Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PENGEMBANGAN PROPOSAL

“Daftar Isi Otomatis, Latar Belakang Otomatis, Dan Daftar Pustaka


Otomatis”

Dosen Pengampuh :
Hendrietta Imelda Todong.,SKM.,MPH

Disusun Oleh

Vivi Kurotu A’yuni

PO7124318050

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

PRODI D-IV KEBIDANAN TINGKAT IVB

TAHUN AJARAN 2021


Lembar Persetujuan

i
Daftar Isi

Lembar Persetujuan...................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
1. Tujuan Umum...........................................................................................3
2. Tujuan Khusus...........................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
A. ASI EKSKLUSIF..........................................................................................4
B. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Asi Eksklusif............................4
BAB III....................................................................................................................5
PENUTUP................................................................................................................5
A. Kesimpulan...................................................................................................5
B. Saran.............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di negara berkembang, sekitar 10 juta bayi mengalami kematian, dan sekitar


60% dari kematian tersebut seharusnya dapat ditekan salah satunya adalah dengan
menyusui, karena Air Susu Ibu (ASI) sudah terbukti dapat meningkatkan status
kesehatan bayi sehingga 1,3 juta bayi dapat diselamatkan. Untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Found (UNICEF)
dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar anak sebaiknya
disusui hanya ASI selama paling sedikit 6 bulan. Makanan padat seharusnya
diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI seharusnya
dilanjutkan sampai umur dua tahun (Umami and Margawati, 2018).

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan paling sempurna untuk bayi
karena memiliki kandungan berbagai zat dan antibodi yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi.1 Bayi yang menerima ASI eksklusif telah
terbukti lebih cerdas dan sulit terserang peyakit.1 Seiring pertumbuhannya,
asupan gizi yang dibutuhkan bayi bertambah dan saluran cerna bayi semakin
berkembang maka diperlukan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) agar bayi
bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal (Pitaloka, Abrory and Pramita,
2018).

Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan sering tidak diperbarui


untuk mendukung secara efektif praktik dan rutinitas bayi dan balita di rumah
sakit, dan menghambat inisiasi dan kelanjutan dari praktik pemberian makan yang
tepat. World Health Organization (WHO), United Nation Children's Fund
(UNICEF) dan mitra lainnya telah mengembangkan sejumlah alat untuk
meningkatkan kapasitas layanan kesehatan untuk melindungi, dan
mempromosikan dukungan bayi dan balita (Studi et al., 2015).

Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan


bahwa Upaya Perbaikan Gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, dan peningkatan akses dan mutu
pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Upaya
pembinaan gizi dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai
dengan pentahapan dan prioritas pembangunan nasional (Pada, Di and Kerja,
2015).

1
Angka pemberian ASI eksklusif masih belum memenuhi target. Hal tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor ibu, anak, keluarga, dan petugas
kesehatan. Rendahnya angka pemeberian ASI juga menjadi salah satu faktor
masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Pada tahun 2012,
AKB di Indonesia sebesar 32 per 1000 kelahiran. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan pengalaman menyusui dan tingkat pendidikan ibu
dengan pemberian ASI eksklusif (Belakang, Penelitian and Manirenggo, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO) setiap tahun terdapat 1-1,5 juta
bayi di dunia meninggal karena tidak diberi ASI secara eksklusif kepada bayinya.
ASI esklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua
kandungan gizi ada pada ASI yang sangat berguna (Minggir and Sleman, 2017).

Pemberian ASI eksklusif pada bayi bukan hanya tanggung jawab ibu.
Dukungan suami, keluarga dan masyarakat serta pihak terkait lainnya sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kembali pemberian ASI eksklusif pada bayi.
Kepala Keluarga, dalam hal ini suami juga memiliki tanggung jawab besar untuk
memberikan dukungan (Pemprov DKI Jakarta, 2010).Dalam penelitian di Brazil,
Monica (2010) memperlihatkan bahwa peran keluarga sangat menentukan
perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada anaknya (Kebidanan et al.,
2019).

Pertumbuhan dan perkembangan bayi terus berlangsung sampai dewasa.


Proses tumbuh kembang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah makanan yang diberikan pada anak. Makanan yang sesuai untuk bayi
adalah Air Susu Ibu (ASI), karena ASI memang digunakan bagi bayi sebagai
makanan pokok bayi sampai umur 6 bulan (Marimbi,2010) (Arisdiani, Studi and
Keperawatan, 2016).

Selain pemberian ASI eksklusif, salah satu upaya meningkatkan


perkembangan bayi adalah stimulasi psikososial merupakan faktor lingkungan
psikososial dan kebutuhan asah untuk menunjang perkembangan bayi, dimana
stimulasi psikososial adalah cikal bakal proses pembelajaran anak melalui
pendidikan dan pelatihan dalam bentuk aktivitas bermain. Melalui stimulasi
psikososial, anak dapat mengendalikan dan mengkoordinasikan otot – ototnya
serta melibatkan perasaan emosi dan pikiran sehingga anak mendapat berbagai
pengalaman hidup. Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan
kebutuhan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (Intani, Syafrita and
Chundrayetti, 2018).

Setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sejak dilahirkan
selama 6 bulan kecuali atas indikasi medis (Pasal 128 ayat (1) UU Kesehatan No

2
36 tahun 2009). Dengan adanya UU Kesehatan No 36 tahun 2009 ini, jelas bahwa
seorang anak yang baru dilahirkan dalam kondisi normal, artinya tidak
memerlukan tindakan penanganan khusus berhak mendapatkan ASI secara
eksklusif. Sedangkan kriteria “indikasi medis” itu dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan “indikasi medis” dalam ketentuan ini adalah kondisi kesehatan
ibu yang tidak memungkinkan memberikan ASI berdasarkan indikasi medis yang
ditetapkan oleh tenaga medis (Pasal 128 UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009, 2009)
(Lestari, 2018).

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. Manfaat

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ASI EKSKLUSIF

B. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Asi Eksklusif

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

5
DAFTAR PUSTAKA

Arisdiani, T., Studi, P. and Keperawatan, I. (2016) ‘DESCRIBE THE MOTHER ’


S ATTITUDE ABOUT EXCLUSIVE BREASTFEEDING’, 4, pp. 137–140.
Belakang, L., Penelitian, M. and Manirenggo, K. (2015) ‘HUBUNGAN
PENGALAMAN MENYUSUI DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN BARUKAN,
KECAMATAN MANISRENGGO, KABUPATEN KLATEN’, 6(4), pp. 179–
187.
Intani, T. M., Syafrita, Y. and Chundrayetti, E. (2018) ‘Artikel Penelitian
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Stimulasi Psikososial dengan
Perkembangan Bayi Berumur 6 – 12 Bulan .’, 8(Supplement 1), pp. 7–13.
Kebidanan, J. et al. (2019) ‘ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMBERIAN ANALYSIS OF FACTORS THAT
INFLUENCE EXCLUSIVE ASI ASSUMPTIONS Nidatul Khofiyah Fakultas
Ilmu Kesehatan , Universitas ‘ A isyiyah Yogyakarta Email :
nidatulkhofiyah@unisayogya.ac.id PENDAHULUAN Upaya memban’, 8(2), pp.
74–85.
Lestari, R. R. (2018) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI
Ekslusif pada Ibu’, Jurnal obsesi: Jurnal Pendidikan anak usia dini, 2, pp. 131–
136. Available at: https://www.obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/17.
Minggir, P. and Sleman, K. (2017) ‘HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK
IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MINGGIR KABUPATEN SLEMAN’, 2(April), pp. 17–23.
Pada, E., Di, B. and Kerja, W. (2015) ‘KOTOBANGON KECAMATAN
KOTAMOBAGU TIMUR KOTA PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 36
tahun tentang bahwa bertujuan mutu Kesehatan Upaya untuk gizi 2014 , sebagai
penjabaran operasional Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014 .
Rencana Aksi Pembangunan’, pp. 56–66.
Pitaloka, D. A., Abrory, R. and Pramita, A. D. (2018) ‘Hubungan antara
Pengetahuan dan Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa
Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo Correlation between
Knowledge , Education and Exclusive Breastfeeding among Mothers in
Kedungrejo Village , Waru Sub-distric’, pp. 265–270. doi:
10.20473/amnt.v2.i3.2018.265-270.
Studi, P. et al. (2015) ‘of Nutrition College , Volume Halaman of Nutrition
College , Volume Halaman Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc
Journal of Nutrition College , Volume 4 , Nomor 2 , Tahun 2015’, 4, pp. 526–533.
Umami, W. and Margawati, A. (2018) ‘Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi
Pemberian ASI Eksklusif’, DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL …, 7, pp.

6
1720–1730. Available at:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/22265.

Anda mungkin juga menyukai