Laporan Analisa Tanah
Laporan Analisa Tanah
c. Identifikasi NH4+
Sampel Pengamatan
Filtrat + pereaksi nessler Larutan berubah warna menjadi kuning
Reaksi :
1. SO42- + BaCI2 BaSO4 + CI2
2. CI- + AgNO3 AgCI + NO3
3. NH4+ + HgI2
Perhitungan :
LAPORAN LENGKAP
LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
pH = pH1 + pH2
2
= 7,6 + 8,3
2
= 7,95
Pembahasan :
Untuk memilih larutan indikator, kita perlu menyesuaikan sifat larutan dengan trayek pH
indikator. Pertama yaitu indikator Metil Violet (MV) berubah warna dari warna ungu ke warna hijau
dengan trayek pH 4,8-5,4. Kemudian indikator Metil Orange (MO) berubah warna dari warna merah ke
warna kuning dengan trayek pH 3,1-4,4. Indikator Metil Merah (MM) berubah warna dari warna merah
ke kuning dengan trayek pH 4,4-6,2. Indikator Bromtimol Biru (BTB) berubah warna dari warna kuning
ke warna biru dengan trayek pH 6,0-7,6 . Indikator Fenolftalein (PP) tidak mengalami perubahan warna
dengan trayek pH 8,3-10. Indikator Alizarin (AL) juga tidak mengalami perubahan warna dengan trayek
pH 10,1-12. Dan yang terakhir indikator Kuning Titan (KT) tidak juga mengalami perubahan warna
dengan trayek pH 12.
Pada identifikasi SO42- dan Cl- , untuk sampel filtrat ditambahkan dengan Na2CO3 maka larutan
tidak berwarna. Kemudian untuk sampel filtrat ditambahkan dengan BaCl dan ditambahkan HCl maka
larutannya juga tidak berwarna, dan untuk sampel filtrat ditambahkan AgNO 3 akan menghasilkan larutan
tidak berwarna dan endapan putih.
Pada identifikasi NH4+ jika sampel filtrat ditambahkan dengan pereaksi nessler maka larutan yang
dihasilkan berubah warna menjadi kuning.
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan yang didapatkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pH tanah yang
digunakan yaitu 7,95. Kemudian dalam identifikasi SO42- dan Cl- larutan tidak mengalami perubahan
warna, namun pada identifikasi NH4+ terjadi perubahan warna.
Praktikan Asisten