Anda di halaman 1dari 5

6 Hikmah Zakat dalam Kehidupan yang Harus Diketahui

Islam dibangun atas lima perkara; yakni dua syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat,
puasa di bulan Ramadhan, dan haji bagi yang mampu melaksanakannya. 

Zakat merupakan salah satu bagian bangunan di dalam Islam. Ibaratkan sebuah bangunan,
apabila tidak ada salah satu bagian yang membuatnya disebut sebagai bangunan maka ia
tidak disebut bangunan. 

Seperti itu pula Islam. Apabila zakat dihilangkan dalam sendi bangunan Islam maka ia tidak
disebut sebagai Islam lagi.

Zakat adalah salah satu syariat yang diwajibkan dalam Islam. Sayangnya kewajiban ini belum
disadari sepenuhnya oleh sebagian kaum muslimin. 

Hal ini dikarenakan banyak diantara mereka yang kurang memahami apa hikmah zakat bagi
kehidupan. Berikut ini akan kami paparkan sedikit hikmah dibalik disyariatkannya zakat dalam
kehidupan sehari-hari.

Ibadah yang Berhubungan dengan Allah dan Manusia


Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, bahwa setiap muslim diwajibkan untuk
mengeluarkan zakat. Baik itu zakat mal, zakat fitrah dan semua jenis zakat lainnya dengan
jumlah dan syarat tertentu. 

Allah subhanahu wata’ala berfirman :

ِ ِ َّ ‫وار َكعوا مع‬ ‫الز َكا َة‬ ِ


‫ني‬
َ ‫الراكع‬ َ َ ُ ْ َ َّ  ‫يموا الصَّاَل َة َوآتُوا‬
ُ ‫َوأَق‬

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' (Q.S Al-
Baqarah : 43)

Apabila kita menunaikkan zakat maka kita telah melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh
Allah. Maka ibadah zakat merupakan ibadah yang berhubungan dengan Allah, atauhablum
minallah.

Disisi lain, zakat tidak hanya ibadah yang berhubungan dengan Allah saja. Akan tetapi ia juga
berupakan ibadah yang berhubungan dengan manusia. 

Hal ini dikarenakan zakat memiliki manfaat dan kebaikan yang sangat banyak untuk manusia.
Maka dari itu, zakat bisa dikategorikan sebagai bagian dari ibadahhablum minannas.
Zakat Sebagai Pembersih Harta
Dalam dunia perniagaan, kita banyak sekali mengetahui jenis perniagaan dengan sistem
transaksi dan cara yang bermacam-macam. 

Sayangnya, banyak sekali ketidaktahuan masyarakat muslim akan aturan perniagaan yang
telah diatur dalam Islam. Sehingga hal ini menimbulkan banyak sekali keraguan, apakah harta
yang kita peroleh selama ini seratus persen halal ataukah ada sedikit tersisip harta yang
haram di dalam harta kita.

Zakat inilah solusi untuk mensucikan harta yang kita miliki. Ibaratkan kita membeli ayam,
maka tidak mungkin kita makan semuanya sekaligus. Tentu harus kita pisahkan bulunya,
tulangnya, ataupun kotorannya. 

Demikian pula harta yang kita peroleh..!

Tidak bisa kita memakan semua harta yang kita peroleh tanpa menyisihkannya. Maka zakat
disyariaatkan untuk membersihkan amal shalih yang kita campur baurkan dengan amal buruk,
baik itu ketika kita memperoleh harta, dan lain sebagainya. 

Allah ta'ala berfirman :

‫هِب‬ ِ‫هِل‬ ِ
‫ك َس َك ٌن‬ َ ‫إِ َّن‬  ۖ ‫ص ِّل َعلَْي ِه ْم‬
َ َ‫ص اَل ت‬ َ ‫ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َو ُت َز ِّكي ِهم َ ا َو‬
َ ‫ُخ ْذ م ْن أ َْم َوا ْم‬
‫يم‬ِ ِ‫واللَّه مَس‬  ۗ ‫هَّل م‬
ٌ ‫يع َعل‬ٌ ُ َ ُْ

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan  zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka  dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.  (Q.S At-
Taubah : 103)

Zakat Memberikan Ketenangan


Telah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa zakat dapat membersihkan dan mensucikan
kita dari harta haram dan dosa-dosa yang kita perbuat. 

Apabila dosa kita telah diampuni oleh Allah maka kita akan merasakan ketenangan dan Allah
akan menghilangkan kekhawatiran dan kesedihan kita baik itu dalam kehidupan keseharian
kita di dunia maupun kehidupan kita di akhirat.
‫ند َرهِّبِ ْم‬
َ ‫َج ُر ُه ْم ِع‬ ِ ‫الص احِل‬
َّ  ‫ات َوأَقَ ُاموا الصَّاَل َة َوآَت ُوا‬ ِ ِ َّ ِ
ْ ‫هَلُ ْم أ‬ ‫الز َك ا َة‬ َ َّ ‫ين َآمنُوا َو َعملُوا‬ َ ‫إ َّن الذ‬
‫ف َعلَْي ِه ْم َواَل ُه ْم حَيَْزنُو َن‬
ٌ ‫َواَل َخ ْو‬

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat


dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.  (Q.S Al-Baqarah : 277)

Mensejahterakan Masyarakat
Zakat adalah syariat Islam yang dibuat untuk mensejahterakan masyarakat. Melihat
kurangnya kesejahteraan masyarakat dinegeri kita ini adalah pertanda bahwa masih sangat
banyak sekali orang-orang kaya yang kurang sadar akan wajibnya zakat dan manfaatnya yang
sangat besar bagi kehidupan masyarakat.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, zakat akan diambil dari orang-orang yang
kaya lalu disalurkan kepada delapan orang yang berhak menerima zakat. 

Apabila umat muslim di Indonesia ini sadar akan besarnya manfaat zakat maka harta mereka
akan sangat membantu kesejahteraan para fakir miskin. Allahsubhanahu wata’ala berfirman.

‫اب‬ ِّ ‫ني َعلَْي َه ا َوالْ ُم َؤلََّف ِة ُقلُ وبُ ُه ْم َويِف‬


ِ َ‫الرق‬ ِِ ِ ِ‫لِْل ُف َق ر ِاء والْمس اك‬ ‫ات‬
َ ‫ني َوالْ َع امل‬ َّ  ‫إِمَّنَا‬
ُ َ‫الص َدق‬
ََ َ َ
ِ ِ ِ َّ ‫ني َويِف َسبِ ِيل اللَّ ِه َوابْ ِن‬ ِ
‫يم‬
ٌ ‫يم َحك‬ ٌ ‫يضةً ِّم َن اللَّه َواللَّهُ َعل‬َ ‫السبِ ِيل فَ ِر‬ َ ‫َوالْغَا ِرم‬

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana. (Q.S At-Taubah : 60)

Selain itu, manfaat harta yang diberikan kepada orang-orang fakir miskin adalah agar harta
tidak berputar dikalangan orang-orang kaya saja. Perputaran harta yang terus menerus
berputar dikalangan orang kaya dapat membuat yang kaya semakin kaya dan yang miskin
akan terus menerus miskin. 

Inilah kesenjangan sosial yang merupakan akibat dari tidak ditunaikkannya zakat. Dengan
ditunaikkannya zakat maka kesenjangan sosial akan lebih terminimalisir. 

Sebagaimana pembagian harta fai’ yang diserahkan untuk para fakir miskin adalah agar harta
tidak berputar dikalangan orang kaya saja. 

Allah subhanahu wata’ala berfirman :

‫َك ْي اَل يَ ُكو َن ُدولَةً َبنْي َ اأْل َ ْغنِيَ ِاء ِمن ُك ْم‬

. . . supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu . . .  (Q.S Al-
Hasyr : 7)

Sebagai Tanda Persaudaraan dalam Agama


Termasuk bagian dari tanda persatuan antar sesama muslim adalah ditunaikkannya zakat.
Dengan berzakat berarti kita telah membantu saudara kita sesama muslim. 

Apabila kita tidak berzakat berarti kita telah enggan membantu saudara kita sesama muslim.
Bahkan bisa jadi orang yang tidak berzakat tidak dianggap sebagai saudara seagama,
mengingat zakat adalah salah satu bagian dari rukun Islam. 

Allah ta'ala berfirman :

‫ات لَِق ْوٍم‬


ِ ‫ص ل اآْل ي‬ ِ
َ ُ ِّ ‫ َونُ َف‬  ۗ ‫الز َك ا َة فَ إ ْخ َوانُ ُك ْم يِف ال دِّي ِن‬ َّ ‫فَ ِإن تَ ابُوا َوأَقَ ُاموا‬
َّ ‫الص اَل َة َوآَت ُوا‬
‫َي ْعلَ ُمو َن‬

Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat danmenunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah
saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang
mengetahui.   (Q.S At-Taubah : 11)

Menghilangkan Kefakiran Hati


Zakat adalah bagian dari Ibadah. Ketika seorang muslim tidak mau menyempat-nyempatkan
dirinya dalam beribadah maka ia akan mendapati hati yang sangat sempit. 

Sebaliknya, seorang muslim yang menyempatkan dirinya untuk beribadah maka Allah akan
memberikan kelapangan hati dan menghilangkan kefakirannya.

Orang kaya yang enggan mengeluarkan hartanya untuk dizakatkan maka ia akan merasakan
kefakiran di dalam hatinya. Ia tidak akan pernah puas dengan harta yang ia miliki. Selalu ingin
terus menambah dan tidak pernah cukup. 

Maka walaupun ia memiliki banyak harta, tetapi hatinya merasa miskin dan tidak pernah puas.
Hal ini dikarenakan ia enggan menyempatkan dirinya untuk mengeluarkan zakat.

‫آد َم‬
َ ‫ يَا ابْ َن‬:‫ول‬ َ َ‫ ق‬،‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬
ُ ‫ إِ َّن اللَّهَ َت َع اىَل َي ُق‬:‫ال‬ َ ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬،‫َع ْن أَيِب ُهَر ْي َر َة‬
ِ ِِ
‫َس َّد‬
ُ ‫ك ُش ْغالً َومَلْ أ‬َ ْ‫ْت يَ َدي‬ ُ ‫ َوإِالَّ َت ْف َع ْل َمأَل‬،‫َس َّد َف ْق َر َك‬
ُ ‫ص ْد َر َك غىًن َوأ‬ َ ْ ‫َت َفَّر ْغ لعبَ َاديِت أ َْمأَل‬
‫َف ْقَر َك‬

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala
berfirman : 

“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk beribadah kepada-Ku. Maka akan aku penuhi hatimu
dengan kekayaan dan aku tutup kefakiranmu. Jika tidak maka akan aku penuhi kesibukan di
dalam dirimu dan tidak aku tutup kefakiranmu." (HR. Tirmidzi : 2466)

Hadits qudsi tersebut memberikan hikmah yang luar biasa kepada kita, dimana Allah
memberikan jaminan kepuasan hati dan menghilangkan kesempitan di dalamnya apabila kita
mau menyempatkan beribadah kepada-Nya. 

Sebaliknya, Allah akan memenuhi kita dengan kesibukan yang tak kunjung selesai, hati yang
penuh ketidak puasan, dan hati yang penuh dengan kefakiran apabila kita tidak
menyempatkan ibadah kepada Allah. 

Maka, barang siapa yang tidak menyempatkan untuk menunaikan zakat dari harta yang ia
miliki maka Allah akan berikan kesempitan di dalam hatinya. Dan barang siapa yang
menyempatkan dan menyisihkan hartanya untuk dikeluarkan zakatnya maka Allah akan
memberikan kepuasan dan menutup kefakirannya.

Demikianlah 6 hikmah zakat yang seharusnya diketahui oleh setiap muslim, agar mereka
sadar akan pentingnya mengeluarkan zakat dan manfaatnya yang luar biasa. Semoga artikel
singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan menyadarkan diri kita agar tidak pelit dalam
menyisihkan hartanya. Amin

Anda mungkin juga menyukai