Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN


MATERI

“PENGENALAN SEL SURYA (PHOTOVOLTAIC)”

DISUSUN OLEH

NAMA : DIMAS MAULANA YUSUF FOTO


NIM : 195100200111049
3x4
JURUSAN : KETEKNIKAN PERTANIAN
KELOMPOK : B1

Tanggal Praktikum : 21 Oktober 2021


Asisten : Mufidhatul Magfiroh

LABORATORIUM MEKATRONIKA ALAT DAN MESIN AGROINDUSTRI


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

1. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu:
a. Memahami mekanisme kerja sel surya
b. Memahami hubungan seri paralel sel surya

c. Memahami Voc, Isc, Vp, Ip, Pp dan cara pengukurannya

d. Memahami hubungan antara output sel surya dan radiasi input

2. Dasar Teori

2.1 Pengertian Sel surya (2 sitasi )


Sel surya (solar cell) adalah suatu bahan semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-
besar dioda p-n junction. Dimana dengan adanya cahaya matahari mampu menciptakan energi
listrik, perubahan ini disebut efek fotovoltaik. Dengan adanya energi dari cahaya (foton) pada
panjang gelombang tertentu akan mengeksitasi sebagian elektron pada suatu material ke pita
energi yang ditemukan oleh Alexandre Edmond Bacquerel (Belgia) pada 1894. Efek ini dapat
timbul terutama pada semikonduktor listrik yang memiliki konduktivitas menengah dikarenakan
sifat elektron di dalam material yang terpisah dalam pita-pita energi tertentu yang disebut pita
konduksi dan pita valensi. Kedua pita energi tersebut berturut-turut dari yang berenergi lebih
rendah adalah pita valensi dan pita konduksi, sedangkan keadaan tanpa elektron disebut dengan
celah pita (band gap). (Irawan dkk, 2020).
Sel surya adalah divais elektronik yang mengubah energy cahaya menjadi energy matahari.
Secara umum, sel surya bisa diklasifikasikan menjadi sel surya monokristalin, polikristalin dan
film tipis. Material untuk sel surya monokristalin dan polikristalin adalah silikon (Si). Material
untuk sel surya film tipis sebagai contoh adalah kadmium telurida (CdTe) dan tembaga indium
galium diselenida (CIGS). Sel surya monokristalin dan polikristalin memiliki efisiensi yang lebih
tinggi daripada sel surya film tipis. Efisiensi sel surya monokristalin dan polikristalin bisa
mencapai sekitar 30 %, sementara sel surya film tipis mencapai sekitar 20 %. Ada beberapa
mekanisme yang membatasi efisiensi dari sel surya sebagai contoh rugi-rugi foton, rugi-rugi
pembawa minoritas, rugi-rugi panas Joule, rugi-rugi optik, rugi-rugi resistif, rugi-rugi rekombinasi
dan rugi-rugi refleksi. Usia sel suryamonokristalin dan polikristalin lebih panjang daripada sel
surya film tipis. Usia sel surya monokristalin dan polikristalin bisa mencapai sekitar 25 tahun.
Meskipun demikian, sel suryamonokristalin dan polikristalin memiliki kekurangan dibandingkan
sel surya film tipis seperti harga dan ketahanan terhadap suhu (Fadliondi dkk, 2017).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

2.2 Mekanisme kerja / cara kerja photovoltaic (2 sitasi)


Mekanisme kerja photovoltaic yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energy listrik
melalui proses aliran-aliran electron positif dan negative didalam cell panel tersebut karena
adanya perbedaan muatan. Hasil dari aliran electron akan menjadi listrik searah atau listrik DC
yang dapat langsung digunakan untuk mengisi baterai atau aki sesuai dengan tegangan dan arus
yang diperlukan. Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik ini
dimungkinkan karena bahan material yang menyusun sel surya berupa semikonduktor. Lebih
tepatnya tersusun atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis n dan jenis p (Irawan dkk, 2020).
Mekanisme kerja dari photovoltaic cell sangat tergantung kepada sinar matahari yang
diterimanya. Kondisi iklim (misal awan dan kabut) mempunyai efek yang signifikan terhadap
jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan mempengaruhi pula unjuk kerjanya. Hal
ini menjelaskan sel elektronik yang memproduksi energi listrik arus searah dari energi radian
matahari. Photovoltaic cell dibuat dari material semikonduktor terutama silikon yang dilapisi oleh
bahan tambahan khusus. Jika cahaya matahari mencapai cell maka elektron akan terlepas dari
atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik sehinnga energi listrik dapat dibangkitkan
(Ri’fan dkk, 2012).

2.3 Prinsip dari efek photolistrik (2 sitasi)


Prinsip kerja dari photolistrik adalah jika cahaya matahari mengenai panel surya, maka
elektron-elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke P, sehingga pada terminal
keluaran dari panel surya akan menghasilkan energi listrik. Besarnya energi listrik yang dihasilkan
oleh panel surya berbeda-beda tergantung dari jumlah sel surya yang dikombinasikan didalam
panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini adalah berupa listrik arus searah (DC) yang
besar tegangan keluarnya tergantung dengan jumlah sel surya yang dipasang didalam panel surya
dan banyaknya sinar matahari yang menyinari panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini
sudah dapat digunakan langsung ke beban yang memerlukan sumber tegangan DC dengan
konsumsi arus yang kecil. Agar energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi –
kondisi seperti pada malam hari (kondisi saat panel surya tidak disinari cahaya matahari), maka
keluaran dari panel surya ini harus di hubungkan ke sebuah media penyimpanan (storage), dalam
hal ini adalah batere. Tetapi ini tidak langsung dihubungkan begitu saja dari panel surya ke batere,
tetapi harus dihubungkan ke rangkaian Regulator, dimana didalam rangkaian tersebut terdapat
rangkaian pengisi Batere otomatis (Automatic charger) (Ramadhan, 2016).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Prinsip kerja efek photolistrik khususnya untuk perangkat Bulk Heterojunction photovoltaic
yaitu perpaduan dari pendonor elektron (electron donating) dan penerima elektron (electron
acceptor). Ketika cahaya matahari terserap oleh sel surya, yaitu tepatnya pada saat cahaya
matahari terserap maka lapisan aktif akan pembawa muatan yang diapit oleh sepasang elektroda,
dimana pada lapisan aktif itu terdapat bahan atau lapisan semikonduktornya. Pada semikonduktor
jenis P yaitu MDMO-PPV ini akan terbentuk banyak hole (pembawa mauatan listrik positif) yang
jumlahnya lebih banyak dari jumlah elektronnya, dimana aliran electron akan dibawa oleh jenis P
yang tersambung dengan kutub positifnya (anoda) ke jenis N yaitu ZnO yang terhubung dengan
kutub negatifnya (katoda), maka akan terjadi perpindahan sejumlah electron atau arus yang
mengalir. Dalam sel surya sering dikenal istilah kontak sel atas (perak) dan kontak sel bawah
(substrat). Kontak atas sel surya yang berbentuk grid perlu didesain secara optimal karena
berfungsi untuk mengumpulkan arus yang dihasilkan oleh sel surya. Arus ini akan mengalir ke
permukaan sel dari dalam bulk sel kemudian menembus lapisan aktif yang terdifusi lalu
dikumpulkan pada kontak atas sel (Sarung, 2015).

2.4. Pengertian radiasi (2 sitasi)


Secara definisi radiasi merupakan salah satu cara perambatan energi ke lingkungannya tanpa
membutuhkan medium atau bahan pengantar tertentu. Radiasi ini memiliki dua sifat khas yakni
tidak dapat dirasakan oleh panca indra manusia dan beberapa jenis radiasi dapat menembus bahan
tertentu. Radiasi ini terbagi menjadi dua jenis yakni radiasi pengion dan non pengion. Radiasi
pengion adalah jenis radiasi yang dapat mengionisasi atom-atom atau materi yang dilaluinya.
Karena terjadi proses ionisasi ini maka pada materi yang dilalui radiasi akan terbentuk pasangan
ion positif dan negatif. Dalam radiasi pengion terdapat radiasi elektromagnetik dan radiasi
elektromagnetik ini terdiri dari berbagai macam jenis membentuk spektrum elektromagnetik.
Kelompok radiasi elektromagnetik ini adalah gelombang radio, gelombang TV, gelombang radar,
sinar infra merah, cahaya tampak, sinar ultra violet, sinar X dan sinar gamma (Ancila dan
Hidayanto, 2016).
Radiasi dalam istilah fisika pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari suatu
sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium atau perantara. Beberapa contohnya
adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi,
energi juga dapat dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi dan konveksi. Berdasarkan efek
radiasi yang ditimbulkannya, maka radiasi dapat dikelompokan menjadi radiasi pengion dan
radiasi non‐pengion. Adapun yang temasuk ke dalam kelompok radiasi pengion adalah cahaya
matahari, sinar‐x dan radiasi dari bahan radioaktif, sedangkan radiasi yang termasuk radiasi
non‐pengion. adalah seperti sinar
ultraviolet,
Laboratorium radiasi panas,
Mekatronika gelombang
Alat dan radio dan microwave
Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

pengion dan non-pengion. Adapun yang temasuk ke dalam kelompok radiasi pengion adalah
cahaya matahari, sinar‐x dan radiasi dari bahan radioaktif, sedangkan radiasi yang termasuk radiasi
non‐pengion adalah seperti sinar ultraviolet, radiasi panas, gelombang radio dan microwave
(Supriyono dkk, 2017).

2.5. Bahan alternatif pengganti silikon untuk sel surya (1 sitasi)


DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) merupakan alternatif pengganti sel surya silikon yang
memiliki efisiensi cukup tinggi, mudah dalam proses pembuatan serta harga yang relatif murah.
Dominasi silicon dapat tergantikan dengan hadirnya sel surya generasi terbaru, yaitu DSSC
(Barnoy dkk, 2011). Sebuah DSSC dapat berfungsi baik jika komponen-komponen penyusunnya
berada pada posisi yang benar dan setiap komponen bekerja dengan optimal menurut fungsinya.
Secara umum sebuah DSSC tersusun atas beberapa komponen, diantaranya foto anoda dan counter
anoda. Counter electrode atau elektroda lawan juga mempengaruhi efisiensi DSSC, sehingga
banyak menjadi subjek penelitian. Counter electrode berfungsi sebagai katalis dalam reaksi
reduksi ion triiodida (I3-) menjadi ioniodida (I-). Kecepatan reaksi reduksi pada counter electrode
(katoda) penting untukkeberlangsungan proses konversi energi matahari menjadi energi listrik.
Reaksi yangterjadi pada fotoanoda harus lebih lambat dari reaksi yang terjadi pada counter
electrod (Chadijah, dkk 2016).

2.6. Aplikasi teknologi photovoltaic / sel surya di bidang Keteknikan Pertanian (2 sitasi)
Tenaga Surya atau sistem photovoltaic dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga
listrik. Modul surya dibuat dari bahan semikonduktor yang mengandung partikel electron dan
akan meloncatkan arus listrik saat menerima energy kinetic dari cahaya matahari yang
mengandung gelombang elektromagnetik. Salah satu aplikasi sel surya yaitu penelitian yang
memprioritaskan kearah penerapan teknologi konversi energy listrik dari energy cahaya matahari
diubah ke listrik, matahari akan mengisi baterai DC dan kemudian akan diubah oleh inverter
menjadi AC untuk diterapkan pada lahan pertanian terpadu Ciseeng Parung-Bogor. Metode yang
akan digunakan dalam penelitian adalah perhitungan besar sudut matahari terhadap sel matahari
persatuan waktu maka akan diketahui lamanya pengisian baterai secara kontinu, sehingga secara
otomatis output AC dari baterai sebagai sumber energy listrik yang akan dipakai untuk
menyalakan lampu jalan dan perangkat listrik lainnya. Hasil pengujian modul surya
(photovoltaic) diharapkan akan mengahasilkan daya perjam = Wh dengan memakai baterai
DCMF 12V 70Ah sebesar 840Wh, ini berarti baterai bisa menyediakan ±840 W selama 1 jam
(Rosalina dan Sinduningrum, 2019).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

2.6. Aplikasi teknologi photovoltaic / sel surya di bidang Keteknikan Pertanian (2 sitasi)
Tenaga Surya atau sistem photovoltaic dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga
listrik. Modul surya dibuat dari bahan semikonduktor yang mengandung partikel electron dan
akan meloncatkan arus listrik saat menerima energy kinetic dari cahaya matahari yang
mengandung gelombang elektromagnetik. Salah satu aplikasi sel surya yaitu penelitian yang
memprioritaskan kearah penerapan teknologi konversi energy listrik dari energy cahaya matahari
diubah ke listrik, matahari akan mengisi baterai DC dan kemudian akan diubah oleh inverter
menjadi AC untuk diterapkan pada lahan pertanian terpadu Ciseeng Parung-Bogor. Metode yang
akan digunakan dalam penelitian adalah perhitungan besar sudut matahari terhadap sel matahari
persatuan waktu maka akan diketahui lamanya pengisian baterai secara kontinu, sehingga secara
otomatis output AC dari baterai sebagai sumber energy listrik yang akan dipakai untuk
menyalakan lampu jalan dan perangkat listrik lainnya. Hasil pengujian modul surya
(photovoltaic) diharapkan akan mengahasilkan daya perjam = Wh dengan memakai baterai
DCMF 12V 70Ah sebesar 840Wh, ini berarti baterai bisa menyediakan ±840 W selama 1 jam
(Rosalina dan Sinduningrum, 2019).
Masyarakat di Kabupaten Cilacap khususnya warga masyarakat Kecamatan Maos umumnya
bekerja di bidang pertanian. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistika tahun
2019, sebanyak 6.494 jiwa penduduk kecamatan maos bekerja sebagai buruh tani. Permasalahan
yang dihadapi di musim kemarau sangat mengganggu kegiatan masyarakat Desa Maos.
Permasalahan yang timbul seperti kekurangan air untuk pertanian; masyarakat susah dalam
mencari sumber air; dan perekonomian masyarakat terganggu. Solusi pada permasalahan ini
adalah adanya pembuatan dan penerapan pompa air terintegrasi photovoltaic untuk pertanian yang
diharapakan mampu meredakan bahkan menghilangkan akar permasalahan yang sedang dialami
masyarakat Kecamatan Maos. Target dari kegiatan ini adalah terciptanya suatu pompa yang
mampu mengalirkan air dari sumber air dengan pemanfaatan energi dari Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) yang ramah lingkungan dan terciptanya kemandirian energi desa berbasis
Energi Baru Terbarukan (EBT). Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah terciptanya desa
mandiri energi; semakin berkembangnya hasil panen dari pertanian masyarakat Kecamatan Maos
walaupun dimusim kemarau; dan dapat meningkatkan perekenomian masyarakat Kecamatan
Maos (Musyafiq, 2021).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

DAFTAR PUSTAKA

Ancila C dan Hidayanto E. 2016. Analisis Dosis Paparan Radiasi Pada Instalasi Radiologi Dental
Panoramik. Jurnal Youngster Physics 5(4): 441-450.

Chadijah S, Dahlan D, dan Harmadi. 2016. Pembuatan Counter Electrode Karbon Untuk Aplikasi
Elektroda Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC). Jurnal Ilmu Fisika 8(2): 78-86.

Fadliondi, Budiyanto, dan Chamdareno PG. 2017. Peningkatan Kinerja Panel Surya Dengan
Metode Pendinginan. Laporan Penelitian. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

Musyafiq AA, Susanti H, Rafiq AA, Kristiningsih A, Mardiyana, dan Purwaningrum S. 2021.
Penerapan Pompa Air Terintegrasi Photovoltaic Untuk Pertanian dan Kemandirian Energi
Desa (Implementation Of Photovoltaic Integrated Water Pump For Agriculture And Village
Energy Independence). Jurnal Berdaya Mandiri 3(1): 493-501.

Ramadhan AI, Diniardi E, dan Mukti H. 2016. Analisis Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Kapasitas 50 WP. Jurnal Teknik 37(2): 59-63

Ri’fan M, Sholeh H, Shidiq M, Yuwono R, Suyono H, dan Fitriana S. 2012. Optimasi


Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga Matahari di Jurusan Teknik Elektro. Jurnal EECCIS
6(1): 44-48.

Rosalina dan Sinduningrum E. 2019. Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Lahan
Pertanian Terpadu Ciseeng Parung-Bogor. Seminar Nasional Teknoka 4(4): 74-83. DOI:
10.22236/teknoka.v%vi%i.4188.

Rudawin L, Rajabiah N, dan Irawan D. 2020. Analisa Sistem Kerja Photovoltaic Berdasarkan
Sudut Kemiringan Menggunakan Monocrystalline Dan Polycrystalline. Jurnal Program
Studi Teknik Mesin UM Metro 9(1): 129-137.

Sarung YT. 2015. Pembuatan Sel Surya Hibrida Dengan Menggunakan Campuran Lapisan Aktif
Mdmo-Ppv Dan Zno. Jurnal Fluida 11(1): 15-25.

Supriyono P, Candrawila W, Rahim AH, dan Murni TW. 2017. Keamanan Peralatan Radiasi
Pengion Dikaitkan Dengan Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kesehatan di Bidang
Radiologi Diagnostik. Jurnal Hukum Kesehatan 3(1): 102-115.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

LAMPIRAN DHP DAN LITERATUR

2.1 Pengertian Sel Surya

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

2.2 Mekanisme kerja / cara kerja photovoltaic

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

2.3 Prinsip dari efek photolistrik

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

2.4 Pengertian radiasi

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

2.5 Bahan alternatif pengganti silikon untuk sel surya

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

2.6 Aplikasi teknologi photovoltaic / sel surya di bidang Keteknikan Pertanian

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Sel Surya (Photovoltaic)
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian

Anda mungkin juga menyukai