Anda di halaman 1dari 12

BAB XI :

DEMOKRASI PANCASILA

Dosen Pengasuh :
Samson P. Zai, S.H., M.H.

1
Pengantar :
• Pergerakan kebangsaan tidak hanya memperjuangkan
kemerdekaan bangsa, melainkan juga memperjuangkan
demokrasi.
• Hal ini terlihat dari sasaran perjuangan berbagai
pergerakan kemerdekaan, seperti Perhimpunan
Indonesia, PNI, dll
• Oleh karena itu, adalah hal yang wajar apabila
perjuangan kemerdekaan menghasilkan negara
demokrasi. Sifat demokrasi dari negara kita dengan
mudah dapat ditemukan dalam UUD 1945.
• Dengan memahami seluk-beluk dari demokrasi
Pancasila, diharapkan kita semua meyakini
kebenarannya serta ketepatannya untuk diterapkan
dalam masyarakat Indonesia. Sehingga, demokrasi
Pancasila dijadikan sebagai acuan nilai atau tolok ukur
kebenaran praktek bermasyarakat dan bernegara,
seperti dalam pengambilan suatu keputusan, dan
bersikap terhadap pihak atau kelompok lain.
2
PENGERTIAN DEMOKRASI PANCASILA
• Demokrasi, berasal dari 2 suku kata, yakni
”demos” artinya rakyat, dan ”kratos” atau
”kratein”, yang berarti kekuasaan.
• Dengan demikian, demokrasi dapat diartikan
sebagai ”kekuasaan (kratos, kratein) ada pada
rakyat (demos).
• Menurut Abraham Lincoln, Pemerintahan
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya, rakyatlah
pemilik negara, rakyatlah penyelenggara negara
dan rakyatlah kepentingan negara.
• Dalam negara demokrasi, kekuasaan tertinggi
negara (kedaulatan) ada di tangan rakyat.
3
• Demokrasi Pancasila pada hakikatnya adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
• Sesuai dengan pengertian Pancasila sebagai
suatu kesatuan, maka Demokrasi Pancasila
adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, yang berketuhanan Yang Maha
Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berpersatuan Indonesia, dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

4
• Dalam demokrasi Pancasila, yang diutamakan
dalam pengambilan keputusan dengan
musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan
demikian, semua peserta musyawarah
mempunyai kedudukan dan hak yang sama
sesuai jiwa atau semangat kekeluargaan dan
gotong royong dalam masyarakat Indonesia.
• Dengan demikian, demokrasi Pancasila
berdasarkan faham kekeluargaan dan
kegotongroyongan, yang dimaksudkan untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu masyarakat
yang adil dan makmur, material dan spritual.
• Oleh karena itu, dalam demokrasi Pancasila
tidak dikenal adanya mayoritas dan minoritas,
dominasi mayoritas dan tirani minoritas
5
ASPEK-ASPEK DEMOKRASI PANCASILA
1. ASPEK FORMAL :
• Adalah segi proses dan cara rakyat berperan serta dalam
penyelenggaraan negara.
• UU mengatur bagaimana rakyat menunjuk wakil-wakil mereka
dalam badan-badan perwakilan dan pemerintahan, dan
bagaimana badan-badan itu mengatur permusyawaratan secara
bebas, terbuka dan jujur untuk mencapai kesepakatan bersama
2. ASPEK MATERIAL :
• Adalah segi gambaran manusia.
• Menurut sistem demokrasi Pancasila, manusia diakui harkat dan
martabatnya sebagai manusia, sebagai makhluk Tuhan yang
menghendaki pemerintah membahagiakannya, supaya
mencerdaskannya dan dengan demikian menjadikannya manusia
berpribadi yang utuh, baik sebagai warga negara maupun
sebagai warga bangsa-bangsa.
• Sebagai makhluk Tuhan sama derajatnya, yang dalam hukum
diterjemahkan menjadi sama kedudukannya dalam hukum dan
sama dalam memperoleh kesempatan berperan-serta dalam
penyelenggaraan negara.
6
3. ASPEK KAIDAH (NORMATIF) :
• Aspek normatif dari demokrasi Pancasila adalah mengandung
seperangkat norma (kaidah) yang menjadi pembimbing dan aturan
dalam bertingkah laku untuk mencapai tujuan negara.
• Norma-norma itu merupakan aturan permainan dalam hidup
bernegara, dan harus ditaati, baik oleh warga negara maupun
aparatur negara.
• Unsur normatif dalam demokrasi Pancasila yang penting untuk
ditonjolkan adalah persatuan, solidaritas, kebenaran dan keadilan.
4. ASPEK TUJUAN (OPTATIF) :
• Adapun aspek tujuan mengetengahkan tujuan yang hendak dicapai,
yaitu masyarakat sejahtera dalam negara hukum, negara
kesejahteraan dan negara kebudayaan.
• Negara hukum bercirikan supremasi hukum, kesamaan kedudukan
dalam hukum, diakuinya asas legalitas, pembagian kekuasaan
berdasarkan UUD, serta diakuinya hak-hak dan kewajiban-
kewajiban asasi warga negara.
• Negara kesejahteraan menghendaki negara wajib
menyelenggarakan kesejahteraan kepada semua warga negara.
• Negara kebudayaan menghendaki manusia dan negara Indonesia
yang berkebudayaan nasional, sebagai konsekuensi dari sila
kemanusiaan yang adil dan beradab.
7
5. ASPEK ORGANISASI :
• Aspek organisasi dari demokrasi Pancasila menghendaki
diterapkannya sistem tertentu, baik untuk lembaga-
lembaga pemerintahan atau negara, maupun lembaga-
lembaga kemasyarakatan, dan bagaimana hubungan
antara lembaga-lembaga itu dan difungsikan secara sehat.
6. ASPEK SEMANGAT (KEJIWAAN) :
• Sekalipun dalam demokrasi Pancasila telah terkandung
aspek-aspek di atas, namun apabila tidak ada semangat
atau jiwa yang mendukung, maka berbagai aspek tersebut
di atas tidak akan terwujud.
• Oleh karena itu, dalam demokrasi Pancasila harus terdapat
semangat atau jiwa yang mendukung.
• Aspek kejiwaan menghendaki warga negara Indonesia
yang berkepribadian, dan bukan hanya peka terhadap hak-
haknya, tetapi juga peka terhadap kewajiban-kewajiban
yang diharuskan.
• Aspek semangat juga menghendaki warga negara yang
berbudi pekerti dan yang berjiwa pengabdian.
8
FUNGSI DEMOKRASI PANCASILA
• Demokrasi Pancasila merupakan sarana atau wahana untuk :
– Sarana pencapaian tujuan nasional
– Sarana untuk mengatur hubungan antar lembaga kenegaraan, antar
lembaga kemasyarakatan dan antara lembaga kenegaraan dan
kemasyarakatan
– Wahana pengembangan kebudayaan yang berkepribadian
• Sebagai sarana pencapaian tujuan nasional, maka demokrasi
Pancasila menjadi alat untuk menjaga keselamatan dan persatuan
bangsa menuju masyarakat yang dicita-citakan.
• Sebagai sarana untuk mengatur hubungan antar lembaga, maka
demokrasi Pancasila menjadi pengatur terciptanya hubungan yang
serasi dan kerjasama yang produktif antar berbagai lembaga yang
ada.
• Sebagai wahana pengembangan kebudayaan yang
berkepribadian, maka demokrasi Pancasila berfungsi agar arus
perubahan dunia tidak menghilangkan kepribadian sendiri yang
dapat menghancurkan nilai-nilai dasar yang kita junjung tinggi.

9
PERWUJUDAN DEMOKRASI PANCASILA
• Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem politik, yang
didalamnya terdapat berbagai bagian, yang satu dengan
yang lainnya saling terkait. Sehingga, keseluruhan sistem
dari demokrasi Pancasila tersebut berproses.
• Dengan adanya sistem yang berproses tersebut, maka
kita akan menemukan perwujudan dari demokrasi
Pancasila.
• Contoh perwujudan demokrasi Pancasila sebagai bagian
dari mekanisme demokrasi Pancasila, antara lain sebagai
berikut :
– Sistem musyawarah untuk mufakat;
– Pelaksanaan Pemilihan Umum, seperti Pilpres, Pemilu Legislatif,
dan Pemilu Kepala Daerah;
– Pancasila sebagai satu-satunya asas bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara;
– Demokrasi Pancasila sebagai acuan nilai.
10
• Sistem musyawarah untuk mufakat, adalah
sistem pengambilan keputusan yang sesuai
dengan budaya bangsa Indonesia, seperti yang
dijumpai dalam berbagai budaya daerah di
Indonesia.
• Ada kalanya, musyawarah tidak berakhir
dengan mufakat, tetapi keputusan diambil
dengan pemungutan suara. Namun, yang perlu
diingat, bahwa selalu didahului dengan
musyawarah.
• Selanjutnya, demokrasi Pancasila menjadi
acuan nilai lembaga-lembaga kemasyarakatan
dan kenegaraan terhadap segala bentuk dan
kegiatan yang dilaksanakannya.
11
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

12

Anda mungkin juga menyukai