Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian

yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan (development

research). Menurut Akker & Plomp (1994:462) tujuan penelitian

pengembangan adalah:

 Better understanding of the implementation problems of


the teachers:
 Development of prototypical project interventions
(training, materials, support), including empirical
evidence of their quality;
 Generating methodological directions for the design and
evaluation of such products or intervention;
 Increased (both individual and collective) expertise of the
various participant).

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian di atas

yaitu development of prototypical project interventions. Dalam hal ini

penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan buku kerja

berbasis konstruktivisme yang valid dan praktikal untuk mahasiswa di

perkuliahan Kalkulus 1.

Untuk mengetahui efektifitas buku kerja yang telah dirancang, maka

digunakan penelitian pra-eksperimental dengan model rancangan

penelitiannya adalah “The One-Shot Case Study” (Sumadi, 2002:40). Pada

penelitian ini akan diamati aktivitas mahasiswa selama proses perkuliahan dan

31
2

motivasi belajar mahasiswa setelah mengikuti proses perkuliahan dengan

menggunakan buku kerja berbasis konstruktivisme.

Uji coba dilaksanakan pada mahasiswa kelas A Program Studi Tadris

Matematika STAIN Batusangkar yang mengambil mata kuliah Kalkulus 1

pada semester ganjil tahun akademik 2007/2008. Mahasiswa kelas A

berjumlah 44 orang.

B. Rancangan dan prosedur penelitian

Rancangan penelitian pengembangan ini terdiri dari 3 tahap, yaitu:

1. Analisis muka-belakang (front-end analysis)

2. Tahap prototipe (prototype)

3. Tahap penilaian (assessment)

Secara umum, rancangan penelitian dapat dilihat dari bagan berikut:

Ana lissi
Muka -
b e la ka ng
(Front-e nd
a na lysis)

Gambar 3. Rancangan Penelitian (dalam Ahmad, 2002:63)


3

Rancangan penelitian Gambar 3 di atas diuraikan pada tahap prosedur

berikut ini:

1. Tahap Analisis Muka-Belakang (Front-End Analysis)

Tahap analisis muka-belakang dilakukan untuk mendapatkan

gambaran kondisi di lapangan. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Melakukan wawancara dengan teman

sejawat

Wawancara dengan teman sejawat ini bertujuan untuk mengetahui

masalah/hambatan/fenomena apa saja yang dihadapi di lapangan

sehubungan dengan perkuliahan Kalkulus 1. Masalah/hambatan ini

dapat berasal dari mahasiswa maupun dari dosen yang mengajar

Kalkulus 1.

b. Menganalisis silabus mata kuliah Kalkulus 1

Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan

sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

kuliah. Selain itu, juga melihat kegiatan perkuliahan yang telah

direncanakan, apakah bersifat teacher centered atau student centered.

c. Menganalisis buku teks Kalkulus 1

Sebelum merancang buku kerja, buku teks Kalkulus 1 sudah

ditelaah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk melihat isi buku, cara

penyajian, soal-soal latihan dan tugas-tugas, apakah sudah sesuai

dengan silabus mata kuliah yang berlaku.


4

d. Mereviuw literatur tentang buku kerja

Proses perkuliahan yang dirancang hendaknya melibatkan

mahasiswa secara aktif dan mandiri. Dengan cara memberikan buku

kerja kepada mahasiswa. Buku kerja ini dirancang berdasarkan paham

konstruktivis.

Esensi dari teori konstruktivisme adalah bahwa dalam proses

pembelajaran, mahasiswalah yang harus mendapatkan penekanan.

Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka,

bukan dosen atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab

terhadap hasil belajarnya. Kreativitas dan keaktifan mahasiswa akan

membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif

mahasiswa.

2. Tahap prototipe

Hasil dari analisis muka-belakang digunakan untuk merancang

prototipe buku kerja berbasis konstruktivisme di Kalkulus 1. Pembuatan

prototipe ini dilakukan melalui 2 tahap, yaitu:

a. Tahap validasi

Ada 2 macam validasi yang digunakan pada buku kerja, yaitu:

1) Validitas isi yaitu apakah buku kerja berbasis konstruktivisme yang

telah dirancang sesuai dengan silabus mata kuliah.

2) Validitas konstruk yaitu kesesuaian komponen-komponen buku

kerja dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.


5

Buku kerja yang sudah dirancang dikonsultasikan dan didiskusikan

dengan pakar. Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk mengisi

lembar validasi buku kerja (Lampiran 3) dan diskusi sampai diperoleh

buku kerja yang valid dan layak untuk digunakan. Adapun aspek-aspek

yang divalidasi dapat dilihat dari Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Validasi Buku Kerja Berbasis Konstruktivisme

Metode
No Aspek pengumpula Instrumen
. n data
1. Tujuan Diskusi Lembar
2. Rasional dengan pakar validasi
3. Isi buku kerja matematika
4. Karakteristik buku kerja berbasis dan
konstruktivisme pendidikan
5. Kesesuaian
6. Bahasa
7. Bentuk fisik
8. Keluwesan

b. Tahap praktikalitas

Pada tahap ini dilakukan ujicoba terbatas di satu kelas yaitu kelas

A. Ujicoba dilakukan untuk melihat praktikalitas atau keterpakaian

buku kerja yang sudah dirancang oleh dosen dan mahasiswa di kelas.

Adapun komponen yang akan diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Praktikalitas Buku Kerja Berbasis Konstruktivisme

Aspek Metode
No Instrumen
pengumpulan data
.
6

1. Pelaksanaan Observasi kelas Lembar


perkuliahan dengan observasi
buku kerja berbasis
konstruktivisme
2. Petunjuk Wawancara Pedoman
3. Isi dengan mahasiswa wawancara
4. Waktu

3. Tahap penilaian (assesment)

Pada tahap penilaian, kegiatan dipusatkan untuk mengevaluasi

apakah prototipe (versi ujicoba) dapat digunakan sesuai dengan harapan

dan efektif untuk meningkatkan kualitas dan prestasi belajar mahasiswa.

Aspek efektifitas yang diamati dalam proses perkuliahan yang

menggunakan buku kerja berbasis konstruktivisme di kelas ujicoba adalah

aktivitas mahasiswa dan motivasi belajar mahasiswa.

Langkah-langkah penelitian di atas dapat disajikan dalam diagram berikut ini:


7

Wawancara dengan teman sejawat

Analisis muka-belakang Silabus Kalkulus 1

Buku Kalkulus 1

Reviuw literatur

Isi
Validasi
Konstruk
Buku kerja berbasis konstruktivisme
Prototipe

Praktikalitas Keterbacaan

Aktivitas mahasiswa

Penilaian Efektifitas
Motivasi mahasiswa

Gambar 4. Diagram Alir Prosedur Penelitian

D. Pengembangan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

validasi, lembar observasi, angket, dan pedoman wawancara.

1. Lembar validasi
8

Lembar validasi digunakan untuk mengetahui buku kerja dan

instrumen yang telah dirancang valid atau tidak. Lembar validasi pada

penelitian ini terdiri atas 5 macam yaitu:

a. Lembar validasi buku

kerja (Lampiran 3).

b. Lembar validasi Rencana Pelaksanaan Perkuliahan (Lampiran 4).

c. Lembar validasi aktivitas mahasiswa (Lampiran 5).

d. Lembar validasi wawancara dengan mahasiswa (Lampiran 6).

e. Lembar validasi angket motivasi belajar mahasiswa (Lampiran 7).

Skala penilaian untuk lembar validasi menggunakan skala Likert.

2. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan

perkuliahan dengan buku kerja berbasis konstruktivisme (Lampiran 9) dan

aktivitas mahasiswa (Lampiran ..) selama proses perkuliahan berlangsung.

Aktivitas mahasiswa yang akan diamati dalam penelitian ini adalah:

a. Mengisi buku kerja dengan lengkap

b. Bertanya

c. Membandingkan jawaban teman dengan jawaban sendiri

d. Menjawab pertanyaan teman

e. Mengemukakan pendapat

f. Mahasiswa bermenung

g. Mahasiswa berdiskusi dengan pasangannya

h. Mahasiswa mengobrol
9

3. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa

setelah perkuliahan Kalkulus 1. Pengisian angket ini menggunakan skala

Likert dengan range 1 sampai 4. Jika pernyataan bernilai positif maka

kriteria nilai 1 untuk kategori jarang sekali (JS), 2 untuk kategori jarang

(JR), 3 untuk kategori kadang-kadang (KK), dan 4 untuk kategori selalu

(SL). Jika pernyataan bernilai negatif maka kriteria nilai 1 untuk kategori

selalu (SL), 2 untuk kategori kadang-kadang (KK), 3 untuk kategori

jarang (JR) dan 4 untuk kategori jarang sekali (JS). Apabila pernyataan

tidak diisi oleh mahasiswa maka pernyataan diberi nilai 0. Indikator dari

motivasi belajar yang digunakan mengacu kepada pendapat Keller dalam

Reigeluth yaitu (1) minat (interest), (2) relevansi (relevance), (3) harapan

(expectancy), dan (4) kepuasan (satisfaction).

4. Pedoman wawancara

Untuk mengetahui praktikalitas penggunaan buku kerja berbasis

konstruktivisme di kelas digunakan pedoman wawancara (Lampiran 10).

Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan tentang petunjuk, isi

dan waktu penggunaan buku kerja berbasis konstruktivisme.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi
10

”Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan” (Riduwan,

2005:76). Dalam penelitian ini observasi bertujuan untuk mengetahui

praktikalitas pelaksanaan buku kerja berbasis konstruktivisme dan melihat

aktivitas mahasiswa selama perkuliahan. Alat pengumpul data yang

digunakan untuk mengobservasi adalah lembar observasi.

2. Angket

”Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna”

(Riduwan, 2005:71). Pada penelitian ini angket bertujuan untuk

mengungkapkan motivasi belajar mahasiswa pada perkuliahan Kalkulus 1.

3. Wawancara

”Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui

pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan lain-lain

sebagai hasil belajar siswa (mahasiswa) ” (Nana, 2005:67). Pada penelitian

ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas (tak berstruktur)

yaitu wawancara yang jawabannya tidak dipersiapkan sehingga orang

yang diwawancarai bebas mengemukakan pendapat. Wawancara pada

penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan praktikalitas penggunaan

buku kerja berbasis konstruktivisme di perkuliahan Kalkulus 1 oleh

mahasiswa.

F. Teknik Analisis Data


11

1. Lembar Validasi

a. Buku kerja

Hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai,

disajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya dicari rerata skor tersebut

dengan menggunakan rumus


n
∑Vi
R= i=1
n (Muliyardi, 2006:82)

dengan

R = rerata hasil penilaian dari para validator

Vi = skor hasil penilaian validator ke-i

n = banyak validator

Selanjutnya rerata yang didapatkan dikonfirmasikan dengan

kriteria yang ditetapkan. Cara mendapatkan kriteria tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Rentangan skor mulai dari 0 sampai 4

2) Kriteria dibagi atas lima tingkatan. Istilah yang digunakan

disesuaikan dengan aspek-aspek yang bersangkutan.

3) Rentangan rerata dibagi menjadi lima kelas interval.

Misalnya, untuk aspek rumusan indikator kompetensi digunakan

kriteria dengan istilah sebagai berikut:

1) Bila rerata > 3,20 maka aspek yang dinilai dikategorikan jelas

sekali.

2) Bila 2,40 < rerata ≤ 3,20 maka dikategorikan jelas.


12

3) Bila 1,60 < rerata ≤ 2,40 maka dikategorikan cukup jelas.

4) Bila 0,80 < rerata ≤ 1,60 maka dikategorikan kurang jelas.

5) Bila rerata ≤ 0,80 maka dikategorikan tidak jelas.

Kemudian dihitung rerata semua aspek untuk validasi buku kerja

berbasis konstruktivisme. Untuk menentukan tingkat kevalidan buku

kerja digunakan kriteria berikut:

1) Bila rerata > 3,20 maka buku kerja dikategorikan sangat valid.

2) Bila 2,40 < rerata ≤ 3,20 maka dikategorikan valid.

3) Bila 1,60 < rerata ≤ 2,40 maka dikategorikan cukup valid.

4) Bila 0,80 < rerata ≤ 1,60 maka dikategorikan kurang valid.

5) Bila rerata ≤ 0,80 maka dikategorikan tidak valid.

b. Instrumen

Data hasil lembar validasi instrumen yang terkumpul kemudian

ditabulasi. Hasil tabulasi tiap instrumen dicari persentasenya, dengan

rumus (Riduwan, 2005:89):

jumlah skor jawaban masing−masing item


×100%
Persentase = jumlah skor ideal item

Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan pada:

Tabel 4. Kategori Validitas Instrumen

(%) Kategori
0-20 Tidak valid
21-40 Kurang valid
13

41-60 Cukup valid


61-80 Valid
81-100 Sangat valid
Sumber: Riduwan (2005:89)

2. Lembar Observasi

a. Observasi praktikalitas pelaksanaan perkuliahan dengan buku kerja

berbasis konstruktivisme

Hasil observasi dipisah-pisahkan menurut kelompok data. Untuk

menggambarkan data hasil observasi digunakan teknik deskriptif.

b. Observasi aktivitas mahasiswa

Data observasi diperoleh dengan cara menghitung jumlah

mahasiswa yang melakukan aktivitas sebagaimana terdapat pada

lembar observasi. Data tersebut dianalisis dengan teknik persentase

yang dinyatakan oleh Anas (2005:43) sebagai berikut:

f
P= ×100 %
N

Keterangan:

P = persentase aktivitas

f = frekwensi aktivitas

N = jumlah mahasiswa

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan aktivitas belajar

mahasiswa, Dimyati (1999:125) memberikan kriteria sebagai berikut:

Tabel 5. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Mahasiswa


14

Kriteria Tingkat keberhasilan Range persentase


Sedikit sekali Tidak berhasil 1 – 25
Sedikit Kurang berhasil 26 – 50
Banyak Berhasil 51 – 75
Banyak sekali Sangat berhasil 76 – 100
Sumber: Dimyati dan Mudjiono (1999:125)

Berdasarkan tabel dapat diketahui jika persentase mahasiswa yang

aktif adalah antara 1% - 25% maka dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa yang beraktivitas sedikit sekali dan proses perkuliahan

tidak berhasil mengaktifkan mahasiswa. Aktivitas mahasiswa diamati

setiap pertemuan, sehingga dapat diketahui perkembangan aktivitas

mahasiswa dalam perkuliahan yang menggunakan buku kerja berbasis

konstruktivisme.

3. Angket

Data angket motivasi diperoleh dengan cara menghitung skor

mahasiswa yang menjawab masing-masing item sebagaimana terdapat

pada angket. Data tersebut dianalisis dengan teknik persentase yang

dinyatakan oleh Riduwan (2005:89) sebagai berikut:

jumlah skor jawaban masing−masing item


×100%
Persentase = jumlah skor ideal item

Hasil yang diperoleh diinterpretasi dengan menggunakan kriteria

berikut:

Tabel 6. Kriteria Interpretasi Skor Motivasi Belajar Mahasiswa

Kriteria Range persentase


Sangat rendah 0 – 20
Rendah 21 – 40
15

Sedang 41 – 60
Tinggi 61 – 80
Sangat tinggi 81 – 100
Sumber: Riduwan (2005:89)

4. Wawancara

Teknik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data hasil

wawancara dengan mahasiswa mengenai praktikalitas buku kerja berbasis

konstruktivisme.

Anda mungkin juga menyukai