Anda di halaman 1dari 5

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI SEBAGAI ALAT DAN MODUL PRAKTIKUM

PADA LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NUSA


CENDANA

Wiliam D. M. Ludji1, Johanis F M Bowakh2, Amin A Maggang3


1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik Undana, Jl. Adisucipto Penfui,
Kupang. email : willyludji99@gmail.com
2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik Undana, Jl. Adisucipto Penfui, Kupang
email: bowakh@staf.undana.ac.id
3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik Undana, Jl. Adisucipto Penfui,
Kupang email: aminmaggang@staf.undana.ac.id

ABSTRAK
Program Studi Teknik Elektro merupakan salah satu Program studi di Universitas Nusa Cendana dengan
Laboratorium sebagai tempat pendukung perkuliahan, namun memiliki keterbatasan dalam hal kit dan modul praktikum
terkait dengan mata kuliah mengenai antenna. Antenna Yagi merupakan jenis antenna yang sering dikaitkan dalam
perkuliahan karena mudah dikenal dan antenna ini merupakan antenna yang umum dipergunakan.
Pada penelitian ini dibuat sebuah kit Antenna Yagi dan modul praktikum agar lebih memahami karakteristik
antenna yagi yang baik dan benar dengan memperhatikan parameter Gain Antenna, pola pancar,dan Voltage Standing
Wave Ratio (VSWR).
Dalam pembuatan antenna yagi dilakukan perencanaan ukuran elemen utama yakni panjang driven 0.2137 m,
reflector 0.224 m, Direktor1 0.203 m, Direktor2 0.192 m, Direktor3 0.183 m, Direktor4 0.174 m, Direktor5 0.165 m,
Direktor6 0.157 m dengan jarak reflector-driven 9-11.25 cm, driven-direktor 4.5-6.75 cm, direktor 1-direktor 2 6.75-9
cm, direktor 2-direktor 3 9-11.25 cm, direktor 3-direktor 4 11.25-13.5 cm, direktor 4-direktor 5 13.5-15.75 cm, direktor
5-direktor 6 15.75-18 cm. Pengujian dilakukan meliputi pengujian pengaruh jumlah elemen director terhadap gain
antena, fungsi reflektor pada antenna yagi, dan nilai VSWR antenna yagi. Hasil pengujian menunjukan bahwa antenna
yagi yang dibuat dapat bekerja dengan baik yakni dilihat dari gain antenna yang berbanding lurus dengan jumlah
director. Pola pancar antenna yagi dipengaruhi oleh keberadaan reflektor yang membuat arah pancar akan semakin
terarah. Nilai VSWR 1,18 menunjukan bahwa kondisi antenna yagi tidak mengalami refleksi ketika saluran dalam
kondisi matching sempurna.

Kata Kunci : antenna, antenna yagi, gain, pola pancar, VSWR

ABSTRACT
The Electrical Engineering Study Program is one of the study programs at the University of Nusa Cendana
with a laboratory as a place to support lectures but has limitations in terms of practical kits and modules related to
courses on the antenna. Antenna Yagi is a type of antenna that is often associated in lectures because it is easily
recognized and this antenna is a commonly used antenna. In this study, an Antenna Yagi kit and a practicum
module were made to better understand the characteristics of a good and correct yagi antenna by paying attention to
the antenna gain parameters, transmission pattern, and Voltage Standing Wave Ratio (VSWR).
In the manufacture of the yagi antenna, the main element size planning is carried out, namely driven length
0.2137 m, reflector 0.224 m, Direktor1 0.203 m, Direktor2 0.192 m, Direktor3 0.183 m, Direktor4 0.174 m,
Direktor5 0.165 m, Direktor6 0.157 m with reflector-driven distance 9-11.25 cm, driven-director 4.5-6.75 cm,
director 1-director 2 6.75-9 cm, director 2-director 3 9-11.25 cm, director 3-director 4 11.25-13.5 cm, director 4-
director 5 13.5-15.75 cm, director 5-director 6 15.75-18 cm. Tests conducted include testing the effect of the
number of director elements on antenna gain, the function of the reflector on the yagi antenna, and the VSWR value
of the yagi antenna. The test results show that the yagi antenna is made to work well, which is seen from the
antenna gain which is directly proportional to the number of directors. The yagi antenna transmission pattern is
influenced by the presence of a reflector which makes the transmission direction more direct. The VSWR value of
1.18 shows that the yagi antenna condition does not experience reflection when the channels are in perfect
matching condition.

Keywords: Antenna, Yagi Antenna, Gain, Transmission Pattern, VSWR

1. PENDAHULUAN Antena Yagi. Untuk melihat kualitas antena yang baik


Program Studi Teknik Elektro merupakan salah harus perlu dilihat dari parameter-parameter seperti
satu Program studi di Universitas Nusa Cendana yang Gain Antena, pola pancar, dan Voltage Standing Wave
mempunyai Laboratorium. Namun Laboratorium Ratio (VSWR) dari antena tersebut. Oleh karena itu
Teknik Elektro memiliki keterbatasan dalam hal kit dan untuk melihat rancangan sebuah Antena dalam kaitan
modul praktikum terkait dengan mata kuliah yang dengan parameter di atas membutuhkan kit Antena
dipelajari dalam kelas mengenai Antena. Antena dan modul praktikum agar lebih memahami
Teori dalam perkuliahan membutuhkan praktikum karakteristik antena yagi yang baik dan benar. Dalam
sehingga dapat dipahami dengan lebih baik, khususnya penelitian ini akan di buat tugas akhir dengan judul
teori mengenai antena. Pada mata kuliah yang “Rancang Bangun Antena Yagi Sebagai Alat Dan
berkaitan dengan antena yang sering di jumpai adalah Modul Praktikum Pada Laboratorium Program Studi
Teknik Elektro Universitas Nusa Cendana” yang dapat menunjang mata kuliah yang berhubungan
nantinya dapat digunakan sebagai bahan ajaran yang dengan Antena.
2. INST RUME N PE NEL IT IAN Menentukan panjang elemen pengarah dan jarak
2.1. Pembuatan Kit Antena Pratikum antar elemen. Setelah itu melakukan pembuatan antena
a. Alat : yagi sesuai dengan band frekuensi yang diperlukan
1. Pembuatan dengan fungsi antena.
 Gergaji besi
3. Pengujian antena
 Penggaris
Pada pengujian antena dilakukan uji coba terhadap
 Obeng
parameter pola pancar, penguatan (gain) dan Voltage
 Tang Standing Wave Ratio (VSWR) dengan ukuran elemen
 Pensil antena yang dapat di ubah-ubah.
2. Pengujian
 RF signal generator 4. Pembuatan modul
 Spectrum analyzer Menyusun modul mulai dari proses pembuatan
b. Bahan : antena sampai pengujian antena dengan tujuan agar
mengetahui jenis antena dan pengaruh antena jika
 Pipa aluminium elemennya diubah-ubah.
 Pipa plastic
 Konekter coaxcial dan kabel coaxcial 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Lem 4.1 Perencanaan Pembuatan Antena Yagi
 Baut Dalam pembuatan antena yagi terlebih dahulu
2.2. Pembuatan Modul Praktikum dilakukan perencanaan nilai dari beberapa elemen
diantaranya driven, reflector dan director seperti pada
Pada pembuatan modul praktikum ini perhitungan sebagai berikut.
akan dibahas mengenai: Langkah selanjutnya menghitung kebutuhan
 VSWR antena panjang elemen-elemen:
 Gain antena a. Menentukan panjang gelombang yang dipakai:
 Pola radiasi Contoh:
Frekuensi = 665 MHz
3. METODE PENELITIAN Kecepatan cahaya = 3.108 m/s
Metode atau kerangka pikiran yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam diagram Rumus:
berikut ini: c
λ=
f
MULAI 3× 108 m/s
λ=
665 MHz
OBSERVASI λ=0,45 m
Maka nilai setengah panjang gelombang
adalah:
PEMBUATAN ANTENA 1 1
λ= ×0,45 m
2 2
1
PENGUJIAN ANTENA λ=0,225 m
2
b. Nilai faktor correction aluminium:
Correction= 95%
PEMBUATAN MODUL I setelah mehitung nilai setengah panjang
gelombang dan nilai correction, maka dapat
menghitung nilai panjang elemen-elemen antena
SELESAI sebagai berikut:
c. Menghitung elemen driven
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Rumus:
1
Metodologi dalam penelitian ini diuraikan untuk Driven= λ ×Correction
2
memberikan petunjuk yang jelas, teratur dan sistematis
seperti berikut :
Driven=0,225 m× 95 %
1. Observasi Driven=0,2137 m
Observasi dilakukan di Laboratorium Teknik
Elektro Universitas Nusa Cendana untuk mengetahui d. Menghitung elemen reflector
alat-alat apa saja yang dapat digunakan dalam Rumus:
pembuatan antena. Reflektor =Driven ×105 %
Reflektor =0,2137 m×1,05
2. Pembuatan antena Reflektor =0,224 m
e. Menghitung elemen director dari direktor 3, direktor 5 ditempatkan sejauh 0,3 λ-0,35
Pada pembuatan antena menggunakan 6 director λ dari direktor 4, direktror 6 ditempatkan sejauh 0,35 λ-
sebagai berikut: 0,4 λ dari direktor 5, seperti perhitungan berikut :
Director 1  Reflector-driven= 0.2 λ-0.25 λ= 9 cm-11.25 cm
Rumus:  Driven-direktor 1= 0.1 λ-0.15 λ= 4.5 cm-6.75 cm
Director 1=Driven × 95 %  Direktor 1-direktror 2= 0.15 λ-0.2 λ= 6.75cm-9 cm
Director 1=0,2137 m ×0,95  Direktor 2-direktor 3= 0.2 λ-0.25 λ= 9 cm-11.25cm
Director 1=0,203 m  Direktor 3-direktor 4= 0.25 λ-0.3 λ= 11.25 cm-13.5
Director 2 cm
Rumus:  Direktor 4-direktor 5= 0.3 λ-0,35 λ= 13.5 cm-15.75
Director 2=Director 1× 95 % cm
Director 2=0,203 m ×0,95  Direktor 5-direktor 6= 0.35 λ-0.4 λ= 15.75 cm-18 cm
Director 2=0,192 m
Maka jarak dari masing-masing elemen antena yagi
sesuai dengan perhitungan di atas adalah:
Tabel 4.2 Jarak Antara Elemen
Director 3
Rumus: No Elemen Jarak (cm)
1 Reflector-driven 9-11.25
Director 3=Director 2 ×95 %
2 Driven-direktor 4.5-6.75
Director 3=0,192m ×0,95 3 Direktor 1-direktor 2 6.75-9
Director 3=0,183m 4 Direktor 2-direktor 3 9-11.25
Director 4 5 Direktor 3-direktor 4 11.25-13.5
Rumus: 6 Direktor 4-direktor 5 13.5-15.75
Director 4=Director 3 ×95 % 7 Direktor 5-direktor 6 15.75-18
Director 4=0,183 m ×0,95
Director 4=0,174 m a. Implementasi pembuatan antena yagi
Director 5 Berdasarkan perancangan antena yagi diatas maka
Rumus: dilakukan implementasi dengan bahan utama yang
Director 5=Director 4 ×95 % digunakan adalah aluminium. Aluminium memiliki
Director 5=0,174 m× 0,95 konduktifitas yang bagus, mudah didapat dan harganya
Director 5=0,165m murah. Alat dan bahan lain yang digunakan dalam
pembuatan antena yagi adalah sebagai berikut:
Director 6 1. Alat yang digunakan dalam pembuatan antena
Rumus:  Penggaris dan pensil
Director 6=Director 5 × 95 %  Cutter
 Gunting
Director 6=0,165 m×0,95
 Tang
Director 6=0,157 m  Obeng
 Gergaji besi
Berdasarkan perhitungan diatas, nilai tiap panjang
2. Bahan yang digunakan dalam pembuatan
elemen-elemen antena yagi adalah:
antena
 Pipa aluminium silinder
Tabel 4.1 Panjang Elemen Antena
 Pipa pvc silinder 3/4 inci
Elemen Panjang(cm)
antena Total A B  Pipa pcv silinder 1/2 inci
 Baut drat kasar kecil
Driven 0.2137 0.10685 0.10685  Lem besi
Reflektor 0.224 0.112 0.112  Kabel coaxial
Direktor1 0.203 0.1015 0.1015  Soket bnc
Direktor2 0.192 0.096 0.096  Soket jack F5 drat ulir parabol
Direktor3 0.183 0.0915 0.0915  Soket NJ male to BNC Female RF
Direktor4 0.174 0.087 0.087 Setelah persiapan alat dan bahan selesai dilakukan,
Direktor5 0.165 0.0825 0.0825 langkah berikutnya adalah melakukan perakitan dengan
Direktor6 0.157 0.0785 0.0785 beberapa bagian antena berdasarkan fungsi dari antena
tersebut.
Setelah mendapat nilai dari elemen tersebut dilakukan a. Memotong boom antena dan pipa aluminium
perhitungan jarak antar elemen seperti jarak reflector sesuai ukuran yang telah ditentukan, contohnya
ke driven, driven ke direktor dan jarak antar direktor. dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Dalam menentukan jarak dari reflector ke driven gain
terbesar terdapat disekitar nilai 0,2 λ-0,25 λ. Untuk
mendapatkan nilai yang baik antara driven dan direktor
maka direktor 1 ditempatkan sejauh 0,1 λ-0,15 λ,
direktor 2 ditempatkan sejauh 0,15 λ-0,2 λ, dari
direktor 1, direktor 3 ditempatkan sejauh 0,2 λ-0,3 λ
Gambar 4.5 Kabel coaxial belum disambungkan

Gambar 4.6 Kabel coaxial yang telah disambungkan

Gambar 4.1 Elemen-elemen Antena


3. Menyambungkan konektor NJ male to BNC female
RF ke spectrum analyzer.

Gambar 4.2 Boom Antena

b. Pemasangan bahan-bahan menjadi antena Gambar 4.7 Sambungan konektor NJ male to BNC
Setelah elemen-elemen antena seperti driven, female ke Spectrum analyzer
reflektor dan direktor dipotong lalu dipasang pada
boom sesuai posisi masing-masing elemen tersebut. 4. Menyambungkan antena ke spectrum analyzer lalu
menghidupkan spectrum analyzer.

5. Lalu mengisi frekuensi awal dan akhir pada spectrum


analyzer dengan menekan plihan star frekuensi dan
stop frekuensi dengan range frekuensi 640-690 MHz.

Gambar 4.3 Pemasangan Bahan-bahan Antena

4.2 Pengujian Antena


4.2.1 Mengukur frekuensi antena yagi
Pada pengujian ini menggunakan frekuensi yang
sudah ditetapkan sebagai ferkuensi center yaitu 665 Gambar 4.8 Pengisian frekuensi star dan stop pada
MHz. Setelah menentukan frekuensi yang telah spectrum analyzer
ditetapkan lalu dipasangkan antena yang akan diukur
pada spectrum analyzer untuk melihat frekuensi yang 6. Lalu mengisi frekuensi center seperti yang telah
sesuai dengan frekuensi center yang telah ditetapkan ditetapkan pada Spektrum analyzer dengan menekan
seperti langkah-langkah berikut : pilihan frekuensi Center dengan nilai 665 MHz.

1. Menyiapkan kabel coaxial yang sudah tersambung


ke konektorsoket jack F5 drat ulir parabol seperti pada
gambar dibawah ini.

Gambar 4.9 Pengisian Frekuensi center pada Spektrum


Analizer
Gambar 4.4 Kabel Coaxial
7. Memasukan frekuensi pada RF generator sesuai
2. Kemudian menyambungkan kabel coaxial yang telah frekuensi center yang ditetapkan yaitu 665 MHz dan
disambungkan ke soket F5 ke converter F5 to BNC. meletakkan RF generator sejajar dengan antena yang
telah disambungkan pada spectrum analyzer.
d. Antena dengan 3 elemen director
menghasilkan gain sebesar 37,43 dbm
e. Antena dengan 2 elemen director
menghasilkan gain sebesar 36,47 dbm
f. Antena dengan 1 elemen director
Gambar 4.10 Pengisian Frekuensi pada RF (Radio menghasilkan gain sebesar 35,45 dbm
Frekuensi) 3. Hubungan Reflector terhadap antena yagi adalah
apabila antena yagi mengunakan Reflektor maka
lebar pancar akan lebih terarah dibandingkan
tanpa mengunakan reflector.

.
Setelah semua telah terpasang dengan baik dan
dinyalakan. Memeriksa kembali spectrum analyzer 5.2. Saran
apakah sinyal yang diterima oleh antena sama dengan 1. Disarankan kepada praktikan untuk
sinyal yang dipancarkan oleh RF memperhatikan posisi antenna agar sejajar
dengan radio frekuensi karena dapat
mempengaruhi angka penelitian yang
didapatkan saat praktikum.
2. Disarankan kepada praktikan untuk
memperhatikan nilai frekuensi start, stop, dan
center pada spectrum analyser agar dapat
mempermudah dalam menentukan nilai yang
diterima antenna.
3. Berdasarkan penelitian yang di lakukan
Gambar 4.11 Hasil frekuensi yang diterima oleh mengunakan 6 director gain yang dihasilkan
Spectrum Analyzer mengalami lompatan yang signifikan sehingga.
Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar
Dari pemeriksaan spectrum analyzer hasil yang dapat melihat batasan maksimum director yang
didapatkan yaitu 665 MHz yang dapat dilihat pada dapat di pakai oleh antenna.
gambar 4.11 dapat di simpulkan Antenna yang dibuat 4. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat
dapat menerima frekuensi yang di pancarkan dengan dilakukan perbandingan hasil perhitungan nilai
baik karena signal yang di terima sama dengan signal impedasi antenna yang real dengan keluaran dari
yang dipancarkan oleh RF aplikasi MMANA-GAL.

4.3 Pembuatan Modul Praktikum DAFTAR PUSTAKA


Terdapat 3 buah modul praktikum yang dibuat [1] Alaydrus, M. 2011. Antena:Prinsip dan
dalam penelitian ini yang terdiri dari : Aplikasinya. Jakarta: Graha Ilmu.
 Pengaruh Jumlah Elemen-Elemen [2] Asyura, S. 2016. Rancang Bangun Antena Yagi-
Director Terhadap Gain Antena Uda Cohen-Minkowski Pada Frekuensi 433mhz.
 Hubungan Reflektor Terhadap Antena Universitas Sumatera Utara. Medan.
Yagi
 Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) [3] Azizah, A. 2013. Desain Antena Mikrostrip
Pada setiap modul terdiri dari Tujuan Praktikum, Triangular Untuk Aplikasi Radar Altimeter.
Peralatan Praktikum, Dasar Teori dan Prosedur Universitas Hassanudin. Makassar
Praktikum. [4] Kareba, S. 2016. Rancang Bangun Antena Yagi
Wilayah Frekuensi 2000 Mhz – 2500 Mhz.
Universitas Telkom. Bandung.
5. KESIMPULAN DAN SARAN [5] Nomas, K. 2016. Perancangan Dan Realisasi
5.1. Kesimpulan Sistem Pengukuran Parameter Antena Otomatis
Dari hasil penelitian dapat di simpulkan Terintegrasi. Universitas Telkom. Bandung
bahwa : [6] Pratama Budi, Lidyawati Lita, Ramadan Arsyid,
1. Nilai VSWR antena yagi adalah sebesar 1,82. Hal 2013. Perancangan Implementasi ANtena Yagi
ini berarti kondisi antena baik sesuai dengan dasar 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI. Institut Teknologi
teori VSWR bahwa ketika VSWR bernilai atau Nasional.
mendekati 1 maka antena tersebut tidak ada [7] Setiawan, B. 2011. Pembuatan Antenna 5/8λ
refleksi ketika saluran dalam matching sempurna. pada Band VHF (30-300 MHz) dengan Sistem
2. Pengaruh jumlah elemen director pada gain Polarisasi Circular. Universitas Diponegoro.
antena adalah : Semarang [8] Soleh, M. 2012. Perancangan
a. Antena dengan 6 elemen director Antena Yagi Uda Pada Frekuensi 600 Mhz.
menghasilkan gain sebesar 45,23 dbm Universitas Diponegoro. Semarang.
b. Antena dengan 5 elemen director [9] Sunarto. 1998. Antenna Yagi. Universitas
menghasilkan gain sebesar 40.19 dbm Indonesia. Depok.
c. Antena dengan 4 elemen director
menghasilkan gain sebesar 38,88 dbm

Anda mungkin juga menyukai