Anda di halaman 1dari 7

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Biodiesel dapat disintesis dari minyak jelantah


melalui proses gabungan yaitu reaksi esterifikasi
dan transesterifikasi. Dari 500 mL minyak
jelantah yang digunakan dan pencampuran 100
mL katalis diperoleh biodiesel sebanyak 500 mL
atau 83% untuk biodiesel yang menggunakan
methanol sebagai pensuplai gugus
metil,sedangkan untuk biodiesel yang
menggunakan metil asetat didapatkan hasil
sebanyak 550 mL atau 92% biodiesel.

2. Nilai karakteristik yang didapatkan masih belum


sesuai dengan standard ,khususnya nilai viskositas
dan kandungan air baik biodiesel yang
menggunakan metanol sebagai pensuplai gugus
metil dan biodiesel yang menggunakan metil
asetat. Hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam
proses, pengunaan alat dan bahan yang masih
sangat sederhana,sehingga nilai karakteristik yang
didapatkan cenderung lebih besar.

3. Dari penelitian yang dilakukan ,jika dilakukan


suatu perbandingan antara biodiesel yang
menggunakan metil asetat dan biodiesel yang
menggunakan metanol maka penggunaan metil
asetat mampu untuk menurunkan nilai dari
viskositas yang selama ini menjadi suatu
permasalahan utama dalam pembuatan biodiesel
menggunakan minyak jelantah,akan tetapi nilai
yang didapatkan masih belum masuk dalam
standard.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan kepastian mengenai waktu


lamanya proses pengeringan agar dapat
dipastikan bahwa proses pengeringan sesuai dan
diharapkan nantinya akan mampu menghasilkan
nilai propertis biodiesel yang sesuai standard.

2. Adanya ketelitian dan penelitian lanjutan


mengenai proses pembuatan ,pemilihan bahan
,dan peralatan untuk menghasilkan biodiesel dari
minyak jelantah. Dalam hal ini terkait mengenai
nilai viskositas,diharapkan untuk menggunakan
bahan yang berkualitas baik,karena pengaruh dari
kandungan minyak jelantah serta pengaruh
waktu dalam proses pembuatan akan sangat
mempengaruhi nilai viskositas dan nilai
karakteristik lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Boyd, Mike. Biodiesel in British Columbia


Feasibility Study Report, http://www.scribd.com
diakses tanggal 24 Juli 2008.

Elisabeth, J, Biodiesel Sawit : Bahan bakar alternatif


yang ramah lingkungan, harian kompas 2 Oktober,
2001.

Haryahto, Bode, 2002. Bahan Bakar Alternatif


Biodiesel, Jurusan Teknik Kimia Universitas
Sumetera Utara: USU digital library.

Hermasnyah, Heri. 2008. Pengembangan Rute


Sintesis Biodiesel Non Alkohol Menggunakan
Biokatalis : State of The Arts. Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Hendartono, Tomi. 2005. Pemanfaatan Minyak Dari


Tumbuhan Untuk Pembuatan Biodiesel. Diakses
Tanggal: 28 maret 2007

I W. Suirta , “Preparasi biodiesel dari minyak


jelantah kelapa sawit”, Jurnal Kimia 3 (1), Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran,
Januari 2009.

Ma, Fangrui dan Milford A. Hanna, “Biodiesel


production : a review” , ELSEVIER (1999)
Marno, Septian . “Interesterifikasi minyak kelapa
sawit dengan metil asetat menggunakan biokatalis
untuk memproduksi biodiesel”, Skripsi, Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas
Indonesia, Depok 2008.

Nurul Hikmah ,Maharani . Zuliyana . 2010 .


Pembuatan metil ester (biodiesel) dari minyak dedak
dan metanol dengan proses esterifikasi dan
transesterifikasi . Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro Semarang

Rizkiyadi , Ekky .“Reaksi interesterifikasi minyak


jelantah dengan metil asetat menggunakan biokatalis
candida rugosa lipase untuk memproduksi biodiesel”
,Skripsi , Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik Universitas Indonesia, Depok 2008.

Soerawidjadja, Tatang , 2008, Biodiesel dari


Jelantah, http://www.sentrapolimer.com diakses
tanggal 03 Agustus 2008

Sukara, Endang, Pemanfaatn Biodiversity,


http://www.biotek.lipi.go.id diakses tanggal 22 Juli
2008

Zahriyah , Syifauz , “Esterifikasi sam lemak bebas


dalam minyak jelantah dengan katalis
TiO2/montmorillonit dan pengaruhnya terhadap
biodiesel yang dihasilkan”, 2006.
LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi percobaan

Anda mungkin juga menyukai