Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN INDUSTRI
PEMBAGIAN TUGAS DALAM ORGANISASI

Oleh
DHIMAS ARYA ANARKHI
NIM : 191010350531

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PEMBAGIAN TUGAS DALAM ORGANISASI” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Tarno dosen bidang studi manajemen industri. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Pamulang, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................. i


Daftar isi......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.............................................................................. 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II RUMUSAN MASALAH


2.1 Rumusan masalah........................................................................ 2
2.2 Batasan masalah .......................................................................... 2

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Penempatan ................................................................................. 3
3.2 Test keahlian................................................................................ 4

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 8
4.2 Saran............................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tugas organisasi untuk dapat menjelaskan perbedaan antara wewenang dan
tanggung jawab ke atas maupun ke bawah. Istilah wewenang digunakan sampai
sekarang yang berkaitan dengan kekuasaan, padahal dari segi manajemen
keduanya berbeda, wewenang terbatas pada tugas dan tanggung jawab yang
diberikan dari atasan, sedangkan kekuasaan adalah semacam wewenang yang
tidak mengenal batas-batas tertentu serta lebih cenderung pada power, kalau
wewenang adalah authority dalam tugas dan tanggung jawab. Jika perusahaan
menitik beratkan sasaran dan hasil, maka harus dipertimbangkan bahwa manusia
pada dasarnya memiliki potensi yang sangat besar sehingga pembinaan yang
secara terus menerus akan dapat menyesuaikan kemampuan tenaga kerja
tersebut.
Pembagian kerja mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja
mereka akan bekerja menurut kemauan sendiri-sendiri tanpa menghiraukan
tujuan organisasi atau organisasi secara keseluruhan yang berakibat tidak
tercapainya tujuan organisasi atau paling tidak tujuan organisasi akan terhambat
pencapainnya. Oleh karena itu di dalam suatu organisasi perlu sekali adanya
pembagian kerja yang baik yang dapat memberikan penjelasan bagi para
pegawai untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan beban kerja yang
menjadi tanggung jawab, sehingga proses organisasi dapat berjalan dengan
lancar.

1.2 Tujuan
Pada topik ini akan dibahas tentang pembagian tugas dan struktur organisasi,
diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan kewenangan dan tanggung jawab di dalam suatu organisasi

1
2. Menjelaskan bagaimana mempermudah sistem komunikasi yang efisien
dalam mewujudkan suatu perintah dari atasan ke bawahan, pemberian
laporan dari bawahan ke atasan.
BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang ada didalam pembagian tugas pada organisasi adalah :
1. Bagaimana efektivitas pembagian kerja ?
2. Bagaimana factor pendukung dan penghambat dalam efektivitas pembagian
kerja
3. Bagaimana keberhasilan yang dicapai dari pembagian tugas ?

2.2 Batasan Masalah


Terdapatnya tujuan dalam makalah ini hanya untuk membatasi apa yang akan
dibahas dalam makalah ini, bukan hanya sekedar sebagai bacaan tetapi bisa
dapat menjadikan pembelajaran jika suatu kelompok ingin membuat suatu
organisasi yang baik dan maju secara kreatif.

2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penempatan
Mengenai Pembagian Kerja, Abdul Syani mendefinisikan pembagian kerja
adalah suatu pemecahan tugas dengan sedemikian rupa sehingga setiap orang
atau karyawan dalam organisasi bertanggung jawab dan melaksanakan aktivitas
tertentu saja.1 Pembagian kerja tidak melulu berdasarkan jenis kelamin, Pada
abad 20-an dalam perkembangannya pembagian peran sosial antara laki-laki dan
perempuan tidak melulu berdasarkan atas budaya patriarki, hal tersebut di
dukung majunya teknologi dan informasi yang secara pesat berubah. Perubahan
terjadi karena adanya tuntutan bagi perempuan, dimana perempuan tidak lagi
dituntut dalam ranah domestik tetapi mulai terjun ke berbagai aktivitas atau
kegiatan yang menuntut mereka bercengkrama dengan kehidupan sosial bahkan
ada yang sampai merambah ke dunia politik. Tetapi hal tersebut tidak berlaku
bagi perempuan yang memang lebih tertarik sebagai ibu rumah tangga seperti
mengurus anak dan mengurusi suami. hal tersebut di dukung karena sifat
perempuan tersebut yang berpandangan tradisional atau feminisme.
Perempuan kurang dapat berperan dalam beberapa aspek karena kondisi
perempuan yang dianggap kurang menguntungkan di banding dengan laki-laki.
Tetapi banyak kenyataan dilapangan bahwa kini perempuan pun mampu bekerja
di bidang pekerjaan yang di dominasi oleh laki-laki. Namun, apa jadinya apabila
yang terjadi.

3
3.2 Test Keahlian
Untuk menghindari jangan sampai kesalahan dalam penempatan, beberapa test
ternyata sangat bermanfaat. Hasil test yang digunakan di Cross Validasi dengan
hasil penilaian latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan wawancara.
Test yang baik digunakan dalam menyaring tenaga kerja, adalah sebagai
berikut
1. Test Keahlian
Berkaitan dengan jabatan yang akan dipangku, mengandung unsur-unsur
penting dalam jabatan tersebut dan perlu dikuasai oleh para calon.

2. Test Bakat dan Ketangkasan


Untuk menguji ketangkasan berhitung, mengambil kesimpulan dari suatu
yang abstrak, menilai sesuatu secara kritis dan menguji pikiran yang logis.
Sebaiknya dilengkapi juga dengan test bahasa asing yang diperlukan dan test
kepengawasan bagi calon-calon pengawas.

3. Kemampuan dalam Mempersiapkan dan Menggunakan Data.


Pekerjaan ini meliputi :
 Kemampuan menganalisa
 Kemampuan membuat sintesa
 Kemampuan mengkoordinir
 Kemampuan berkomunikasi lisan yang baik
 Sanggup menduga akan adanya masalah atau kekurangan perbekalan,
pengetahuan kerja dan produktivitas adalah aspek ini.
4. Sifat-Sifat Pribadi dan Hubungan dengan Sesama Karyawan
Meliputi bagaimana karyawan tersebut bereaksi terhadap kritik membangun,
kejujuran, kesetiaan dan tanggung jawab, kreativitas bermutu, hubungan
dengan orang lain sampai dimana karyawan tersebut dapat dipercaya dalam
pekerjaannya

5. Test Latar Belakang Sosiologis Filosofis

4
 Sangat berguna untuk mengetahui latar belakang sosiologis dan
pandangan hidup calon-calon karyawan terutama dalam hal perusahaan
ganda bangsa
 Proses pemilihan calon karyawan akan dilaksanakan seperti gambar di
halaman berikutnya

1. Penelitian
Surat Lamaran

2. Wawancara 1

5
6
kecekatan dan ketelitian, kesanggupan, kecekatan dalam memelihara
peralatan dengan baik dan produktivitas dalam aspek ini tinggi

 Cara memberi penilaian tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan atasan


terhadap bawahan, yang harus disadari eleh atasan bahwa karyawan
diberi upah oleh perusahaan untuk bekerja dan bukan untuk
menyenangkan atasannya.
Latihan dan pembinaan di dalam perusahaan adalah suatu investasi, maka
prosesnya disebut investasi modal manusia yang harus dipertimbangkan
keuntungan dan biaya yang dikeluarkan.
 Biaya latihan, adalah upah keseluruhan karyawan ditambah dengan nilai
masa tidak bekerja dan biaya langsung latihan tersebut. Dilakukan dengan
masa latihan jumlahnya dihitung dengan menggunakan dasar nilai kini.
 Program latihan sebaiknya dibedakan untuk meningkatkan keahlian
operasional (teknikal) dan untuk mengembangkan fungsi manajemen.
Adapun fungsi manajemen adalah untuk membina organisasi, memimpin dan
mengawasi, sesuai dengan perekonomian dan perdagangan dunia yang saling
bergantung satu dengan yang lainnya, sedangkan tingkatan besar vertikal
manajemen terdiri dari 3 (tiga) tingkatan, yaitu :
1. Pimpinan utama
2. Pimpinan bagian (departemen)
3. Pimpinan kepegawaian
Satu lagi fungsi manajemen yang disebut fungsi ekstra perusahaan, dimana di
luar ruang lingkup organisasi dan tujuan utama perusahaan adalah memelihara
hubungan yang serasi dengan :
a. Berbagai negara
b. Pemerintah dimana perusahaan beroperasi
c. Keluarga para karyawan perusahaan
Disebut ekstra karena tujuannya tidak semata-mata untuk menambah surplus di
atas segala perongkosan, melainkan untuk menjalin hubungan yang bersahabat.

7
Tanpa hubungan baik sebuah perusahaan akan mengalami kesulitan psikologis,
sosiologis dan politis sepanjang perusahaan tersebut ada.
Biaya yang ditimbulkan karenanya tidak boleh dimasukkan ke dalam ongkos
operasional keseluruhannya, jadi harus tersendiri dan sedapat mungkin diambil
dari sebagian deviden tahunan.
Tujuan ini adalah untuk memenuhi kewajiban moral perusahaan terhadap
lingkungan dimana perusahaan beroperasi. Dengan istilah lain adalah fungsi
adat istiadat (humanistis) perusahaan ganda bangsa merasakan perlunya fungsi
tersebut.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Suatu organisasi tidak dapat berfungsi dengan baik dan efisien jika
segalagalanya dilaksanakan atas dasar kekuasaan.
Kekuasaan yang dibarengi dengan paksaan dapat mengakibatkan timbulnya
halangan yang tidak diinginkan, sedangkan wewenang dapat diterima oleh
bawahan sebagai hak dan kewajiban seorang pemimpin.
Di dalam suatu badan usaha wewenang resmi sifatnya, sedangkan kekuasaan
tidak. Para pemegang saham, pemimpin utama dan para manajer semuanya
menghormati wewenang manajemen.

4.2 Saran
Adapun saran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di waktu yang akan
datang adalah:
(1) Bagi Pimpinan sebaiknya memberikan wewenang kepada kepala
karyawan dalam pelaksanaan pembagian kerja terhadap karyawan yang
ada di bawahnya sehingga jika ternyata karyawan tidak sesuai dengan
kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan maka permasalahan dalam
pekerjaan segera dapat teratasi, tidak harus melapor ke pimpinan.
(2) Bagi Karyawan sebaiknya mempelajari pekerjaan baru dengan job
description yang telah diberikan kepada atasan
(3) Bagi Peneliti Lain dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
melaksanakan penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai