DISTRESS SPRITUAL
Disusun Oleh:
1. Yunita Apriyanti
2. Deden Juliasyah
3. Erwin
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga pasien di harapkan
mampu memahami distress sprirual.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama ± 20 menit keluarga
pasien di harapkan mampu:
a. Pengertian Distress Spritual.
b. Mengetahui tanda dan gejala Distress Spritual.
c. Mengetahui karakteristik Distress Spritual.
d. Mengetahui penyebab Distress Spritual.
B. Metode
Ceramah
Demonstrasi
C. Media
Liflet
D. Sasaran
Keluarga pasien
E. Denah penyuluhan
Rekan Penyaji
Seluruh audies
F. Pokok penyuluhan
e. Pengertian Distress Spritual.
f. Mengetahui tandan gejala Distress Spritual.
g. Mengetahui karakteristik Distress Spritual.
h. Mengetahui penyebab Distress Spritual.
G. Kegiatan penyuluhan
No. tahap kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan sasaran
1. pembukaan 2 Menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Menyapa 2. Membalas
3. memperkenalkan diri 3. Mendengarkan
2. kerja 8 Menit 1. Menjelaskan Pengertian 1. Mendengarkan
Distress Spritual 2. Bertanya
2. Menyebutkan tanda
gejala Distress Spritual
3. Menyebutkan penyebab
Distress Spritual
3. penutup 5 menit 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
penyuluhan 2. Menjawab pertanyaan
2. Memberikan evaluasi 3. Mendengarkan dan
berupa pertanyaan secara menjawab salam
lisan
3. Menutup penyuluhan
H. Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
a. Pengertian Distress Spritual
b. Mengetahui tanda dan gejala Distress Spritual
c. Mengetahui karakteristik Distress Spritual
d. Mengetahui penyebab Distress Spritual
2. Keretaria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
5) Tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi hasil
1) Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar
2) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
3) Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.
MATERI PENYULUHAN
A. Keputusaan
1. Definisi Distress Spiritual
Monod (2012) menyatakan distress spiritual muncul ketika kebutuhan
spiritual tidak terpenuhi, sehingga dalam menghdapi penyakitnya pasien
mengalami depresi, cemas, dan marah kepada tuhan. Distres spiritual adalah
kerusakan kemampuan dalam mengalami dan mengintegrasikan arti dan
tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain, seni, musik, literature, alam
dan kekuatan yang lebih besr dari dirinya.
Distress spiritual adalah hambatan kemampuan untuk mengalami dan
mengintegrasikan makna dan tujuan dalam hidup melalui hubungan dengan
diri sendiri, orang lain, music, seni, buku, alam, ataupun dengan tungan yang
maha esa (Judith, 2016).
Definisi lain mengatakan bahwa distres spiritual adalah gangguan dalam
prinsip hidup yang meliputi seluruh kehidupan seseorang dan diintegrasikan
biologis dan psikososial.
Dengan kata lain kita dapat katakan bahwa distres spritual adalah
kegagalan individu dalam menemukan arti kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Grace Yopi Dkk. 2013 .Hubungan Peran Perawat Dalam Pemberian Terapai Spritual
Terhadap Perilaku Pasien Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spritual Di Ruang Icu Rsm
Ahmad Dahln Kota Kendiri.