Anda di halaman 1dari 3

Nama : Made Adityawarman Hardi Raharja

Nomor : 08
Prodi : Ilmu Hukum
N I M : 2114101114
Tugas Tri Hita Karana
Tri Hita Karana Sebagai Filsafat
Dalam Tri Hita Karana ada beberapa gagasan sebagai filsafat. Gagasan ini
berimplikasi bahwa penempatan Tri Hita Karana sebagai filsafat hidup
menimbulkan kewajiban bagi orang Bali untuk menjadikan dirinya sebagai
manusia. Berikut merupakan gagasan yang sudah di uji oleh pendapat Tim
Dosen Filsafat Ilmu, Fakultas Filsafat Universitas Gajahmada (2007)
penempatan Tri Hita Karana sebagai filsafat beserta contoh kehidupan saya
sehari-hari.
1. Tri Hita Karana sebagai filsafat (filsafat Tri Hita Karana) sama dengan
sikap hidup. Artinya, Tri Hita Karana berkaitan dengan usaha manusia
untuk mendalami makna dan nilai- nilai suatu realitas yang terkait
dengan pengalaman manusia dalam bidang Parhyangan, Pawongan, dan
Palemahan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yakni saya ikut serta
dalam Pasraman Hindu Dharma di Bubunan untuk belajar memaknai
nilai-nilai suatu realitas dalam mewujudkan Tri Hita Karana beserta
melakukan meditasi. Hal ini dapat berwujud ketenangan, keseimbangan
pribadi, pengendalian diri, dan tidak emosional dalam menanggapi
konflik sehingga konflik berubah menjadi kedamaian dalam hati.
2. Tri Hita Karana sebagai filsafat mengacu kepada metode. Artinya, Tri
Hita Karana merupakan cara berpikir mendalam, hati-hati, dan teliti
dalam memikirkan seluruh pengalaman manusia. Dalam gagasan ini saya
dapat memberikan contoh dalam kehidupan pribadi saya, yakni adanya
pertentangan di dalam kelas, hal tersebut memunculkan pertanyaan
mengapa terjadi pertentangan, bukankah di dalam suatu kelas masing-
masing menerapkan Tri Hita Karana? Jawaban atas pertanyaan ini harus
mendalam, hati-hati dan teliti. Dengan melihatnya dari berbagai sudut
pandang sila-sila dalam Tri Hita Karana apalagi saya selaku pemimpin
di dalam kelas tersebut yang seharusnya bisa berpikir jernih dan tidak
memperkeruh situasi.
3. Tri Hita Karana sebagai filsafat berkaitan dengan kelompok persoalan.
Artinya, Tri Hita Karana memuat permasalah-permasalahan manusia
dalam kehidupan ber-Parhyangan, ber-Pawongan, dan ber-Palemahan.
Permasalahan tidak penah berhenti sesuai dengan dinamika masyarakat.
Dalam hal ini contoh di dalam kehidupan sehari-hari saya, yakni ada
banyak masalah di dalam hidup saya masalah dengan tugas, masalah
dengan teman, masalah dengan pacar dan bahkan masalah dengan diri
sendiri yang merasa kurang puas dengan penilaian dalam diri. Namun
manusia yang menganut filsafat Tri Hita Karana harus terus berusaha
memikirkan dan menjawab masalah-masalah yang muncul dengan
mengacu kepada pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma yang
terkandung pada Tri Hita Karana walaupun ini semua tidak mudah untuk
dilakukan tapi jangan pernah untuk putus asa.
4. Tri Hita Karana sebagai filsafat pada dasarnya merupakan sekelompok
teori atau sistem pemikiran. Artinya, Tri Hita Karana memuat
pengetahuan tentang hubungan manusia dengan Tuhan , hubungan
manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan
alam. Dalam gagasan ini contoh yang saya dapatkan dalam kehidupan
sehari-hari adalah ketika menjalani kehidupan saya berusaha untuk
membuat hubungan yang baik dengan orang di sekitar, dengan
lingkungan sekitar melalui kegiatan penghijauan, bahkan dengan Tuhan
juga harus mempunyai hubungan yang baik melalui hal yang sederhana
dengan cara selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan saat ini.
5. Tri Hita Karana sebagai filsafat merupakan usaha untuk memperoleh
pandangan yang menyeluruh. Artinya, Tri Hita Karana sebagai filsafat
berkeinginan untuk mendapatkan pandangan yang menyeluruh . Dalam
gagasan ini saya dapat memberikan contoh, yaitu mengikuti kegiatan
belajar mengajar mengenai Tri Hita Karana. Dengan cara maka saya tahu
tentang sifat-sifat dasar mengenai Parhyangan, Pawongan, dan
Palemahan secara holistik.
6. Tri Hita Karana sebagai filsafat bermakna bahwa Tri Hita Karana adalah
asas kerohanian bagi masyarakat Bali. Di atasnya berdiri masyarakat Bali
lengkap dengan tata aturan yang menyertainya. Tata aturan ini dijiwai
oleh Tri Hita Karana. Begitu pula arah ke dapannya terikat pada Tri Hita
Karana. Dengan demikian Tri Hita Karana tidak saja sebagai filsafat
hidup, tetapi juga pandangan hidup masyarakat Bali. Contoh dari
gagasan ini adalah ketika saya melaksanakan kegiatan persembahyangan
setiap rahinan baik itu rahinan besar maupun kecil saya selalu melakukan
sesuai aturan yang berlaku karena setiap rahinan memiliki aturannya
masing-masing yang berdasarkan Tri Hita Karana.
7. Tri Hita Karana sebagai filsafat dan sekaligus pandangan hidup berarti
Tri Hita Karana memuat konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan karena dianggap baik secara tekstual dan terbukti secara empirik
mengingat Tri Hita Karana lahir dari masyarakat Bali. Dalam gagasan ini
saya dapat memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari saya, yaitu
selalu berbuat baik untuk menghasilkan suatu yang harmonis dalam
kehidupan walaupun saat ini saya belum maksimal untuk
melaksanakannya namun saya akan berusaha untuk mengejar hal
tersebut, karena semua itu merupakan pandangan hidup sebagai manusia.

Anda mungkin juga menyukai