BAB V
ANALISIS KESTABILAN PERALIHAN
( Transient Stability Analysis )
Pada suatu sistem tenaga listrik industri, stabilitas dapat melibatkan satu atau lebih
generator atau motor serempak pada sistem. Kontingensi seperti pelepasan beban,
kegagalan generator atau saluran utilitas yang tiba-tiba, pengasutan motor-motor yang
berdaya besar atau gangguan-gangguan hubung singkat (termasuk jangka waktu terjadinya
gangguan)memilikiakibatyanglangsungberhubungandenganstabilitassistem.
Studi analisis kestabilan peralihan merupakan studi yang melibatkan data yang relatif
lebih kompleks daripada studi-studi yang lain, termasuk data pemodelan mesin serempak,
termasuk perangkat kendalinya seperti: regulator tegangan, sistem eksitasi, dan governor.
Motor (juga kompensator VAR statis dan rele proteksi) terkadang perlu untuk dipresentasikan
dengan karakteristik dinamisnya.
EG Ei
P= sin δr
XS
Dengan demikian, daya maksimum yang dapat ditransfer sebesar
EG Ei
Pmax =
XS
Besaran tersebut merupakan batas kestabilan mantap, sehingga pengiriman daya yang
lebih besar dari Pmax akan menyebabkan mesin tersebut keluar dari sistem. Berdasar pada
model diatas, terdapat 3 karakteristik listrik yang mempengaruhi kestabilan, yaitu:
(i) Tegangan internal generator,
(ii) Reaktansi antara mesin generator dengan bus tak hingga,
(iii) Tegangan pada bus takhingga.
Dengan demikian, makin tingginya tegangan internal generator, dan makin rendahnya
reaktansi sistem dan generator, akan mengakibatkan daya yang dapat ditransfer akan
makin tinggi.
1. Gunakanlah one-line-diagram dan data komponen dari sistem yang ada pada
modul desain sistem Perhatikan Kembali sistem tenaga listrik pada modul-modul
sebelumnya.
2. Jalankan aliran daya pada kondisi pembebanan maksimum dan perhatikan apakah
terdapat violasi pada sistem tenaga listrik tersebut. Bila terdapat violasi, lakukan
eliminasi violasi tersebut dengan perubahan parameter di peralatan generator
maupun di peralatan setting sadapan trafo. Mekanisme eliminasi violasi itu dapat
dilakukan sesuai dengan modul Desain Sistem dan Analisis Aliran Daya.
1. Lakukan set gangguan 3 phase pada bus 7 diantara saluran transmisi bus 2 dan
bus 8.
2. Jalankan analisis kestabilan pada kondisi tanpa clearing fault pada bus 7
3. Amati trayektori sudut rotor, daya aktif dan arus sistem pada masing- masing
generator. Apakah sistem stabil dengan kondisi yang demikian?
4. Bila terjadi isolasi gangguan dalam waktu tertentu tisolir, (lakukan untuk waktu isolasi
gangguan sebesar 5 siklus, 6 siklus dan 10siklus.
5. Amati trayektori sudut rotor, daya aktif serta frekuensi sistem pada masing- masing
generator untuk masing-masing waktu isolasi gangguan tersebut. Klasifikasikan
kestabilan peralihan sistem akibat kondisi diatas.
6. Margin kestabilan terkait dengan kecepatan isolasi gangguan, bila proteksi pada
bus 7 selama 5 siklus,tentukanlah margin kestabilan sistem ini.
1. Pada kasus 5.3.3. poin 3 apakah sistem stabil ? Jelaskan dengan singkat hasil
yang Saudara peroleh pada kasus ini.
Tidak stabil, karena pada detik ke 0,11s terjadi ganguan, setelah detik selanjutnya
mengalami transient sampai ke detik 0,2s dan detik ke 52s sistem mengalami black
out atau mati.
2. Pada kasus terjadi ISOLASI GANGGUAN dengan waktu seperti diatas, pada
kondisi clearing fault dengan tisolir manakah sistem tetap stabil? Jelaskan dengan
singkat keterkaitan waktu ini dengan trayektori sudut rotor pada masing-masing
generator?
Stabil pada percobaan 2 waktu simulasi 5 dan 6 siklus namun 10 siklus tidak stabil
karena kondisi tersebut cukup lama dalam mengatasi gangguan 3 fasa.
4. Lampirkan hasil plot yang saudara peroleh dan tentukan pada waktu kapan sistem
mulai tidak stabil dengan memperhatikan mekanisme isolasi gangguan tersebut.
Dari ke 3 waktu osilasi 3, 6 dan 10 siklus untuk menampilkan hasil plot sistem
stabil (nominal), sistem tidak ada yang tidak stabil tetapi lama terjadinya transient.
ACC DATA
31-1-2021
Tanggal :
1. Tambahkan beban baru Add static l. pada bus 9 sebesar 5 MVA, dengan faktor
daya 92%
2. Jalankan analisis kestabilan pada kondisi tersebut di atas, dengan menyeting waktu
pemasukan beban bebera padetik setelah sistem eksisting beroperasi!
3. Amati trayektori sudut rotor, daya aktif dan frekuensi sistem pada masing-
masinggenerator.Apakah sistem stabil dengan kondisi yang demikian?
2. Pada kasus terjadi kenaikan beban secara tiba-tiba dalam jumlah besar dengan
waktu seperti diatas apakah sistem tetap stabil?
Sistem stabil
Pada saat detik ke 1s terjadi kenaikan pada sudut rotor dan daya
aktif,setelah itu terjadi transient dan sistem kembali ke kondisi nominal,
namun beban harus sesuai dengan kapasitas yang ditentukan.
ACC DATA
Tanggal :
31-01-2021
1. Jalankan motor Mtr3A (spare,2 x 3.000 hp), dengan software ETAP! Set waktu
pengasutan motor beberapa saat setelah sistem beroperasi normal!
3. Amati trayektori sudut rotor, daya aktif dan frekuensi sistem pada masing- masing
generator. Apakah sistem stabil dengan kondisi yang demikian?
1. Pada kasus 5.3.7 poin 3 apakah sistem stabil ? Jelaskan dengan singkat hasil
yang Saudara peroleh pada kasus ini
Sistem stabil
Pada saat kondisi tertentu dengan CB yang tertutup keadaan sudut rotor
dan daya aktif mengalami peningkatan. .
2. Pada kasus terjadi Pengasutan motor berdaya besar dengan waktu seperti diatas
apakah sistem tetap stabil?
Dari analisa pengasutan motor berdaya besar pada saat dijalankan system
mengalami transient dan dalam waktu tertentu system mengalami stabil
ACC DATA
Tanggal :
31-01-2021
Keterngan : Dari grafik diatas terjadiganguan 3 fasa pada 0,1s dan dapat dilihat bahwa daya aktif
pada pembangkit langsung turun akibat terjadinya ganguan 3 fasa. Kemudian di detik 0,1 sampai
di detik 2s terjadi transient, setelah detik ke 51s daya aktif tidak ada, artinya generator mati atau
black out. Hal ini disebabkan karena Proteksi tidak bekerja.
Jurusan Teknik
PRAKTIKUM ANALISIS Laboratorium SSTE
Elektro
SISTEM TENAGA
ELEKTRIK
P
lot Hubung singkat pada saluran transmisi
Tanpa Clearing Fault pada Bus 7
Keterangan : Arusnya naik karena mengalami gangguan 3 fasa. pada detik 0,1s terjadinya
gangguan 3 fasa, pada detik 0,110s terjadinya clearing fault. Terjadi transient mulai detik ke 0,1s
dan detik ke 18s arus Kembali keadan stabil.
Keterangan : Grafik diatas menjelaskan pada detik ke1s terjadi penambahan beban besar dan sudut
rotor (Absolute) mengalami kenaikan pada akibat ada penambahan beban tiba-tiba berkapasitas besar.
Keterangan : Grafik diatas menjelaskan bahwa nilai daya aktif yang di bangkitkan generator mengalami
penurunan akibat adanya penambahan beban baru. Terjadinya transien pada detik 0.1s sampai 20s.
Keterangan : Grafik diatas menjelaskan bahwa pada detik ke 0,1s terjadi kenaikan pada sudut
rotor (absolute) generatornya yang diakibatkan karena terjadinya starting motor.
- Kesimpulan :
1. Kestabilan Peralihan (Transient Stability)
- Dari hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa semakin cepat permbukaan Circuit Breaker
(CB), maka gelombang transient tidak terlalu jatuh pada daya jika terjadi suatu gangguan.
2. Pengamatan terhadap pengaruh hubung singkat pada saluran transmisi.
- Pada kondisi clearing fault dengan waktu isolasi 5 dan 6 siklus, system masih tetap stabil
tapi pada 10 siklus system tidak stabil dikarenakan waktu atau kondisi tersebut cukup
lama dalam mengatasi gangguan 3 fasa.
3. Pengaruh terhadap kenaikan beban tiba-tiba.
- Bila terdapat penambahan beban, dengan settingan waktu pemasukan beban beberapa
detik setelah system beroperasi, kondisi sistem stabil ketika diberi beban yang berdampak
terhadap kenaikan beban. Namun sistem membutuhkan waktu yang cukup lama apabila
terjadi pada saat kondisi nominal pada sistem tersebut.
- BIla dengan settingan waktu yang sama, sistem mengalami kenaikan beban dalam jumlah
besar, sistem masih tetap stabil. Jika dilihat pada grafik, detik ke 1s terjedi kenaikan sudut
rotor dan daya aktiv, setelah itu terjadi transient dan sistem Kembali ke kondisi nominal,
namun beban harus sesuai dengan kapasitas yang ditentukan.
4. Pengaruh terhadap pengasutan berdaya besar.
- Pengaruh pengasutan terhadap kestabilan sistem bila terdapat pemasukan beban berdaya
besar seperti contoh Motor3A, sistem stabil. Namun pada kondisi tertentu dengan CB
tertutup, sudut rotor dan daya aktif mengalami penigkatan.