Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI DAN TEKNIK PENGAWASAN

DALAM MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

Eka Listiani1, Gisal Faturrahman3, Nova Wahyuni3, Rovy Rosidah4, Siswati5


12345
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (Stkip) Pangeran Dharma Kusuma Segeran - Juntinyuat -
Indramayu
ii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi dengan di pentingnya pengetahuan yang mendalam
tentang Tenik dan Fungsi pengawasan dalam penyelenggaraan manajemen organisasi untuk
mencegah berbagai kendala pelaksanaan setiap kegiatan organisasi, Metode penelitian yang
digunakan adalah study pustaka dengan pendekatan kualitatif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, pengumpulan dari
jurnal seta artikel. Hasil penelitian diperoleh rician tentang teknik serta fungsi pengawasan
menurut para ahli manajemen, sehingga kita dapat memahami fungsi dan teknik pengawasan
untuk tercapainya suatu organsasi yang sehat, dan menghindari kepincangan akibat
penyelewengan yang terjadi dalam organisasi.

i
ABSTRACT
This research is motivated by the importance of in-depth knowledge of
technical and supervisory functions in the organization of organizational
management to prevent various obstacles to the implementation of each activity, the
research method used is a literature study with a qualitative approach.

The data collection technique used is literature study, collection from journals
and articles. The results of the research are obtained about the techniques and
functions of supervision according to management experts, so that we can
understand the functions and techniques of supervision to achieve a healthy
organization, and avoid lameness due to irregularities that occur in the organization.

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan jurnal tentang. Fungsi Dan
Teknik Pengawasan Dalam Manajemen Menurut Para Ahli. Dan juga kami berterima kasih
kepada Ibu Lathifaturahmah, S.H.,M.M selaku Dosen mata kuliah Ilmu Pengantar
Menejemen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap Jurnal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai Fungsi Dan Teknik Pengawasan Dalam Manajemen.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf bila ada kesalahan kata- kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini
diwaktu yang akan datang.

Sumedang, 21 September 2021

Penyusun,

Kelompok 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi pengawasan dalam
Masalah
penyelenggaraan manajemen organisasi sangat
diperlukan untuk mencegah berbagai kendala
pelaksanaan setiap kegiatan organisasi di
lingkungan pemerintah maupun swasta. Efek
yang diharapkan dari dilaksanakannya fungsi
pengawasan adalah meningkatnya kinerja
organisasi dan prestasi kerja karyawan. Kinerja
organisasi diawali dengan peningkatan kinerja
karyawan. Kinerja karyawan berkaitan dengan
kemampuan masing-masing karyawan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara tepat waktu
dan sesuai dengan hasil yang ditentukan.

Proses mencapai kinerja yang sesuai


dengan hasil yang secara standar telah
ditentukan oranisasi melibatkan penggunaan
logika untuk mencari cara- cara yang paling
ekonomis untuk melaksanakan tugas kerja,
perlatan dan bahan kerja, kondisi lingkungan
dan ruang, serta cara-cara yang mudah dalam
melaksanakan tugas kerja. Proses peningkatan
kinerja sebagaimana di atas merupakan suatu
indicator yang merupakan suatu aktivitas
terencana dan berkesinambungan serta
berhubungan dengan orang lain, maka untuk
mencapai kinerja perlu dilakukan pengawasan
untuk mengurangi munculnya kesalahan dan
memperbaiki metode yang dinilai kurang efektif.
Hasil kerja yang dibangun dari fungsi pekerjaan
di organisasi pemerintahan harus
memperhatikan hasil yang berkualitas, dukungan

1
perangkat teknologi
infomasi yang kuat,
kapasitas hasil dari setiap
pekerjaan di semua seksi
seiring dengan
kepentingan pelayanan
masyarakat, serta
memenuhi aspirasi
masyarakat secara
keseluruhan.

2
B. Rumusan
a. Apa pengertian dari pengawasan?
b. Apa yang dimaksud dengan fungsi, teknik dan jenis pengawasan menurut
para ahli?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pengawasan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan fungsi, teknik dan jenis
pengawasan menurut para ahli

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengawasan

Pengawasan adalah untuk menghindari kepincangan akibat penyelewengan


yang terjadi dalam organisasi sehingga perlu adanya upaya dalam dalam pengelolaan
program kegiatan organisasi untuk menghindari kepincangan akibat penyelewengan
yang terjadi sehingga diperlukan proses pengawasan. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat (Ukas 2004, 338) dengan menyebutkan bahwa ada 3 (tiga) unsur pokok
proses pengawasan yaitu:

1. Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk yang diminta. Standar ukuran ini bisa nyata ,
mungkin juga tidak nyata umum ataupun khusus tetapi selama selama seorang masih
menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan.
2. Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini harus
dilaporkan kepada khalayak ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.
3. Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu
pengawasan tidak akan berarti apa-apa tanpa ada koreksi, jikalau dalam hal ini
diketahui bahwa aktivitas umum tidak mengarah ke hasi-lhasil yang diingingkan.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian
kualitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa data yang memusatkan
penelitian pustaka Content Analysis (analisa isi) mengkaji dokumen-dokumen
berupa katagori umum dari makna. peneliti dapat aneka ragam dokumen dari
mulai kertas pribadi (surat laporan psikiaritis).
Penggunaan istilah ‘data’ sebenarnya meminjam istilah yang lazim di
pakai dalam metode penelitian kuantitatif yang biasanya berupa table angka.
Namun, di dalam metode penelitian kualitatif yang di maksudkan data adalah
segala data yang baik merupakan lisan atau tulisan,bahkan bias berupa gambar
atau foto, yang berkontribusi untuk menjawab masalah penelitian sebagaimana di
nyatakan dalam rumusan masalah atau focus penelitian.
Sebelum masing-masing teknik tersebut di uaraikan secara rinci, perlu di
tegaskan disini bahwa hal sangat penting yang harus di pahami oleh setiap
peneliti adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut di pakai, untuk
memperoleh informasi apa dan pada
bagian focus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang
memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya dan pilihan teknik
tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.

Dalam dunia penelitian di kenal dua jenis data, yaitu data primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang di kumpulkan secara langung oleh
peneliti dan bisa di kumpulkan melalui metode survei, observasi, eksperimen atau
dokumentasi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang di kumpulkan
peneliti secara langsung melainkan di iambi dari berbagai dokumen cetak
ataupun elektronik. Data sensus merupakan salah satu contoh data sekunder yang
bias kita jumpai.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengawasan

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan


tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

Berikut pemaparan para ahli mengenai pengawasan:

1. Menurut Winardi
“Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer
dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan”. Sedangkan menurut
2. Basu Swasta
“Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan- kegiatan
dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan”.
3. Komaruddin
“Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana
aktual rencana, dan awal Unk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan
rencana yang berarti”

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja


standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk
menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna
mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam
menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang
diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Pendapat di atas bisa dikatakan bahwa pengawasan adalah proses pengamatan
yang mutlak yang dilakukan seorang pemimpin dengan membuat penetapan standar
ukuran kemudian dilakukan perbandingan antara hasil dan yang telah direncanakan.

Selanjutnya dilakukan koreksi apabila terjadi kesalahan proses pengawasan itu sendiri.
Pengertian pengawasan (Kusnandar 2014, 13) mengemukakan pengawasan
merupakan keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna
menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hal
itu berarti bahwa:

(1) orientasi waktu pengawasan adalah sekarang,

(2) sasaran pengawasan terbatas pada keterkaitan dengan rencana,

(3) sifat pengawasan dasarnya preventif.

B. Teknik Pengawasan
Adapun teknik pengawasan (Siagian 2015, 115) mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut:

1. Pengawasan langsung (Direct Controll) Pengawasan yang dilakukan secara


langsung ke tempat pelaksanaan pegawai. Sedangkan bentuk-bentuk
pelaksanaan langsung diuraikan sebagai berikut:
a. Inspeksi langsung Inspeksi langsung adalah aktivitas pengawasan
yang dilakukan oleh pimpinan langsung kepada anggota
bawahannya dengan tidak diinformasikan terlebih dahulu agar
supaya kinerja bawahan terpantau secara komprehensip sehingga
diharapkan tidak terjadi penyelewengan.
b. Observasi di tempat (on the spot observation). Pengawasan ini
merupakan pelaksanaan pengawasan langsung dari atasan (secara
pribadi) ke tempat pekerjaan bawahan untuk mengamati dan
mencari fakta, jika terjadi kesalahan maka segera akan ditindak
lanjuti dengan perbaikan-perbaikan.
c. Laporan ditempat (on the spot report) Pengawasan ini dengan
meminta laporan dari bawahan untuk kemudian diadakan
perbaikan apabila terjadi kesalahan,
2. Pengawasan Tidak Langsung (Indirect Controll) Bentuk pengawasan ini
adalah dengan pengkajian hasil laporan dari bawahan sebagai bahan
masukan untuk membandingkan rencana dan target yang telah ditetapkan
untuk bahan pengambilan keputusan pelaksanaan yang akan datang,
Adapun bentuk-bentuk laporan tidak langsung adalah:
a. Laporan tertulis Laporan tertulis merupakan hasil pertanggung
jawaban pelaksanaan kegiatan bawahan, sehingga atasan bisa
menilai apakah bawahan telah melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Laporan Lisan Laporan lisan adalah bentuk pertanggung jawaban
bawahan sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya untuk
disampaikan melaui pernyataan kepada pimpinan sehingga
pimpinan mendapat gambaran apa yang telah dilaksanakan oleh
bawahannya. Dengan laporan lisan ini pimpinan bisa menindak
lanjuti kegiatan berdasarkan fakta-fakta yangh disampaikan
bawahan. Kinerja merupakan suatu gambaran keberhasilan
seorang individu atau organisasi dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara
kinerja perorangan/individu (Individual Performance) dengan
kinerja organisasi (Organization performance).

Dengan kata lain bahwa bila kinerja karyawan (Individual Peiformance) baik,
maka kemungkinan besar kinerja organisasinya (Organization performance) juga akan
baik. Sebalikmya, jika kinerja karyawan buruk maka kinerja organisasinya juga
kemungkinan besar akan buruk. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja
individu/karyawan sangat menentukan kinerja organisasinya.
Adapun indikator kinerja pegawai (Dharma 2012, 355) dengan
mengemukakan sebagai berikut:

1. kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.


2. kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran
kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran atau tingkat kepuasan yaitu
seberapa baik penyelesaiannya
3. ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan
Berdasarkan kajian teori-teori tersebut, penulis mempunyai kesimpulan
bahwa pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang satu
sama lain tidak dapat dipisahkan untuk keberhasilan tujuan organisasi dan
meningkatkan kinerja pegawai.
C. Fungsi pengawasan
Dalam rangka melakukan transformasi guna meraih perbaikan kualitas
organisasi publik, perlu dilakukan pengawasan (control) terhadap seluruh tindakan
dan akibat dari proses transformasi tersebut. Melalui pengawasan tersebut dapat
diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi secara dini.

Jika kekuranngan dan kesalahan diketahui lebih awal maka akan dapat dilakukan
perbaikan dan peningkatan dengan cepat, artinya semua permasalahan dapat
diantisipasi. Dengan demikian akan menghindari terjadinya kebocoran dan
pemborosan untuk membiayai hal-hal yang justru harus direvisi.

Dibawah ini adalah pengertian dan definisi (teori dan konsep) fungsi pengawasan
oleh beberapa para ahli, yakni sebagai berikut :

Menurut Bohari (2004:9) Fungsi pengawasan pada dasarnya merupakan proses yang
dilakukan untuk memastikan agar apa yang telah dirancanakan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sule dan Saefullah (2005:317) bahwa Fungsi
pengawasan adalah identifikasi berbagai faktor yang menghambat
sebuah kegiatan, dan juga pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan agar tujuan
organisasi dapat tetap tercapai.

Lebih lanjut mengenai fungsi dari pengawasan, Simbolon (2004:62)


mengemukakan bahwa, fungsi dari pengawasan yaitu:

1. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas
dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang ditentukan.
3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian dan
kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
4. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

BAB V
KEIMPULAN
A. Kesimpulan

Hasil penelitian diperoleh rician tentang teknik serta fungsi pengawasan


menurut para ahli manajemen, sehingga kita dapat memahami fungsi dan teknik
pengawasan untuk tercapainya suatu organsasi yang sehat, dan menghindari
kepincangan akibat penyelewengan yang terjadi dalam organisasi.

Berikut secara garis besar fungsi dan teknik pengawasan menurut para ahli:

1. Teknik Pengawasan

Adapun teknik pengawasan (Siagian 2015, 115) mengemukakan pendapatnya


sebagai berikut:

a. Pengawasan langsung (Direct Controll) Pengawasan yang dilakukan


secara langsung ke tempat pelaksanaan pegawai.
b. Pengawasan Tidak Langsung (Indirect Controll) Bentuk pengawasan
ini adalah dengan pengkajian hasil laporan dari bawahan sebagai bahan
masukan untuk membandingkan rencana dan target yang telah
ditetapkan untuk bahan pengambilan keputusan pelaksanaan yang akan
dating.
2. Fungsi pengawasan
Lebih lanjut mengenai fungsi dari pengawasan, Simbolon (2004:62)
mengemukakan bahwa, fungsi dari pengawasan yaitu:

a. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi


tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan prosedur yang ditentukan.
c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian
dan kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Surya. 2012. Manajemen Kinerja Falsafah Teori
Dan Penerapannya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendi, Singarimbun dan. 2003. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3S.

Kusnandar, Ishak. 2014. Manajemen Strategik. Tasikmalaya.

Siagian, Sondang P. 2015. “Manajemen Sumber Daya Manusia.” In Jakarta : Bumi

Aksara,. Sugiyono. 2016. “Memahami Penelitian Kualitatif.” Bandung: Alfabeta.

Ukas, Maman. 2004. Manajemen Konsep, Prinsip Dan Aplikasi. Bandung: Agnini.

Anda mungkin juga menyukai