Sterilisasi Ruang
Di susun
Oleh :
Zulfa Nisa (1930801034)
Dosen Pengampuh :
Ikek Apriani, M. Si
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum kultur jaringan yang berjudul Sterilisasi
Ruang sebagai berikut :
1. Mengetahui cara sterilisasi untuk ruang kerja (isolasi) dalam kultur
jaringan
2. Mengetahui cara sterilisasi untukr ruang inkubasi/kultur dalam kultur
jaringan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme
yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sterilisasi basah dapat
digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat tembus uap air dan
tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang berkisar antara 110-121 .
Sterilisasi dalam setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme atau usaha
untuk membebaskan alat dan bahan dari segala bentuk kehidupan terutama
mikrobia (Hadioetomo, 1985).
C. Cara Kerja
1. Sterilisasi untuk ruang kerja isolasi) dalam kultur jaringan silahkan
studiliteratur mengenai cara sterilisasi yang digunakan untuk mengurangi
kontaminan dalam ruang kerja kultur jaringan baik secara kimia
maupunsecarafisik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat diketahui beberapa alat-alat seperti
erlenmeyer, pipet tetes, pinset, disseting set, gunting, magnetic stirer, scaple, botol
kultur dan lain-lain. Dari alat-alat yang mempunyai fungsi dan cara pemakaian
yang berbeda, namun disterilisasikan bersama menggunakan autoklaf. Sterilisasi
adalah segala kegiatan dalam kultur jaringan yang sangat penting dan harus
dilakukan ditempat yang steril, yaitu di laminar flow. Seperti yang diungkapkan
Wetherell (1976: 1), bahwa lingkungan aseptic sebagai salah satu syarat utama
suksesnya kegiatan kultur jaringan perlu diterapkan dengan sungguh-sungguh.
Untuk itu perlu adanya usaha sterilisasi peralatan dan media yang akan digunakan
dalam proses kultur agar bebas dari mikroba.
Sterilisasi secara umum terdiri dari sterilisasi fisika, sterilisasi kimia dan
sterilisasi modifide yaitu gabungan antara sterilisasi fisika dan kimia. Menurut
Wrtherell, (1976). bahwa ada beberapa metode sterilisasi alat dan bahan tanaman
yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan pembakaran, pemanasan
kering, pemanasan basah, penyaringan atau secara kimiawi. Sterilisasi alat dan
bahan tanaman juga dilakukan sterilisasi dalam kegiatan kultur jaringan harus
dilakukan di tempat yang steril, dan menggunakan alat-alat yang juga steril yaitu
sterilisasi lingkungan kerja, sterilisasi alat dan media dan sterlisasi bahan tanam.
Jenis sterilisasi yang baik digunakan adalah sterilisasi menggunakan
autoklaf. Autoklaf yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap
panas bertekanan. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau
alat-alat yang tidak tahan suhu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan
bantuan uap. Menurut Wetherell (1976: 1), dalam waktu 10-15 menit hampir
semua sel-sel mikroba dapat terbunuh oleh uap air yang sangat panas. Untuk
mensterilisasi alat-alat dibutuhkan suhu uap air 250 oF (121°C) dalam waktu 15
menit. Untuk menaikkan suhu yang lebih tinggi dari titik didih tersebut yaitu
dengan menaikkan tekanan uap air. Sedangkan menurut Wrtherell, (1976)., jika
panas digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah
mengggunakan autoklaf, sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering
menggunakan oven. Pada praktikum yang dilakukan hanya menggunakan
sterilisasi basah yaitu menggunakan autoklaf.
Percobaan sterilisasi kultur jaringan dilakukan dengan baik, kita bisa membuat
kisaran konsentrasi dan waktu yang diperlukan untuk sterilisasi dengan rentang
yang cukup lebar. Jika dengan konsentrasi tertentu tidak terkontaminasi tetapi
eksplannya mati, berarti konsentrasinya harus diturunkan. Begitu juga sebaliknya,
jika masih banyak kontaminannya, konsentrasi bahan harus dinaikkan supaya
tidak terkontaminasi lagi. Sama juga halnya dengan waktu yang diperlukan untuk
sterilisasi. Jika masih banyak kontaminasi, berarti proses sterilisasi harus lebih
lama. Jika kita telah berhasil mendapatkan satu kultur jaringan saja yang bebas
kontaminan, maka kita dapat memperbanyaknya dalam jumlah banyak (Nugroho,.
1997).
Fungsi alat yang disterilisasikan adalah untuk menghindari adanya
mikroorganisme yang masih terbawa oleh alat-alat yang akan digunakan, karena
adanya mikroorganisme menyebabkan kontaminasi bahkan dapat menumbuh
kembangkan bakteri yang belum benar-benar steril. Suatu alat atau bahan
dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut bebas dari mikrobia, baik dalam
bentuk vegetative ataupun spora. Suatu benda atau substansi hanya dapat
dikatakan steril atau tidak steril, tidak akan pernah mungkin ada setengah steril
atau hampir steril. Untuk sterilisasi alat dan medium juga digunakan sterilisasi
dengan mengunakan alat yang disebut autoclave. Sterilisasi dilakukan untuk
membunuh bakteri dan cendawan yang melekat pada eksplan maupun pada alat
serta bahan yang digunakan dalam penanaman eksplan (Nugroho, 1997).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kultur jaringan memerlukan keadaan yang steril agar memiliki tingkat
keberhasilan yang baik, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan kultur jaringan
dilakukan sterilisasi. Proses sterilisasi meliputi sterilisasi ruang dan alat.
Sterilisasi ruangan dilakukan dengan pembersihan dengan pengelapan
meja,rak, dan pembersihan bagian atas kemudian pembersihan
LAF,pengepelan ruangan dan penyemprotan formalin.
B. Saran
Dengan adanya praktikum pengenalan alat-alat yang digunakan dalam
penelitian kultur jaringan, diharapkan cara atau metode yang dilakukan dalam
memperkenalkan alat yang ada di laboratorium lebih ditingkatkan dan tidak
terlalu terburu-buru dalam penjelasan.
DAFTAR PUSTAKA