Anda di halaman 1dari 19

Draf - 1

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI
PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: …………………….
TENTANG STANDAR RUANG
TERBUKA PUBLIK UNTUK
BEROLAHRAGA.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan


Keolahragaan Pasal 92 menyebutkan bahwa Standar Pelayanan
Minimal Keolahragaan diantaranya mencakup: ruang berolahraga;
tempat dan fasilitas olahraga; partisipasi berolahraga; dan tingkat
kebugaran jasmani masyarakat. Ruang berolahraga dinyatakan dengan
rasio luas ruang terbuka yang digunakan untuk kegiatan olahraga dengan
populasi penduduk setempat. Tempat dan fasilitas olahraga dinyatakan
dengan tersedianya tempat latihan, perlengkapan, dan peralatan untuk
kegiatan olahraga. Partisipasi berolahraga dinyatakan dengan rasio jumlah
anggota masyarakat yang terlibat aktif berolahraga dengan populasi
penduduk setempat. Tingkat kebugaran jasmani masyarakat dinyatakan
dengan hasil tes kebugaran jasmani.

Ruang terbuka publik untuk berolahraga sebagai bagian dari


prasarana olahraga selayaknya memenuhi persyaratan mengacu pada
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Keolahragaan Pasal 89 ayat (2), antara lain mencakup
persyaratan: ruang dan tempat berolahraga yang sesuai persyaratan

1
teknis; lingkungan yang terbebas dari polusi air, udara, dan suara; dan
keselamatan yang sesuai dengan persyaratan keselamatan bangunan.

Penyediaan ruang terbuka publik untuk berolahraga yang memenuhi


persyaratan standar merupakan implementasi dari hal tersebut di
atas, serta dalam upaya melakukan pembinaan dan pengembangan
olahraga rekreasi yang dilaksanakan berbasis masyarakat dengan
memperhatikan prinsip mudah, murah, meriah, menarik, manfaat dan
massal.

1.1. Ruang Lingkup


Ruang lingkup standar ruang terbuka publik untuk berolahraga
adalah sebagai berikut:
a. Bab I : Pendahuluan;
b. Bab II : Ketentuan Umum;
c. Bab III : Ketentuan Teknis;
d. Bab IV : Penutup.

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud
Tesedianya standar yang mendasari langkah-langkah
pengambilan kebijakan strategis bagi Pemerintah, pemerintah
daerah, camat, lurah dan pemangku kepentingan dalam
upaya membudayakan olaharaga di kalangan masyakat
dalam penyediaan ruang terbuka publik untuk berolahraga
dan kegiatan sosial masyarakat yang memenuhi persyaratan.

1.2.2. Tujuan

Memberikan acuan bagi Pemerinyah, pemerintah daerah,


camat, dan lurah/kepala desa dan pemangku kepentingan
dalam upaya penyediaan ruang ruang pubik untuk

2
berolaharaga dan kegiatan kemasyaratakan yang memenuhi
perasyaratan standar.

1.3. Istilah dan Pengertian

1.3.1. Ruang terbuka public untuk berolahraga adalah ruang terbuka dan
ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
olahraga yang dikembangkan secara terencana dan terpadu serta
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk kegiatan olahraga.
1.3.2. Taman adalah bagian dari ruang terbuka public yang berfungsi sebagai
tamanan sebagai paru-paru desa/kelurahan, kecamatan, dan
kabupaten/kota.
1.3.3. Taman kebugaran jasmani adalah ruang terbuka hijau yang dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk melakukan altivitas kebugaran
jasmani.
1.3.4. Ruang terbuka hijau adalah sebentang lahan terbuka tanpa bangunan
yang mempunyai ukuran, bentuk dan batas geografis tertentu dengan
status penguasaan apapun yang didalamnya terdapat area dan sarana
untuk berolahraga, pepohonan, rerumputan dan tanaman lainnya
sebagai penutup lahan.
1.3.5. Kebugaran jasmani adalah kemampuan dan kesanggupan fisik
seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efektif dan
efisien dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melakukan
aktivitas lain.
1.3.6. Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang
dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan
berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian,
keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.
1.3.7. Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat
dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk
kesehatan, kebugaran, dan kesenangan.
1.3.8. Prasarana olahraga adalah adalah tempat atau ruang termasuk
lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan/atau
penyelenggaraan keolahragaan.

3
1.3.9. Sarana olahraga adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan
untuk kegiatan olahraga.
BAB II
KETENTUAN UMUM

2.1. Kriteria Area


2.1.1. Area ruang terbuka publik untuk berolahraga harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Tingkat Rukun Tetengga (RT)
1) Jumlah penduduk minimal 250 jiwa;
2) Kebutuhan 1m2/jiwa;
b. Tingkat Rukun Warga (RW)
1) Jumlah penduduk minimal 2.500 jiwa;
2) Kebutuhan 0,5 m2/jiwa;
c. Tingkat Kelurahan
1) Jumlah penduduk minimal 25.000 - 30.000 jiwa;
2) Kebutuhan 0,20 m2/jiwa;
3) Lokasi dipersyaratkan dekat dengan sekolah sehingga
dapat dimanfaatkan untuk pendidikan baik intra
maupun ekstra kurikuler.
d. Tingkat Kecamatan
1) Jumlah penduduk minimal 120.000 - 130.000 jiwa;
2) Kebutuhan 0,13 m2/jiwa;
3) Memiliki ruang fungsional;
4) Lokasi dipersyaratkan dekat dengan pusat pendidikan/
sekolah sehingga dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan.
e. Tingkat Kebupaten/Kota
1) Jumlah penduduk minimal …….. - ……… jiwa;
2) Kebutuhan ……. m2/jiwa;
3) Memiliki ruang fungsional;
4) Lokasi dipersyaratkan dekat dengan pusat
pemerintahan kabupaten/kota.

4
2.2. Peruntukan
1) Tingkat RT
Ruang terbuka publik yang berfungsi sebagai area untuk
pelaksanaan olahraga kebugaran jasmani dan bermain.
2) Tingkat RW
Ruang terbuka publik yang berfungsi sebagai area untuk
pelaksanaan olahraga kebugaran jasmani, tempat bermain, dan
taman.
3) Tingkat Kelurahan
Ruang terbuka publik yang berfungsi sebagai area untuk
pelaksanaan olahraga kebugaran jasmani, tempat bermain, dan
taman.
4) Tingkat Kecamatan
Berupa area terbuka yang berfungsi yang berfungsi sebagai area
untuk pelaksanaan olahraga kebugaran jasmani, tempat bermain,
dan taman.
5) Tingkat Kabupaten/Kota
Berupa alun-alun kabupaten/kota, yang difungsikan juga yang
berfungsi yang berfungsi sebagai area untuk pelaksanaan
olahraga kebugaran jasmani, tempat bermain, dan sebagai taman
kota.

2.3. Kegiatan Serba Guna


Ruang terbuka publik dapat juga digunakan sebagai tempat
penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti kegiatan kesiswaan/
kemahasiswaan, kepemudaan, keagamaan, dan sosial masyarakat.

5
BAB III
KETENTUAN TEKNIS

3.1. Lokasi
3.1.1. Tata Ruang
Lokasi ruang terbuka publik harus memenuhi ketentuan tata
ruang dan infrastruktur sebagai berikut:
a. didukung infrastruktur yang memadai sesuai dengan
tingkatannya antara lain jalan, listrik, air bersih, dan
saluran drainase;
b. memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan, antara lain
dekat dengan klinik atau puskesmas; dan
c. memiliki akses terhadap fasilitas pendidikan.

3.1.2. Luas Lahan Tersedia


a. Tingkat RT
Luas lahan yang harus tersedia sebagai ruang terbuka
publik pada tingkat RT, minimal 250m2.
b. Tingkat RW
Luas lahan yang harus tersedia sebagai ruang terbuka
publik pada tingkat RW, minimal 1.250m2.
c. Tingkat Kelurahan/Desa
Luas lahan yang harus tersedia sebagai ruang terbuka
publik pada tingkat kelurahan, minimal 5.000m 2;
d. Tingkat Kecamatan
Luas lahan yang harus tersedia sebagai ruang terbuka
publik pada tingkat kecamatan minimal 156.000m 2;
e. Tingkat Kabupaten/Kota
Luas lahan yang harus tersedia sebagai ruang terbuka
publik pada tingkat pada tingkat Kabupaten/Kota minimal
…………m2;

6
3.1.3. Topografi
Lahan yang disediakan dan direncanakan untuk ruang
terbuka publik harus merupakan sebidang tanah yang rata,
geomorfologi yang aman, daya dukung tanah yang baik, tidak
labil, bukan rawa, dan tidak rawan bencana alam.

3.1.4. Drainase
Ruang terbuka publik untuk berolahraga harus mempunyai
sistem drainase yang menjamin tidak terjadi genangan air
hujan di area.

3.2. Pertimbangan
Pengadaan dan pengembangan ruang terbuka publik untuk
berolahraga harus mempertimbangkan asep-aspek sebagai berikut:
a. kepadatan penduduk;
b. kepadatan lalu lintas di sekitas lokasi;
c. ketersediaan lahan;
d. luas areal yang dipersyaratkan;
e. lingkungan;
f. hubungan antar mmasyarakat;
g. tingkat pendidikan rata-rata penduduk setempat;
h. pendapatan rata-rata penduduk;
i. sosial budaya penduduk setempat; dan
j. animo masyarakat untuk berolahraga.

3.2. Prasarana dan Sarana


Ruang terbuka publik untuk berolahraga harus dilengkapi dengan
prasarana dan darana sebagai berikut.
3.2.1. Tingkat RT
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat RT
direkomendasikan dilengkapi dengan prasarana dan sarana
untuk senam kebugaran jasmani.

7
2.2.2. Tingkat RW
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat RW
direkomendasikan untuk dilengkapi dengan prasarana dan
sarana antara lain untuk:
a. senam kebugaran jasmani; dan
b. lintasan untuk jalan santai atau jogging.
2.2.2. Tingkat Kelurahan/Desa
Ruang terbuka publik untuk untuk berolahraga pada tingkat
kelurahan direkomendasikan untuk dilengkapi dengan
prasarana dan sarana antara lain untuk:
a. senam kebugaran jasmani;
b. peralatan bermain anak-anak;
c. lintasan untuk jalan santai atau jogging; dan
d. ruang fungsional minimum untuk 50 orang.
2.2.2. Tingkat Kecamatan
Ruang terbuka publik untuk untuk berolahraga pada tingkat
kecamatan harus dilengkapi untuk dilengkapi dengan
prasarana dan sarana antara lain untuk:
a. senam kebugaran jasmani;
b. lintasan untuk lari/jalan santai atau jogging track;
e. lintasan untuk bersepeda;
f. peralatan bermain anak-anak;
c. peralengkapan untuk meningkatkan kebugaran; dan
d. ruang fungsional minimum untuk 75 orang.
3.2.3. Tingkat Kabupaten/Kota
Ruang terbuka publik untuk untuk berolahraga pada tingkat
kabupaten/kota harus dilengkapi dengan:
a. senam kebugaran jasmani;
b. lintasan lari/jalan santai atau jogging track;
c. lintasan bersepeda;
d. lapangan untuk berbagai kegiatan olahraga rekreasi;
e. ruang fungsional minimum untuk 100 orang.
f. peralengkapan untuk meningkatkan kebugaran, antara lain:
1) Double Sit Up Board

8
Berfungsi untuk mengencangkan otot lumbar (otot
pinggang bagian bawah) dan otot perut. Menghancurkan
lemak di perut, baik untuk perut yang berlemak atau
yang ingin perutnya menjadi six pack (lihat Gambar 1).

Gambar 1: Double Sit Up Board

2) Chest Press Two Seats


Disediakan peralatan yang berfungsi untuk melatih
otot pectoralis atau dada bagian tengah. Fokus
latihannya seperti menggunakan alat fitness bench
press namun dengan arah dorong ke depan.
Keunggulannya adalah bentuk pegangan nya
memungkinkan gaya dorong secara vertical atau
horizontal yang memberikan efek tekanan yang
berbeda pada otot dada (lihat Gambar 2).

9
Gambar 2: Chest Press Two Seats

3) Double Swing Board


Disediakan peralatan yang berfungsi untuk
memperkuat fungsi dan koordinasi jantung dan paru-
paru, meningkatkan sirkulasi darah dan kinerja sistem
pencernaan, meringankan penyembuhkan sakit pada
otot perut dan pinggang (lihat Gambar 3).

Gambar 3: Double Swing Board

4) Air Walker

10
Disediakan peralatan yang berfungsi untuk
memperkuat fungsi jantung dan paru-paru, otot bagian
tungkai bawah dan pinggang, meningkatkan
fleksibilitas, koordinasi dan stabilitas bagian tubuh
dari pinggang ke bawah, baik untuk penyembuhan
strain otot lumbal, nyeri sendi pinggul, sakit otot
bagian tungkai bawah seperti otot atrofi, (lihat Gambar
4).

Gambar 4: Air Walker

5) Elleptical Trainer/Machine
Disediakan peralatan yang berfungsi untuk
mengecilkan otot perut. Selain itu, latihan
menggunakan alat ini juga berfungsi untuk melatih
otot perut. Caranya sangat mudah, yaitu lepaskan
tangan dari handle kemudian lakukan gerakan jalan
cepat. Cara ini bertujuan untuk memberikan
keseimbangan dan tumpuan beban pada posisi tubuh
bagian tengah, sehingga dapat melatih otot perut
dengan baik (lihat Gambar 5).

11
Gambar 5: Elleptical Trainer/Machine

6) Hanging Swivel
Disediakan peralatan yang berfungsi untuk …………….
(lihat Gambar 6).

Gambar 6: Hanging Swivel

7) Big Swivel Wheel


Disediakan peralatan yang berfungsi untuk …………….
(lihat Gambar 7).

12
Gambar 7: Big Swivel Wheel

8) Four Swivel wheel


Disediakan peralatan yang berfungsi untuk …………….
(lihat Gambar 8).

Gambar 8: Four Swivel wheel

9) Handstand Shelf

Disediakan peralatan yang berfungsi untuk


memperkuat lengan, tubuh bagian tengah, dan kaki,
memperbaiki keseimbangan dan postur tubuh,
meningkatkan denyut antung, serta memperbaiki

13
focus. Pose ini dianggap dapat menenangkan pikiran,
meredakan depresi ringan dan strees (lihat Gambar 9).

Gambar 9: Handstand Shelf

10) Bench For Two


Disediakan peralatan yang berfungsi untuk ………….
(lihat Gambar 10).

Gambar 10: Bench For Two

11) Three Seat Weist Swivel

14
Disediakan peralatan yang berfungsi untuk …………
(lihat Gambar 11).

Gambar 11: Three Seat Weist Swivel

12) Body Pulling Training


Disediakan peralatan yang berfungsi untuk menarik,
termasuk didalamnya otot-otot punggung (latisimus
dorsi, rhomboid, trapezius, dll), otot bahu bagian
belakang (posterior deltoid), biceps (lihat Gambar 12).

Gambar 12: Body Pulling Training


13) Single Pole Parallel Bars

15
Disediakan peralatan yang berfungsi untuk
………………. (lihat Gambar 13).

Gambar 13: Single Pole Parallel Bars

3.3. Pertamanan
Ruang terbuka publik untuk berolahraga harus didukung dengan
area pertamanan yang didalamnya terdapat vegetasi antara lain:
a. pepohonan tanaman keras;
b. pepohonan tanaman produktif (buah-buahan);
c. tanaman jenis semak-belukar;
d. tanaman berbunga; dan
e. tanaman penyerap polutan, seperti sansevieria.

3.4. Fasilitas Umum


Ruang terbuka publik untuk berolahraga harus dilengkapi dengan
toilet untuk pria dan wanita.
2.2.1. Tingkat RT
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat RT
harus dilengkapi dengan sarana untuk cuci tangan dan cuci
kaki.
2.2.2. Tingkat RW

16
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat RW
harus dilengkapi dengan sarana untuk cuci tangan dan cuci
kaki, toilet masing-masing 1 (satu) unit toilet pria dan wanita.
2.2.2. Tingkat Kelurahan/desa
Ruang terbuka public untuk berolahraga pada tingkat
kelurahan/desa harus dilengkapi dengan masing-masing 1
(satu) ruangan untuk pria dan wanita, yang dilengkapi
dengan:
1. 1 (satu) kamar mandi ; dan
2. 2 (dua) unit toilet.
2.2.2. Tingkat Kecamatan
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat
kecamatan harus dilengkapi dengan masing-masing 1 (satu)
ruangan untuk pria dan wanita, yang dilengkapi dengan:
a. Untuk Pria, dilengkapi dengan:
1) 1 (satu) kamar mandi;
2) 2 (dua) unit toilet; dan
3) 2 (dua) urinoir.
b. Untuk wanita, dilengkapi dengan:
4) 1 (satu) kamar mandi;
5) 2 (dua) unit toilet; dan
6) 1 (satu) Cermin dan washtafel.

2.2.3. Tingkat Kabupaten/Kota


Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat
kabupaten/kota harus dilengkapi dengan masing-masing 1
(satu) ruangan untuk pria dan wanita, yang dilengkapi
dengan:
c. Untuk Pria, dilengkapi dengan:
1) 2 (dua) kamar mandi;
2) 4 (dua) unit toilet; dan
3) 6 (dua) urinoir.
d. Untuk wanita, dilengkapi dengan:

17
1) 2 (satu) kamar mandi;
2) 3 (dua) unit toilet; dan
3) 2 (satu) Cermin dan washtafel.

3.4.1. Tempat Parkir


Tersedia lahan terbuka yang dapat digunakan sebagai fasilitas
parkir kerndaraan bermotor pengunjung di sekitar ruang terbuka
publik untuk berolahraga, dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Tingkat RT
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat RT tidak
diharuskan dilengkapi dengan tempat parkir.
b. Tingkat RW
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat RW harus
dilengkapi tempat parkir sepeda motor minimal untuk 15 sepeda
motor.
c. Tingkat Kelurahan/Desa
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat kelurahan
harus dilengkapi tempat parkir minimal untuk 25 sepeda motor
dan 2 mobil.
d. Tingkat Kecamatan
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat
kecamatan harus dilengkapi tempat parkir minimal untuk 50
sepeda motor dan 5 mobil.
e. Tingkat Kabupaten/Kota
Ruang terbuka publik untuk berolahraga pada tingkat
Kabupaten/Kota harus dilengkapi tempat parkir minimal untuk
75 sepeda motor dan 20 mobil.
.

18
BAB IV
PENUTUP
Pasal 12

Penyusunan standar ruang terbuka public untuk berolahraga ini


dilakukan untuk melaksanakan salah satu tugas Pemerintah yaitu
menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta standardisasi bidang
keolahragaan secara nasional. Disamping itu juga untuk menjamin
tersedianya ruang terbuka untuk berolahraga, terpenuhinya hak setiap
warga Negara untuk melakukan kegiatan olahraga serta memperoleh
pelayanan dalam kegiatan olahraga.
Standar ruang terbuka publik untuk berolahraga ini diharapkan dapat
menjadi acuan bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan para pemengku
kepentingan dalam menyediakan ruang terbuka publik meninkatkan
kesehatan dan kebugaran masyarakat.
Pemerintah berkewajiban melakukan kaji ulang dan melakukan revisi
terhadap standar ruang terbuka publik untuk berolahraga ini secara
berkala, terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan serta perkembangan olahraga rekreasi dan lingkungan.

Jakarta, …………………………

19

Anda mungkin juga menyukai