hal ini karena SMK Negeri 3 Sijunjung masih tergolong
pelaporan mutasi barang tiap triwulan. Laporan dibuat sekolah masih tiap
tahunan.
Sijunjung telah berada pada kondisi ideal seperti yang terdapat pada
Sri Hastuti, M. Pd
36
belum memiliki sumber keuangan yang berasal dari dana swadaya. Dan
belum memiliki sumber keuangan yang berasal dari dana swadaya. Dan
sekolah.
Sri Hastuti, M. Pd
37
laporan kinerja.
usulan kepada dinas terkait namun belum mendapat respon hingga hari
Sri Hastuti, M. Pd
38
Tidak ada kegiatan berbagi hasil Monev dengan warga sekolah terkait
terencana. Hal ini terlihat pada komponen program moev yang belum
ada, sehingga proses dan tata kerja monev tidak dapat terlaksana.
Sri Hastuti, M. Pd
39
Supervisi Kewirausahaan
kompetensi yang haarus ditingkatkan pada kegiatan OJL. Dari hasil AKPK
sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien, memiliki rasa optimis,
Sri Hastuti, M. Pd
40
ini.
sekolah meningkatkan kinerja warga sekolah. Dalam hal ini Kepala SMK Negeri
dari awal beliau masuk di sekolah ini. Sekolah sudah memiliki sarana yang
1. Persiapan
instansi yang tepat dalam rangka kerjasama, menentukan waktu dan jadwal
kegiatan.
2. Pelaksanaan
Sri Hastuti, M. Pd
41
SD, SMP dan SMK se kecamatan IV Nagari. Kegiatan ini dibuka oleh Bapk
Camat IV Nagari, serta dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah yang dalam
Dinas Pedidikan Kabupaten Sijunjung dalam hal ini diwakili oleh Kepala
Kegiatan ini dilaksanakan dari jam 9.00 wib sampai jam 17.00 wib.
Narasumber kegiatan adalah Dosen Ilmu Kimia Universitas Bung Hatta yaitu
3. Hasil
Sri Hastuti, M. Pd
42
melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah. Hal ini dibuktikan
sekolah adiwiyata.
4.
Sri Hastuti, M. Pd