Anda di halaman 1dari 17

ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

MAKALAH

Evaluasi Kebijakan Kesehatan

DOSEN PENGAJAR

Dr. Oksfriani Sumampow, S.Pi, M.Kes

OLEH

Kelompok 5

Reanita J. Markus 212021110074


Bill T. Sumampouw 212021110076
Imelda L. Lesar 212021110078
Greita M. S. Timpal 212021110080
Nina Nurhasanah 212021110082
Wandha C. Mandalika 212021110084
Intan I. S. Slarmanat 212021110086

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO


PROGRAM STUDI PASCASARJANA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan meyelesaikan makalah Evaluasi
Kebijakan Kesehatan dalam mata kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan.
Kami menyampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah Administrasi
Kebijakan Kesehatan Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi Manado, kepada orang tua dan keluarga yang selalu
mendoakan, kepada teman-teman yang selalu memberikan motivasi dan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini tentunya mempunyai
kekurangan. Oleh karena itu kami meminta kritik, saran atau pun usulan mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi semua yang
membacanya.

Manado, 09 Oktober 2021

Penyusun
Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2

1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1 Pengertian Evaluasi ............................................................................. 3

2.2 Ruang Lingkup Evaluasi...................................................................... 3

2.3 Maksud dan Tujuan Evaluasi............................................................... 5

2.4 Langkah-langkah Evaluasi ................................................................... 6

2.5 Karakteristik dan Komponen Proses Evaluasi ..................................... 7

2.6 Hambatan dalam Evaluasi ................................................................... 9

2.7 Indikator dan Kriteria untuk Evaluasi.................................................. 9

2.8 Model Evaluasi Program Kesehatan .................................................... 9

2.9 Evaluasi Proses Manajerial Untuk Pembangunan Kesehatan .......... 10


BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 12

3.2 Saran .................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan sebuah program dapat dilihat dari apa yang direncanakan dengan apa
yang dilakukan, apakah hasil yang diperoleh berkesesuaian dengan hasil perencanaan
yang dilakukan. Untuk dapat memperoleh implementasi rencana yang sesuai dengan
apa yang direncanakan manajemen harus menyiapkan sebuah program yaitu
monitoring, monitoring ditujukan untuk memperoleh fakta, data dan informasi tentang
pelaksanaan program, apakah proses pelaksanaan kegiatan dilakukan seusai dengan
apa yang telah direncakan. Selanjutnya temuan-temuan hasil monitoring adalah
informasi untuk proses evaluasi sehingga hasilnya apakah program yang ditetapkan
dan dilaksanakan memperoleh hasil yang berkesuaian atau tidak.
Penilaian (evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan
monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan
melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan
yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian
tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan
gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan
penafsiran, pemberian angka dan penilaian. Evaluasi baru bisa dilakukan jika program
itu telah berjalan dalam suatu periode, sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis
program yang dibuat dan dilaksanakan, misalnya disekolah, untuk satu caturwulan
atau enam bulan atau satu tahun pelajaran.
Evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan pertimbangan
untuk mengambil keputusan tentang perencanaan program, keputusan tentang
komponen input pada program, implementasi program yang mengarah kepada
kegiatan dan keputusan tentang ouput menyangkut hasil dan dampak dari program
kegiatan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana itu evaluasi kebijakan kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui evaluasi kebijakan kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi


Evaluasi adalah suatu cara untuk yang sistematis untuk memperbaiki kegiatan-
kegiatan yang sedang berjalan sekarang serta untuk meningkatkan prencanaan yang
lebih baik dengan menyeleksi secara seksama alternatif-alternatif tindakan yang akan
datang (WHO)
Evaluasi berfungsi memberi info yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja
kebijakan dan memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang
mendasari pemilihan tujuan dan target.
Evaluasi dilakukan untuk berbagai alasan, untuk menilai program yang
berkelanjutan dan untuk memperkirakan manfaat dari upaya untuk memperbaiki
program; untuk menilai mamfaat evaluasi program yang inovatif dan inisiatif; yang
dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan program dan administrasi, dan yang
memenuhi persyaratan akuntabilitas dari sponsor program.
Menurut Asosiasi Masyarakat Amerika, evaluasi adalah suatu proses untuk
menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan pelaksaan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif
atas pencapaian hasil-hasil pelaksanaan (program) yang telah direncanakan
sebelumnya dan dilakukan secara sistematis dan obyektif dengan menggunakan
metode yang relevan. Tujuan pokok evaluasi bukanlah untuk menyalahkan, melainkan
untuk melihat seberapa besar kesenjangan antara pencapaian dan harapan dari suatu
kebijakan.

2.2 Ruang Lingkup Evaluasi


Ada tiga komponen yang dievaluasi dalam perencanaan kesehatan yakni:
a. Sasaran
b. Kegiatan
c. Sumber daya

3
Ruang lingkup evaluasi menurut para ahli:
1. Menurut Deniston, mengemukakan 4 jenis hal-hal yang dapat dievaluasi atau dinilai
suatu program kesehatan:
a. Kelayakan Program
b. Kecukupan Program
c. Efektivitas Program
d. Efisiensi Program
2. Menurut R. Roemer, menemukakan 5 jenis hal-hal yang dapat dinilai dalam
program pelayanan kesehatan, yakni:
a. Status pelayanan kesehatan yang dihasilkan
b. Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
c. Kuantitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
d. Sikap masyarakat terhadap program
e. SDM yang tersedia
3. Menurut Blum, ada 5 jenis hal yang dievaluasi dalam program pelayanan kesehatan
yaitu:
a. Pelaksanaan program
b. Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
c. Efektivitas program
d. Efisiensi Program
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
4. Menurt Azwar, mengemukakan ada 4 jenis hal yang dievaluasi dalam program
pelayanan kesehatan:
a. Penilaian terhadap masukan
b. Penilaian terhadap proses
c. Penilaian terhadap keluaran
d. Penilaian terhadap dampak

4
2.3 Maksud dan Tujuan Evaluasi
Dalam hal ini tujuan dari evaluasi yaitu:
1. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program. Sehubungan
dengan ini perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain memeriksa
kembali kesesuaian dari program dalam hal perubahan-perubahan kecil yang
terus-menerus, mengukur kemajuan terhadap target yang direncanakan,
menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar yang mempengaruhi
pelaksanaan suatu program.
2. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan pelaksanaan
program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan pengalaman
mengenai hambatan dari pelaksanaan program yang lalu dan selanjutnya dapat
dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan pelaksanaan program yang
akan datang.
3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen
saat ini serta di masa mendatang.
Jenis evaluasi adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi awal kegiatan, yaitu penilaian terhadap kesiapan program atau
mendeteksi kelayakan program.
2. Evaluasi formatif, yaitu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai selama
proses kegiatan program dilaksanakan. Waktu pelaksanaan dilaksanakan secara
rutin (per bulan, triwulan, semester dan atau tahunan) sesuai dengan kebutuhan
informasi hasil penilaian. Evaluasi formatif bersifat internal berfungsi untuk
meningkatkan kinerja lembaga, mengembangkan program/personal, bertujuan
untuk mengetahui perkembangan program yang sedang berjalan (in-progress).
Monitoring dan supervisi, termasuk dalam kategori evaluasi formatif, dilakukan
selama kegiatan program sedang berlangsung, dan akan menjawab berbagai
pertanyaan:
a. Apakah program berjalan sesuai rencana?
b. Apakah semua komponen berfungsi sesuai dengan tugas masing-masing?
c. Jika tidak apakah perlu revisi, modifikasi?

5
3. Evaluasi sumatif, yaitu penilaian hasil-hasil yang telah dicapai secara
keseluruhan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Waktu pelaksanaan pada
saat akhir program sesuai dengan jangka waktu program dilaksanakan. Untuk
program yang memiliki jangka waktu enam bulan, maka evaluasi sumatif
dilaksanakan menjelang akhir bulan keenam. Untuk evaluasi yang menilai
dampak program, dapat dilaksanakan setelah program berakhir dan
diperhitungkan dampaknya sudah terlihat nyata.
Evaluasi sumatif, dilakukan pada akhir program, bertujuan untuk
mengetahui keberhasilan program yang telah dilaksanakan, memberikan
pertanggung jawaban atas tugasnya, memberikan rekomendasi untuk
melanjutkan atau menghentikan program pada tahun berikutnya.
Evaluasi akan dapat menjawab pertanyaan:
a. Sejauh mana tujuan program tercapai?
b. Perubahan apa yang terjadi setelah program selesai?
c. Apakah program telah dapat menyelesaikan masalah?
d. Perubahan perilaku apa yang dapat ditampilkan, dilihat dan dirasakan
setelah selesai mengikuti pelatihan?

2.4 Langkah-langkah Evaluasi


Langkah-langkah evaluasi untuk dijadikan rujukan dalam pelaksanaan evaluasi
program kesehatan (Azwar) diantaranya:
1. Pahami dahulu program yang akan dinilai, mencakup:
a. Latar belakang dilakssanakan program
b. Masalah yang mendasari lahirnya program
c. Tujuan yang ingin dicapai program
d. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program
e. Organisasi dan tenaga pelaksanaan program
f. Sumber daya yang dipergunakan oleh program
g. Waktu dan tahapan program
h. Tolak ukur, kriteria keberhasilan dan rencana penilaian program jika ada

6
2. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan
3. Susunlah rencana penilaian, mencakup:
a. Tujuan evaluasi
b. Macam data
c. Sumber data
d. Cara memproleh data
e. Cara menarik kesimpulan, yang dapat dilakukan dengan cara:
i. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
ii. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
iii. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan sesuatu tujuan umum
iv. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari control
4. Laksanakan Evaluasi
5. Tarik kesimpulan, mencakup:

6. Susun saran

2.5 Karakteristik dan Komponen Proses Evaluasi


Evaluasi yang dilakukan harus mengandung karakteristik atau ciri tertentu. Ada pun
karakteristik atau ciri-ciri evaluasi dalam perencanaan yaitu:
a. Relevansi
Relevansi yaitu ada hubungan dengan rasionalitas mengenai penetapan
kebijaksanaan kesehatan sebagai bagian dari kebijaksanaan sosial dan ekonomi
dan mengenai diadakannya program-program, kegiatan-kegiatan, dinas-dinas atau
lembaga-lembaga dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia serta
kebijaksanaan dan prioritas di bidang sosial dan kesehatan

7
b. Adekuasai
Adekuasai berarti bahwa perhatian yang cukup telah diberikan kepada langkah-
langkah tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, seperti misalnya langkah-
langkah yang harus diperhatikan pada
c. Kemajuan
Kemanjuan menyangkut ha-hal seperti membandingkan kegiatan yang dilakukan
dengan kegiatan yang direncanakan, mengidentifikasi sebab keberhasilan atau
kekurangan serta usulan perbaikan terhadap kekurangan yang ada. Dalam hal ini
untuk membantu pemantauan dan pengawasan operasional terhadap kegiatan-
kegiatan yang sedang berjalan.
d. Efisiensi
Efisiensi adalah ungkapan mengenai hubungan antara hasil-hasil yang diproleh
dari program dan kegiatan di bidang kesehatan dengan upaya yang dilakukan
dalam bentuk SDM, keungan serta sumber-sumber lainnya, proses dan teknologi
kesehatan juga waktu. Efisiensi juga mencakup pemeriksaan terhadap hal-hal
seprti kelayakan rencana kegiatan yang digunakan, serta penyediaan dan
penggunaan sumber-sumber keuangan dengan tujuan untuk memperbaikinya bila
perlu dengan biaya serendah mungkin
e. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ungkapan tentang efek yang dikehendaki atau suatu
program, dinas, lembaga, atau kegiatan penunjang dalam mengurangi masalah
kesehatan atau memperbaiki keadaan kesehatan yang tidak memuaskan. Dengan
demikian efektivitas mengukur tingkat pencapaian tujuan dan sasaran program,
dinas atau lembaga yang telah ditentukan sebelumnya. Penilaian efektivitas juga
mencakup evaluasi terhadap kepuasan atau kekecewaan yang dinyatakan oleh
masyarakat yang bersangkutan mengenai program, dinas atau lembaga. Bila
mungkin harus dinilai efektivitas pembiayaan (cost effectivenee) dan dilakukan
analisis mengenai manfaat pembiayaan (cost benefit).

8
2.6 Hambatan dalam Evaluasi
Evaluasi merupakam suatu yang sulit dalam pelaksanaann di setiap bidang,
menimbulkan masalah-masalah khusus di bidang kesehatan disebabkan oleh ciri-ciri
kegiatan yang sering tidak mempermudah dilakukannya pengukuran terhadap hal-hal
yang telah dicapai untuk dibandingkan dengan sasaran kuantitatf yang ditentukan
sebelumnya. Oleh sebab itu sering tidak dapat dihandarkan penggunaan informasi
kualitatif yang dapat dipercaya.
Hubungan yang rumit antara sektor kesehatan dan sektor sosial ekonomi perlu
diperhatikan. Perubahan dalam tingkat kesehatan sering disebabkan oleh unsur diluar
sektor kesehatan sehingga menyebabkan evaluasi terutama yang menyangkut
efektivitas dan dampak menjadi semakin sulit. Hal ini menegaskan bahwa perlunya
menentukan indikator-indikator yang peka dan dapat dipercaya untuk mengetahui
perubahan-perubahan dalam status kesehatan atau perbaikan dalam pelayanan
kesehatan.

2.7 Indikator dan Kriteria untuk Evaluasi


Indikator adalah variabel yang dapat membantu mengukur perubahan-perubahan.
Vairabel ini merupakan alat bantu evaluasi yang dapat menukar perubahan secara
langsung atau tidak langsung. Misalnya, tujuan dari program adalah untuk melatih
sejumlah bidan setiap tahun. Jika yang dievaluasi adalah hasil suatu program untuk
memperbaiki tingkat kesehatan golongan usia anak-anak maka untuk mengukur
keberhasilan program tersebut adalah menggunakan indikator secara tak langsung
dapat mengukur adaya prubahan misalnya status gizi yang dilukiskan dengan berat
badan dan tinggi badan, angka cakupan imunisasi, kesanggupan belajar, angka
kematian menurut golongan umur anak, angka kesakitan jenis penyakit tertentu dan
angka penderita cacat golongan anak-anak.

2.8 Model Evaluasi Program Kesehatan


Pelaksanaan evaluasi program kesehatan merupakan model evaluasi yang berjalan
secara siklus (tidak berhenti di satu titik, tetapi terus berjalan) dan komponen masing-
masing tahap evaluasi tidak berdiri sendiri atau saling bergantung dan saling

9
mempengaruhi. Model evaluasi program kesehatan menurut (Issel & Fagen, 2014)
adalah mengevaluasi dan menentukan/mengukur kebutuhan masyarakat terhadap
kesehatan (evaluate and assess health needs). Pada tahap ini terdapat dua kondisi
yaitu:
a. Jika program kesehatan merupakan kegiatan yang baru, maka tahap ini
merupakan inisiasi kegiatan yang dilakukan sebagai pondasi program kesehatan
selanjutnya
b. Jika progrom kesehatan merupakan kegiatan yang sudah berjalan, maka pada
dasarnya tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap 4 yaitu evaluasi dampak
program kesehatan. Dampak yang negatif akan mendorong manajer program
kesehatan menilai kembali kebutuhan dasar masyarakat terhadap kesehatan.

2.9 Evaluasi Proses Manajerial Untuk Pembangunan Kesehatan


1. Menetapkan dan memeriksa masalah evaluasi
Pelaksanaan program kesehatan dari waktu ke waktu oleh pejabat yang
bertanggungjawab ditingkat lokal, distrik dan pusat perlu melakukan evaluasi
terhadap proses manajerial yangs edmag berjalan. Dengan demikian proses
manajerial tersebut akan merupakan masalah atau subjek untuk dievaluasi. Contoh
suatu gambaran bagaimana proses evaluasi dapat diterapkan untuk mengevaluasi
proses manajerial, misalnya biaya untuk proses tersebut dilakukan dengan
efektivitasnya atau cukup tindakannya pasa suatu komponen kegiatan tertentu dari
proses tersebut, contohnya anggaran program.
2. Menilai apakah memadai
Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui apakah proses manajerial telah memadai
atau tidak, mencakup penyelidikan apakah proses tersebut dapat telah diuraikan
secara rinci utnuk menjamin pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan manajerial
yang diperlukan untuk mewujudkan strategi kesehatan nasional.
3. Meninjau Kembali
Meninjau kembali kemajuan proses manajerial dapat meliputi mempertimbangkan
apakah proses tersebut telah dikembangkan dan diterapkan dengan ketepatan yang

10
diperlukan. Apakah proses tersebut diterapkan sesuai dengan maksud dan
tujuannya dan apakah proses tersebut digunakan diseluruh negara atau hanya
dibagian daerah tertentu saja dan negara tersebut, atau untuk program-program
dinas atau lembaga khusus.
4. Menilai Efisiensi
Untuk menilai efisiensi proses manajerial perlu dipertimbangkan apakah proses
tersebut dapat dilaksanakan secara lebih ekonomi dan dalam waktu yang lebih
pendek. Hal ini mencakup penilaian apakah proses dapat dilaksanakan dengan
menggunakan lebih sedikit orang dengan orang-orang yang kurang terlatih dan
dengan lebih banyak melibatkan masyarakat.
5. Menilai Efektivitas
Efektivitas proses manajerial pada akhirnya harus dinilai berdasarkan hasil-hasil
yang dicapai, misalnya apakah proses tersebut telah menyebabkan adanya
kebijakanaan kesehatan yang jelas untuk mendukung visi kesehatan yang telah
ditetapkan. Apakah ada strategis nasional yang tegas untuk mewujudkan
kebijaksanaan tersebut, apakah ada rencana-rencana kegiatan dengan anggaraan
yang cukup untuk melaksanakan strategi tersebut. Apalah program prioritas telah
dirumuskan secara baik dan apah dinas-dinas dan lembaga-lembaga yang
berkewajibab untuk melaksanakan program telah dirancangkan dengan tepat.
Apakah program-program telah terintegrasikan kedalam sistem kesehatan umum,
dimulai dengan pelayanan kesehatan dasar dan dilanjutkan pada tingkat-tingkat
berikutnya dari sistem kesehatan sebagaimana mestinya. Apakah program-program
dilakasanakan secara efisien dan apakah dinas-dinas atau lembaga-lembaga sebagai
pelaksana dikelola secara efisien.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif
atas pencapaian hasil-hasil pelaksanaan (program) yang telah direncanakan
sebelumnya dan dilakukan secara sistematis dan obyektif dengan
menggunakan metode yang relevan. Evalusi mempunyai tujuan untuk menilai
program berkelanjutan yang lebih baik, dimana evaluasi mempunyai ruang
lingkupnya juga beserta karakteristik. Perlu adanya langka-langka dalam
menjalanlan evaluasi agar lebih terarah. Dalam menjalankan evaluasi tentunya
tidak mudah sehingga menpunyai hambatan
3.2 Saran
Perlu adanya evaluasi kebjakan kesehatan dalam menjalankan program pelayanan
kesehatan agar dapat menilai program, sudah terlaksana dengan baik dan maksimal

12
DAFTAR PUSTAKA

Kamalia, L.O,. 2021. Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan. Media Sains Indonesia:
Bandung

Santoso, P,. 2015. Modul Pembelajaran: Analisis Kebijakan PublikResearch Centre


For Politics and Government. Yogyakarta: Jurusan Politik dan Pemerintahan.
UGM

Supriyanto., S. Setyawan., F., E,. dkk. 2020. Kebijakan Kesehatan dan Analisi
Kesehatan. Pondok Jati: Zifatama Jawara

Syamsul., Arifin,. dkk. 2016. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. Pustaka
Banua. Banjarmasin.

http://www.indonesian-publichealth.com/evaluasi-bidang-kesehatan/ (diakses 09
Oktober 2021)
https://kebijakankesehatanindonesia.net/images/2012/srby/asco_ANALISIS_KEBIJ
AKAN_KESEHATAN.pdf diakses 09 Oktober 2021)

13

Anda mungkin juga menyukai