Anda di halaman 1dari 3

Sosiologi merupakan ilmu sosial selain itu yang termasuk dalam ilmu sosial adalah

psikologi, ekonomi, politik, antropologi, etnologi, geografi, hukum, dan sejarah. Ilmu – ilmu
sosial ini mempelajari tentang masyarakat dan kehidupan bersama. Menurut Soemardjan dan
Soemardi, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial dan prosesnya. Selain
itu sosiologi juga membelajari tentang perubahan yang terjadi di masyarakat. Sosiologi juga
memiliki arti perbedaan dari sosialisme. Sosialisme memiliki arti sendiri yaitu ideologi
berpokok pada prinsip pemilikan umum dan jasa dalam bidang ekonomi.

Berikut merupakan definisi sosiologi menurut para ahli

 Peter L. Berger
Sosiologi merupakan studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat dan individu; ia
bersifat timbal balik.
 Max Weber
Sosiologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interpretative
mengenai tindakan sosial, dan dengan demikian juga berhubungan dengan suatu
penjelasan kausal mengenai arah dan konsekuensi tindakan sosial itu, interpretative
diartikan sebagai memahami
 Aguste Comte ( Bapak Sosiologi )
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dalam arti masyarakat ideal
dan masyarakat yang diinginkan. Ilmu positif tentang masyarakat.
 Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial (cara bertindak dan memaksa
individu, bersifat umum)
 Pitirim Sorokin
Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala
sosial, hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial,
ciri ciri umum daripada semua jenis gejala sosial
 Roucek and Warren
Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok
 William F Ogburn and Meyer F Nimkoff
Penelitian seacara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial
 J. A. A. van Doorn en C.J. Lammers
Ilmu pengetahuan tentang struktur – struktur dan proses – proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil
 George Simmel
Ilmu yang mempelajari mengenai interaksi sosial yang tekanannya pada individu yang
melakukan sosiasi. Sosiasi adalah interaksi tombal balik antara individu – individu,
induvidu kelompok, kelompok kelompok, kelompok masyarakat, masyarakat masyarakat.
Seluruh interaksi ini membentuk kehidupan sosial.

Mengenai ruang lingkup sosiologi, menurut Soedjono batasan ruang lingkup sosiologi
berjumlah ratusan yang dibuat oleh para ahli sosiologi, yang perumusannya dipengaruhi oleh
pengalaman dan hasil penelitian. Menurut Furfey, ada 81 definisi sosiologi sebelum tahun
197- dan digolongkan kedalam kategori. Kategori paling banyak adalah sosiologi lebih
mempelajari gejala sosial.

Namun, menurut Soemardjan dan Soemardi lebih mudah dimengerti. Bahwa sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam struktur, proses, dan perubahan sosial.
Selanjutnya, Prof. Sudarto, SH. Memberikan rumusan sosiologi yang menunjukan betapa
pentingnya pernanan hukum dalam masyarakat.

Sosiologi juga mengkaji kelompok sosial, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan
dan wewenang, interaksi sosial, perubahan sosial dan masalah sosial. Ketujuh hal tersebut
berhubungan dengan hukum dan memiliki pengaruh timbal balik. Mempelajari hukum tentu
sama pentingnya dengan mempelajari sosiologi.

Berinteraksi dengan sesama, perilaku seseorang dipengaruhi oleh nilai nilai tertentu yang
berlaku pada masyarakat. Nilai merupakan gambaran yang diinginkan dan mempengaruhi
perilaku seseorang dan hubungannya dengan orang lain. Seperti Weber mempelajari
pengaruh etika Protestantisme yang menanamkan nilai agama yang sangat berguna menjamin
keselamatan jiwa manusia.

Nilai menunjukan hal yang buruk dan yang baik. Oleh karena itu, nilai dan norma
memiliki hubungan yang sangat erat. Adat istiadat, kebiasaan, kaedan sangat terhubung satu
dengan yang lainnya. Norma bertujuan untuk mempertahankan dan melindungi nilai yang
dimiliki suatu masyarakat. Norma juga sebagai patokan dalam suatu kelompok sosial tertentu
seperti memikirkan bagaimana harus bertindak yang akan dinilai orang lain.
Norma dibagi menjadi 2 yaitu norma mores yang berarti adat istiadat dan norma folkway
yang berarti kebiasaan. Adat istiadat terutama yang menjadi hukum tertulis mempunya
kekuatan terikat sedangkan kebiasaan tidak. Jika melanggar akan dikenakan sanksi dan
disebut penyimpangan. Sanksi sendiri juga diberikan untuk mempertanggung jawabkan
pelanggaran yang dibuat si pelanggar. Sanski bersifat formal dan diberi oleh badan yudisial.

Dalam masyarakat tradisional, umumnya belum melakukan penyelenggaraan hukum dan


lebih bertumpu kepada kaedah non hukum seperti moral dan kebiasaan. Masyarakat
tradisionalpun biasanya melakukan proses perundingan dengan penengah. Penengah atau juru
damai ini biasanya ketua adat atau kepala desa. Sanksinya sendiri berupa non hukum seperti
pengucilan, pengejekan, dan sebagainya. Pemberian sanksi ini merupakan kontrol sosial.
Dengan adanya sanksi masyarakat akan berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu yang
melanggar karena mereka akan dibebankan hukuman dari apa yang mereka perbuat.

Anda mungkin juga menyukai