Nama : Tio Roberth Rian Maranatha

NIM : 222017032

Kelas : MU113S

Peran Perempuan dalam Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat

Kekerasan terhadap anak, khususnya kekerasan terhadap anak perempuan memberikan

dampak terhadap perkembangan kehidupan anak perempuan dan juga berpengaruh terhadap
kehidupannya ketika menjadi remaja, orang muda dan dewasa. Sehingga dalam proses
mengembangkan mekanisme perlindungan anak berbasis masyarakat, adalah penting untuk
memastikan anak perempuan dan perempuan dapat berpartisipasi secara aktif dalam keseluruhan
proses perlindungan anak. Partisipasi yang bermakna adalah ketika setiap pihak yang terdampak
dari sebuah proses perubahan dapat secara aktif dalam memperoleh edukasi, bersuara untuk
mewakili dirinya atau kelompoknya, serta mengambil keputusan sendiri atau bersama-sama
terkait semua hal yang berdampak terhadap kehidupannya. Dalam konteks perlindungan anak,
perempuan sangatlah berkepentingan untuk terlibat, didengar suaranya, dan mengambil
keputusan.

Tantangan dalam budaya masyarakat patriarki adalah bahwa posisi perempuan

ditempatkan sebagai sub ordinat dari laki laki serta bukanlah menjadi bagian dari pengambil
keputusan. Dalam masyarakat patriarki, perempuan cenderung ditempatkan pada posisi “yang
perlu dilindungi” yang artinya hanya dilihat sebagai penerima manfaat dari setiap upaya
perlindungan anak dan bukanlah sebagai partisipan aktif yang diakui haknya untuk bisa secara
setara mengambil peran dan inisiatif untuk upaya perlindungan anak.

Peran Perempuan dalam Pendidikan Karakter

Melalui peningkatan pendidikan karakter ini, generasi muda penerus bangsa dapat
menjadi the agent of change yang berkualitas dan memiliki keseimbangan intelektual dan
moralitas. Perubahan ini dapat dimulai dengan peran perempuan sebagai model dalam
pengembangan karakter anak. Kualitas perempuan yang memiliki keluhuran sikap dan kasih
sayang dapat menjadi ujung tombak dalam pembangunan karakter generasi. Meskipun tidak
mengesampingkan peran perempuan dalam berbagai bidang untuk kesetaraan gender, akan tetapi
peran dari seorang ibu tidak dapat tergantikan oleh yang lain. Oleh karena itu, mari kita
tunjukkan pembangunan generasi bangsa yang “utuh” dengan peningkatan kualitas pendidikan
mental dan intelektual yang bijak.

Peran Perempuan Dalam Pendidikan Karakter di Indonesia

Perkembangan zaman saat ini, membuat tugas perempuan semakin berat. Selain harus
bertanggungjawab pada dirinya sendiri, perempuan juga harus memikul tanggungjawab pada
generasi berikutnya agar tidak tergerus pergeseran social dan moral. Perempuan harus waspada
agar tidak lengah mendapati generasi penerus bangsa menjadi korban tekhnologi yang semakin
bebas. Perempuan adalah konduktor yang tepat dalam menanamkan karakter-karakter pemimpin
yang berorientasi pada kemajuan bangsa Indonesia. Ini dikarenakan oleh kepemimpinan
bukanlah sekedar posisi melainkan sebuah karakter yang dibiasakan. Seorang anak mendapatkan
pendidikan karakter pertama kali dari ibunya. Disinilah peran pertama seorang perempuan dalam
memberikan pengorbanannya terhadap kemajuan bangsa. Pembinaan karakter ini akan menjadi
cerminan seorang anak bila kelak menjadi seorang leader. Jika karakter yang ditanamkan baik,
maka arah perubahan negara akan menuju ke arah kemajuan. Sebaliknya, bila karakternya buruk
maka negara ini akan berada di ambang kehancuran sebagaimana kondisi Indonesia saat ini yang
dilanda krisis moral dan kepercayaan.

Peran perempuan tidak sebatas sebagai seorang pengurus rumah tangga dan mendidik
anak saja. Beberapa talenta wanita terbaik bangsa memberikan dedikasi besarnya dalam
perubahan negara Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan mulai bermunculan perempuan yang
menduduki berbagai instansi pemerintahan. Pimpinan negara tertinggi yaitu presiden juga pernah
diduduki oleh oleh kaum hawa, dan saat inipun pengusaha juga banyak bermunculan dari kaum
perempuan.

Keluarga yang mampu memainkan peran yang benar dalam mendidik dan mengasuh
anak, anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga anak akan mempunyai
kepribadian yang baik. Peran Ibu menjadi sosok penting dalam kehidupan anak untuk
pembentukan karakter dengan memberikan rasa aman, adanya stimulasi fisik dan mental dan
yang utama adanya Maternal Bonding, selain itu jenis pola asuh yang diterapkan orangtua
kepada anaknya juga menentukan keberhasilan pendidikan karakter pada anak.