Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PRODI BIOLOGI
Jln. Prof KH.Zainal abidin Fikri KM 3.5 Telp.(0711)3533347, Fax. (0711) 354668, Website:http://radenfatah.ac.id, email: saintek@radenfatah.ac.id

LEMBAR KERJA MAHASISWA

MATA KULIAH : Morfologi Tumbuhan


JUDUL MATERI : Bunga 3
NAMA : Zulfa Nisa
NIM : 1930801034
HARI/WAKTU : Senin, 27 April 2020

PETUNJUK
1. Baca referensi yang disarankan (Gembong tjitroseopomo)!
2. Kerjakan soal yang ada di lembar kerja mahasiswa, gunakan FORMAT INI sebagai
lembar hasil diskusi!
3. Kumpulkan hasil kerja/tugas anda sebelum waktu yang ditentukan!
4. Mahasiswa dapat berdiskusi dengan mahasiswa lainnya, dan dapat menggunakan
berbagai sumber yang dapat dipercaya (contoh: buku, jurnal, hasil publikasi dll), namun
dilarang untuk COPY PASTE tugas mahasiswa lainnya.
5. Jika terjadi pelanggaran pada POINT 4, maka tugas anda akan di DISKUALIFIKASI
dan dianggap tidak mengikuti perkuliahan.
6. Jika dalam menjawab pertanyaan, Anda kesulitan dalam penggunaan program (seperti
menggambar) anda dapat menggambar secara manual, kemudian gambar tersebut difoto
dan dilampirkan pada lembar kerja ini.
7. Selamat mengerjakan dan Terima kasih atas kerjasamanya.

MATERI DISKUSI
Setelah Anda membaca buku referensi, maka buatlah tugas dibawah ini !
Buat makalah mengenai materi bunga, yang menjelakan tentang:
1. Receptaculum
2. Calyx
3. Corolla
4. Perigonium
5. Stamen
6. Filamentum
7. Anther
8. Pistillum
9. Ovarium
10. Placenta
11. Ovulum
12. Stylus
13. Stigma
14. Nectarium

Karya tulis akan lebih baik jika terdapat lampiran berupa foto untuk menjelaskan
bagian-bagian tertentu dan referensi yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHA
Bunga 2

Oleh:

Nama: Zulfa nisa


NIM: 1930801034

Dosen Pengampuh : Ike Apriani, M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISALAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Tjitrosoepomo (1985), bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh
tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki
bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang
berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga.
Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan
suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan
dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat
pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan
penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang
sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk
bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya
madu ataupun zat lain.

Menurut Sumardi (1992) bunga merupakan alat reproduksi Angiospermae, dibentuk


oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah
dirangsang oleh faktor internal dan eksternal untuk keperluan tersebut. Bunga yang
mempunyai kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap. Namun
kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai
salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya mempunyai alat kelamin jantan saja
disebut bunga jantan dan sebaliknya bila hanya mempunyai alat kelamin betina saja
disebut bunga betina.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BUNGA
Menuru Tjitrosoepomo (1985), Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi.
Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara
genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu
rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung
pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah
struktur yang membawa biji. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya
gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses
dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan
pembentukan biji Tjitrosoepomo (1985).
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan
pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang
khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga terdiri atas bagian
yang steril dan bagian yang fertil (reproduktif). Bagian steril meliputi sejumlah helai daun
kelopak (sepal), kumpulannya disebut kaliks, dan sejumlah helai daun mahkota (petal),
kumpulannya disebut korola. Kaliks dan korola, bersama-sama disebut perhiasan bunga
(periant). Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, setiap helaiannya disebut
tepal. Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah
atau karpel (megasporofil). Keseluruhan stamen disebut andresium dan keseluruhan karpel
disebut ginesium. Tjitrosoepomo (1994),

B. BUNGA DAN BAGIAN-BAGIAN

Menurut Tjitrosoepomo (2005), Bunga dan Bagian-bagian

Dasar bunga (receptaculum)


Ujung tangkai yang sering kali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek,
sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga
yang duduk amat rapat satu sama lain.
(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Kelopak bunga (calyx)


Kelopak bunga terdiri atas beberapa daun kelopak, kecil, kaku, kasar, berjumlah 3, 4,
atau 5 helai. Pada umumnya, kelopak bunga berwarna hijau. Adapula yang berwarna
merah seperti pada bunga mentega (Nerium olander) dan kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima). Ketika bunga masih kuncup, kelopak bunga menempel pada mahkota bunga
dan setelah bunga mekar, kelopak bunga menempel pada dasar bunga.Kelopak bunga
berfungsi untuk melindungi bunga pada waktu masih kuncup dan bersama-sama dengan
mahkota bunga berfungsi pula sebagai alat perhiasan bunga untuk menarik perhatian
serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses penyerbukan .Jika kelopak bunga
dan mahkota bunga sulit dibedakan dengan jelas, maka keduanya disebut dengan tanda
bunga (perigonium), misalnya pada bunga bakung, bunga gladiol, dan bunga kelapa.

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Tajuk/mahkota bunga (corolla)


Mahkota bunga atau tajuk bunga tersusun dari bagian serupa daun yang mengeliligi alat
perkembangbiakan. Dapat dikatakan pula mahkota berfungsi sebagai alat perhiasan bunga.
Pada umumnya, mahkota bunga berwarna-warni dan tersusun teratur sehingga tampak
indah. Pada jenis tumbuhan tertentu mempunyai aroma yang khas serta mempunyai
kelenjar madu (nektar). Dengan adanya kelengkapan tersebut, mahkota bunga berfungsi
untuk menarik perhatian serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses
penyerbukan. Pada waktu bunga masih kuncup, bersama-samadengan kelopak bunga,
mahkota bunga berfungsi untuk melindungi putik dan benang sari. Kelopak bunga terdapat
pada lingkaran terluar bunga, sedangkan mahkota bunga terdapat pada lingkaran di sebelah
dalamnya.

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Tenda Bunga (perigonium)


Tenda bunga (perigonium) adalah bagian hiasan bunga yang tidak dapat dibedakan
antara kelopak dengan tajuknya, baik bentuk maupun warnanya. Bagian-bagian yang
menyusun tenda bunga dinamakan daun tenda bunga (tepala), yang menurut bentuk dan
warnanya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Daun tenda bunga berdasarkan susunannya, terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Serupa kelopak (calycinus)
2. Serupa tajuk (corollinus)
3. Berlekatan (gamophyllus)
4. Lepas atau bebas (pleiophyllus)

Benang sari (stamen)


Merupakan bagian fertil pada bunga yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi
serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari. Benang sari
merupakan alat kelamin jantan pada bunga.Benang sari, apabila kita teliti, kita akan
melihat di tengah-tengah daun mahkota terdapat benang yang sangat halus yang disebut
dengan benang atau tangkai sari. Benang sari di setiap jenis bunga memiliki jumlah dan
bentuk yang berbeda, namun satu jenis bunga selalu memiliki jumlah yang sama, seperti
bunga pohon kacang polong dan buncis memiliki sepuluh benang sari yang agak panjang,
buah cherry dan strawberi memiliki dua puluh benang sari yang berukuran sedang dan
bunga apiun memiliki yang agak banyak dan pendek.
Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut.
1) Epidermis,
Lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan
membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung
epidermis.
2) Endotesium,
Lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis
3) Lapisan tengah,
Lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel
atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
4) Tapetum
Dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat
terbentuk serbuk sari tetrad.

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Tangkai Sari (filamentum)


Berdasarkan jumlah berkas tempat perlekatan benang sari, benang sari dibedakan
menjadi 3, yaitu :
1. Benang sari berberkas satu atau bertukal satu (monadelphus)
2. Benang sari berberkas dua atau bertukal dua (diadelphus)
3. Benang sari berberkas banyak atau bertukal banyak
Kepala Sari (anthera)
Kepala sari (anthera) adalah bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai
sari. Berdasarkan duduknya kepala sari pada tangkainya, kepala sari dapat di bedakan
menjadi 3 macam,yaitu :

1. Tegak (innatus atau basifixus)


2. Menempel (adnatus)
3. Bergoyang (versatilis)
Berdasarkan cara membukanya serbuk sari, serbuk sari dibedakan menjadi 4, yaitu :
1. Dengan celah membujur (longitudinaliter dehiscens)
2. Dengan celah melintang (transversaliter dehiscens)
3. Dengan sebuah liang pada ujung atau pangkal kepala sari (poris dehiscens)
4. Dengan kelep atau katup-katup (valvis dehiscens)

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Putik (pistillum)
Putik adalah alat kelamin betina karena dalam perkembangannya dapat menghasilkan
sel kalamin betina yang disebut sel telur(ovum).Putik terdiri atas tiga bagian,yaitu kepala
putik,tangkai putik,dan bakal buah yang didalamnya terdapat satu bakal biji atau lebih
bergantung pada jenis tumbuhannya.Didalam satu bakal biji terdapat kandung lembaga
dengan beberapa inti yang salah satunya merupakan inti seltelur sebagai sel kelamin
betina.Jika sel telur telah dibuahi oleh sel sperma ,maka bakal biji berubah menjadi biji dan
siap tumbuh menjadi biji dan siap tumbuh menjadi individu baru.
Putik (gynoecium), persis di pusat bunga di tengah lingkaran lembaran daun-daun mahkota
terdapat sesuatu yang menjulang ke atas yang disebut dengan putik. Putik termaksud organ
bunga yang bekerja untuk pembiakan yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan
bakal buah.

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Bakal buah (pistil/ovarium)


Bakal buah merupakan bagian putik terbawah, menggelembung, dan melekat diatas
dasar bunga. Letak bakal buah didasar bunga ada yang menumpang, tenggelam, atau setengah
tenggelam. Di bawah tangkai putik yang menyambung ke bagian pangkal bunga terdapat
sesuatu yang juga menarik yang dinamakan dengan bakal buah yang merupakan bagain inti
dari putik, di dalamnya terdapat biji-biji (zygote) yang sangat kecil –yang tersimpan dalam
kantung kecil- yang di namakan dengan bakal biji (kantung embrio) dan dengan perantara
pusar yang sangat halus akan menyambungkannya pada bakal biji. Bakal buah berdasarkan
jenis pohonnya memiliki bentuk yang berbeda-beda dan iapun memiliki rancangan yang
sangat teliti dan penuh dengan keserasian sehingga setiap satu jenis tumbuhan memiliki
bentuk yang khusus dan sama, secara umum ia memiliki kemiripan dengan sperma hewan dan
memiliki fungsi yang sama dalam proses pembiakan. Pada sebagian tumbuhan di dalam bakal
biji terdapat satu lubang, dalam keadaan demikian bakal biji dikatakan memiliki satu pintu. Di
sebagain bunga tumbuhan yang lain bakal biji dapat memiliki beberapa pintu seperti pada
bunga pohon jeruk bakal biji memiliki 5 hingga 12 pintu.

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)


Tembuni (placenta)
Tembuni (placenta) adalah bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji
atau menjadi tempat duduknya bakal-bakal biji. Menurut letaknya, tembuni dibedakan
menjadi :
1. Marginal (marginalis), bila letaknya pada tepi daun buah.
2. Laminal (laminalis), bila letaknya pada helaian daun buahnya.
Untuk bakal buah yang hanya terdiri atas satu ruang, maka kemungkinan letak
tembuninya adalah :
1. Parietal (parietalis), yaitu pada dinding bakal-bakal buah, yang menurut letaknya
pada daun buah, dibedakan lagi menjadi :
a. Pada dinding di tepi daun buah (parietalis-marginalis)
b. Pada dinding di helaian daun buah (parietalis-laminalis)
2. Sentral (centralis atau axilis), yaitu di pusat atau di poros. Biasanya berbentuk
silinder dengan bakal-bakal bijinya menghadap ke arah dinding dan bakal buah (pada bakal
buah beruang satu).
3. Aksilar (axillaris), yaitu di sudut tengah.

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Bakal Biji (ovulum)


Bagian dari bakal biji adalah :
1. Kulit bakal biji (integumentum)
2. Badan bakal biji atau nuselus (nucellus)
3. Kandung lembaga (saccus embryonalis)
4. Liang bakal biji (micropyle)
5. Tali pusar (funiculus)
Menurut letaknya bakal biji pada tembuni, dapat dibedakn menjadi :
1. Tegak (atropus)
2. Menggangguk (anatropus)
3. Bengkok (campylotropus)
4. Setengah mengangguk (hemitropus, hemianatropus)
5. Melipat (camptotropus)

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Tangkai putik (stylus )


Tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal buah. Tangkai putik memiliki
rancangan sedemikian rupa sehingga mudah memindahkan dan menyalurkan serbuk dari
kepala putik menuju bakal buah, selain itu ia juga mengandung zat-zat yang melebihi
kapasitasnya yang akan dikonsumsi oleh serbuk sari guna membantu dan mempertahankan
pertumbuhannya. Tangkai putik ada yang berbentuk tabung atau saluran yang berongga,
ada yang panjang, dan adapula yang pendak.

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)


Kepala putik (stigma)
Kepala putik terletak persis di ujung tangkai putik, ia diselimuti dengan bulu-bulu
halus yang mengeluarkan bahan makanan dan zat perekat. Kepala putik bekerja menarik,
merekatkan dan menjaga serbuk sari dan membantunya menjalani proses penyerbukan.
Kepala putik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan. Diatas kepala putik
terdapat banyak bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir sehingga dapat membantu
menangkap serbuk sari. Bentuk kepala putik bermacam-macam, ada yang berupa bulatan
kecil oval seperti benang dan adapula yang seperti bulu ayam.

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)

Kelenjar Madu atau nektarium,


Madu (nectar) yang dihasilkan oleh beberapa jenis bunga, berfungsi menarik perhatian
binatang (serangga atau burung) yang dapat menjadi perantara dalam proses
penyerbukan.nektar berasa manis yang ditemukan pada bunga yang diserbuk oleh serangga
biasanya dihasilkan oleh kelenjar nektar. Kelenjar itu bisa ditemukan disumbu bunga atau
dibagian bunga yang lain.
Madu yang terdapat pada bunga, dihasilkan oleh kelenjar madu (nectarium).
Kelenjar madu merupakan metamorfosis dari salah satu bagian bunga yang dapat berasal
dari :
1. Daun mahkota
2. Benang sari
3. Bagian-bagian lain pada bunga

(sumber Tjitrosoepomo, 2009)


DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Iserep. 1996. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung: ITB


Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta : Gadjah
Mada Universty Press. ( Buku )
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta : Gadjah
Mada Universty Press. ( Buku )
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta : Gadjah
Mada Universty Press. ( Buku )
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta : Gadjah
Mada UNIVERSITY Press. ( Buku )

Anda mungkin juga menyukai