Anda di halaman 1dari 6

5.

Produk produk pegadaian


https://glints.com/id/lowongan/pegadaian-adalah/#.YKQTfagzbIU
Produk utama
1. KCA
Salah satu produk utama dari Pegadaian adalah KCA, singkatan dari kredit cepat
aman. Kredit dengan sistem gadai ini diberikan kepada semua golongan nasabah,
baik untuk kebutuhan konsumtif maupun produktif. Agunan atau jaminan yang
bisa digunakan untuk produk ini adalah emas, emas batangan, kendaraan (motor,
mobil) laptop, handphone, dan barang elektronik lainnya.  Pinjaman yang
ditawarkan dalam KCA dimulai dari Rp50.000 sampai dengan Rp500.000.000
atau lebih, dengan jangka waktu pinjaman maksimal empat bulan. Kalau ingin
memperpanjang, nasabah bisa mengangsur sebagian uang pinjaman. Pelunasan
KCA bisa dilakukan kapan saja.
2. Krasida
Krasida adalah kredit dengan angsuran bulanan, ditujukan baik untuk kebutuhan
konsumtif maupun produktif. Untuk mendapatkan pinjaman ini, barang yang
harus kamu gadaikan adalah emas. Nah, jumlah pinjaman yang diberikan bisa
sampai 95% dari nilai jaminan yang diberikan. Pinjaman dimulai dari
Rp1.000.000 sampai Rp250.000.000, dengan jangka waktu pinjaman yang
fleksibel (6, 12, 24, dan 36 bulan). Tak hanya jangka waktu pinjaman saja yang
fleksibel, pelunasan pinjaman produk Krasida juga dapat dilakukan kapan saja.
3. Kreasi
Produk selanjutnya dari Pegadaian adalah Kreasi, kredit yang ditujukan pada
usaha kecil dan menengah (UKM) untuk pengembangan usaha.  Kreasi
menggunakan sistem fidusia, yang berarti jaminan yang harus diberikan adalah
BPKB saja. Jadi, kendaraan nasabah bisa digunakan untuk logistik usaha. Jumlah
pinjaman dimulai dari Rp1.000.000, dengan jangka waktu pinjaman yang fleksibel
(12, 18, 24, 36, dan 48 bulan). Proses kredit Kreasi juga sangat mudah, hanya
membutuhkan tiga hari, lalu dana akan langsung cair.
4. Gadai Efek
Dari namanya sudah bisa ditebak, Gadai Efek adalah produk dari Pegadaian yang
menggunakan saham dan/atau obligasi sebagai jaminannya. Untuk Gadai Efek,
jangka waktu pinjamannya adalah 90 hari dengan nilai pinjaman mulai dari
Rp5.000.000 sampai Rp20.000.000.000. Saham dan obligasi yang dijadikan
agunan adalah scripless (tanpa warkat) yang telah tercatat dan diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia.

Investasi emas

Dalam kategori investasi emas, terdapat tiga produk yang ditawarkan oleh Pegadaian.
Ketiga produk tersebut adalah Mulia, Tabungan Emas, dan juga Konsinyasi Emas.

1. MULIA
MULIA dalam Pegadaian merupakan layanan penjualan emas batangan secara tunai
atau angsuran. Emas batangan ini bisa didapatkan dengan pembelian tunai, angsuran,
kolektif (secara kelompok), maupun arisan. Berat emas yang ditawarkan mulai dari 5
gram sampai 1 kilogram.
2. Tabungan Emas
Untuk kamu yang ingin investasi emas secara aman dan terpercaya, Pegadaian juga
menyediakan layanan Tabungan Emas. Dengan biaya administrasi yang ringan dan
juga proses pembelian yang mudah, kamu bisa menabung emas 24 karat yang sudah
terjamin keasliannya. Produk ini bisa diakses melalui layanan digital, agen Pegadaian,
dan juga marketplace.
3. Konsinyasi Emas
Konsinyasi emas adalah jual titip emas logam mulia di Pegadaian, dengan jumlah
minimal 5 gram. Keuntungan hasil penjualan akan diberikan kepada nasabah.

Produk Syariah
Kalau kamu ingin mengajukan pinjaman sesuai dengan ketentuan syariah, tenang
saja. Pegadaian memiliki rangkaian produk syariah, yaitu Rahn, Amanah, Arrum, dan
Arrum Haji. 

1. Rahn
Untuk produk Rahn, kamu bisa mengajukan pinjaman (Marhun Bih) mulai dari
Rp50.000 sampai Rp1 miliar atau bahkan lebih. Pinjaman untuk produk ini jangka
waktunya adalah empat bulan dan bisa diperpanjang, dengan proses pengajuan yang
juga sangat mudah. Penerimaan pinjaman bisa secara tunai atau ditransfer ke rekening
nasabah. Jaminan yang bisa diterima untuk produk ini antara lain adalah emas
perhiasan, emas batangan, berlian, kendaraan bermotor, laptop, dan barang elektronik
lainnya. Pelunasan cukup fleksibel, dengan perhitungan mu’nah (biaya terkait
jaminan) selama masa pinjaman.
2. Amanah
Produk lainnya dari Pegadaian Syariah adalah Amanah, pinjaman untuk pengusaha
kecil, karyawan internal dan eksternal serta profesional. Pinjaman ini ditujukan untuk
pembelian kendaraan bermotor. Dengan uang muka yang terjangkau dan jangka
waktu pembiayaan dari 12-60 bulan, produk yang satu ini tetap menggunakan prinsip
syariah.
3. Arrum
Untuk kamu yang sedang mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) dan butuh pinjaman dengan prinsip syariah, Arrum BPKB adalah
jawabannya. Kamu hanya perlu memberikan BPKB kendaraan bermotor sebagai
jaminan, lalu bisa mendapatkan pinjaman mulai dari Rp1.000.000 sampai
Rp400.000.000. Jangka waktu pembiayaan fleksibel, mulai dari 12, 28, 24, sampai 36
bulan.
4. Arrum Haji
Produk Pegadaian Syariah yang terakhir adalah Arrum Haji, pinjaman untuk
membiayakan porsi ibadah haji. Dengan menggunakan produk ini, kamu bisa
memberikan jaminan emas batangan (LM) minimal 3,5 gram atau bisa juga emas
perhiasan dengan berat kurang lebih 7 gram (kadar minimal 70%). Nah, emas yang
dijadikan jaminan tersebut nantinya bisa digunakan sebagai pelunasan biaya hajinya.

6. Prosedur dan pelunasan pinjaman


http://eprints.perbanas.ac.id/4107/6/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelunasan Gadai KCA
Prosedur Pelunasan Gadai KCA (Kredit Cepat Aman) Pihak yang terkait:
1) Nasabah Menyerahkan Surat Bukti Gadai (SBG) lembar satu dan kartu identitas yang
9 masih berlaku, yaitu KTP/SIM/PASPOR kepada kasir.
2) Kasir
a. Kasir memeriksa keaslian SBG dan kartu identitas nasabah, identitas yang
diserahkan kepada kasir adalah identitas orang yang pada saat itu melakukan
pelunasan gadai, apabila berbeda dengan identitas nasabah yang tercantum di
SBG maka hal ini diperbolehkan dengan catatan menggunakan surat kuasa.
b. Kasir menghitung jumlah uang yang harus dibayar oleh nasabah, yaitu pokok
pinjaman ditambah sewa modal. Berikut adalah contoh kasus pelunasan gadai
KCA: Tanggal pemberian kredit 1 Mei 2018, dilunasi pada tanggal 26 Mei,
uang pinjaman sebesar Rp. 500.000,- Berapakah pelunasan yang harus
dibayar? Berdasarkan informasi diatas, maka jumlah yang harus dibayar
adalah: Jumlah hari : 1 Mei 2018 – 26 Mei 2018 = 25 hari Sewa modal : Rp.
500.000,- + Rp. 7.500,- + Rp. 2.000,- = Rp. 509.000,- Jadi, jumlah yang harus
dibayar oleh nasabah sebesar Rp. 509.000,-
c. Nasabah akan menerima slip pelunasan yang diperoleh dari kasir.
d. Kasir mencatat pelunasan gadai ke dalam sistem PASSION sebagai transaksi
penerimaan kas dan bukti pelunasan atas transaksi gadai.
3) Bagian Gudang
a. Bagian gudang menerima SBG dari kasir yang telah ditandatangani oleh
nasabah sebagai bukti bahwa nasabah telah melakukan pelunasan barang
jaminan di kasir. Selanjutnya bagian gudang mengambil barang jaminan ke
gudang dengan cara mencocokkan SBG dari nasabah dengan kitir SBG yang
menempel pada barang gadai.
b. Bagian gudang menyerahkan barang gadai tersebut kepada nasabah.
c. Nasabah menyerahkan slip pelunasan yang didapat dari kasir kepada bagian
gudang untuk diberikan tanda bahwa barang telah diambil.
d. Bagian gudang menginput data nasabah yang melaukan pelunasan gadai ke
komputer.
e. Bagian front office
Dokumen yang digunakan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan,
kegitan pelunasan 10 kredit memerlukan beberapa dokumen. Diantaranya adalah :
1) Kartu identitas:
Bukti pendukung merupakan dokumen identitas nasabah yang berfungsi sebagai alat
pengenal diri, yaitu KTP/SIM/PASPOR yang masih berlaku.
2) Surat Bukti Gadai (SBG) Surat Bukti Gadai (SBG) dalam sistem pelunasan kredit
merupakan dokumen yang diperlukan dalam pengambilan barang jaminan. SBG
dilengkapi dengan informasi mengenai identitas nasabah, rincian barang gadai,
jumlah pinjaman dan tanggal jatuh tempo.
3) Slip Pelunasan Slip pelunasan diterbitkan oleh fungsi kasir setelah nasabah
menyerahkan uang kepada kasir sebesar perhitungan pokok pinjaman ditambah sewa
modal. Selanjutnya slip pelunasan akan diserahkan kepada bagian gudang sebagai
tanda bukti pembayaran dan sebagai syarat pengambilan barang gadai.
Daftar pelunasan
Hal-hal yang termasuk dalam daftar pelunasan adalah nasabah yang membayar penuh uang
pinjaman beserta sewa modal, hanya membayar separuh dari uang pinjaman dan nasabah
yang membayar uang sewa modal untuk perpanjang tanggal jatuh tempo.
1) Daftar pelunasan diterbitkan oleh bagian kasir.
2) Daftar pelunasan berisi informasi tanggal, nomor kredit, nama nasabah, jenis barang
pinjaman, harga tasiran, jumlah uang pinjaman, dan sewa modal.

7. Masalah yang dihadapi pegadaian


http://digilib.iainkendari.ac.id/499/2/BAB%20I.pdf
Praktik di pegadaian syariah permasalahan yang kadang terjadi adalah kemungkinan
pada waktu pelunasan terhadap kredit, barang jaminan yang akan diambil oleh
pemberi gadai (nasabah) ternyata rusak ataupun hilang misalnya disebabkan karena
terbakar, basah atau kelalaian petugas yang menyebabkan kerugian bagi pemberi
gadai (nasabah) yang bersangkutan. Permasalahan yang lain mungkin timbul dalam
praktik di pegadaian adalah barang jaminan yang dimasukan merupakan hasil
kejahatan. Seperti pencurian dan pemilik barang yang sesungguhnya menuntut
pengembalian barang tersebut. Berdasarkan permasalahan yang demikian, pegadaian
syariah sebagai pihak yang menguasai barang jaminan tersebut bertanggungjawab
sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi pihak pemilik barang

8. Azas- azas dana pensiun


https://ngada.org/uu11-1992pjl.htm
UU Nomor 11 Tahun 1992
Undang-undang tentang Dana Pensiun yang merupakan landasan hukum
pembentukan Dana Pensiun dan penyelenggaraan program pensiun mengandung asas-
asas pokok sebagai berikut:
1. Asas keterpisahan kekayaan Dana Pensiun dari kekayaan badan hukum
pendirinya. Asas ini didukung oleh adanya badan hukum tersendiri bagi Dana
Pensiun, dan diurus serta dikelola berdasarkan ketentuan Undang-undang.
Berdasarkan asas ini kekayaan Dana Pensiun yang terutama bersumber dari
iuran, terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi pada
pendirinya.
2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan. Dengan asas ini
penyelenggaraan program pensiun, baik bagi karyawan maupun bagi pekerja
mandiri, haruslah dilakukan dengan pemupukan dana yang dikelola secara
terpisah dari kekayaan pendiri, sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran
hak peserta. Dengan demikian berdasarkan Undang-undang ini pembentukan
cadangan dalam perusahaan guna membiayai pembayaran manfaat pensiun
karyawan tidak diperkenankan.
3. Asas pembinaan dan pengawasan. Sesuai dengan tujuannya, harus dihindarkan
penggunaan kekayaan Dana Pensiun dari kepentingan-kepentingan yang dapat
mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama dari pemupukan dana, yaitu
untuk memenuhi pembayaran hak peserta. Dalam pelaksanaannya, pembinaan
dan pengawasan meliputi antara lain sistem pendanaan, dan pengawasan atas
investasi kekayaan Dana Pensiun.
4. Asas penundaan manfaat. Penghimpunan dana dalam penyelenggaraan
program pensiun dimaksudkan untuk memenuhi pembayaran hak peserta yang
telah pensiun, agar kesinambungan penghasilannya terpelihara. Sejalan
dengan itu berlaku asas penundaan manfaat, yang mengharuskan bahwa
pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun, yang
pembayarannya dilakukan secara berkala.
5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk Dana Pensiun.
Berdasarkan asas ini keputusan membentuk Dana Pensiun merupakan prakarsa
pemberi kerja untuk menjanjikan manfaat pensiun bagi karyawannya, yang
membawa konsekuensi pendanaan. Dengan demikian prakarsa tersebut harus
didasarkan pada kemampuan keuangan pemberi kerja. Hal pokok yang harus
selalu menjadi perhatian utama adalah bahwa keputusan untuk menjanjikan
manfaat pensiun merupakan suatu komitmen yang membawa konsekuensi
pembiayaan, bahkan sampai pada saat Dana Pensiun terpaksa dibubarkan.
Prosedur yang membentuk Sistem Pemberian Kredit.
A. Prosedur Permohonan Kredit Pihak yang terkait
1) Nasabah
a. Nasabah mengambil dan mengisi formulir permintaan gadai KCA atau Formulir
Permintaan Kredit (FPK) 7
b. Nasabah menyerahkan formulir beserta barang yang dijaminkan dan kartu identitas
(KTP/SIM/PASPOR) yang masih berlaku.
2) Bagian front office
a. Bagian front office bertugas untuk menerima formulir dan barang jaminan dari nasabah.
b. Mengecek keaslian kartu identitas nasabah dan di fotocopy pada bagian belakang formulir
c. Menyerahkan formulir, kartu identitas dan barang jaminan kepada penaksir.

B. Prosedur Taksiran Barang Jaminan Pihak yang terkait


1) Penaksir
a. Penaksir menerima formulir, kartu identitas dan barang jaminan dari front office.
b. Penaksir memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir serta barang jaminan.
c. Melakukan taksiran barang jaminan untuk menentukan uang pinjaman sesuai dengan
pedoman operasional kantor cabang yang berlaku.
d. Menandatangani formulir sebagai tanda bukti penerimaan barang jaminan.
e. Mencatat jumlah taksiran dan uang pinjaman pada sistem PASSION (Pegadaian
Application Support System Integrated Online) dan menerbitkan SBG (Surat Bukti Gadai) SBG
dibuat rangkap dua

C. Prosedur Pemberian Kredit Pihak yang terkait:


1) Kasir
a. Kasir menerima SBG lembar dua dari penaksir
b. Menyiapkan dan melakukan pembayaran uang pinjaman sesuai dengan jumlah yang
tercantum pada SBG lalu memprosesnya ke dalam sistem PASSION.
c. SBG lembar satu diserahkan kepada nasabah sedangkan SBG lembar dua (dwilipat)
diarsipkan.

D. Prosedur Penyimpanan Barang Jaminan Pihak yang terkait:


1) Bagian Gudang
a. Menerima barang jaminan yang sudah dimasukkan kedalam kantong BG (Barang Gadai)
dan sudah ditempeli kitir dwilipat.
b. Pada akhir jam tutup operasional, bagian gudang mencocokkan barang jaminan dengan
jumlah yang tertera pada daftar pencairan gadai dan apabila cocok, maka bagian gudang
membubuhkan tanda tangan pada kolom penerimaan.
c. Barang jaminan disimpan di gudang.

Anda mungkin juga menyukai