PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan masalah
2
3. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap bahaya
merokok pada usia remaja
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Menjadi pengalaman berharga dalam memperluas wawasan
keilmuan, cakrawala pengetahuan dan pengembangan keterampilan
serta sebagai ajang pengembangan diri.
2. Bagi respoden
Responde bias mendapatkan informasi mengenai bahaya merokok
terhadap pengetahuan dan sikap remaja.
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
permukaan gigi, saluran napas, dan paru-paru. Komponen tar
mengandung radikal bebas, yang berhubungan dengan resiko
timbulnya kanker.10 Nikotin merupakan bahan yang bersifat
toksik dan dapat menimbulkan ketergantungan psikis. Nikotin
merupakan alkaloid alam yang bersifat toksis, berbentuk
cairan, tidak berwarna, dan mudah menguap. Zat ini dapat
berubah warna menjadi coklat dan berbau seperti tembakau
jika bersentuhan dengan udara.11,12 Nikotin berperan dalam
menghambat perlekatan dan pertumbuhan sel fibroblast
ligamen periodontal, menurunkan isi protein fibroblast, serta
dapat merusak sel membran.13 Gas Karbonmonoksida dalam
rokok dapat meningkatkan tekanan darah yang akan
berpengaruh pada sistem pertukaran haemoglobin.
Karbonmonoksida memiliki afinitas dengan haemoglobin
sekitar dua ratus kali lebih kuat dibandingkan afinitas oksigen
terhadap haemoglobin.2 Timah hitam (Pb) merupakan
komponen rokok yang juga sangat berbahaya. Partikel ini
terkandung dalam rokok sebanyak 0,5 µg. Batas ambang timah
hitam di dalam tubuh adalah 20 miligram per hari. Efek
merokok yang timbul dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok
yang dihisap, lamanya merokok, jenis rokok yang dihisap,
bahkan berhubungan dengan dalamnya hisapan rokok yang
dilakukan.
1. Pengertian Pengetahuan
6
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba menurut
Bachtiar yang dikutip dari Notoatmodjo (2012). Pengetahuan sangat
erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa
dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin
luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan
berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak
berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu
objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak
aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan
sikap positif terhadap objek tertentu. Menurut teori WHO (word health
organization), salah satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan
oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri
(Wawan,2010).
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan
b) Sosial budaya
c. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (know)
2) Memahami (Comprehensif)
3. Pengukuran Pengetahuan
1. Pengertian sikap
9
sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau
objek sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan,
perhatian dan gejala kejiwaan yang lain (Notoatmodjo, 2012).
Sikap sebagai suatu bentuk perasaan, yaitu perasaan
mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak
mendukung (Unfavourable) pada suatu objek. Sikap adalah
suatu pola perilku, tendensi atau kesiapan antisipatif,
predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi social, atau
secara sederhana yang merupakan respon terhadap stimulasi
social yang telah terkoordinasi.
1. Pengertian Remaja
11
b. Masa remaja pertengahan (middle adolescent)umur 15-18
tahun
12
dengan orang lain.
4. Kerangka Teori
Stimulus
Organisme
13
Respon Tertutup: Respon Terbuka
Motivasi
BAB III
KERANGKA KONSEP
14
Pengetahuan
Pendidikan Kesehatan
tentang bahaya
merokok
Sikap
Keterangan:
: variable independent
: variable dependent
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
2. Sampel
16
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili
2014).
D. Pengumpulan data
mendapatkan data.
17
dijadikan responden dalam penelitian ini maka kita bisa membagikan
penyuluhan.
Desa.
18
setelah melakukan skor >5 Salah=0
penginderaan melalui mata 2. Kurang
dan telinga. baik = jika
skor< 5
Sikap Reaksi atau respon remaja 1. Positif = kuesioner ordinal Jika jawabannya
1. Pengolahan data
a. Editing
data) atau data terkumpul itu tidak logis dan meragukan. Tujuan
b. Coding
19
Coding adalah pemberian/pembuatan kode-kode pada tiap –
c. Skoring
d. Tabulasi
e. Entry
untuk dianalisis.
2. Analisis data
20
penelitian secara tersendiri.
2013) :
F
P=
N
F = Jumlah pengamatan
N = Jumlah sampel
F. Penyajian data
21