Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

KELOMPOK 11

IKBAL SALAU
MUHAMMAD SUSWANTO MOHUNE

KELAS B

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


Kata pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Judul ............................................ ............................................


Kata Pengantar ............................................ ............................................
Daftar Isi ............................................ ............................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................ .......................................

B. Rumusan Masalah ............................................ ............................................

C. Tujuan Pembahasan ............................................ ............................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan ............................................ ............

B. Fungsi dan Peran Pemimpin dalam Kelompok ............................................ .....

C. Model Model Komunikasi ............................................ ......................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................ ............................................

B. Saran ............................................ ............................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemimpin atau kepemimpinan selalu hangat dibicarakan oleh berbagai


lapisan masyarakat. Seperti para pelajar, mahasiswa, guru atau dosen,
pengusaha, birokrat, orang tua, pemuda, seniman, politikus dan sebagainya.
Salah satu krisis terbesar dunia saat ini adalah ketiadaan pemimpin yang
visioner, kompeten, dan memiliki integritas tinggi dalam kepemimpinannya.
Pemimpin yang diharapkan adalah yang dapat merajut titik temu dari
berbagai elemen yang berbeda baik dari sisi ideologi, budaya, dan tradisi
menjadi suatu tatanan masyarakat baru yang bergerak menuju peradaban
baru. Dengan kata lain seorang pemimpin hendaknya memiliki karakter yang
kuat yang dapat menjadi teladan untuk kelangsungan orang yang
dipimpinnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di Maksud dengan pemimpin dan Kepemimpinan?

2. Sebutkan fungsi dan peran Pemimpin dalam Kelompok?

3. Sebutkan dan Jelaskan Model Model Komunikasi?

C. Tujuan Pembahasan

1. Menjelaskan Tentang Pemimpin dan Kepemimpinan

2. Menyebutkan Fungsi dan Peran Pemimpin dalam Kelompok

3. Menyebutkan Model Model Komunikasi


BAB II PEMBAHASAN

11.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Pemimpin yaitu orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi


orang lain dalam mengarahkan atau mengkoordinasi untuk meraih tujuan
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Sedangkan Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang mendapat awalan “me”
menjadi “memimpin” yang artinya menunjukkan jalan dan membimbing. Kata-
kata memimpin artinya sebagai aktivitas, sedangkan yang melakukannya
dinamakan “pemimpin” . Menurut bahasa Inggris, Kepemimpinan
adalah Leadership.
Bagaimanapun sebuah kelompok, pada umumnya ada yang
memimpin. Masalah Kepemimpinan kelompokmerupakan masalah yang
sudah cukup tua (Fiedler 1967). Pada kelompok anak anak, kelompok
remaja, dan kelompok mahasiswa akan tampil pemimpin dengan ciri ciri
tertentu (Mar'at 1981) terdapat masalah kepemimpinan pada kelompok
usaha, kelompok politik, kelompok militer dan kelompok lainnya.
Banyak pengertian tentang pemimpin di antaranya:
a. Seseorang yang berhasil mengajak orang-orang lain untuk mengikutinya
(Cowley dalam Hempill, 1953)
b. Seseorang yang menciptakan perubahanyang paling efektif dalam
mewujudkan kinerja dalam sebuah kelompok (cattel, 1953)
c. Seseorang dalam kelompok yang memberikan perintah penugasan dan
pengkoordinasian pekerjaan yang relevan (Fred E. Fiedler, 1967)
Robins dan Judge (2012) menjelaskan kemampuan untuk memimpin
Orang lain adalah sebuah kualitas fundamental dalam sebuah kelompok atau
organisasi. Pemimpin yang efektif mengandalkan daya tarik emosional untuk
membantu penyampaian pesan-pesannya. Bahkan , ekspresi dalam pidato
dapat di jadikan elemen penting yang membuat khalayak menerima atau
menolak pesan seorang pemimpin.
Menurut beberapa pakar, terdapat serangkaian atribut
sekaliguspersyaratan terkait dengan pemimpin yang ideal, yaitu;
a. Visioner, memiliki integritas, Memegang amanah, tidak mementingkan diri
sendiri, keras kemauan, mampu berkomunikasi secara efektif, dan mau
mengambil resiko (Capowski 1994)
b. Memiliki kecakapan taknis, kecakapan sosial budaya, dan kecakapan
konseptual (Tracey 1974)
c. Memiliki kecerdasan yang lebih, kestabilan emosi, keahlian dalam
menghadapi manusia serta mampu membuat bawahan menjadi senang
dan puas, keahlian untuk mengorganisir dan menggerakkan bawannya
bijaksana dalam mewujudkan tujuan organisasi (Suradinata 1995)
Hingga dewasa ini belum di capai kesepahaman tentang karakteristik
dan arti penting kepemimpinan dalam manajemen sumber daya manusia
(Shield 1999). Sekolompok pakar berpendapat bahwa kepemimpinan
merupakan faktor terpenting dalam kehidupan kelompok/organisasi yang
mampu mengatasi berbagai macam hambatan. Mereka memandang
kepemimpinan sebagai seperangkat kualitas pribadi yang di definisikan
secata jelas seperti; visi, kharisma, kecerdasan, keuletan, dan sebagainya
yang hanya di miliki oleh sedikit orang saja.
Kelompok pakar lainnya berpendapat bahwa konsep kepemimpinan
harus di pahami sebagai fenomena relasional. Tidak akan ada pemimpin jika
tdk ada pengikut. Pemimpin hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila
tindakan nya selaras dengan persepsi pihak lain mengenai kepemimpinan
yang baik dan mengakuinya sebagai pemimpin. Kepemimpinan dapat di
artikan sebagai proses mempengaruhi, mengerakkan, mengarahkan,
mendorong/motivasi, memimpin, melindungi, membina, memberi taladan
serta mengkoordinasikan segala kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan
kelompok/organisasi atau mengubah sebuah tujuan kelompok/organisasi
(Wahjosumidjo, 1999; Walgito, 2001).
Menurut Dwi dan Herachwati (2010) kepemimpinan berperan sebagai
penggerak sumber daya manusia dan sumber daya lain yang ada dalam
kelompok/organisasi, dan juga sebagai faktor kunci dalam aepek manajerial.
Keberadaan pemimpin dalam kelompok merupakan hal yang terpenting
karena merupakan tulang punggung dan memiliki perenan yang strategis
dalam mencapai tujuan kelompok.
11.2 Orientasi Kepemimpinan
Terdapa dua orientasi kepemimpinan (Robert Blake dan Jane S. Mounton),
yaitu;
1. Berorientasi terhadap tugas: Perilaku pemimpin mengarah pada
menyusunan rencana kerja, penetapan pola organisasi, seluruh
komunikasi, metode kerja, dan prosedur pencapaian tujuan
2. Berorientasi terhadap hubungan antar manusia: Perilaku pemimpin
yang mengarah pada kesejawatan, saling mempercayai, saling
menghargai, dan penuh kehangatan dengan yang di pimpin.
11.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pemimpin
Faktor yang mempengaruhi pemimpin menurut Walgito (1011);
1. Karakteristik pemimpin dan pengikut dalam kelompok;
2. Tujuan kelompok
3. Kekuatan Motivasional;
4. Proses interaksi saling pengaruh (Interdependensi);
5. Otoritas/kewenangan dan pengambilan keputusan pemimpin;
6. Pengendalian dan koordinasi;
7. Pelaksanaan tugas pengikut/bawahan (aktivitas).
11.4 Fungsi dan Peran Pemimpin dalam kelompok
Terhadap tiga fungsi pemimpin dalam kelompok (Walgito, 2011), yaitu;
1) Memberikan struktur yang jelas dari situasi situasi rumit yang di hadapi
kelompoknya;
2) Mengawasi dan menyalurkan perilaku kelompok yang dipimpinnya;
3) Sebagai juru bicar kelompok yang dipimpinnya kepada pihak luar tentang
sikap, tujuan, harapan kelompoknya. Di sisi lain,
Fungsi pemimpin menurut Ki Hajar Dewantara adalah;
1) Ingngarsa sung thulada (Pemimpin menjadi teladan/penutan);
2) Ing madya mangun karsa (pemimpin memberi inspirasi dan motivasi);
dan
3) Tut Wuri Handayani (Pemimpin memberikan kebebasan kepada yang di
pimpinan untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya.

Banyak peran yang dapat di mainkan seorang pemimpin (walgto,


2011), mencakup;
a) Seorang eksekutif;
b) Seorang perencana;
c) Seorang pembuat kebijakan;
d) Seorang ahli/pakar;
e) Seorang yang mewakili saat berhubungan dengan kelompok luar;
f) Seorang pengontrol perilakudari hubungan anggotanya;
g) Seorang pemberi hadiah dan hukuman
h) Seorang penengah/pelerai
i) Seorang panutan/teladan
j) Sebagai simbol kelompok
k) Sebagai pengambil ahli tanggung jawab
l) Seorang yang memiliki ideologi
m) Seorang figur ayah
n) Seorang yang dapat di jadikan sebagai kambing hitam
11.5 Pemimpin yang efektif
Terdapat banyak karakteristik pemimpin yang efektif, diantaranya adalah
(Venditti & McLean, 2012);
1. Kepemimpinan sejati adalah yang mampu memimpin dirinya
sendiri;
2. Pemimpin adalah bukan seorang diktator;
3. Terbuka terhadap cara dan inovasi baru;
4. Memiliki menganut keragaman nilai;
5. Menciptakan dan memperlihatkan komitmen yang asli;
6. Berorientasi kepada hasil;
7. Memperlihatkan penghargaan yang tulus;
8. Selalu belajar
9. Memiliki dan berbagai rencana;
10. Memahami peran dan tanggung jawabnya dan membaginya
dengan anggota tim yang lain.
11.6 Model Model Kepemimpinan
Berikut akan di sajikan empat model kepemimpinan, yaitu;
Transaksional, fungsional, situasional, dan transformasional.
A. Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transaksional adalah pemimpin yang memfokuskan


Perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan
anggotayang melibatkan hubungan pertukaran untuk kepentingan
ekonomi atau politik. Kepemimpinan transaksional juga dapat di artikan
sebagai cara yang di gunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan
anggotanya dengan menawarkan imbalan/akibat terhadap setiap
konstribusi yang di berikan oleh anggota pada kelompok/organisasi.
Hubungan pemimpin transaksional dengan anggotanya tercermin dari
tigal hal, yaitu;

1) Pemimpin mengetahui apa yang menjadi keinginan, kebutuhan, dan


minat anggotanya mampu mengelaborasi apa yang anggota dapatkan
apabila kerjanya sesuai dengan yang diharapkan;
2) Pemimpin menukar usaha yang dijalankan anghota dengan imbalan
yang yang sudah di siapkannya; dan
3) Pemimpin responsif terhadap kepentingan pribadi anggota selama
kepentingan tersebut dengan nilai pekerjaan yang di laksanakan
anggota.

B. Kepentingan Situasional

Teori kepemimpinan di kembangkan oleh Paul Hersey dan Ken


Blanchard. Teori ini mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan seorang
akan berbeda tergantung dari tingkat kesiapan dan kematangan (Maturity)
para pengikutnya. Kematangan dimaksud disini adalah bukan kematangan
secara psikologis melainkan menggambarkan kemauan dan kemampuan
anggota dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing
termasuk upaya mengarahkan diri sendiri.

Ada dua tipe kesiapan, yaitu kesiapan kerja dan kesiapan psikologi.
Seseorang yang tinggi dalam kesiapan kerja memiliki pengetahuan dan
kecakapan menyelesaikan pekerjaan walaupun tanpa di beri pengarahan
kerja dari pimpinannya. Seseorang yang memiliki kesiapan psikologis
berarti memiliki motivasi diri dan kemauandan mengerjakan tugas dengan
kualitas tinggi. Orang seperti ini hanya perlu sedikit supervisi langsung
( Gibson, 1977).
Terdapat empat tingkat (level) kesiapan pengikut yang perlu di analisis
oleh pemimpin yang menganut model ini, yaitu;

1. Kesiapan level 1 (Readiness 1 atau R1): Pengikut tidak mampu


dan tidak mau mengambil tanggung jawab untuk melaksanakan
tugas. Pengikut tidak memiliki kompetensi dan percaya diri yang
rendah. Gaya kepemimpinan paling tepat untuk kesiapan
pengikut rendah sepri ini ada gaya kepemimpinan Telling adalah
karakteristik gaya kepemimpinan Telling (Pemberitahu). Gaya
kepemimpinan Telling adalah karakteristik gaya kepemimpinan
dengan komunikasi satu arah. Pemimpin Telling memberitahu
individu atau kelompok soal apa, bagaimana, mengapa, kapan,
dan dimana sebuah pekerjaan dilaksanakan.
2. Kesiapan level 2 (Readiness 2 atau R2); pengikut tidak mampu
melakukan suatu tugas, tetapi mereka sudah memiliki kemauan.
Denagn kata lain pengikut sudah memiliki motivasi yang kuat
tetapi tidak di dukung oleh pengetahuan dan keterampilan kerja
yang memadai untuk melaksanakan tugas tersebut. Gaya
kepemimpinan yang paling tepat untuk kesiapan pengikut
moderat ini adalah gaya selling (menjual). Gaya ini menekankan
pada jumlah tugas dan perilaku hubungan yang tinggi.
3. Kesiapan level 3 (Readiness 3 atau R3) pengikut sudah memiliki
pengetahuan dan keterampilan kerja yang memadai untuk
melaksanakan tugas yang diberikan pemimpinnya. Gaya
kepemimpinan yang paling tepat untuk kesiapan pengikut tinggi
dengan motivasi moderat ini adalah gaya Participating
(Pertisipatif). Gaya ini di terapkan manakala pengikut memiliki
percaya diri yang tinggi untuk melakukan pekerjaan.
4. Kesiapan level 4 (Readiness 4 atau R4); Pengikut sudah
memiliki pengetahuan dan keterampilan kerja yang memadai
untuk melaksanakan tugas diberangi dengan kemauan yang
kuat untuk menyelesaikan nya. Gaya kepemimpinan yang paling
tepat untuk kesiapan pengikut tinghi ini adalah Delegating
(Mendelegasikan). Gaya kepemimpinan ini menekankan pada
kedua sisi yaitu tinghinya perilaku kerja dan perilaku hubungan
antar individu. Gaya kepemimpinan ini efektif karena pengikut
dianggap telah kompeten dan termotivasi penuh untuk
mengambil tanggung jawab atas pekerjaannya.

C. Kepemimpinan Fungsional

Pendekatan kepemimpinan Fungsional di fokuskan pada perilaku yang


di tujukan pada pemenuhan kebutuhan dan membantu kelompok atau
mencapai tujuannya. Pemimpin dengan pendekatan ini berupaya untuk
mengkaji berbagai kebutuhan, termasuk; tugas dan pekerjaan, tim, serta
kebutuhan individu anggotanya. Setidaknya dalam kepemimpinan
Fungsional, yaitu; kemampuan pemimpin dalam menyeimbangkan antara
pemenuhan kebutuhan tim dan anggota secara individu, serta
kemampuan dalam menyelesaikan target tugas dalam pekerjaan
kelompok sesuai skala prioritas dan tahap penyelesaiannya (jangka
pendek dan jangka panjang).

D. Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan Transformasional pertama kali diperkenalkan oleh


James MacGregor Burns (1978) dan dimodifikasi oleh B.M Bass and J.B
Avalio. Ini merupakan sebuah model kepemimpinan dimana pemimpin dan
pengikutnya bekerja secara tim untuk mencapai level motivasi dan moral
yang lebih tinggi.

Beberapa pengertian pemimpin Transformasional menurut beberapa


ahli adalah sebagai berikut;

1. Seseorang yang menstimulasi dan menginspirasi (Mentransformasi)


pengikutnya untuk mencapai hasil yang luar biasa (Robbins and
Coulter, 2007)
2. Seseorang yang menguasai situasi dengan menyampaikan visi yang
jelas tentang tujuan kelompok, bergairah dalam pekerjaan dan
kemampuan untuk membuat anggota kelompok merasa diisi ulang dan
berenergi (Kendra, 2013);
Kepemimpinan Transformasional merupakan satu model
kepemimpinan untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan
hubungan efek pemimpin terhadap bawahannya, dengan indikator
kepercayaan, Kekaguman, Kesetiaan, dan hormat terhapa pemimpin,
berusaha untuk termotivasi pengikut melakukan sesuatu yang lebih dan
melakukannya melampaui harapan mereka sendiri (Bass, 1994).
Kepemimpinan Transformational memperkuat, motivasi, moral, dan
kinerja pengikutnya melalui sejumlah mekanisme berikut
a) Menghubungkan identitas diri pengikutnya terhadap kegiatan dan
identitas kolektif dari sebuah organisasi.
b) Menjadi sebuah model peran bagi pengikutnya yang menginspirasi
dan membuat mereka tertarik.
c) Menantang para pengikut untuk mengambil peran dalam pekerjaan
nya.
d) Memahami kekuatan dan kelemahan pengikutnya, sehingga
pemimpin menyelaraskan pengikut dengan tugas yang memperkuat
kinerja mereka.
Hasil kajian Tchy dan Devanna (1998) menunjukan bahwa
pemimpin Transformational melakuka proses transformasi yang
meliputi tiga tahapan pokok;

1) Identifikas kebutuhan akani perubahan;


2) Menciptakan visi baru;
3) Melembangkan perubahan tersebut
Ada tiga persyaratan dalam mengantisipasi dan melakukan
perubahan (diadaptasi dari Anonim, 2016), yaitu;
1. Pahami dimana kita berada, tahu dan mampu melihat kita
apadanya.
2. Ketahui kemana kita akan melangka.
3. Penuhi sumber daya yang di perlukan (Sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumberdaya ekonomi, sumberdaya
sosial/kelembagaan.

Terdapat empat komponen dalam kepemimpinan Transformasional,


yaitu;
1) Kharismatik, pemimpin menyatakan pendiriannya,
mendorong bawahan untuk menerima nilai nilai, mekankan
pentingnya tujuan, menjaga dan mempertahankan
komitmen, memperkuat pekerjaan dan penghargaan ( Trust
and Respect ) serta konsekuensi atas keputusan yang di
ambil.
2) Memberikan inspirasi dan motivasi. Pemimpin menyatakan
visi dengan jelas, berbicara optimis dan antusias, dan arti
mengapa kebutuhan kebutuhan melaksanakan serta
membantu pengikutnya memahami langkah langkah yang di
perlukan untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan
yang telah di tetapkan.
3) Kecerdasan pemimpin memberikan stimulasi atau dorongan
anggota yang dipimpinnya yang memecahkan hal hal yang
sama dan di carilan hal hal baru (kreativitas) dengan cara
mengeksplorasi pendekatan dan peluang terkini.
4) Pendekatan secara perorangan. Pemimpin
mempertimbangkan, kebutuhan mendorong atau dan
aspirasi yang di pimpin memperhatikan perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang di pimpin
mengenalkan konstribusi yang unik bagi setiap anggota
untuk kelompoknya serta memberikan saran, pembelajaran,
dan pelatihan.

BAB III PENUTUP


11.7 KESIMPULAN

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang


lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku
bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai
tujuan organisasi atau kelompok.

            Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi


dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan
bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas


(kepribadian), intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill
atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi
orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh isi
dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang
pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.
11.8 SARAN
Demikian Makalah yang saya buat , semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,
silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila ada terdapat kesalahan mohondapat dimaafkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari
salah, khilaf dan lupa.

DAFTAR PUSTAKA
Komunikasi Kelompok

Anda mungkin juga menyukai