Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM

ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN


MATERI
“PENGENALAN PROSES PEMBUATAN BIODIESEL”

DISUSUN OLEH
NAMA : DIMAS MAULANA YUSUF
NIM : 195100200111049
JURUSAN : KETEKNIKAN PERTANIAN
KELOMPOK : B1

Tanggal Praktikum : 28 Oktober 2021


Asisten : 1. Ira Hestiani
2. Andin Tria Octaviani

LABORATORIUM MEKATRONIKA ALAT DAN MESIN AGROINDUSTRI


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
1. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu supaya dapat memahami tahap-tahap pembuatan
biodiesel dari minyak jelantah dengan metode yang sederhana.

2. Dasar Teori

2.1 Pengertian Biodiesel serta Bahan yang Digunakan


Biodiesel adalah bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang dihasilkan dari reaksi
transesterifikasi antara minyak nabati atau lemak hewani yang mengandung trigliserida
dengan alkohol seperti metanol dan etanol. Reaksi transesterifikasi ini memerlukan katalis
basa kuat seperti natrium hidroksida atau kalium hidroksida. Hal ini menyebabkan
terciptanya senyawa kimia baru yang disebut dengan metil ester (Adhani et al, 2016).
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang menjanjikan, bersifat ramah
lingkungan, tidak mempunyai efek terhadap kesehatan yang dapat dipakai sebagai bahan
bakar kendaraan bermotor yang dapat menurunkan emisi bila dibandingkan dengan minyak
diesel. Biodiesel dapat digunakan secara murni maupun dicampur, dan dikhususkan untuk
mesin jenis diesel. Biodiesel dimanfaatkan untuk mengurangi konsumsi solar. Bahan baku
yang berpotensi sebagai bahan baku pembuat biodiesel antara lain: kelapa sawit, kedelai,
bunga matahari, jarak pagar, tebu,alpukat dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Selain
minyak nabati, bahan baku juga bisa dari lemak hewani, lemak bakas atau lemak daur ulang.
Semua bahan baku ini mengandung trigliserida, asam lemak bebas (ALB), dan pencemar
(Devita, 2015).
Biodiesel merupakan bahan bakar olahan yang mengacu dari sumber biologis dan itu
setara dengan petro diesel. Biodiesel bertindak sebagai bahan bakar alternatif yang aman
untuk menggantikan diesel minyak bumi. Biodesel merupakan sebuah pembakaran bersih
bahan bakar dengan pelumasan tinggi. Biodiesel dihasilkan dari sumber terbarukan
bertindak seperti minyak bumi diesel, tetapi menghasilkan polusi udara yang jauh lebih
rendah dan sangat aman bagi lingkungan. Produksi biodiesel dapat dicapai dalam berbagai
metode, misalnya dari ester mono alkil lemak asam yang dihasilkan dari keduanya yang
dapat dimakan dan tidak dapat dimakan minyak nabati atau lemak hewani dan berbagai bio
bahan bakar seperti metanol, etanol dll (Monisha et al, 2013).

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
2.2 Bahan Pembuat Biodiesel
Minyak nabati merupakan bahan baku yang sangat potensial sebagai sumber biodiesel
karena keberadaannya dapat diperbaharui. Minyak nabati yang digunakan harus dengan
kadar asam lemak bebas (ALB) yang rendah (<1%), bila lebih, maka perlu pretreatment
karena akan berakibat pada rendahnya kinerja efisiensi. Contoh minyak nabati yang
digunakan dalam produksi biodiesel adalah minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan
minyak jarak. Dari ketiga bahan dasar tersebut, kelapa sawit menghasilkan minyak nabati
paling tinggi, yaitu 5.950 liter/ha/tahun, sedangkan kelapa 2.689 liter/ ha/ tahun, dan biji
jarak 1.892 liter/ ha/ tahun (Devita, 2015).
Salah satu contoh minyak nabati yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan biodiesel
antara lain minyak goreng bekas. Bahan ini dinilai lebih ekonomis dan berdayaguna.
Namun kekurangannya adalah kandungan asam lemak bebas (Free Fatty Acid, FFA) yang
tinggi dan adanya senyawa pengotor lainnya. Kadar FFA yang tinggi dapat menghambat
reaksi pembentukan biodiesel, karena KOh yang digunakan sebagai katalis akan bereaksi
dengan FFA membentuk sabun. Selain itu sabun yang dihasilkan akan mempersulit separasi
pemurnian biodiesel. Oleh karena itu perlu diadakan pretreatment terhadap minyak goreng
bekas sebelum diproses menjadi biodiesel (Adhani et al, 2016).

2.3 Manfaat Biodiesel


Menurut penelitian dari Alamsyah (2019), menyebutkan bahwa biodiesel memiliki
beberapa manfaat jika ditinjau dari dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan serta
ekonomi pengemudi kendaraan. Manfaat lingkungan dan kesehatan penggunaan biodiesel
adalah sebagai berikut: 1) Secara signifikan mengurangi polusi udara serius seperti asap
hitam dan beracun yang dapat menyebabkan kanker paru-paru, TBC (Tuberculosis) paru-
paru, pneumia, bronchitist, serangan jantung, dan stroke. 2) Emisi yang dihasilkan rendah
dan udara yang dihasilkan lebih bersih. Sedangkan Manfaat ekonomi bagi pemilik dan
pengemudi kendaraan yang memakai biodiesel antara lain yaitu: 1) Memotong biaya
perawatan karena sifat pelumas dan pembersihannya yang unggul. 2) Meningkatkan
pembakaran yang lebih baik dan lebih sedikit getaran mesin karena jumlah setana dan
kandungan oksigen yang melekat pada oksigen. 3) Meningkatkan tenaga mesin dan
akselerasi. 4) Meningkatkan penghematan bahan bakar sebanyak 20%.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
Sedangkan menurut Cristina (2021), menyebutkan bahwa biodesel memiliki beberapa
manfaat yaitu: 1) Mengurangi emisi dari mesin. 2) Mempunyai rasio keseimbangan energi
yang baik (Minimum 1 – 2,5). 3) Energi lebih rendah 10 – 12% dari bahan bakar diesel
minyak bumi, 37 – 38 Mj/Kg, sehingga menimbulkan peningkatan efisiensi pembakaran
biodiesel sebesar 5 – 7%, juga menghasilkan penurunan torsi 5% dan efisiensi bahan bakar.
4) Bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi. 5) Produk yang dihasikan tidak
mencemari lingkungan. 6) Jika 0,4 – 5% dicampur dengan bahan bakar diesel minyak bumi
otomatis akan meningkatkan daya lumas bahan bakar. 7) Titik nyala tinggi 100 – 150oC
(Meletup tidak spontan atau menyala dalam keadaan normal).
Manfaat utama penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar mesin adalah mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mengurangi emisi polutan udara dari mesin
diesel. Biodiesel bersifat ramah lingkungan, tidak mengandung sulfur, mudah terdegradasi
dan tidak beracun. Biodiesel sebagai bahan bakar memiliki cetane number yang tinggi dan
memiliki sifat pelumasan yang baik (Gapur, 2014).

2.4 Kelebihan dan kekurangan Biodiesel


Dibanding bahan bakar solar, biodiesel memiliki beberapa keunggulan, yaitu: 1)
biodiesel diproduksi dari bahan pertanian, sehingga dapat diperbaharui. 2) memiliki
bilangan cetane yang tinggi. 3) ramah lingkungan karena biodiesel tidak mengandung sulfur
sehingga tidak ada emisi SOx. 4) aman dalam penyimpanan dan transportasi karena tidak
mengandung racun. Biodiesel tidak mudah terbakar karena memiliki titik bakar yang relatif
tinggi. 5) meningkatkan nilai produk pertanian Indonesia. 6) memungkinkan diproduksi
dalam skala kecil menengah sehingga bisa diproduksi di pedesaan. 7) menurunkan
ketergantungan suplai minyak dari negara asing. 8) biodegradabel: jauh lebih mudah terurai
oleh mikroorganisme dibandingkan minyak mineral (Putri et al, 2012).
Selain itu, biodiesel juga memiliki kelemahan yaitu minyak nabati yang digunakan
sebagai bahan baku mempunyai viskositas (kekentalan) 20 kali lebih tinggi dari bahan
bakar diesel fosil sehingga mempengaruhi atomisasi bahan bakar dalam ruang bakar motor
diesel. Atomisasi yang kurang baik akan menurunkan daya (tenaga) mesin dan pembakaran
mesin menjadi tidak sempurna. Karena itu, viskositas minyak nabati perlu diturunkan
melalui proses transesterfikasi metil ester nabati atau FAME. Proses ini menghasilkan
bahan bakar yang sesuai dengan sifat dan kinerja diesel fosil. Selain itu, metanol yang
Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
digunakan juga masih menggunakan metanol impor (Devita, 2015).
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
melalui proses transesterfikasi metil ester nabati atau FAME. Proses ini menghasilkan
bahan bakar yang sesuai dengan sifat dan kinerja diesel fosil. Selain itu, metanol yang
digunakan juga masih menggunakan metanol impor (Devita, 2015).

2.5 Proses pembuatan Biodiesel + Persamaan Reaksi

Biodiesel dihasilkan melalui proses transesterifikasi minyak atau lemak dengan


alkohol. Gugus alkil dalam alkohol akan menggantikan gugus hidroksil pada struktur ester
minyak dengan dibantu katalis. NaOH dan KOH adalah katalis yang umum digunakan.
Alkohol yang dapat digunakan antara lain metanol, etanol, propanol, butanol dan amil
alkohol. Tahap pertama adalah reaksi antara basa dengan alkohol menghasilkan alkoksida
dan katalis terprotonasi. Serangan nukleofilik dari alkoksida pada gugus karbonil dari
trigliserida menghasilkan sebuah intermediet, alkil ester dan anion trigliserida terbentuk.
Pada tahap akhir akan terjadi deprotonasi dari katalis, yang selanjutnya menghasilkan
katalis aktif yang baru, katalis tersebut bereaksi kembali dengan molekul alkohol lainnya,
sampai terbentuk monogliserida dan mengalami reaksi yang sama hingga menghasilkan
alkil ester dan gliserol (Putri et al, 2012).
Dalam proses pembuatan biodiesel dibutuhkan katalis. Katalis diperlukan karena
alkohol larut dalam minyak. Katalisator yang digunakan umumnya bersifat basa kuat, yaitu
natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksisa (KOH), dan natrium metoksida.Katalisator
yang dipilih tergantung pada minyak nabati yang digunakan. Secara skematis, reaksi
transesterfikasi dengan katalis basa dapat di lihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Reaksi Transesterifikasi dalam Katalis Basa (Devita, 2012).


Reaksi transesterifikasi minyak nabati dalam pembuatan biodieselsecara garis besar
adalah sebagai berikut: 1) Minyak nabati direaksikan denganmetanol melalui reaksi
transesterifikasi menghasilkan gliserin, metil stearat dan metil oleat. 2) Metil oleat
(biodiesel) dan gliserin dipisahkan

Laboratorium Mekatronika Alatmelalui suatu


dan Mesin tangki pengendap.
Agroindustri Setelah Proses Pembuatan Biodiesel
Pengenalan
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
(biodiesel) dan gliserin dipisahkan melalui suatu tangki pengendap. Setelah gliserin
dipisahkan larutan dicuci dengan air, dan selanutnya di destilasi sehingga menghasilkan
biodiesel sesuai standar yang diinginkan. 3) Gliserin dapat di proses lebih lanjut untuk
keperluan industi terkait.

3. Metode

3.1 Alat dan Bahan (Beserta Fungsi)

Alat dan Bahan Fungsi


Panci Sebagai wadah memanaskan minyak
Minyak Jelantah Sebagai bahan peralakuan
NaOH Sebagai katalis
Kompor Sebagai sumber panas
Termometer Untuk mengukur suhu minyak saat dipanaskan
Metanol Sebagai pelarut
Air+Asam Cuka Sebagai penetral sifat basa
Pengaduk Untuk menghomogenkan NaOH, Metanol dan minyak
Timbangan Untuk mengukur masssa NaOH
Botol Sebagai wadah penampung Biodiesel
Gelas Ukur Untuk mengukur volume methanol, air, dan minyak
Corong Untuk membantu memasukkan cairan pada botol

3.2 Cara Kerja (Diagram Alir)

Alat dan Bahan


Disiapkan

Timbangan
Ditimbang 2gr NaOH &
ambil 100ml metanol

Pengaduk

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Pengaduk
Dihomogenkan methanol &
NaOH hingga larut

Minyak Jelantah

Diambil 500 ml

Kompor & Gas LPG


Dipanaskan dengan
kompor hingga suhu 50-
Methoksida 55°

Dimasukkan ke dalam minyak


jelantah yang sudah dipanaskan

Pengaduk

-Dipindahkan campuran minyak dan


larutan methoksida ke dalam botol
-Diamkan selama 24 ajm
Botol

Diaduk dengan kecepatan rendah


selama 30 menit, dgn suhu 50-55°C

Sendok

Dipisahkan gliserinnya. Campuran


yang sudah didiamkan disebut
biodiesel
Kompor dan Gas LPG

Dipanaskan biodiesel kurang


lebih 5 menit dengan suhu >70°C
Air

Disiapkan air sebanyak 250ml


untuk proses washing

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Asam Cuka

Ditambahkan 5 tetes asam cuka

Biodiesel

Dicampurkan air dan asam cuka

Pengaduk
-Diaduk dengan kecepatan rendah
selama 30 menit dengan suhu 50-
55°C
-Dikocok secara perlahan, sampai
berubah warna kuning susu
Botol dan Selang

-Dimasukkan biodiesel ke dalam


botol dan diberi selang untuk
memisahkan biodiesel dengan air
-Diletakkan botol dalam keadaan
terbalik
-Didiamkan 2-3jam sampai air dan
biodiesel terpisah
-Dibuka selang secara perlahan
-Dipisahkan air sampai benar-benar
terpisah

Washing

-Dilakukan proses washing


biodiesel secara berulang, hingga
air washing bewarna jernih
-Dilakukan proses pengujian
biodiesel

Hasil

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Analisa Prosedur


Praktikum pembuatan biodiesel ini menggunakan bebebrapa alat dan bahan,
diantaranya yaitu: panci, kompor, thermometer, katalis NaOH, methanol, minyak jelantah,
asam cuka, air, pengaduk, timbangan, botol dan gelas ukur. Langkah kerja pembuataan
biodiesel ini, mula-mula minyak goreng disaring menggunakan kain bekas atau saringan.
Kemudian minyak dipanaskan dengan perlakuan suhu tinggi, hal ini berfungsi untuk
menghilangkan kandungan air. Langkah berikutnya adalaj membuat larutan methoksida
yang memiliki fungsi sebagai katalis dengan cara mencapurkan 1,8 gr NaOH ke dalam 100
mL methanol. Lalu aduk campuran dengan batang pengaduk hingga NaOH larut dalam
methanol. Selanjutnya panaskan minyak sebanyak 500 ml hingga mencapai temperatur
55˚C, kemudian jaga temperaturnya dan lanjutkan dengan proses mixing. Langkah
berikutnya yaitu larutan methoksida dimasukan ke dalam minyak goreng, lalu dicampur
dengan cara diaduk-aduk dengan kecepatan rendah selama 45-60 menit. Campuran tersebut
dipertahankan pada suhu 50-55˚C, setelah proses mixing selesai, pindahkan campuran ke
tempat kering. Lalu diamkan selama 12-24 jam, hingga terlihat adanya endapan gliserin.
Setelah didiamkan selama 12-24 jam, maka akan terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas
berupa biodiesel dan lapisan bawah terdapat endapan titik-titik putih gliserin. Pisahkan
biodiesel dari gliserin yang berada di bawah. Kemudian, panaskan biodiesel selama ±5
menit dengan suhu > 70˚C untuk menguapkan methanol yang terdapat dalam
biodiesel.Setelah itu proses washing dilakukan. Langkah selanjutnya yaitu ssiapaka air
sebanyak 500 ml, lalu tambahkan sedikit asam cuka atau asam phospat. Campurkan
biodiesel dan air yang sudah mengandung asam ke dalam botol bekas air mineral, putar
secara perlahan agar biodiesel tercampur dengan air. Kemudian putar hingga warna larutan
berubah menjadi kuning susu. Setelah warna berubah, letakan botol secara terbalik dan
diamakan selama 2 sampai 3 jam. Setelah 2 sampai 3 jam. Tahap berikutnya adalah proses
pemisahan biodiesel dari air washing. Biodiesel terletak pada bagian atas berwarna kuning
keruh, sedangkan bagian bawah adalah air washing yang berwarna putih pekat seperti susu.
Proses pemisahan dilakukan dengan membuka tutup botol secara perlahan, sehingga air
bekas washing akan keluar dan berpisah dengan biodiesel. Disarankan untuk membuat
lubang pada bagian atas botol agar proses pemisahan lebih cepat. Pada proses washing yang
pertama, akan diperoleh air washing yang sangat pekat dan bersifat basa, dikarenakan air
washing itu mengandung sabun dan gliserin. Lakukan proses ini berulang kali hingga air
washing Mekatronika
Laboratorium bening danAlat
memiliki pHAgroindustri
dan Mesin 7. Langkah terakhir yakni Proses
Pengenalan uji biodiesel
Pembuatandengan
Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
membakarnya dengan cara biodiesel disemprotkan pada api dari spiritus.
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
pertama, akan diperoleh air washing yang sangat pekat dan bersifat basa, dikarenakan air
washing itu mengandung sabun dan gliserin. Selanjutnya yaitu lakukan proses ini berulang
kali hingga air washing bening dan memiliki pH 7. Langkah terakhir yaitu uji biodiesel
dengan membakarnya dengan cara biodiesel disemprotkan pada api dari spiritus.

4. 2 Analisa Hasil
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan oleh asisten praktikum dapat
diketahui bahwa pembuatan biodiesel dapat dilakukan dari bahan baku berupa minyak
jelantah. Dalam proses pembuatan biodiesel diketahui bawah hasil biodiesel yang didapat
mampu bereaksi dengan sumber api ketika disemprotkan ketika mengenai api tersebut.
Dapat diketahui juga bahwa langkah pembuatan biodiesel memiliki adua tahapan yaitu,
esterifikasi dan transesterifikasi. Hal tersebut yang dilakukan dalam penelitian memiliki
keselarasan dengan teori. Menurut penelitian dari Fatimura et al (2016), menyebutkan
bahwa proses pembuatan biodiesel dimulai dari proses esterifikasi. Minyak jelantah
dicampur dengan metanol pada rasio molar 18:01, 18 untuk metanol dan 1 untuk minyak.
Katalis asam sulfat diambil 3% dari berat minyak sebanyak 4,1 ml, tiga bahan dilarutkan
\ dan campuran direfluks selama 1 jam pada suhu 50oC dengan menggunakan Magnetik
Stirer, suhu dijaga sampai reaksi selesai. Setelah itu larutan dituang ke corong pisah untuk
memisahkan metanol, sisa katalis, dan minyak. Larutan dibiarkan selama 24 jam untuk
mendapatkan produk esterifikasi, hari berikutnya hasilnya bisa dilihat, minyak di bagian
bawah produk dengan FFA telah berkurang dan yang terbentuk pada lapisan atas adalah
metanol yang tidak bereaksi dan sisa asam sulfat. Buka valve corong pisah untuk
memisahkan produk dari metanol dan asam sulfat yang berada pada lapisan atas.Lapisan
atas tidak berguna sehingga kita hanya mengambil lapisan bawah (produk esterifikasi)
untuk reaksi berikutnya. Selanjutnya tahapan transesterifikasi tidak bisa menggunakan
minyak sebagai bahan baku reaksi metanolisis dengan kadar asam lemak bebas (>1%)
karena akan menyebabkan reaksi saponifikasi,karena hal tersebut, pertama tama FFA harus
dikurangi dengan reaksi esterifikasi. Dalam hal ini Titrasi telah dilakukan. Sebanyak 3 gr
minyak ditimbang kemudian ditambahkan dalam 250 ml Erlenmeyer dan juga etanol 98%
sebanyak 50 ml. Larutan kemudian ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein, lalu
campuran dititrasi dengan NaOH 0,1M. Titrasi dilakukan sampai warna larutan berubah
menjadi merah muda. KOH larut hingga terbentuk K-metoksida. Setelah itu dicampur
dilarutkan
Laboratorium kedalam minyak
Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
yang telah diesterifikasi. Larutan di larutkan dan di refluks pada suhu 50oC dengan
menggunakan Magnetik Stirer. Larutan dibiarkan selama 24 jam di dalam corong pisah
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
menjadi merah muda. KOH larut hingga terbentuk K-metoksida. Setelah itu dicampur
dilarutkan kedalam minyak yang telah diesterifikasi. Larutan di larutkan dan di refluks pada
suhu 50oC dengan menggunakan Magnetik Stirer. Larutan dibiarkan selama 24 jam di
dalam corong pisah untuk mendapatkan produk esterifikasi, hari berikutnya hasilnya bisa
dilihat, lapisan bawah berupa gliserol dan lapisan atas berupa ester(biodiesel). Lakukan
untuk sampel minyak dengan katalis 1 %, 2%, 3%, dan 4%. Pengadukan untuk setiap
sampel sama yaitu 600 rpm. Selanjutnya ketika transesterifikasi selesai, gliserol dan katalis
dipisahkan dari biodisel dengan membuka katup pada corong pemisah. Setelah zat pengotor
dan katalis disaring, biodisel bersih akan diperoleh. Biodisel dimasukkan lagi ke dalam
corong pemisah dan dicuci dengan aquades yang sebelumnya dipanaskan pada suhu sekitar
55-60oC dengan rasio 1:1 antara minyak dan air, pencucian dilakukan sebanyak 2 kali dan
larutan didiamkan selama 5 jam. Akan terlihat sabun dan zat pengotor yang tersisa pada
lapisan bawah, kemudian dipisahkan dari biodisel dan biodisel dikeringkan dalam oven
dengan suhu sekitar 90oC selama 6 jam untuk menghilangkan air yang terkandung.

4.3 Jelaskan Angka Oktan


Bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin.
Bilangan oktan merupakan ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika
terbakar dalam mesin. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa
dan dilarutkan
n–heptana dan kedalam
isooktan,minyak yang
misalnya telah
bensin diesterifikasi.
premium Larutandidipasaran
yang beredar larutkan dan dibilangan
dengan refluks
pada
oktansuhu 50oC bensin
80 berarti dengantersebut
menggunakan Magnetik
mengandung 80%Stirer. Larutan
isooktan dibiarkan
(Wijayanto et al,selama
2013).24 jam
di dalam
Angkacorong
Oktanpisah untuk
(Octane mendapatkan
number) Angka produk esterifikasi,
oktan adalah hari berikutnya
suatu nilai hasilnya bisa
yang menunjukkan sifat
dilihat, lapisan(detonasi).
anti ketukan bawah berupa gliserol
Dengan dan lapisan
arti kata atas berupa
lain, makin tinggi ester(biodiesel).
angka oktan maka Lakukan
dapat
untuk sampelterjadinya
mengurangi minyak dengan
detonasikatalis 1 %, 2%,
(knocking). 3% , dan 4%.teknologi
Di perkembangan Pengadukan untuk migas,
di bidang setiap
sampel sama
kini telah lahiryaitu
bahan600 rpm.yang
bakar Selanjutnya ketika
lebih baik transesterifikasi
dari bahan bakar yangselesai, gliserol
sebelumnya dan
dari katalis
premium
dipisahkan daripertalite
yaitu pertalite, biodisel di
dengan membukanilai
sini memiliki katup padayang
oktan corong pemisah.
lebih Setelah
baik dari zat pengotor
premium (Saputra
dan
et al,katalis
2017).disaring, biodisel bersih akan diperoleh. Biodisel dimasukkan lagi ke dalam
corong pemisah dan dicuci dengan aquades yang sebelumnya dipanaskan pada suhu sekitar
55-60oC dengan rasio 1:1 antara minyak dan air, pencucian dilakukan sebanyak 2 kali dan
larutan didiamkan selama 5 jam. Akan terlihat sabun dan zat pengotor yang tersisa pada
lapisan bawah, kemudian dipisahkan dari biodisel dan biodisel dikeringkan dalam oven
dengan suhu sekitar 90oC selama 6 jam untuk menghilangkan air yang terkandung.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

4.4 Jelaskan Angka Setana


Angka setana adalah ekspresi signifikan kualitas bahan bakar diesel diantara sejumlah
pengukuran lain yang menentukan kualitas bahan bakar diesel secara keseluruhan. Untuk
mengurangi kandungan gas NOx, SOx, HC, dan partikulat – partikulat yang dihasilkan dari
penggunaan bahan bakar solar, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan angka setana.
Salah satu cara meningkatkan angka setana adalah penambahan aditif pada bahan bakar
solar karena zat aditif tersebut berfungsi untuk membuat radikal bebas pada rantai karbon
bahan bakar. Dengan adanya radikal bebas, maka akan semakin mudah rantai karbon
tersebut untuk membuat cabang baru. Efek dari timbulnya cabang baru adalah
meningkatnyanilai cetane dan nilai kalor (Purwandono, 2016).

4.5 Faktor yang mempengaruhi pembuatan biodiesel


Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi Pembuatan biodiesel adalah
pengadukan, suhu, katalis, lama reaksi, dan perbandingan molar pereaksi. Kenaikan suhu
akan menyebabkan gerakanmolekul semakin cepat, keadaan ini menyebabkan kecepatan
reaksi semakin meningkat sehingga konversinya meningkat juga. Suhu yang rendah dapat
menghasilkan konversi yang lebih tinggi namun dengan waktu reaksi yang lebih lama.
Semakin banyak katalis yang digunakan maka semakin banyak ion metoksida yang
terbentuk dan semakin besar konversi minyak kelapa menjadi biodiesel. Semakin tinggi
waktu dan suhu reaksi maka rendemen biodiesel yang diperoleh akan semakin tinggi dan
karakteristik biodiesel akan semakin baik. Sedangkan untuk perbandingan rasio molar akan
berpengaruh terhadap kualitas dan rendemen biodiesel yang dihasilkan, semakin tinggi
rasio molar yang diberikan maka semakin besar rendemen biodiesel yang dihasilkan
(Pramitha et al, 2016).
Menurut Yuniarti (2015), menyebutkan bahwa faktor yang harus diketahui. Salah
satunya adalah penentuan angka asam karena jika angka asam lebih dari 2% sintesis
biodiesel dilakukan melalui tahap reaksi esterifikasi dan dilanjutkan reaksi transesterifikasi.
Sedangkan apabila angka asam kurang dari 2% dapat dilakukan dengan reaksi
transesterifikasi secara langsung. Faktor lain yaitu waktu sintesis katalis yang dilakukan
kurang lama, uhu kalsinasi pada pembentukan kristalinitas kurang tinggi, serta waktu yang
dilakukan untuk sintesis katalis kurang lama dan kurangnya volume reaktan yang dilakukan
pada saat sintesis biodiel.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

DAFTAR PUSTAKA

Adhani L, Aziz I, Nurbayati S, dan Oktaviana CO. 2016. Pembuatan Biodiesel dengan Cara
Adsorpsi dan Transesterifikasi dari Minyak Goreng Bekas. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Kimia 2(1): 71-80.
Alamsyah R. 2019. Sintesis Coco-Biodiesel dari Minyak Kelapa Mentah (Crude Coconut
Oil) Menggunakan Static Mixer. Jurnal Agro-based Industry 36(2): 73-82.
Cristina. 2021. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit Menggunakan Katalis ZnO.
Skripsi. Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Devita L. 2012. Biodiesel Sebagai Bioenergi Alternatif Dan Prospeftif. Jurnal Agrica
Ekstensia 9(2): 23-26.
Gapur A. 2014. Pemanfaatan Cangkang Kerang Darah Sebagai Katalis Heterogen untuk
Mengurangi Biaya Produksi Biodiesel. Skripsi. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau.
Monisha J, Harish A, Sushma R, Krishna MTP, Blessy BM, and Ananda S. 2013. Biodiesel:
A Review. Journal of Engineering Research and Applications 3(6): 902-912.
Putri SK, Supranto, Sudiyo R. 2012. 20 Studi Proses Pembuatan Biodiesel dari Minyak
Kelapa (Coconut Oil) dengan Bantuan Gelombang Ultrasonik. Jurnal Rekayasa
Proses 6(1): 20-25.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Fatimura M, Daryanti, dan Santi. 2016. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah Bekas
Rumah Makan dengan Variasi Penambahan Katalis KOH pada Proses
Transesterifikasi. Jurnal Teknik Kimia 1(2): 1-14.
Purwandono S. 2016. Pembuatan Aditif Metil Ester Nitrat untuk Meningkatkan Cetane
Number dan Cetane Indeks pada Bahan Bakar Solar. Skripsi. Program Studi Teknik
7
Kimia, Fakultas Teknik, Universias Muhammadiyah Palembang.
Pramitha RI, Haryono A, dan Triyono S. Pengaruh Perbandingan Molar dan Durasi Reaksi
Terhadap Rendemen Biodiesel dari Minyak Kelapa. Jurnal Teknik Pertanian
Lampung 5(3): 157-166.
Saputra RA, Wigraha NA, dan Widayana. 2017. Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar
Pertalite dengan Minyak Terpentin dan Minyak Astiri terhadap Penururnan Emisi
Gas Buangan Sepeda Motor Supra X 125. Jurnal JJPTM 8(2): 1-14.
Wijayanto DS, Rohman N, Ranto, Bugis H, Nurachman A, dan Nugroho FA. 2013. Analisis
Penerapan Heat Transfer pada Pemanasan Bahan bakar Bensin Melalui Pipa Kapiler
Bersirip Radial didalam Upper Tank Radiator untuk Meningkatkan Performansi
Mesin Kijang. Jurnal JIPTEK 6(2): 71-78.
Yuniarti R. 2015. Pengembangan Katalis CaO.SrO Untuk Sintesis Biodiesel dari Minyak
Kelapa Sawit. Skripsi. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Semarang.

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

LAMPIRAN DHP DAN LITERATUR

4.1 Pengertian Biodiesel serta Bahan yang Digunakan

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
4.2 Bahan Pembuat Biodiesel

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

4.3 Manfaat Biodiesel

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

4.4 Kelebihan dan kekurangan Biodiesel

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
4.5 Proses pembuatan Biodiesel + Persamaan Reaksi

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

4.2 Analisa Hasil

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1
4.3 Angka Oktan

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

4.4 Angka Setana

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

4.5 Faktor-faktor

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian
Nama : Dimas Maulana Yusuf
NIM : 195100200111049
Kelas :B
Kelompok : B1

Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri Pengenalan Proses Pembuatan Biodiesel
Praktikum Energi Dan Listrik Pertanian

Anda mungkin juga menyukai