PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Alat ukur level cocok untuk mengukur level gas atau fluida dan dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang akan dilakukan sesuai
dengan aplikasinya. Alat pengukur level akan bertindak sebagai indikator yang
menunjukkan level cairan dan informasi ini akan dibawa dalam bentuk sinyal AC
dan ini dilakukan untuk tujuan kontrol. Sakelar level akan memantau jika cairan
berada pada level tinggi atau level rendah sesuai dengan titik setel.
Gambar 2.1
3. Sight Gauges,
kaca pengukur adalah untuk pengukuran level cairan seperti manometer untuk
pengukuran tekanan: teknologi yang sangat sederhana dan efektif untuk
indikasi visual langsung dari level proses. Dalam bentuknya yang paling
sederhana, pengukur level tidak lebih dari sebuah tabung bening yang
melaluinya cairan proses dapat dilihat.
Gambar 2.2
4. Floats.
Pelampung memberikan pembacaan langsung ketinggian cairan ketika
dihubungkan ke instrumen penunjuk melalui hubungan mekanis. Contoh
sederhana dari ini adalah pengukur tangki pita tertimbang, posisi jangkar
tertimbang terhadap papan pengukur memberikan indikasi tingkat cairan di dalam
tangki. Skala papan pengukur dalam urutan terbalik yaitu nol Skala papan
pengukur dalam urutan terbalik, yaitu indikasi level nol di atas dan indikasi level
maksimum di bagian bawah papan pengukur.
Gambar 2.3
ϵA
C=
d
Dimana :
C = Capacitance
Ꞓ = Permitivitas bahan dielektrik (isolasi) antar pelat
d = Jarak
A = Area pelat yang tumpang tindih
Gambar 2.8
Dalam gaya probe level kapasitif ini, variabelnya adalah permitivitas dan jarak,
karena level cairan yang naik menggantikan gas dengan permitivitas rendah dan
pada dasarnya bertindak untuk membawa dinding bejana secara elektrik lebih
dekat ke probe. Ini berarti kapasitansi total akan menjadi terbesar ketika bejana
penuh (terbesar dan jarak efektif minimum), dan paling kecil ketika bejana kosong
( gas bekerja, dan pada jarak yang jauh lebih besar).
Instrumen tingkat kapasitif dapat digunakan untuk mengukur tingkat
padatan (bubuk dan butiran) selain cairan. Dalam aplikasi ini, bahan yang
dimaksud hampir selalu non-konduktif, dan oleh karena itu permitivitas bahan
menjadi faktor dalam akurasi pengukuran. Ini bisa menjadi masalah, karena
variasi kadar air dalam padatan dapat sangat mempengaruhi permitivitas, seperti
juga variasi ukuran butiran. Instrumen tingkat kapasitif umumnya ditemukan
dalam aplikasi di mana presisi tidak penting. Instrumen ini cenderung mengalami
kesalahan yang timbul dari perubahan permitivitas zat proses, perubahan
permitivitas ruang uap proses, dan kesalahan yang disebabkan oleh kapasitansi
nyasar pada kabel probe.