MAKALAH
DOSEN PENGAJAR
OLEH
Kelompok 5
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan meyelesaikan makalah Evaluasi
Kebijakan Kesehatan dalam mata kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan.
Kami menyampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah Administrasi
Kebijakan Kesehatan Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi Manado, kepada orang tua dan keluarga yang selalu
mendoakan, kepada teman-teman yang selalu memberikan motivasi dan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini tentunya mempunyai
kekurangan. Oleh karena itu kami meminta kritik, saran atau pun usulan mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi semua yang
membacanya.
Penyusun
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana itu evaluasi kebijakan kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui evaluasi kebijakan kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ruang lingkup evaluasi menurut para ahli:
1. Menurut Deniston, mengemukakan 4 jenis hal-hal yang dapat dievaluasi atau dinilai
suatu program kesehatan:
a. Kelayakan Program
b. Kecukupan Program
c. Efektivitas Program
d. Efisiensi Program
2. Menurut R. Roemer, menemukakan 5 jenis hal-hal yang dapat dinilai dalam
program pelayanan kesehatan, yakni:
a. Status pelayanan kesehatan yang dihasilkan
b. Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
c. Kuantitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
d. Sikap masyarakat terhadap program
e. SDM yang tersedia
3. Menurut Blum, ada 5 jenis hal yang dievaluasi dalam program pelayanan kesehatan
yaitu:
a. Pelaksanaan program
b. Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
c. Efektivitas program
d. Efisiensi Program
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
4. Menurt Azwar, mengemukakan ada 4 jenis hal yang dievaluasi dalam program
pelayanan kesehatan:
a. Penilaian terhadap masukan
b. Penilaian terhadap proses
c. Penilaian terhadap keluaran
d. Penilaian terhadap dampak
4
2.3 Maksud dan Tujuan Evaluasi
Dalam hal ini tujuan dari evaluasi yaitu:
1. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program. Sehubungan
dengan ini perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain memeriksa
kembali kesesuaian dari program dalam hal perubahan-perubahan kecil yang
terus-menerus, mengukur kemajuan terhadap target yang direncanakan,
menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar yang mempengaruhi
pelaksanaan suatu program.
2. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan pelaksanaan
program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan pengalaman
mengenai hambatan dari pelaksanaan program yang lalu dan selanjutnya dapat
dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan pelaksanaan program yang
akan datang.
3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen
saat ini serta di masa mendatang.
Jenis evaluasi adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi awal kegiatan, yaitu penilaian terhadap kesiapan program atau
mendeteksi kelayakan program.
2. Evaluasi formatif, yaitu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai selama
proses kegiatan program dilaksanakan. Waktu pelaksanaan dilaksanakan secara
rutin (per bulan, triwulan, semester dan atau tahunan) sesuai dengan kebutuhan
informasi hasil penilaian. Evaluasi formatif bersifat internal berfungsi untuk
meningkatkan kinerja lembaga, mengembangkan program/personal, bertujuan
untuk mengetahui perkembangan program yang sedang berjalan (in-progress).
Monitoring dan supervisi, termasuk dalam kategori evaluasi formatif, dilakukan
selama kegiatan program sedang berlangsung, dan akan menjawab berbagai
pertanyaan:
a. Apakah program berjalan sesuai rencana?
b. Apakah semua komponen berfungsi sesuai dengan tugas masing-masing?
c. Jika tidak apakah perlu revisi, modifikasi?
5
3. Evaluasi sumatif, yaitu penilaian hasil-hasil yang telah dicapai secara
keseluruhan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Waktu pelaksanaan pada
saat akhir program sesuai dengan jangka waktu program dilaksanakan. Untuk
program yang memiliki jangka waktu enam bulan, maka evaluasi sumatif
dilaksanakan menjelang akhir bulan keenam. Untuk evaluasi yang menilai
dampak program, dapat dilaksanakan setelah program berakhir dan
diperhitungkan dampaknya sudah terlihat nyata.
Evaluasi sumatif, dilakukan pada akhir program, bertujuan untuk
mengetahui keberhasilan program yang telah dilaksanakan, memberikan
pertanggung jawaban atas tugasnya, memberikan rekomendasi untuk
melanjutkan atau menghentikan program pada tahun berikutnya.
Evaluasi akan dapat menjawab pertanyaan:
a. Sejauh mana tujuan program tercapai?
b. Perubahan apa yang terjadi setelah program selesai?
c. Apakah program telah dapat menyelesaikan masalah?
d. Perubahan perilaku apa yang dapat ditampilkan, dilihat dan dirasakan
setelah selesai mengikuti pelatihan?
6
2. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan
3. Susunlah rencana penilaian, mencakup:
a. Tujuan evaluasi
b. Macam data
c. Sumber data
d. Cara memproleh data
e. Cara menarik kesimpulan, yang dapat dilakukan dengan cara:
i. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
ii. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
iii. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan sesuatu tujuan umum
iv. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari control
4. Laksanakan Evaluasi
5. Tarik kesimpulan, mencakup:
6. Susun saran
7
b. Adekuasai
Adekuasai berarti bahwa perhatian yang cukup telah diberikan kepada langkah-
langkah tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, seperti misalnya langkah-
langkah yang harus diperhatikan pada
c. Kemajuan
Kemanjuan menyangkut ha-hal seperti membandingkan kegiatan yang dilakukan
dengan kegiatan yang direncanakan, mengidentifikasi sebab keberhasilan atau
kekurangan serta usulan perbaikan terhadap kekurangan yang ada. Dalam hal ini
untuk membantu pemantauan dan pengawasan operasional terhadap kegiatan-
kegiatan yang sedang berjalan.
d. Efisiensi
Efisiensi adalah ungkapan mengenai hubungan antara hasil-hasil yang diproleh
dari program dan kegiatan di bidang kesehatan dengan upaya yang dilakukan
dalam bentuk SDM, keungan serta sumber-sumber lainnya, proses dan teknologi
kesehatan juga waktu. Efisiensi juga mencakup pemeriksaan terhadap hal-hal
seprti kelayakan rencana kegiatan yang digunakan, serta penyediaan dan
penggunaan sumber-sumber keuangan dengan tujuan untuk memperbaikinya bila
perlu dengan biaya serendah mungkin
e. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ungkapan tentang efek yang dikehendaki atau suatu
program, dinas, lembaga, atau kegiatan penunjang dalam mengurangi masalah
kesehatan atau memperbaiki keadaan kesehatan yang tidak memuaskan. Dengan
demikian efektivitas mengukur tingkat pencapaian tujuan dan sasaran program,
dinas atau lembaga yang telah ditentukan sebelumnya. Penilaian efektivitas juga
mencakup evaluasi terhadap kepuasan atau kekecewaan yang dinyatakan oleh
masyarakat yang bersangkutan mengenai program, dinas atau lembaga. Bila
mungkin harus dinilai efektivitas pembiayaan (cost effectivenee) dan dilakukan
analisis mengenai manfaat pembiayaan (cost benefit).
8
2.6 Hambatan dalam Evaluasi
Evaluasi merupakam suatu yang sulit dalam pelaksanaann di setiap bidang,
menimbulkan masalah-masalah khusus di bidang kesehatan disebabkan oleh ciri-ciri
kegiatan yang sering tidak mempermudah dilakukannya pengukuran terhadap hal-hal
yang telah dicapai untuk dibandingkan dengan sasaran kuantitatf yang ditentukan
sebelumnya. Oleh sebab itu sering tidak dapat dihandarkan penggunaan informasi
kualitatif yang dapat dipercaya.
Hubungan yang rumit antara sektor kesehatan dan sektor sosial ekonomi perlu
diperhatikan. Perubahan dalam tingkat kesehatan sering disebabkan oleh unsur diluar
sektor kesehatan sehingga menyebabkan evaluasi terutama yang menyangkut
efektivitas dan dampak menjadi semakin sulit. Hal ini menegaskan bahwa perlunya
menentukan indikator-indikator yang peka dan dapat dipercaya untuk mengetahui
perubahan-perubahan dalam status kesehatan atau perbaikan dalam pelayanan
kesehatan.
9
mempengaruhi. Model evaluasi program kesehatan menurut (Issel & Fagen, 2014)
adalah mengevaluasi dan menentukan/mengukur kebutuhan masyarakat terhadap
kesehatan (evaluate and assess health needs). Pada tahap ini terdapat dua kondisi
yaitu:
a. Jika program kesehatan merupakan kegiatan yang baru, maka tahap ini
merupakan inisiasi kegiatan yang dilakukan sebagai pondasi program kesehatan
selanjutnya
b. Jika progrom kesehatan merupakan kegiatan yang sudah berjalan, maka pada
dasarnya tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap 4 yaitu evaluasi dampak
program kesehatan. Dampak yang negatif akan mendorong manajer program
kesehatan menilai kembali kebutuhan dasar masyarakat terhadap kesehatan.
10
diperlukan. Apakah proses tersebut diterapkan sesuai dengan maksud dan
tujuannya dan apakah proses tersebut digunakan diseluruh negara atau hanya
dibagian daerah tertentu saja dan negara tersebut, atau untuk program-program
dinas atau lembaga khusus.
4. Menilai Efisiensi
Untuk menilai efisiensi proses manajerial perlu dipertimbangkan apakah proses
tersebut dapat dilaksanakan secara lebih ekonomi dan dalam waktu yang lebih
pendek. Hal ini mencakup penilaian apakah proses dapat dilaksanakan dengan
menggunakan lebih sedikit orang dengan orang-orang yang kurang terlatih dan
dengan lebih banyak melibatkan masyarakat.
5. Menilai Efektivitas
Efektivitas proses manajerial pada akhirnya harus dinilai berdasarkan hasil-hasil
yang dicapai, misalnya apakah proses tersebut telah menyebabkan adanya
kebijakanaan kesehatan yang jelas untuk mendukung visi kesehatan yang telah
ditetapkan. Apakah ada strategis nasional yang tegas untuk mewujudkan
kebijaksanaan tersebut, apakah ada rencana-rencana kegiatan dengan anggaraan
yang cukup untuk melaksanakan strategi tersebut. Apalah program prioritas telah
dirumuskan secara baik dan apah dinas-dinas dan lembaga-lembaga yang
berkewajibab untuk melaksanakan program telah dirancangkan dengan tepat.
Apakah program-program telah terintegrasikan kedalam sistem kesehatan umum,
dimulai dengan pelayanan kesehatan dasar dan dilanjutkan pada tingkat-tingkat
berikutnya dari sistem kesehatan sebagaimana mestinya. Apakah program-program
dilakasanakan secara efisien dan apakah dinas-dinas atau lembaga-lembaga sebagai
pelaksana dikelola secara efisien.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif
atas pencapaian hasil-hasil pelaksanaan (program) yang telah direncanakan
sebelumnya dan dilakukan secara sistematis dan obyektif dengan
menggunakan metode yang relevan. Evalusi mempunyai tujuan untuk menilai
program berkelanjutan yang lebih baik, dimana evaluasi mempunyai ruang
lingkupnya juga beserta karakteristik. Perlu adanya langka-langka dalam
menjalanlan evaluasi agar lebih terarah. Dalam menjalankan evaluasi tentunya
tidak mudah sehingga menpunyai hambatan
3.2 Saran
Perlu adanya evaluasi kebjakan kesehatan dalam menjalankan program pelayanan
kesehatan agar dapat menilai program, sudah terlaksana dengan baik dan maksimal
12
DAFTAR PUSTAKA
Kamalia, L.O,. 2021. Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan. Media Sains Indonesia:
Bandung
Supriyanto., S. Setyawan., F., E,. dkk. 2020. Kebijakan Kesehatan dan Analisi
Kesehatan. Pondok Jati: Zifatama Jawara
Syamsul., Arifin,. dkk. 2016. Buku Ajar Dasar-Dasar Manajemen Kesehatan. Pustaka
Banua. Banjarmasin.
http://www.indonesian-publichealth.com/evaluasi-bidang-kesehatan/ (diakses 09
Oktober 2021)
https://kebijakankesehatanindonesia.net/images/2012/srby/asco_ANALISIS_KEBIJ
AKAN_KESEHATAN.pdf diakses 09 Oktober 2021)
13